Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMASANGAN KONDOM KATETER PADA

MANAJEMEN ATONIA UTERI


No.dokumen :
/SOP/UKP/UPTDPWGR/VII/2022
SOP No.revisi : 00
Tanggal terbit : 01/02/2022
Halaman : 1-2
DIANA I.W.WORA,Amd.Kep
UPTD PUSKESMAS
NIP.19800829200502209
WAIMANGURA

1. Pengertian Upaya dalam penanganan perdarahan akibat Atonia Uteri dengan


menggunakan kateter Kondom

2. Tujuan Mempertahankan Kontraksi Uterus dengan tujuan untuk menghitungkan


Perdarahan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Waimangura No.
/SOP/UKP/UPTDPWGR/I/2022 Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi -Penuntun Keterampilan Obstetri 2015
-Pedoman Asuhan Persalinan Normal 2014
-Buku wiliams Obstetric 2010
-Cara pemasangan Tampon Kateter,Metode Sayeba (Sulistyono A,2006)
Prosedur/ PERSIAPAN ALAT
Langkah- 1. Kondom
Langkah 2. Foley Kateter No 16

3. Benang Tali Pusat Steril

4. Infus Set

5. Cairan Nacl 0,9 %

6. Speculum Sim 2 buah

7. Tenakulum

8. Tampon Tang

9. Rol Tampon

10.Handscoen Panjang steril

11.Betadin

12.Underpad

13.Lampu Sorot
PROSEDUR PEMASANGAN
1. Bidan Menyampaikan pada pasien Tindakan yang akan di lakukan
2. Persetujuan Tindakan Medis(informed consent)
3. Bidan mengatur pasien pada posisi Litotomi
4. Bidan memasang Infus untuk mencegah dan mengatasi Syok
5. Bidan memasang kateter urin menetap di hubungkan dengan
urinebag.dipasang selama Pasien menggunakan kondom kateter.
6. Kondom, kateter dan sarung tangan yang masih dibungkus, dibuka
bungkusnya dan diletakkan di atas meja steril
7. Larutan NaCl ditusuk dengan set infus lalu digantung di gantungan
infus. Jarum infus dilepas
8. Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril dan Memakai APD
9. Masukkan ujung kateter ke dalam kondom, lalu diikat pangkalnya.
10.Desinfeksi vulva, vagina dan sekitarnya dgn larutan antiseptik.
11.Spekulum vagina dipasang dan dipegang oleh asisten. Pegang bibir
depan serviks dengan klem ovarium (bila perlu)
12.Masukkan kondom kateter ke dalam kavum uteri dengan bantuan
klem tampon atau klem ovarium sampai menyentuh permukaan
endometrium bagian atas (fundus)
13.Rangkai atau hubungkan pangkal kateter dengan ujung set infus.
Isikan cairan NaCl melalui set infus ke kateter ke dalam kondom
sekitar 250-500 cc. Lihat/raba kondom yang mulai tampak menonjol
di ostium uteri ekstenum, hentikan pengisian kondom atau sampai
perdarahan berhenti
14.Evaluasi adakah perdarahan masih keluar dari samping kondom
15.Pasang tampon kassa di vagina untuk menahan kondom agar tidak
keluar dari kavum uteri
16.Ikat atau klem kateter agar larutan NaCl tidak keluar. Lepaskan set
infus dari ujung kateter
17.Kontraksi uterus dipertahankan dengan pemberian uterotonika
18.Berikan antibiotika, sebaiknya tripel: ampisilin, gentamisin dan
metronidazol injeksi
19.Setelah 24 -48 jam tampon dan kondom dilepas secara bertahap
(sekitar 10 menit)
Catatan
1. Pemasangan kondom kateter dianggap berhasil bila perdarahan
berhenti. Bila pasien berada di luar rumah sakit, maka tetap harus
dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas transfusi dan operasi
2. Pemasangan kondom kateter dianggap gagal bila masih tampak
perdarahan dari kavum uteri. Bila gagal kondom tidak perlu
dikeluarkan tetapi tetap diikat atau diklem dan dipasang tampon
vagina lalu dirujuk untuk penanganan selanjutnya sehingga kondom
tetap menekan kavum uteri, walaupun tidak menghentikan
perdarahan akan tetapi tetap mengurangi jumlah perdarahan
3. Selama melakukan tindakan ini resusitasi cairan tetap dilakukan

Unit 1. Ruang Bersalin


Terakait 2. IGD
3. Ruang Nifas
Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Partograf

Anda mungkin juga menyukai