KAJIAN JURNAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evidance Based Dalam Praktik
Kebidanan
Disusun Oleh :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepadat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah matakuliah Epidence Based Dalam Praktik Kebidanan
“Epidance Based Dalam Asuhan Masa Nifas serta Kajian Jurnal” ini dengan tepat
waktu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi
literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar mata kuliah Epidance Based
Dalam Praktik Kebidanan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................……........4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evidence Based Practice .................................................7
2.6 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Memanfaatkan Evidence Based
Practice........................................................................…….10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................20
BAB I PENDAHULUAN
Perdarahan dan infeksi setelah proses persalinan untuk banyak kematian ibu,
sementara kelahiran prematur, asfiksia dan infeksi berat berkontribusi pada dua
pertiga dari semua kematian neonatal. Perawatan yang tepat di jam-jam pertama dan
hari-hari setelah melahirkan dapat mencegah sebagian besar kematian ini. WHO
merekomendasikan agar para ahli kesehatan yang terampil menghadiri semua
kelahiran, untuk memastikan hasil terbaik bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
Namun, sebagian besar wanita masih kurang peduli. Rata-rata, penolong
kelahiran terampil mencakup 66% kelahiran di seluruh dunia, dan beberapa bagian
Afrika dan Asia memiliki tingkat cakupan yang jauh lebih rendah. Fakta bahwa dua
pertiga kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi pada dua hari pertama setelah
kelahiran membuktikan kurangnya perawatan.
Karena permasalahan tersebut, pelayanan kesehatan harus lebih ditingkatkan
menjadi lebih baik. Cara yang dilakukan salah satunya dengan menerapkan evidence
based practice, dimana semua tindakan didasarkan pada bukti penelitian yang telah
dilakukan. Tujuan dari evidence base pada masa nifas yaitu untuk mengetahui
kesejahteraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan, kebersihan, nutrisi, pemberian ASI,
tanda bahaya masa nifas dan perdarahan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi tenaga kesehatan dan ibu nifas beserta bayi dapat sehat dan terhindar dari
kematian.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan evidence based practice?
b. Apa manfaat dari evidence based practice? c.
c. Apa saja karakteristik evidence based practice? d.
d. Bagaimana proses eksplorasi evidence based practice?
e. Apa saja etika pemanfaatan evidence based practice?
f. Apa saja asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan memanfaatkan evidence
based practice?
g. Apa saja based practice berdasarkan jurnal?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pentingnya melakukan pelayanan kesehatan berdasarkan
evidence based practice.
b. Untuk mengetahui mengetahui kesejahteraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan,
kebersihan, nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas dan perdarahan.
c. Untuk mengetahui menghasilkan praktik profesi yang optimal.
d. Agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang optimal.
BAB II PEMBAHASAN
- Jurnal : Manfaat pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum normal
oleh Hanum dkk (2015).
Metode penelitian menggunakan desain quasy eksperimen dengan
rancangan penelitian eksperimen semu atau dengan rancangan non randomized
posttest without control group design. Pengambilan sampel dengan purposive
sampling. Sampel berjumlah 40 orang ibu postpartum normal yang dibagi dalam 2
kelompok yaitu 20 responden dengan melakukan pijat oksitosin dan 20 responden
tanpa pijat oksitosin. Hasil menunjukan rata-rata usia ibu yaitu 20-35 tahun
(92,5%), multipara (70%). Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistic chi-square
didapatkan bahwa nilai t hitung 9,22 > t table 3,84 dengan demikian Ho ditolak dan
H1 diterima. Simpulan dari hasil didapatkan produksi ASI pada ibu postpartum
normal adalah cukup dan ada perbedaan antara produksi ASI ibu postpartum setelah
mendapatkan pijat oksitosin dan tidak. Pijat oksitosin adalah salah satu cara untuk
memperlancar dan meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin merupakan salah
satu contoh dari intervensi mandiri bidan dan mudah dipilih dala penatalaksanaan
merangsang produksi ASI.