Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN


TANTANGAN DALAM PENERAPAN EVIDENCE BASED

Dosen Pengampu :
Epti Yorita, SKM, MPH

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Aliyah Tiara Salsabila (P05140320003)
2. Desi Susanti (P05140320012)
3. Dian Shovina (P05140320014)
4. Mahffira Piarti Putri (P05140320023)
5. Novellya Angel Tania (P05140320030)
6. Shakira Danti Anggraini (P05140320038)

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah  Evidence Based Dalam
Praktik Kebidanan dengan judul “Tantangan dalam Penerapan Evidence Based”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan
materi demi lancarnya tugas ini. Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.

Bengkulu, 13 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian....................................................................................................................... 2
B. Hambatan Pelaksanaan EBP .......................................................................................... 3
C. Tantangan dalam Pelaksanaan EBP ............................................................................... 3
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 5
B. Saran .............................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Evidence dimulai pada tahun 1970 ketika Archle Cochrane menegaskan
perlunya mengevaluasi pelayanan kesehatan berdasarkan bukti-bukti ilmiah (scientific
evidence). Sejak itu berbagai istilah digunakan terkait dengan Evidence Based,
diantaranya Evidence Based Medicine (EBM), Evidence Based Nursing (EBN), dan
Evidence Based Practice (EBP). Evidence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk
mengambil keputusan klinis berdasarkan sumber yang paling relevan dan valid. Oleh
karena itu, EBP merupakan jalan untuk mentransformasikan hasil penelitian ke dalam
praktek sehingga perawat dapat meningkatkan “quality of care” terhadap pasien. Selain
itu implementasi EBP juga akan menurunkan biaya perawatan yang memberi dampak
positif tidak hanya bagi pasien, perawat, tapi juga bagi institusi pelayanan kesehatan.
Disisi lain terdapat tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan Evidence Based.
Dimana hambatan dalah usaha yang ada dan berasal dari dalam diri sendiri yang
memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk melemahkan dan menghargai secara tidak
konsepsional sedangkan tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki
tujuan untuk menggugah kemampuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Evidence Based?
2. Apa saja hambatan pelaksanaan Evidence Based?
3. Apa saja tantangan pelaksanaan dalam Evidence Based?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Evidence Based.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk hambatan pelaksanaan Evidence Based.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tantangan pelaksanaan dalam Evidence Based.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Evidence-based (EB) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-
bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan
demikian, dalam prakteknya, EB memadukan antar kemampuan dan pengalaman klinik
dengan bukkti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
Pengertian lain dari evidence based adalah proses yang digunakan secara
sistematik untuk menemukan, menelaah/ me-review, dan memanfaatkan hasil studi
sebagai dasar daripengambilan keputusan klinik.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain :
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3. Memenuhi tuntutan dan kewjiban sebagai professional dalam memberikan asuhan
bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Evidence Based Practice (EBP) adalah tindakan yang teliti dan bertanggung
jawab dengan menggunakan bukti (berbasis bukti) yang berhubungan dengan keahlian
klinis dan nilai-nilai pasien untuk menuntun pengambilan keputusan dalam proses
perawatan.
Terdapat juga tujuh langkah yang harus dilewati ketika akan
mengimplementasikan suatu Evidence Based Practice yaitu (Melnyk &Fineout-Overholt,
2011):
1. Menumbuhkan semangat terhadap penelitian
2. Merumuskan pertanyaan klinis dalam pormat PICOT
P : Patient population (kelompok / populasi pasien)
I : Intervention or issue of interest ( intervensi atau issue yang menarik)
C : Comparison intervention of group ( pembandingan intervensi dalam populasi)
O : Outcome (tujuan)
T : Time frame (waktu)
3. Mencari dan mengumpulkan literatur evidence yang berhubungan
4. Melakukan telaah atau penilaian kritis terhadap evidence

2
5. Mengintegrasikan evidence terbaik dalam pengalaman klinis dan rujukan serta nilai-
nilai pasien didalam pengambilan keputusan atau perubahan
6. Mengevaluasi tujuan didalam keputusan praktis berdasarkan evidence
7. Menyebarluaskan tujuan EBP baik yang sesuai ataupun yang tidak sesuai, dengan cara
melakukan oral atau poster presentation diwilayah local, regional, nasional atau
internasional.
Adapun hambatan adalah usaha yang ada dan berasal dari dalam diri sendiri yang
memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk melemahkan dan menghargai secara tidak
konsepsional. Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha yang memiliki tujuan untuk
menggugah kemampuan.

B. Hambatan Pelaksanaan EBP


1. Berkaitan dengan penggunaan waktu
2. Akses terhadap jurnal dan artikel
3. Keterampilan untuk mencari
4. Keterampilan dalam melakukan kritik riset
5. Kurang paham atau kurang mengerti
6. Kerangnya kemampuan penguasaan bahasa untuk penggunaan hasil-hasil riset
7. Salah pengertian tentang proses
8. Kualitas dari fakta yang ditemukan
9. Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana untuk ivertensi praktek yang
terbaik untuk diterapkan pada klien.

C. Tantangan dalam Pelaksanaan EBP


1. Pada umumnya masyarakat didaerah pedesaan sangat kental dengan adat istiadatnya,
ini adalah salah satu tantangan bagi profesi bidan dimana masyarakat pedesaan lebih
percaya dukun desa untuk membantu persalinan dibandngkan seorang bidan, hal ini
dikarnakan banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari mitos masyarakat yang
tersebar luas kalau dibantu oleh bidan pasti dijahit sementara masyarakat pedesaan
yang belum memenuhi dan aspek ekonomi dimana anggapan masyarakat jika
persalinan dibantu oleh bidan mka akan mengeluarkan banyak biaya dibandingkan
bersalin pada seorang dukun
2. Konsep EBP kadang berbantuan dengan sikap klinis yang cenderug skepti karena
mereka enggan mengubah praktek kedokteran seperti biasanya ( terpaku pada metode
kedokteran yang telah lama digunakan)

3
3. Terbatasnya kemampuan praktisi dalam mempraktikan teknologi terbaru, terbatasnya
kses, sarana dan prasarana terutama bagi praktisi yang tinggl di pedesaan atau daerah
tertinggal tentu akan akan lebih sulit dalam menerpkan EBP
4. Terbatasnya kemampuan klinis dalam melakukan telaah kritis sehingga EBM seolah
menjadi ancaman bagi mereka.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence Based midwifery artinya berdasarkan bukti, tidak berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti dan bukti ini pun
tidak sekedar bukti, tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggung jawabkan dalam
proses pelayanan kebidanan. Dengan Evidence Based Midwifery (EBM) sangat
bermanfaat bagi bidan dalam pengambilan keputusan pasien secara bijak.
Salah satu EBM dalam persalinanyang terkini contohnya posisi meneran,
terdahulu posisi meneran secara telentang/litotomi rutin dilakukan dalam persalinan,
namun setelah adanya penelitian posisi tersebut ternyata kurang baik bagi ibu dan bayi,
sehingga pemilihan posisi lain menjadi alternatif yang lebih baik karena menguntungkan
ibu dan anak

B. Saran
Kelompok penyusun makalah menyadari banyak terdapat kesalahan, kejanggalan,
dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dari kesederhanaan makalah ini,
pemakalah membuka tangan guna menerima teguran dan saran, demi kesempurnaan
makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Bawden, D. dan Robinson, L. 2012. Introduction to information science. London (UK): Facet
Publishing. Booth, A. 2000. Exceeding expectations: achieving professional excellence
by getting research into prac-tice. LIANZA. Christchurch, New Zealand, 15–18 Oktober.
Booth, A. 2003. Bridging the research – practice gap? The role of evidence based librarianship.
New Rev.Inf. Libr. Res., (9)1:3–23.
Cossette, A. 2009. Humanism and Libraries: an essay on the philosophy of librarianship. Duluth,
Minne-sota (USA): Library Juice Press.
Crumley, E. dan D. Koufogiannakis. 2002. Developing evidence-based librarianship: practical
steps for implementation. Health Info. Libr. J., (19)2:61–70.
Hall, H. 2011. UK library and information science research matters. Libr. Inf. Sci. Res.,
(33)1:89–91. Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesa (ISIPII). 2009.
Tantangan dan permasalahan kepustakawanan Indonesia.: http://isipii-librarian-
indonesia.blogspot.com/2009_01_01_ archive.html.

Anda mungkin juga menyukai