Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

“EVIDENCE BASED PRACTICE NURSING”

Dosen pengajar :
Rohaeti, S.Pd., MM
Oleh Kelompok 2:
1. Agus Setiawan (21218005)
2. Aulisniaudi (21218024)
3. Bening Fatimah Azzahra (21218027)
4. Chika Amanda Natasya (21218029)
5. Cikal Faila Kinaryosih (21218030)
6. Dani Salsabilla Harahap (21218034)
7. Diva Rahmah Hidayat (21218047)
8. Divani Widya Febrianti (21218048)

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS YATSI MADANI
TAHUN 2023
Jl. Aria Santika No.40 A, RT.005/RW.011,Margasari, Kec.
Karawaci
Kota Tangerang, Banten 15114
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evidence Based Practice Nursing ”
dapat selesai dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rohaeti,S.Pd., M.M., selaku dosen dari mata kuliah Sistem Informasi


Keperawatan yang telah memberikan materi kepada kami, sehingga kami
mendapatkan wawasan pengetahuan yang baru tentang judul makalah kami
saat ini.
2. Teman- teman kelompok yang turut serta membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik sehingga dapat dikumpulkan dengan tepat
waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan.
Semoga makalah “Evidence Based Practice Nursing” dapat bermanfaat.

Tangerang, 20 Juni 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................................... 3
BAB II .....................................................................................................................4
PEMBAHASAN .....................................................................................................4
A. Definisi Evidence-Based Practice (EBP)........................................................................ 4
B. Tujuan Evidence-Based Practice (EBP) ......................................................................... 4
C. Model-Model Evindence-Based Practice (EBP) ........................................................... 5
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi EBP ...................................................................... 5
E. Penerapan Evidence-Based Practice (EBP) Dalam Proses Keperawatan...................... 6
F. Komponen Kunci EBP ................................................................................................... 7
G. Langkah-Langkah Proses Evidence-Based Practice (EBP) ............................................ 8
BAB III ..................................................................................................................10
PENUTUP .............................................................................................................10
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
LAMPIRAN KEGIATAN....................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evidenced-based practice (EBP) berperan secara integral dalam pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi dan telah diakui secara internasional oleh
para pembuat kebijakan sebagai pendekatan problem solving yang ideal serta
menekankan pada penerapan penelitian terbaik yang tersedia saat ini dalam
konteks klinis, membantu profesional kesehatan tetap up to date dan membuat
keputusan perawatan kesehatan yang lebih baik serta memperbaiki tujuan
pasien dan memberikan perawatan yang hemat biaya (Rahmayanti ,E.I, dkk.,
2019) .

Lebih kurang sejak 15 tahun yang lalu, penggunaan hasil penelitian dalam
praktek/evidence-based practice muncul sebagai kebijakan utama dalam
sistem pelayanan kesehatan di negara – negara barat. Tingginya tuntutan secara
internasional untuk meningkatkan keefektifan klinik dan serta keefektifan
biaya dalam kebijakan kesehatan telah menyoroti kebutuhan akan layanan
kesehatan agar dibangun berdasarkan penggunaan ilmu pengetahuan
berdasarkan hasil penelitian dengan baik . Pemerintah di berbagai negara telah
mendukung pembangunan sistem pelayanan kesehatan berdasarkan hasil
penelitian dimana keputusan yang dibuat oleh pelaksana pelayanan kesehatan,
manajer, pembuat keputusan, dan pasien berdasarkan pada ilmu pengetahuan
yang berkualitas tinggi. Di United States of America (USA), the Agency for
Healthcare Research and Quality memimpin gerakan nasioanal dalam
penggunaan hasil penelitian sebagai pedoman dalam pembuatan keputusan –
keputusan tentang pelayanan kesehatan. National Institute for Health and
Clinical Excellence di Inggris, the Scottish Intercollegiate Guidelines Network
di Skotlandia, dan the National Institute for Clinical Studies di Australia juga
telah melakukan kebijakan yang sama dalam membangun pedoman dan

1
menyediakan informasi kesehatan berdasarkan hasil penelitian.
(Oktiayuliandri, C. 2015)

Di Indonesia, kebijakan penggunaan hasil penelitian terdapat pada


perumusan kompetensi dalam SK No. 045/U/2002 Kepmendiknas Tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Tahun 2002 pasal 2 yang menyebutkan
bahwa kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas kompetensi
utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya yang bersifat khusus
dan gayut dengan kompetensi utama. Dalam penjelasannya, kompetensi utama
mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan Ners adalah mampu melakukan
praktek keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
berfokus pada keselamatan pasien berbasis pada bukti-bukti ilmiah (Nursing
practice focused on patient safety and evidence based). Selain itu juga terdapat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan Pasal 2 huruf b yang menyatakan bahwa Praktik Keperawatan
berasaskan nilai ilmiah. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa praktik
keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan tehnologi yang
diperoleh baik melalui penelitian, pendidikan maupun pengalaman praktik.
(Oktiayuliandri, C. 2015)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:
1. Apa Definisi Evidence-Based Practice (EBP)?
2. Apa Tujuan Evidence-Based Practice (EBP)?
3. Bagaimana Model-model Evindence-Based Practice (EBP)?
4. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi EBP ?
5. Bagaimana Penerapan Evidence-Based Practice (EBP) Dalam Proses
Keperawatan ?
6. Bagaimana Komponen kunci EBP ?
7. Apa Langkah-langkah Proses Evidence-Based Practice (EBP) ?

2
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Definisi evidence-
based practice (EBP)
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Tujuan Evidence-
Based Practice (EBP)
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Model-model
Evindence-Based Practice (EBP)
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Faktor-faktor yang
mempengaruhi EBP
5. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Penerapan
Evidence-Based Practice (EBP) Dalam Proses Keperawatan
6. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Komponen kunci
EBP
7. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Langkah-langkah
Proses Evidence-Based Practice (EBP)

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Evidence-Based Practice (EBP)


EBP adalah pendekatan interdisipliner untuk perawatan dan perawatan
pasien. EBP dimulai dalam kedokteran sebagai kedokteran berbasis bukti
(EBM) dan kemudian menyebar ke bidang lain seperti keperawatan, psikologi,
pendidikan, layanan informasi, dan lainnya. (Rosyidah, I & prasetyaningati, D.
2019)

Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang akan membantu
tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu memperoleh
informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis
yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada
pasien. (Yudha, K.E ,dkk.2014)

Evidence Based Practice in Nursing adalah penggunaan bukti ekternal,


bukti internal (clinical expertise), serta manfaat dan keinginan pasien untuk
mendukung pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan. (Yudha, K.E
,dkk.2014)

B. Tujuan Evidence-Based Practice (EBP)


Tujuan utama di implementasikannya evidance based practice di dalam
praktek keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan
memberikan hasil yang terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain
itu juga, dengan dimaksimalkannya kualitas perawatan tingkat kesembuhan
pasien bisa lebih cepat dan lama perawatan bisa lebih pendek serta biaya
perawatan bisa ditekan . Dalam rutinititas sehari-hari para tenaga kesehatan
profesional tidak hanya perawat namun juga ahli farmasi, dokter, dan tenaga
kesehatan profesional lainnya sering kali mencari jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang muncul ketika memilih atau membandingkan treatment

4
terbaik yang akan diberikan kepada pasien/klien, misalnya saja pada pasien
post operasi bedah akan muncul pertanyaan apakah teknik pernapasan relaksasi
itu lebih baik untuk menurunkan kecemasan dibandingkan dengan cognitive
behaviour theraphy, apakah teknik relaksasi lebih efektif jika dibandingkan
dengan teknik distraksi untuk mengurangi nyeri pasien ibu partum kala 1 .

C. Model-Model Evindence-Based Practice (EBP)


Beberapa karakteristik tiap-tiap model yang dapat dijadikan landasan dalam
menerapkan EBP yang sering digunakan yaitu IOWA model dalam EBP
digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, digunakan
dalam berbagai akademik dan setting klinis. Ciri khas dari model ini adalah
adanya konsep “triggers” dalam pelaksanaan EBP. Trigers adalah masalah
klinis ataupun informasi yang berasal dari luar organisasi. Ada 3 kunci dalam
membuat keputusan yaitu adanya penyebab mendasar timbulnya masalah atau
pengetahuan terkait dengan kebijakan institusi atau organisasi, penelitian yang
cukup kuat, dan pertimbangan mengenai kemungkinan diterapkannya
perubahan kedalam praktek sehingga dalam model tidak semua jenis masalah
dapat diangkat dan menjadi topik prioritas organisasi .

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi EBP


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Evidence Based Practice. Terdapat
beberapa ciri yang akan berkontribusi dalam implementasi Evidence Based
Practice, diantaranya keinginan atau intention, pengetahuan, sikap (aksi) dan
perbuatan. Dari ketiga faktor tersebut aksi dalam menerapkan Evidence Based
Practice adalah ciri atau aspek penunjang implementasi. Untuk menciptakan
faktor tersebut pembelajaran tentang EBP, cara yang patut dilaksanakan guna
menumbuhkan kepakaran maupun perilaku yang bakal menjadi penumpu dalam
implementasinya pada praktis klinis.

5
Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan EBP yang berkaitan
dengan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat terkait erat
dengan intention atau sikap serta pengetahuan sedangkan faktor ekstrinsik dapat
erat kaitannya dengan organizational atau institutional support seperti
bagaimana kemampuan fasilitator atau mentorship dalam memberikan arahan
guna mentransformasi evidence ke dalam praktek, ketersediaan fasilitas yang
mendukung evidence serta dukungan dari lingkungan. ( Kusumawardani ,A.P &
Rosyidah,R. 2020)

E. Penerapan Evidence-Based Practice (EBP) Dalam Proses Keperawatan


Dalam proses keperawatan, terdapat banyak aktivitas pengambilan
keputusan dari saat tahap pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi
dan evaluasi. Pada setiap fase proses keperawatan tersebut, hasil-hasil
penelitian dapat membantu perawat dalam membuat keputusan dan melakukan
tindakan yang mempunyai dasar atau rasional hasil penelitian yang kuat. Proses
tersebut adalah :

1. Tahap pengkajian

Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat berupa hal yang terkait
dengan cara terbaik trntuk mengumpulkan informasi, tipe informasi apa
yang perlu diperoleh, bagaimana menggabungkan seluruh bagian data
pengkajian, dan bagaimana meningkatkan akurasi pengumpulan
informasi. Hasil penelitian juga dapat membantu perawat dalam memilih
alternative metode atau bentuk untuk tipe pasien, situasi maupun pada
tempat pelayanan tertentu.

2. Tahap penegakkan diagnosis keperawatan

Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang
terkait membuat diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi

6
terjadinya masing-masing batasan karaktersitik yang terkait dengan suatu
diagnosis keperawatan.

3. Tahap perencanaan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil penelitian
yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif untuk
diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan
pada pasien tertentu.
4. Tahap intervensi/implementasi

Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan


intervensi keperawatan yang sebanyak mungkin didasarkan pada hasil-
hasil penelitian.

5. Tahap evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi yang dilakukan


berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah efektif dari segi biaya.
Hasil 20 penelitian yang dapat digunakan pada tahap ini adalah hal yang
terkait keberhasilan ataupun kegagalan dalam suatu pemberian asuhan
keperawatan.

F. Komponen Kunci EBP


Komponen Evidence Based Practice dalam membuat keputusan klinis
berdasarkan evidence based yaitu

1. Bukti eksternal yang dapat bermula dari penelitian, fakta berdasarkan


prinsip, pendapat seorang pimpinan, dan konsultasi dengan seorang yang
professional.

2. Bukti internal berupa kemampuan klinis yang diperoleh dari tata laksana
dampak dan pengembangan mutu, analisis pada pasien dan evaluasi pelayanan
pada pasien, dan pemakaian sumber yang ada.

7
3. Pilihan pada pasien.

Meskipun evidence atau bukti yang dianggap paling kuat adalah systematic
reviews dari penelitian-penelitian Randomized Control Trial namun penelitian
deskriptif ataupun penelitian kualitatif yang berasal dari opini leader juga dapat
dijadikan landasan untuk membuat sebuah keputusan klinis, jika memang
penelitian sejenis RCT tidak tersedia.

Begitu juga dengan teori-teori, pilihan atau nilai pasien untuk membuat
keputusan klinis guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
pasien. Sering kali pertanyaan dari klinisi, bagaimana sebuah evidence atau bukti
dan jenis bukti yang bagaimana yang dibutuhkan sampai bisa merubah sebuah
praktek kesehatan. Level dan kualitas dari evidence atau bukti dapat dijadikan
dasar dan meningkatkan kepercayaan diri seorang klinisi untuk merubah
praktek. ( Kusumawardani ,A.P & Rosyidah,R. 2020)

G. Langkah-Langkah Proses Evidence-Based Practice (EBP)


Dalam merumuskan evidence-based practice (EBP), terdapat beberapa
langkah–langkah yang harus dilakukan, diantaranya adalah (Rahmayanti,E.I,
dkk., 2019):

1) Memilih topik Dalam memilih topik ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan kesesuaian anatara topik yang diajukan dengan
kebutuhan dan kemampuan istitusi. Topik tersebut harus relevan dengan
kebutuhan dan kemampuan institusi akan 15 menadaptkan dukungan
terhadap pimpinan dan pihak lain yang dapat berkontribusi.
2) Membentuk tim Dalam pembentukan tim ini, tanggung jawab yang harus
dipenuhi yaitu mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan EBP. Tugas dari tim tersebut adalah menyusun pertanyaan
EBP menyangkut peran dan fungsi multidiscipline, oleh karena itu tim
seharusnya dari berbagai discipline ilmu.

8
3) Mengumpulkan hasil penelitian yang relevan Untuk menjawab pertanyaan
EBP dan menentukan intervensi yang tepat diterapkan dalam kasus
diperlukan pengumpulan beberapa literature .tetapi dalam merujuk hasil
penelitian harus tetap memperhatikan level evidence dan penelitian-
penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut.
4) Melakukan kritik jurnal Pada saat melakukan kritik jurnal diperlukan
kemampuan membaca aktif yaitu membaca terlebih dahulu dan
merencanakan apa yang akan diketahui dari jurnal tersebut.
5) Sintesis hasil penelitian Pada sintesis penelitian ini merupakan suatu
peroses mengintegrasikan beberapa hasil penelitian yang dianggap
memenuhi unsur validitas, kepentingan dan kemampuan dalam
melaksanakan hasil penemuan baru yang akan diterapkan dalam EBP.
6) Uji coba (pilot project) intervensi/prosedur baru dalam praktik
keperawatan Uji coba sangat penting dilakuakn sebelum
mengimplementasikan EBP sebagai suatu prosedur tetap di institusi. Uji
coba ini dapat menggambarkan apakah EBP tersebut dapat memberikan
banyak keuntungan dan dapat dilaksanakan dengan baik.
7) Menetapkan perubahan baru Penetapan perubahan baru ini harus di ikuti
dengan upaya mempertahankan dan membudayakan intervensi baru dalam
praktik keperawatan. Kedelapan, desiminasi hasil. Tahapan akhir dari
proses tersebut adalah desiminasi seluruh hasil akhir terhadap unsur yang
terlibat dalam penerapan EBP tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
EBP sangat perlu diaplikasikan di dalam praktik keperawatan terutama
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Dengan mengaplikasikan
EBP di dalam tindak keperawatan akan memberikan pelayanan yang terbaik
dan berkualitas dalam kondisi klinis pasien.

Keadaan sehat pasien sangat berkaitan dengan tindakan keperawatan yang


diberikan oleh perawat. Dalam pemberian keperawatan yang didasarkan pada
EBP menekankan pada bukti bukti yang ada sekaligus relevansi terhadap
kondisi klinis bukti yang dapat ditemukan dapat berasal dari sumber-sumber
riset hasil penelitian yang telah parien Bukti- dilakukan. Selain itu, bukti-bukti
juga dapat ditemukan melalui internet dengan mencari jurnal penelitian atau
artikel ilmiah yang relevan dengan masalah atau kondisi klinis dari paien.
Perawat dalam mengaplikasikan atau mengimplementasikan EBP dalam
pelayanan kesehatan bergantung kepada pengetahuan, keterampilan serta
kompetensi nya. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pemberian
pelayanan kesehatan berdasarkan EBP. Dengan adanya komponen- komponen
pendukung EBP dalam pelayanan kesehatan dapat diberikan secara
professional serta meminimlaisir terjadinya insiden dalam praktik keperawatan
sehingga pasien tidak mengalami kerugian saat proses
perawatan di rumah sakit

B. Saran
1. Bagi Perawat Bagi perawat disarankan untuk menambah wawasannya
terkait konsep penerapan evidence-based nursing practice dengan cara
mengikuti pelatihan terkait evidence-based nursing practice, meningkatkan
pemahaman tentang evidence-based nursing practice agar dapat terlibat

10
langsung dalam pelaksanaannya dan memaksimalkan asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien.
2. Bagi penelitian keperawatan selanjutnya Semua informasi yang telah
dibahas dalam penelitian ini bisa menjadi sumber informasi yang berharga
untuk dikembangkan dan dibahas oleh peneliti selanjutnya. Sangat
disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti pengetahuan dan
sikap perawat dalam penerapan evidence-based nursing practice tidak
hanya di ruang rawat inap, namun juga perawat di ruang rawat intensif dan
rawat jalan sehingga dapat menggambarkan tingkat pengetahuan dan sikap
perawat secara keseluruhan

11
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawardani ,A.P & Rosyidah,R. 2020. Buku Ajar Mata Kuliah Evidence Based
Midwifery.Sidoarjo:UMSIDAPress.https://press.umsida.ac.id/index.php/um
sidapress/article/view/978-623-6081-04-4
Rahmayanti, E. I., Kadar, K. S., & Saleh, A. (2019). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kesiapan Perawat Dalam Melaksanakan Evidence-
Based Practice (EBP): A Literature Review. Jurnal Keperawatan, 10(1), 26.
https://doi.org/10.22219/jk.v10i1.6383
Rosyidah, I & prasetyaningati, D. 2019.Modul Pembelajaran Evidence Based
Practice.Jombang : Icme Press.https://repo.stikesicme-
jbg.ac.id/4441/2/EBP.pdf
Yudha, K.E ,dkk.2014.Buku Pegangan diabetes Edisi ke 4.Jakarta : Bumi Medika
.https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/buku-pegangan-diabetes-sumber-
elektronis/70238
Oktiayuliandri, C. (2015). Pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan evidence-
based nursing practice di ruang rawat inap Rsup Dr . M . Djamil Padang. Repository
Universitas Andalas. http://repo.unand.ac.id/86/1/REPOSITORY.pdf

12
LAMPIRAN KEGIATAN

13

Anda mungkin juga menyukai