Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN (ANC)

Oleh : IRMA TRISNAWATI


NIP : 1989072017042001

UPT PUSKESMAS CIKEUSIK


DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT" karena dengan rahmat dan
karunia-Nya Penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini penulis buat guna melengkapi salah satu syarat untuk kenaikan
pangkat/golongan. Tidak lupa Penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga, teman
dan rekan UPT Puskesmas Cikeusik yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaaan, oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Akhir kata, penulis berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Masukan dan saran dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan demi
kelengkapan makalah ini.

Pandeglang, 30 Juni 2023


Penulis

Irma Trisnawati
198907292017042001

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................5
A. Filosofi Asuhan Kebidanan..................................................................................5
B. Lingkup Asuhan Kehamilan................................................................................6
C. Tujuan Asuhan Kehamilan.......................................................................................8
D. Standar Asuhan Kehamilan..................................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................12

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi.
Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan
yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga
antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu. Ibu hamil
tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan
untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda- tanda kehamilan. Untuk
itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak
dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu. Untuk itulah
tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal,
khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai
dengan standart yang diterapkan.

B. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan Penulisan Makalah ini adalah sebagai syarat untuk mengajukan
kenaikan pangkat/ Golongan Kepegawaian.
C. Manfaat Penulisan

Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi


pada kehamilan baik secara biologis, psikologis dan masalah lain pada kehamilan.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Filosofi Asuhan Kebidanan


Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan dan nilai/value yang
dimiliki yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang/kelompok (Pearson &
Vaughan, 1986 cit. Bryar, 1995:17). Filosofi asuhan kehamilan
menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai
panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama
masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa
keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu :
1. Kehamilan merupakan proses yang alamiah
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan
normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan
yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan
harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari
tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.

2. Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan


(continuity of care)
Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari
seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional,
sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan
terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya dan terbuka
karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan.
3. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women pusated) serta keluarga
(family pusated)
Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan
yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan

5
kepentingan bidan. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya
melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan itu sangat
penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian integral/tak terpisahkan dari
ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh
keluarga. Kondisi yang dialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi
seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial
yang terdekat dan dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya.
(Lowdermilk, Perry, Bobak, 2000).
Dalam hal pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan
bersama antara ibu, keluarganya, dan bidan, dengan ibu sebagai penentu
utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu mempunyai hak untuk
memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan memperoleh
pelayanan kebidanannya.
4. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi
dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan
dengan kehamilannya.
Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus
mendampingi dan merawat ibu hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat
informasi dan pengalaman agar dapat merawat diri sendiri secara benar.
Perempuan harus diberdayakan untuk mampu mengambil keputusan tentang
kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE dan konseling yang
dilakukan bidan.

B. Lingkup Asuhan Kehamilan


Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan
identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko
tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan.
Prinsip-prinsip pokok asuhan kehamilan
Adapun prinsip pokok asuhan kehamilan adalah sebagai berikut :

6
1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang
membantu serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah
yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan
intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice).
2. Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu, bidan
harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan
pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat
merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarkan sikap
negatif dan banyak mengkritik.
3. Otonomi.
Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga. Untuk dapat mengambil
suatu keputusan mereka memerlukan informasi. Bidan harus memberikan
informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur, obat-
obatan, maupun test/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk
menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu
keputusan tentang apa yang terbaik bagi ibu & bayinya berdasarkan sistem
nilai dan kepercayaan ibu/keluarga.
4. Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik, bukan
sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat, atau prosedur lain pada
kehamilan dapat membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil
harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi yang
dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
5. Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu,
analisa, dan pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan
yang dilakukan menjadi tanggungan bidan. Pelayanan yang diberikan harus

7
berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang
berkualitas, berfokus pada klien, dan sayang ibu serta berdasarkan bukti
ilmiah terkini (praktek terbaik) menjadi tanggung jawab semua profesional
bidan.

C. Tujuan Asuhan Kehamilan

Tujuan Utama ANC Adalah Menurunakn/Mencegah Kesakitan Dan


Kematian Maternal Dan Perinatal. Adapun Tujuan Khususnya Adalah :
a. Memonitor Kemajuan Kehamilan Guna Memastikan Kesehatan Ibu &
Perkembangan Bayi Yang Normal.

b. Mengenali Secara Dini Penyimpangan Dari Normal Dan Memberikan


Penatalaksanaan Yang Diperlukan.

c. Membina Hubungan Saling Percaya Antara Ibu Dan Bidan Dalam Rangka
Mempersiapkan Ibu Dan Keluarga Secara Fisik, Emosional, Dan Logis Untuk
Menghadapi Kelahiran Serta Kemungkinan Adanya Komplikasi.

D. Standar Asuhan Kehamilan


Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan yang berlaku. Standar mencerminkan
norma, pengetahuan dan tingkat kinerja yang telah disepakati oleh profesi.
Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat karena
penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan atas dasar yang
jelas. Kelalaian dalam praktek terjadi bila pelayanan yang diberikan tidak
memenuhi standar dan terbukti membahayakan.
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:
Standar 1: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi .Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan

8
prakteknya harus sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang
berlaku.
Standar mencerminkan norma, pengetahuan dan tingkat
kinerja yang telah disepakati oleh profesi. Penerapan standar
pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat karena penilaian
terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan atas dasar yang
jelas. Kelalaian dalam praktek terjadi bila pelayanan yang diberikan
tidak memenuhi standar dan terbukti membahayakan.
ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

Standar 2: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal


Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung
normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelainan,
khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV;
memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehtan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh
puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap
kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk
tindakan selanjutnya.
Standar3: Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama


dan melakukan plapasi untuk memperkirakan usia kehamilan,
serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga

9
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.
Standar 4: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan / atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 5: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah
pada kehamilan dan mengenali tanda tanda serta gejala preeklamsia
lainnya, seta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
Standar 6: Persiapan Persalinan

10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3
bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh
kembang yang cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40
minggu, mulai dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang
berarti bahwa itu mencakup dua minggusebelum ovulasi dan konsepsi
terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yangdisebut trimester.
Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang keduadari 13
sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita
mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama.
Pembagian trimester membantu dalam perencanaan dan pengelolaan
kehamilan. Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh
seorang wanita, dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik.
Beberapa wanita langsung tahu bahwa mereka telah hamil, sedangkan orang
lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes kehamilan
positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat membawa
peningkatan energi dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin merasa
lelah dan emosional. Yang mungkin tidak melihat banyak perubahan sampai
kemudian pada kehamilan. Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin
perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari- hari, seperti pergi ke tempat tidur
lebih awal atau sering makan, makanan kecil. Untungnya, sebagian besar
ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung. Dan
sebagian perempuan bahkan mungkin tidak merasakan adanya
ketidaknyamanan semua ini .Jika wanita pernah hamil sebelumnya, mungkin

11
merasakan adanya perbedaan kali ini. Sama seperti perbedaan disetiap wanita,
demikian juga di setiap kehamilan.

B. Saran
Konsep pemeriksaan kehamilan seyogyanya adalah mengikuti
perkembangan keilmuan atau lebih dikenal dengan istilah evidence-based
practice. Bidan sebagai tenaga kesehatan lini terdepan sampai ke perifer harus
memastikan diri memiliki kemampuan yang mumpuni dalam pemeriksaan
kehamilan ini, sehingga beberapa kejadian tidak diharapkan yang diderita
ibu hamil dapat segera terdeteksi.
Kepercayaan masyarakat atas sikap profesional bidan yang memegang
teguh etika kebidanan akan menjadi nilai tersendiri sehingga pelayanan yang
diberikan lebih bersifat komprehensif. Hal ini berkaitan dengan upaya
Pemerintah dalam menekan angka kematian ibu, bayi, dan balita ke depannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid l /disi 0, Jakarta


: Media Aesculapius
Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku 12ar Keperawatan Maternitas
/disi 3, Jakarta:EGC-

Depkes RI, 2000 Buku Panduan 1suhan pada 1ntenatal, Jakarta : Depkes RI
Manuaba,Ida Bagus Gde,et all.,2010.Ilmu kebidanan,Penyakit Kandungan
dan KB. Jakarta EGC
Mufdillah,dkk.2009. 4okumentasi Kebidanan. Jakarta : Fitramaya
Nanny, Vivian dan Tri Sunarsih.2011. 1suhan Kehamilan 5ntuk
Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika

13

Anda mungkin juga menyukai