Anda di halaman 1dari 11

EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

MAKALAH

Tugas Mata Kuliah:


Asuhan Kebidanan Kehamilan
Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan

DI SUSUN OLEH:
SJALINA AULIA RAHMA
NIM: PO7124123052

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN PALU
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
evidence based dalam asuhan kebidanan ini selesai tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas/penilaian pada Pengantar Praktik Kebidanan Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang EVIDANCE BASED DALAM
ASUHAN KEBIDANAN bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh yang telah


memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.Dan Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 27 Februari 2024

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan merupakan profesi dinamis yang sangat responsive
terhadap perubahan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi. Dengan mengutamakan keterampilan profesioanal
denggunakan praktik berbasis bukti, dalam bentuk evidence based midwifery
agar hasil evaluasi terhadap penelitian pada pelayanan kebidanan sehingga
dapat digunakan dalam proses preventif dan promotif dan sebagai bagian dari
pengambilan keputusan keluarga sesuai dengan kebutuhan ruang lingkup
wanita. Dengan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang berdasarkan
evidence based midwifery baik yang dilaksanakan di Indonesia maupun dari
Luar Negeri tersebut sebagai media dalam mengurangi risiko-risiko yang
dialami ibu dan anak sehingga mengurangi angka kematian ibu dan anak.

B. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan Evidence based?
B. Bagaimana tujuan Evidence based?
C. Apa Manfaat Evidence Based?
D. Apa Prinsip Evidence based?
E. Bagaimana Peran dan Tanggung jawab Bidan dalam asuhan kebidanan?

C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian Evidence based!
B. Untuk mengetahui tujuan Evidence based!
C. Untuk mengetahui Manfaat Evidence Based!
D. Untuk mengetahui Prinsip Evidence based!
E. Untuk mengetahui Peran dan Tanggung jawab Bidan dalam asuhan
kebidanan!
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evidence Based


Pengertian Evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata
(Inggris) maka evidence Base dapat diartikan sebagai Evidence (Bukti, fakta)
dan Base (Dasar) Jadi evidence base adalah praktik berdasarkan bukti.Adapun
pengertian Evidence Base menurut sumber lain Evidence base adalah proses
sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil penelitian sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan klinis.Jadi pengertian Evidence Base-
Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti
penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang akan


membantu tenaga kesehatan agar mampu memperoleh informasi terbaru yang
dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien
sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada pasien (Macnee,
2011). Sedangkan menurut (Bostwick, 2013) evidence based practice adalah
starategi untuk memperolah pengetahuan dan skill untuk bisa meningkatkan
tingkah laku yang positif sehingga bisa menerapakan EBP didalam praktik.
Dari kedua pengertian EBP tersebut dapat dipahami bahwa evidance based
practice merupakan suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau
pengetahuan terbaru berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan
untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan meningkatkan skill dalam
praktik klinis guna meningkatkan kualitas kesehatan pasien.Oleh karena itu
berdasarkan definisi tersebut, Komponen utama dalam institusi pendidikan
kesehatan yang bisa dijadikan prinsip adalah membuat keputusan berdasarkan
evidence based serta mengintegrasikan EBP kedalam kurikulum merupakan
hal yang sangat penting.

B. Tujuan Evidence Based


Merupakan kerangka kerja praktik klinik yang dilakukan
berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang didapat melalui penelitian,pengalaman
klinik perawat serta pilihan pasien dalam menentukan keputusan klinik dalam
pelayanan kesehatan (Carlos,2010).dimana tujuan dari penerapan evidence
based.
C. Manfaat Evidence Based
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah.
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif).
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan
asuhan yang bermutu.
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Macam-macam Evidence Based
Evidence merupakan sebuah bukti dari sekumpulan fakta dimana
kebenarannya dapat diyakini. Evidence dapat dibagi menjadi 2 bukti atau
evidence yaitu:
1. eksternal evidence (bukti eksternal)
Bukti eksternal yang dapat bermula dari penelitian, fakta berdasarkan
prinsip, pendapat seorang pimpinan, dan konsultasi dengan seorang yang
professional..
2. internal evidence (bukti internal).
Bukti internal berupa kemampuan klinis yang diperoleh dari tata laksana
dampak dan pengembangan mutu, analisis pada pasien dan evaluasi
pelayanan pada pasien, dan pemakaian sumber yang ada.
Adapun beberapa model yang sering digunakan dalam
mengimplementasikan Evidence Based Practice adalah Iowa model,
Stetler model, ACE STAR model, John Hopkins evidencebased practice
model, rosswurm dan larrabee’s model serta evidence based practice
model for stuff nurse. Sedangkan beberapa karakteristik tiap-tiap model
yang dapat dijadikan landasan dalam menerapkan Evidence Based
Practice yang sering digunakan yaitu IOWA model yang digunakan untuk
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, digunakan dalam
berbagai akademik dan setting klinis. Ciri khas dari model IOWA adalah
adanya konsep “triggers” dalam pelaksanan EBP. Triggers merupakan
sebuah masalah klinis maupun informasi yang berasal dari luar
organisasi. Ada 3 kunci dalam membuat sebuah keputusan antara lain
adanya penyebab mendasar timbulnya sebuah masalah atau pengetahuan
terkait dengan kebijakan-kebijakan institusi atau organisasi, penelitian
yang cukup kuat, dan pertimbangan mengenai kemungkinan
diterapkannya perubahan ke dalam praktek sehingga dalam model tidak
semua jenis masalah dapat diangkat dan menjadi topik prioritas
organisasi.
E. Lingkup Asuhan Kehamilan dalam memberikan asuhan kepada ibu
hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara komprehensif atau
menyeluruh.
Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis
tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3. Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
4. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan fetoskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
5. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL).
6. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
7. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
8. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
bidan.
9. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis
gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklampsia ringan.
10. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan
kehamilan.
11. Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil.

F. Peran dan tanggung jawab bidan dalam dalam asuhan kebidanan


Mengingat dan memahami lingkup peran dan tanggung jawab bidan
dalam menjalankan asuhan kebidanan adalah berikut ini:
1. Care Provider (pemberiasuhankebidanan) Seseorang yang mempunyai
kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan
holistic dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin,
nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan reproduksi pada
kondisi normal berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik
profesi.
2. Community Leader (Penggerak masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu
dan anak. Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak
dan pengelola masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan
anak dengan menggunakan prinsip partnership dan pemberdayaan
masyarakat sesuai dengan kewewenang dan lingkup praktek bidan
3. Communicator (komunikator) Seseorang yang mempunyai kemampuan
berkomunikasi secara efektif dengan perempuan, keluarga, masyarakat,
sejawat dan profesi lain dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu
dan anak.
4. Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik
dalam asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan prinsip
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence-based merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi secara mendalam hambatan implementasi evidence-based
dukungan selama persalinan normal di Praktik Mandiri Bidan (PBM).
Pengertian Evidence Base menurut sumber lain Evidence base adalah proses
sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil penelitian sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan klinis.Jadi pengertian Evidence Base-
Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti
penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.
Tujuan Evidence Based Merupakan kerangka kerja praktik klinik yang
dilakukan berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang didapat melalui
penelitian,pengalaman klinik perawat serta pilihan pasien dalam menentukan
keputusan klinik dalam pelayanan kesehatan (Carlos,2010).dimana tujuan
dari penerapan evidence based.
Proses evidence based practice mempunyai langkahlangkah yaitu :
menanamkan semangat pengkajian (inquiry), mengajukan pertanyaan PICO
(T) question, mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan pilihan
pasien untuk membuat keputusan klinis terbaik, evaluasi hasil dari perubahan
praktek setelah penerapan EBP, menyebarluaskan hasil (disseminate
outcome). 4. Kriteria penilaian evidence yaitu validity, realibility,
applicability. 5. Dalam proses evidence besed praktis, salah satu langkah
adalah membentuk sebuah persoalan klinis dengan memakai susunan
PICOT : Populasi, I = tindakan atau pokok persoalan yang memikat,
C=intervensi yang dibandingkan, O = hasil dan T = kerangka waktu.
B. Saran
Adapun saran dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut Bidan
sebagai tenaga medis terlatih yang ditempatkan ditengah masyarakat
seyogyanya bertindak konservati) artinya tidak terlalu banyak intervensi.
selain itu diharapkan bidan mengikuti perkembangan yang ada sehingga
bidan dapat memberikan asuhan sesuai dengan perkembangan yang ada dan
bidan dapat melakukan asuhan sayang ibu saat persalinan.
DAFTAR PUSTAKA

Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives Inggris :


http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-1/the-
physical-effect-of-exercise-in-pregnancy-on-pre-eclampsia-gestational-
diabetes-birthweight-and-type-of-delivery-a-struct/

Comfort in Labor : http://Childbirthconnection.org.

Green ML, Ciampi MA and Ellis PJ. 2015. Residents’ Medical information needs
in clinic : are they being met? Americal Journal of Medical : 218-233.

Mehrdad, N., Joolaee, S., Joulaee, A., & Bahrani, N. (2012). Nursing faculties’
knowledge and attitude on evidence based practice. Iranian Journal of
Nursing and Midwifery Research, 17(7), 506–511.

Melnyk, B. M., Gallagher-Ford, L., Long, L. E., & FineoutOverholt, E. (2014).


The establishment of evidencebased practice competencies for practicing
registered nurses and advanced practice nurses in real-world clinical
settings: proficiencies to improve healthcare quality, reliability, patient
outcomes, and costs. Worldviews on EvidenceBased Nursing, 11(1), 5–15.

Neill, K. K., & Johnson, J. T. (2012). An advanced pharmacy practice experience


in application of evidence-based policy. American Journal of
Pharmaceutical Education, 76(7), 133.

Anda mungkin juga menyukai