Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN DASAR FERTILITAS DAN

INFERTILITAS

By: Kelompok II

1.Anni Suciawati
2.Kustantinah
3.Dian Rosnurmila
4.Koone Pallulu
Fertilitas
Definisi:
•Fertilitas atau yang sering
dikenal dengan kelahiran dapat
diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari
penduduk (actual reproduction
performance) atau jumlah anak
hidup yang dilahirkan oleh
seorang atau sekelompok
perempuan
Konsep- konsep fertilitas

Dalam buku dasar demografi terbitan FE UI terdiri dari 4


Fenomena:

•Lahir hidup (life birth)


•Lahir Mati (Still birth)
•Abortus
•Masa reproduksi (chldbearing age)
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FERTILITAS
Menurut Davis dan Blake terdapat tiga tahap penting dari proses reproduksi, yaitu:
Tahap hubungan kelamin (intercrouse), Tahap konsepsi (conseption), Tahap
kehamilan (gestation). Faktor-faktor yang langsung mempunyai kaitan dengan ketiga
tahap tersebut disebut “Variabel Antara”. Ada 11 variabel antara yang mempengaruhi
fertilitas, yang masing-masing dikelompokkan dalam tiga tahap proses reproduksi,
yaitu:

• Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kelamin (intercrouse)


1. Umur memulai hubungan kelamin
2. Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah
mengadakan hubungan kelamin
3. Lamanya berstatus kawin
4. Abstinensi sukarela
5. Berpantang (abstinensi) terpaksa (misal: sakit, berpisah sementara)
6. Frekuensi hubungan seksual (senggama)
Lanjutan
SYARAT FERTILITAS
Suami
•Testis minimal 1 menghasilkan sperma normal.
•Saluran Epididimis - vas deferens patent.
•Kemampuan ereksi – penetrasi
• Ejakulasi adekuat sperma masuk sempurna di vagina.

Istri
•Sistem neuroendokrin hipotalamus – hipofisis – ovarium mampu
menghasilkan ovum.
•Tuba Fallopii minimal 1 berfungsi normal ( patent ).
•Uterus mampu menerima dan membesarkan embrio.
•Vagina mampu menerima sperma.
• Infertilitas adalah gangguan sistem
reproduksi yang menyebabkan
kegagalan untuk mencapai
kehamilan klinis setelah 12 bulan
atau lebih berhubungan intim
secara teratur tanpa menggunakan
kontrasepsi. (WHO).
• infertilitas adalah ketidakmampuan
sepasang suami istri untuk
memiliki keturunan dimana wanita
belum mengalami kehamilan
setelah bersenggama secara
teratur 2-3 kali/minggu, tanpa
memakai metode pencegahan
selama 12 bulan .
CIRI-CIRI INFERTILITAS
•Pasangan yang mengalami infertilitas, mempunyai ciri- ciri sebagai
berikut:
•Pasangan tersebut mempunyai keinginan untuk memiliki anak.
•Selama satu tahun atau lebih berhubungan seksual tetapi juga belum
mendapatkan kehamilan
•Menjalani hubungan seksual 2-3 kali seminggu dalam waktu satu tahun
•Istri ataupun suami tidak pernah memakai alat kontrasepsi ataupun metode
kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan dan alat lain yang fungsinya untuk
mencegah kehamilan.
•Ketidakmampuan menurut biologisnya untuk mempertahankan kehamilan
pada wanita.
PENYEBAB INFERTILITAS PADA
WANITA DAN PRIA
1.PENYEBAB INFERTILITAS PADA WANITA
•Hormonal
•Obstruksi
•Faktor Lokal

2.PENYEBAB INFERTILITAS PADA PRIA


•gangguan spermatogenesis
•Obstruksi
•ketidak mampuan koitus atau ejakulasi
•Faktor Sederhana
Pemeriksaan Tambahan Untuk Fertilitas

1.Tahap wawancara identitas, riwayat


kesh,perkawinan, infertilitas, hub sex dan reproduksi
2.Pemeriksaan Fisik TB, BB, sebaran rambut, keadaan
alat-alat reproduksi
3.Pemeriksaan Lab
Pria : analisis sperma
Wanita: ovulasi
PEMERIKSAAN SUAMI

A.Anamnesis
1. Riwayat penyakit sistemik : DM, TBC, Allergi dll
2. Pembedahan daerah genitalia, varicocele dll
3. Infeksi saluran kemih dan genitalia : GO, Sipilis , STD
lain.
4. Trauma sekitar genitalia
5. pemakaian obat yg lama.
6. Risiko pekerjaan : lingkungan panas, kimia, radiasi.
7. Kebiasaan : pakaian ketat , berendam panas dll
8. Merokok, alkohol, narkoba.
9. Kebiasaan seksual / sanggama :

10.
Kemampuan ereksi – penetrasi – ejakulasi.
B. PEMERIKSAAN FISIK

1.Keadaan umum, gemuk, kurus


2.Vital sign

C. PEMERIKSAAN KHUSUS GENITALIA.

1.Tanda kelamin sekunder.


2.Penis, bentuk, ukuran, kelainan hypoplasia,
hypospadia kekuatan ereksi.
3.Scrotum: kelainan kulit, tanda infeksi dll.
4.Testis: jumlah, ukuran, penurunan testis,
varicocele
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Analisa Semen
a. diambil dengan masturbasi abstinensia 3 – 4 hari
b. tampung pakai botol kaca mulut lebar
c. langsung diambil dilaboratorium/ kurang 30 menit post
d. ejaculasi ditempat lain dng transport yang benar.

Penilaian :
a. Normospermia Oligospermia Asthenospermia
b. Teratospermia
c. Gabungan  oligo-terato-asteno-zoospermia.
d. Azoospermia
e. Aspermia
f.
g.
2. Laboratorium secara umum : darah, urine.
3. Hormonal : FSH, LH, Testosteron, Prolactin, Thyroid dll
SEMEN ANALYSIS ( Normal values ) : WHO
1. Volume > 2 cc
2. Konsentrasi > 20 juta/ ml
3. Motilitas> 50 %  good atau > 25 % exellent
4. Morfologi > 30 % normal
5. Leukosit < 1 juta / ml
6. Aglutinasi < 20 %
7. Sperm Mar test < 10 % aglutinasi

SPERMA ABNORMAL
1. Oligozoospermia: konsentrasi sperma < 20 juta
2. Azoospermi: ejakulat ada ( > 0 CC ), konsenstrasi= 0
3. Aspermia: ejakulat= 0, sperma = 0
4. Astenozoospermia= sperma > 20 jt, motilitas a < 25 %
5. Teratozoospermia= sperma > 25 jt, motilitas a > 25
%, morfologi normal < 50 %
PEMERIKSAAN ISTERI
A. Anamnesis
1. Riwayat fertilitas sebelumnya. Komplikasi kehamilan
2. sebelumnya Pemakaian kontrasepsi sebelumnya
3. Riwayat penyakit yg berpengaruh: DM, TBC, Tiroid
4. Obat-obatan terutama jangka panjang Pmbedahan
5. daerah perut, genitalia Riwayat radang panggul,
6. infeksi genital Kelainan genitalia,bentuk , keluarnya
7. ASI
8.
9.

10. Riwayat haid dan tanda ovulasi, lendir yg lebih


banyak pd pertengahan siklus, PMS.
11. Cara, waktu sanggama, ggn sanggama
12. Resiko Pekerjaan
B.PEMERIKSAAN
FISIK
1. Keadaan umum : obesitas , BB / TB Vital sign
2. Tanda kelamin sekunder, mamae, pinggul, distribusi rambut Periksa
3. dalam vagina  kelainan anatomis, infeksi dll
4.

C. PEMERIKSAAN PENDUKUNG

1.Suhu basal badan : monofasik / bifasik


2.Pemeriksaan lendir cervix : Spinbarkeit test, Fern test
3.Uji pasca sanggama: interaksi cervix >< sperm
4.Sampling endometrium: microcurettage: PA
5.Ultrasonografi: kelainan genitalia interna
6.Hysterosalpingography: bentuk dan funsi cavum uteri, saluran tuba.
7.Laparoscopy dan Chromotubasi : diagnostik – terapi
8.Laboratorium umum
9.Laboratorium hormonal : Prolactin, Estrogen, Progesteron, FSH, LH, Thyroid
1,2,3,4: bisa dilaksanakan di pelayanan primer ( Puskesmas)
SUHU BADAN BASAL ( BBT )

1.diukur setiap pagi segera setelah bangun tidur


2.dengan termometer yg sama pada sublingual
3.mulai hari pertama haid s/d haid yaddicatat pada
grafik  bifasik / monofasik
4.Pengganggu : demam karena sakit, kurang tidur
CERVICAL MUCOUS TEST
1.Dilaksanakan pada masa subur.
2.Pasang speculum vagina sampai portio – ostium uteri
externum terlihat jelas.
3.Ambil lendir cervix , dinilai
a. kejernihan lendir
b. Spinbarkeit test: pembenangan 6- 10 cm
c. Fern test  preparat basah pd gelas objek 
mikroskop
gambaran daun pakis.
4. Arti : bila baik – Oestrogen + progesteron baik 
ada ovulasi.
UJI PASCA SANGGAMA

1.sangat bermanfaat menilai interaksi cervix dan spermatozoa


2.dilaksanakan pada perkiraan masa subur.
3.diperksa 8 – 10 jam pascasanggama.
4.Pasca sanggama isteri dengan posisi tetap telentang (pantat
sedikit diganjal ) – pakai pembalut, tidak boleh dibersihkan,
tidak boleh mandi, kencing
5.spesimen dari 1. Fornix Posterior 2. Ectocervix 3.
Endocervix pengambilan pakai spuit steril dan jarum plastik
besar, jarum berbeda pada masing tempat , letakkan pd kaca
objek
6.periksa dng mikroskop
7.penilaian:
MICROCURETTAGE

1. dilaksanakan pada hari ke 2 atau 10 menstruasi - prahaid


2. laksanakan prosedur curettage
3. pakai microcurettage: ambil sedikit endometrium
4. jadikan preparat hapus: fiksasi dengan alkohol 95 %
5. kirim PA
6. antara hari 2 – 7: proliferasi: estroge10: kelenjar mulai
berkelok prahaid: kelenjar berkelok + glycogen
7. pengambilan spesimen setelah hari 10: harus yakin
tidak ada kehamilan !!!
8. Pasca curettage berikan antibiotika.

Anda mungkin juga menyukai