Anda di halaman 1dari 40

FERTILITAS -

INFERTILITAS

Pertemuan 5.1 “askeb pranikah dan prakonsepsi

Indah Putri Ramadhanti, S.ST, M.Keb


Fertilitas
• Fertilitas (Inggris: Fertility) sebagai istilah
demografi diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari dari seorang
wanita atau sekelompok wanita.
• Dengan kata lain, fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup.
Fekunditas
• Fekunditas, sebaliknya, merupakan potensi
fisik untuk melahirkan anak.

• Kedua hal ini berkaitan erat, dimana


fekunditas merupakan modal awal dari
seorang perempuan untuk mengalami
fertilitas dalam hidupnya dan seorang yang
telah mengalami fertilitas pasti fekunditasnya
baik.
Konsep Fertilitas
Dalam buku Dasar-dasar Demografi terbitan
FE UI
1. Lahir hidup (Life Birth), menurut WHO,
adalah suatu kelahiran seorang bayi
tanpa memperhitungkan lamanya di
dalam kandungan, dimana si bayi
menunjukkan tanda-tanda kehidupan,
misal : bernafas, ada denyut jantungnya
atau tali pusat atau gerakan-gerakan otot.
2. Lahir mati (Still Birth) adalah kelahiran
seorang bayi dari kandungan yang
berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa
menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus adalah kematian bayi dalam
kandungan dengan umur kurang dari 20
minggu. Ada dua macam abortus : disengaja
(induced) dan tidak disengaja (spontaneus).
Abortus yang disengaja mungkin lebih sering
kita kenal dengan istilah aborsi dan yang tidak
disengaja lebih sering kita kenal dengan istilah
keguguran.
4. Masa reproduksi (Childbearing age) adalah
masa dimana perempuan melahirkan, yang
disebut juga usia subur (15-49 tahun).
Sepasang suami isteri setelah
bersenggama secara teratur (2-
3x/minggu) tanpa memakai metode
pencegahan belum mengalami
kehamilan selama 1 tahun.
Jenis-jenis

1. Primer
2. Sekunder
DEFINISI dan PENGERTIAN DASAR

Infertilitas Primer
Pasangan suami istri ( Pasutri ) tidak
pernah mengalami konsepsi meskipun
sanggama teratur selama > 12 bulan
tanpa perlindungan.

Infertilitas Sekunder
Pasutri sebelumnya pernah mengalami
konsepsi ttp kmd tdk mampu konsepsi
lagi meskipun sanggama teratur > 12
bulan tanpa perlindungan.
Kehamilan sia-sia ( wastage pregnancy )
Istri mampu hamil ttp tidak mampu melahirkan
anak hidup atau tidak mampu hamil sampai
genap bulan.

Subfertilitas
Pasutri mengalami kesulitan dalam
mewujudkan konsepsi secara bersama karena
fertilitas keduanya berkurang.

Infertilitas
Ketidak mampuan Istri untuk konsepsi – hamil -
melahirkan bayi hidup atau suami tidak mampu
menghamili istri.
SYARAT FERTILITAS

Suami
1. Testis minimal 1  menghasilkan
sperma normal.
1. Saluran Epididimis - vas deferens
patent.
1. Kemampuan ereksi – penetrasi
2. Ejakulasi adekuat  sperma masuk
sempurna di vagina.

Istri
1. Sistem neuroendokrin hipotalamus
– hipofisis – ovarium mampu
menghasilkan ovum.
2. Tuba Fallopii minimal 1 berfungsi
normal ( patent ).
3. Uterus mampu menerima dan
membesarkan embrio.
4. Vagina mampu menerima sperma.
Penyebab Infertilitas pada Wanita

1. Tuba falopi (36%)


2. Gangguan ovulasi
(32%)
3. Endometriosis (6%)
4. Tidak diketahui (40%)
1. Gangguan
spermatogenesis
(<20jt/ml)
2. Cairan seminal < 2ml
3. Obstruksi duktus/
tubulus oleh inflamasi
4. Ketidakmampuan
koitus/ ejakulasi

Penyebab Infertilitas pada Pria


Faktor Lain

1. Memakai celana jeans terlalu


ketat
2. Mandi dengan air terlalu
panas
3. Alkoholisme kronik/ merokok
1. Tahap wawancara
identitas, riwayat
kesh,perkawinan, infertilitas, hub
sex n reproduksi
2. Pemeriksaan Fisik
TB, BB, sebaran rambut, keadaan
alat2 reproduksi
3. Pemeriksaan Lab
Pria: analisis sperma
Wanita: ovulasi
PEMERIKSAAN SUAMI

A.Anamnesis

1. Riwayat penyakit sistemik : DM, TBC, Allergi dll


2. Pembedahan daerah genitalia, varicocele dll
3. Infeksi saluran kemih dan genitalia : GO, Sipilis ,
STD lain.
4. Trauma sekitar genitalia
5. Obat yg berpengaruh atau pemakaian obat yg lama.
6. Risiko pekerjaan : lingkungan panas, kimia, radiasi.
7. Kebiasaan : pakaian ketat , berendam panas dll
8. Merokok, alkohol, narkoba.
9. Kebiasaan seksual / sanggama.
10.Kemampuan ereksi – penetrasi – ejakulasi.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan umum, gemuk, kurus
2.Vital sign

C. PEMERIKSAAN KHUSUS GENITALIA.


1.Tanda kelamin sekunder.
2.Penis, bentuk, ukuran, kelainan hypoplasia,
hypospadia kekuatan ereksi.
3.Scrotum  kelainan kulit, tanda infeksi dll.
4.Testis  jumlah, ukuran, penurunan testis,
varicocele
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Analisa Semen
a. diambil dengan masturbasi
b. abstinensia 3 – 4 hari
c. tampung pakai botol kaca mulut lebar
d. langsung diambil dilaboratorium/ kurang 30 menit post
ejaculasi ditempat lain dng transport yang benar.
Penilaian :
a. Normospermia
b. Oligospermia
c. Asthenospermia
d. Teratospermia
e. Gabungan  oligo-terato-asteno-zoospermia.
f. Azoospermia
g. Aspermia

2. Laboratorium secara umum : darah, urine.

3. Hormonal : FSH, LH, Testosteron, Prolactin, Thyroid dll


SEMEN ANALYSIS ( Normal values ) : WHO
1. Volume > 2 cc
2. Konsentrasi > 20 juta/ ml
3. Motilitas > 50 %  good atau > 25 % exellent
4. Morfologi > 30 % normal
5. Leukosit < 1 juta / ml
6. Aglutinasi < 20 %
7. Sperm Mar test < 10 % aglutinasi

SPERMA ABNORMAL
1.Oligozoospermia: konsentrasi sperma < 20 juta
2.Azoospermi: ejakulat ada ( > 0 CC ), konsenstrasi= 0
3.Aspermia: ejakulat= 0, sperma = 0
4.Astenozoospermia= sperma > 20 jt, motilitas a < 25 %
5.Teratozoospermia= sperma > 25 jt, motilitas a > 25 %,
morfologi normal < 50 %
PEMERIKSAAN ISTERI

A. Anamnesis

1. Riwayat fertilitas sebelumnya.


2. Komplikasi kehamilan sebelumnya
3. Pemakaian kontrasepsi sebelumnya
4. Riwayat penyakit yg berpengaruh: DM, TBC, Tiroid
5. Obat-obatan terutama jangka panjang
6. Pmbedahan daerah perut, genitalia
7. Riwayat radang panggul, infeksi genital
8. Kelainan genitalia,bentuk , keluarnya ASI
9. Risiko pekerjaan
10.Riwayat haid dan tanda ovulasi, lendir yg lebih
banyak pd pertengahan siklus, PMS.
11.Cara, waktu sanggama, ggn sanggama
B.PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : obesitas , BB / TB


2. Vital sign
3. Tanda kelamin sekunder, mamae, pinggul, distribusi rambut
4. Periksa dalam vagina  kelainan anatomis, infeksi dll

C. PEMERIKSAAN PENDUKUNG

1. Suhu basal badan : monofasik / bifasik


2. Pemeriksaan lendir cervix : Spinbarkeit test, Fern test
3. Uji pasca sanggama  interaksi cervix >< sperm
4. Sampling endometrium  microcurettage  PA
5. Ultrasonografi  kelainan genitalia interna
6. Hysterosalpingography  bentuk dan funsi cavum uteri, saluran tuba.
7. Laparoscopy dan Chromotubasi : diagnostik – terapi
8. Laboratorium umum
9. Laboratorium hormonal : Prolactin, Estrogen, Progesteron, FSH, LH,
Thyroid
1,2,3,4  bisa dilaksanakan di pelayanan primer ( Puskesmas )
SUHU BADAN BASAL ( BBT )

1. diukur setiap pagi segera setelah bangun


tidur
2. dengan termometer yg sama pada
sublingual
3. mulai hari pertama haid s/d haid
yaddicatat pada grafik  bifasik /
monofasik
4. Pengganggu : demam karena sakit, kurang
tidur
CERVICAL MUCOUS TEST
1. Dilaksanakan pada masa subur.
2. Pasang speculum vagina sampai portio – ostium uteri externum
terlihat jelas.
3. Ambil lendir cervix , dinilai
a. kejernihan lendir
b. Spinbarkeit test  pembenangan 6- 10 cm
c. Fern test  preparat basah pd gelas objek  mikroskop
gambaran daun pakis.
4. Arti : bila baik – Oestrogen + progesteron baik  ada ovulasi.

FERN TEST  baik


UJI PASCA SANGGAMA

1. sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan


spermatozoa
2. dilaksanakan pada perkiraan masa subur.
3. diperksa 8 – 10 jam pascasanggama.
4. Pasca sanggama isteri dengan posisi tetap telentang
(pantat sedikit diganjal ) – pakai pembalut, tidak boleh
dibersihkan, tidak boleh mandi, kencing
5. spesimen dari 1. Fornix Posterior 2. Ectocervix
3.Endocervix pengambilan pakai spuit steril dan jarum
plastik besar, jarum berbeda pada masing tempat ,
letakkan pd kaca objek
6. periksa dng mikroskop
7. penilaian:
MICROCURETTAGE

1. dilaksanakan pada hari ke 2 atau 10 menstruasi -


prahaid
2. laksanakan prosedur curettage
3. pakai microcurettage  ambil sedikit endometrium
4. jadikan preparat hapus  fiksasi dng alkohol 95 %
5. kirim PA
6. antara hari 2 – 7  proliferasi  estroge
10  kelenjar mulai berkelok
prahaid  kelenjar berkelok + glycogen
7. pengambilan spesimen setelah hari 10  harus yakin
tidak ada kehamilan !!!
8. Pasca curettage berikan antibiotika.
Askeb
• Melakukan pengkajian
• Menganalisa
• Memberikan penkes tentang pola hidup
sehat, hub sex, dll
• Rujuk
ASSISTED REPRODUCTION TECHNIQUES ( ART)

Usaha membantu terjadinya fertilisasi dan


kehamilan dimana bila tidak dimungkinkan
terjadinya fertilisasi secara alami  dengan
rekayasa reproduksi.
ART meliputi :
1. Intra Uterine Insemination ( IUI ) di Indonesia
sering disebut
AIH ( Artificial insemination husband )
2. InVitro Fertilization ( IVF )
3. Cloning
INTRA UTERINE INSEMINATION / AIH

Dengan bantuan alat khusus spermatozoa


dimasukkan langsung
kedalam cavum uteri.
Indikasi :
a. Jumlah spermatozoa kurang dari normal
b. Secara teknis , suami tidak bisa menyampaikan
semen sampai dekat cervix.
d. Pemilihan jenis kelamin anak ( sexing )
Syarat :
1. Istri dipastikan ada foliculogenesis  ovulasi
2. Saluran tuba minimal satu patent
3. Uterus normal
4. Semen bisa diproses untuk inseminasi.

Cara pelaksanaan :

ISTRI SUAMI
- Induksi ovulasi
- Pantau maturasi folikel
- Folikel mature > 17 mm
suntik hCG 36 jam IUI
- D inseminasi ……………………….. - sperma dng masturbasi
- proses semen dengan
washing  swim up

posisi lithotomi  masukkan spermatozoa dengan


canula khusus  via canalis cervicalis  cav uteri

Washing : sperma dipisahkan dengan diencerkan pakai media t3


Swim up : centrifuge 2000 RPM  jelek tenggelam  baik
berenang kepermukaan  tangkap dng pipet khusus
Mengapa spermatozoa harus diproses?
( tidak boleh pakai whole sperm )

- Memisahkan semen dengan spermatozoa  washing


- Semen mengandung bermacam partikel dan debries berupa
protein, infeksi, prostaglandin dll.
. Penularan infeksi
. Protein akan dikenali sbg benda asing  immunologi
- Prostaglandin  kontraksi uterus  nyeri
- Memilih spermatozoa exellence + good ( a + b ) sebanyak
mungkin atau separasi sperma laki / perempuan untuk keinginan
sexing ( pemilihan kelamin anak )  dengan proses centrifuge –
swim up - separasi
Keberhasilan 15 – 25 %
Bisa diulang sampai 3 X , bila gagal  IVF ?
INVITRO FERTILIZATION = TEST TUBE BABY
= BAYI TABUNG

* IVF mrpk harapan bagi pasangan infertilitas


* Bayi pertama IVF  Louis Brown 1978

Pengertian :
Fertilisasi dilaboratorium  menaburkan spermatozoa 
pada
Oocyt yg diambil dengan aspirasi ( pick up ) dari folikel 
Menjadi Embryo  tandur didalam uterus melalui canalis
Cervicalis.
Syarat keberhasilan IVF
Folikel matang da spermatozoa yang baik
Uterus normal  siap untuk kehamilan
Laboratorium yang baik
Fertilisasi  Embryo baik  Tandur alih baik.
Keberhasilan 30 – 35 %

Syarat peserta IVF


1. Pengelolaan infertilitas lengkap
2. Umur istri < 38 tahun
3. Punya biaya  mahal
4. Pasangan suami istri yang syah.
5. Oocyte dan sperma dari pasutri syah.
Indikasi

1. Tuba Fallopii buntu / rusak tidak bisa diperbaiki


2. Endometriosis yg sulit diobati  perlekatan berat
3. Spermatozoa jumlah kurang untuk terjadi fertilisasi
alami
4. Infertilitas yang tidak diketahui sebabnya dengan
pemeriksaan pasutri keduanya normal ( idiopatik =
unexplained )
5. Cervix / lendir cervix tidak normal
6. Faktor immunologi
7. Luteizing Unrupturer Follicle ( LUF ).
8. Gangguan peritoneum
Pelaksanaan

1. Persiapan / pemeriksaan lengkap infertilitas


2. Pengobatan penyamarataan folikel ( Down Regulation )
dg GnRH Analog
3. Pemicuan ovulasi ( super ovulasi ) dng regimen t3
4. Pemantauan pematangan folikel  USG , Estriol, LH
sampai didapat folikel matang > 17 mm
5. Panen oocyte ( ovum pickup )  aspirasi trans vaginal
USG
6. Fertilisasi oocyte vs Spermatozoa yg sudah diproses
7. Embryo Transfers
8. Kehamilan  persalinan Sectio Caesar.
DAMBAAN SETIAP
PASANGAN SUAMI ISTRI

Pengelolaan infertilitas
harus PASANGAN!!!
Terimak
asih

Anda mungkin juga menyukai