Anda di halaman 1dari 46

Nengah Runiari, M.Kep, Sp.

Mat
Statistik menunjukkan bahwa hanya 32,7%
pasangan langsung hamil dalam bulan pertama,
57,8% hamil dalam 3 bulan, dan 72,1% dalam 6
bulan masa pernikahan. Menginjak tahun pertama
(12 bulan) angka tersebut naik menjadi 85,4%.
PENGERTIAN INFERTILITAS

suatu pasangan baru dikatakan infertil apabila


setelah 12 bulan menikah, dengan frekuensi
hubungan seksual yang wajar belum ada tanda
kehamilan. 
PENYEBAB INFERTILITAS
 Usia : Untuk pria puncak kesuburan adalah usia 24-25 tahun
dan 21-24 tahun untuk wanita, sebelum usia tersebut
kesuburan belum benar matang dan setelahnya berangsur
menurun.

 Frekuensi hubungan seksual

 Lingkungan : baik fisik, khemis maupun biologis (panas,


radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi, dll).

 Gizi dan nutrisi : terutama kekurangan protein dan vitamin


tertentu.

 Stress psikis : mengganggu siklus haid, menurunkan libido &


kualitas spermatozoa, dll.
Penyebab infertilitas dapat digolongkan
atas dasar anatomi organ dan atau fungsinya

Penyebab pada laki-laki :


Kelainan anatomi : hypo-epispadia , micropenis ,
undescencus testis dll.
Gangguan fungsi : disfungsi ereksi berat , ejakulasi
retrograde dll.
Gangguan spermatogenesis :
oligo/terato/asthenozoospermia (kelainan jumlah, bentuk,
gerak sperma).
Lain-lain : hernia scrotalis , varikokel , imunologis, infeksi,
dll.
KRITERIA SPERMA NORMAL

 Jml sperma cukup banyak >10 juta permililiter


ejakulat sperma dengan jumlah sekitar 2-6
mililiter.

 Gerakannya cukup cepat dan lurus. Minimal 60%


nya harus merupakan sperma yang sehat serta
mampu bergerak (motil) dan sekitar 15%
bergerak lurus dan cepat. 
Penyebab pada wanita

Faktor vagina : vaginismus , vaginitis , dll.

Faktor uterus (rahim) : myoma , endometritis ,


endometriosis , uterus bicornis, arcuatus, retrofleksi. prolap

Faktor cervix (mulut rahim) : polip , stenosis , non hostile


mucus , anti sperm antibody (antibodi terhadap sperma), dll.
Faktor tuba fallopi (saluran telur) : pembuntuan,
penyempitan, pelengketan saluran telur (bisa karena infeksi
atau kelainan bawaan).

Faktor ovarium (indung telur) : tumor, kista, gangguan


menstruasi (amenorhoe, oligomenorhoe dengan/tanpa
ovulasi).

Faktor lain : prolactinoma (tumor pada hipofisis),


hiper/hypotroid , dll.
Pemeriksaan Infertilitas
I. Tahap wawancara
Tahap awal merupakan wawancara untuk pengumpulan data-
data pasien tentang identitas, riwayat kesehatan, riwayat
perkawinan terdahulu dan sekarang, riwayat infertilitas,
riwayat hubungan seksual, dan riwayat reproduksi.

II. Tahap pemeriksaan fisik


Pemeriksaan fisik baik suami maupun istri meliputi :

 Keadaan fisik secara umum, seperti tinggi, berat, sebaran


rambut, dll.
 Keadaan alat-alat reproduksi, seperti testis, vagina, klitoris,
rahim, dll.
III.Tahap pemeriksaan laboratorium

Pria
 Analisis sperma untuk mengetahui mutu
cairan sperma dan spermatozoanya, meliputi
jumlah sperma/ml, bentuk, gerakan, jumlah
dan persentase yang hidup serta pencairan
air mani.
 Wanita
 Pemantauan ovulasi, untuk menentukan apakah ovarium
menghasilkan ovum yang matang.

 Riwayat siklus haid: siklus haid yang teratur dan normal, nyeri per-
tengahan siklus, perdarahan atau cairan vagina , mastalgia prahaid
menandakan ovulasi telah terjadi.

 Uji pakis: pemeriksaan pada hari ke-23-28 siklus haid.

 Suhu Basal Badan (SBB): SBB diperiksa setiap bangun pagi hari
sebelum melakukan aktivitas apapun.
 Sitologi vagina atau sitologi endoserviks: memantau
perubahan pada sel-sel yang tereksfoliasi selama fase
luteal (pengaruh progesteron).

 Biopsi endometrium (mikrokuretase): dgn memakai kuret


kecil. Dilakukan pada 5-7 hari sebelum hari haid
berikutnya.

 Laparoskopi diagnostik : melihat secara langsung adanya


bintik ovulasi atau korpus luteum sebagai hasil ovulasi.
 Peneraan hormon: menentukan kadar hormon
dalam darah, urin maupun liur (saliva).

 Histeroskopi: dapat memperlihatkan lukisan


endometrium yang bening kekuningan, yang
sesuai dengan fase luteal.

 Ultrasonografi: dapat memantau


perkembangan folikel dan menentukan saat
ovulasi. Pemeriksaan dilakukan secara serial.
 Penilaian rahim dan saluran telur dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
 Biopsi endometrium: selain untuk penilaian ovulasi, juga dapat
untuk pemeriksaan histologik lain, misalnya biakan terhadap
tuberkulosis, menilai adanya hiperplasia endometrium.

 Uji insuflasi/pertubasi: CO2 ditiupkan melalui kanal serviks dan


dibuat rekaman kymograf terhadap tekanan uterus, perubahan
tekanan berarti tuba Falloppii paten. Gas ini juga dapat didengar
dengan stesto-skop atau dilihat dengan sinar X.

 Hidrotubasi: prinsipnya sama dengan pertubasi hanya yang


digunakan adalah cairan yang mengandung antibiotika Kanamycin
1 gram, deksametason 5 mg dan antipasmodik cair.
 Histerosalpingogram: dilakukan pada paro-pertama siklus haid,
larutan radioopak disuntikkan melalui kanal serviks ke dalam rahim
dan saluran telur.

 Histeroskopi : melihat secara langsung keadaan permukaan


endometrium.

 Laparoskopi : melihat secara langsung dan menguji patensinya de-


ngan menyuntikkan larutan biru metilen atau indigokarmin, dan
de-ngan melihat pelimpahannya ke dalam rongga peritoneal.
Laparoskopi juga dapat memperlihatkan perlekatan pelvis,
endometriosis, dan patologi ovarium tetapi tidak dapat
menggambarkan keadaan rongga uterus.

 Ultrasonografi atau endosonografi: menilai bentuk, ukuran, serta


patologi uterus maupun tebal endometrium.
 Analisis infeksi TORCH-KM (toksoplasma, rubella,
sitomegalus, herpes sim-pleks, klamidia,
mikoplasma).

 Uji pasca-sanggama (UPS) untuk melihat apakah


sperma sudah memancar dengan baik ke puncak
vagina selama sanggama. UPS dilakukan 2-3 hari
sebelum perkiraan ovulasi. Pasien diminta datang 2-8
jam setelah sanggama normal.  
Teknik perawatan untuk masalah
ketidaksuburan atau
infertilitas
 Inseminasi Buatan (artificial insemination)
dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang
mengandung sperma dari pria ke dalam organ
reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks
atau bukan secara alami.
 GIFT (Gamete Intrafallopian Transfer)
Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari
ovarium lalu dipertemukan dengan sel sperma pria
yang sudah dibersihkan.

Dengan menggunakan alat laparoscope, sel telur dan


sperma yang sudah dipertemukan tersebut
dimasukkan ke dalam tuba falopi melalui irisan kecil
di bagian perut melalui operasi laparoskopik.
Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan
dan kehamilan.
 IVF (In Vitro Fertilization)
IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga
sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel
telur wanita dan sel sperma dibuahi di media
pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah
terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa
embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui
serviks.
 ZIFT (Zygote Intrafallopian Transfer)
Merupakan teknik pemindahan zigot atau sel telur
yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan sel telur dari ovarium seorang
wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya.
Setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke
tuba falopi melalui pembedahan di bagian perut
dengan operasi laparoskopik.
Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF
dan GIFT.
 ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)
Dilakukan dengan memasukkan sebuah sel
sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik
ini, sel sperma yang kurang aktif maupun
tidak matang dapat digunakan untuk
membuahi sel telur.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi,


kurang sumber pengetahuan
 Harga diri rendah kronik b.d kegagalan
berulang
 Harga diri rendah situasional b.d gangguan
citra tubuh, gangguan fungsi, gangguan
peran sosial
 Gangguan citra tubuh b.d penyakit, program
pengobatan,
 Disfungsi proses keluarga b.d
ketidakadekuatan ketereampilan koping,
kurang keterampilan pemecahan masalah
 Hambatan interaksi sosial b.d gangguan
konsep diri
 Disfungsi seksual b.d gangguan fungsi tubuh,
gangguan struktur tubuh
 Ansietas b.d ancaman pada status terkini,
stressor
 Ketidakefektifan koping b.d dukungan sosisal
yang tidak adekuat yang diciptakan oleh
karakteristik hubungan, sumber yang
tersedia tidak adekuat
 Konflik pengambilan keputusan b.d kurang
informasi yang relevan, kurang sistem
pendukungn
 Nyeri akut b.d agen cedera fisik (prosedur
bedah)
Hasil Akhir Yang Diharapkan

 Pasangan akan memahami anatomi fisiologi


sistem reproduksi
 Pasangan akan mengungkapkan pemahaman
ttg terapi utk setiap kelainan yang
diidentifikasi melalui berbagai tes dan
pemeriksaan dan akan mamapu membuat
keputusan informal ttg terapi
 Pasangan akan mengungkapkan pemahaman
ttg potensi meraka hamil
 Pasangan akan menghilangkan rasa bersalah
dan tidak akan perlu berfokus menyalahkan
diri
 Pasangan akan menghasilkan kehamilan atau
gagal menghasilkan kehamilan, memutuskan
suatu alternatif yang dapat mereka berdua
terima (mis hidup tanpa anak atau adopsi)
 Pasangan akan mendemonstrasikan metode
yang dapat diterima utk mengatasi tekanan
yg meraka rasakan dari teman sejawat dan
kerabat ttg status tidak punya anak
INTERVENSI
 Mengidentifikasi kesenjangan
pengetahuan, mengklarifikasi
informasi serta menguatkan
penjelasan dan intruksi
 Membantu pasien
mengungkapkan
kekhawatirannya dan memberi
kesempatan mengajukan
pertanyaan atau meminta
penjelasan lebih jauh.
 Memberi dukungan sebelum
dan selama periode
pemeriksaan diagnostik
 Mengupayakan privasi saat
memberikan intruksi utk
mengambil spesimen dan
mengganti pakaian.
 Menciptakan lingkungan fisik
yg nyaman dan mengarahkan
wanita supaya rileks
 Pemberian informasi ttg
persiapan tes pemeriksaan
fertilitas.
 Memberikan informasi ttg
obat, pemberian, efek samping
dan hasil akhir
 Membantu pasien mengungkapkan dan
mendiskusikan perasaan pasien sejujur
mungkin.
 Berikan informasi ttg frekuensi , waktu dan
posisi hub seksual.
 Gali sistem pendukung mencakup : individu yg
siap membantu, hub individu dgn pasangan,
umur dan kesiapan individu serta dukungan
keagamaan dan budaya yang tersedia.
 Apabila pasangan tsb tdk dapat hamil , kaji
tentang bantuan yang dapat diberikan antara
lain melalui adopsi, inseminasi intrauterin,
alternatif reproduksi lain atau memilih status
tidak punya anak.

Anda mungkin juga menyukai