Dosen pengajar :
Rohaeti, S.Pd., MM
Oleh Kelompok 2:
1. Agus Setiawan (21218005)
2. Aulisniaudi (21218024)
3. Bening Fatimah Azzahra (21218027)
4. Chika Amanda Natasya (21218029)
5. Cikal Faila Kinaryosih (21218030)
6. Dani Salsabilla Harahap (21218034)
7. Diva Rahmah Hidayat (21218047)
8. Divani Widya Febrianti (21218048)
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evidence Based Practice Nursing ”
dapat selesai dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evidenced-based practice (EBP) berperan secara integral dalam pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi dan telah diakui secara internasional oleh
para pembuat kebijakan sebagai pendekatan problem solving yang ideal serta
menekankan pada penerapan penelitian terbaik yang tersedia saat ini dalam
konteks klinis, membantu profesional kesehatan tetap up to date dan membuat
keputusan perawatan kesehatan yang lebih baik serta memperbaiki tujuan
pasien dan memberikan perawatan yang hemat biaya (Rahmayanti ,E.I, dkk.,
2019) .
Lebih kurang sejak 15 tahun yang lalu, penggunaan hasil penelitian dalam
praktek/evidence-based practice muncul sebagai kebijakan utama dalam
sistem pelayanan kesehatan di negara – negara barat. Tingginya tuntutan secara
internasional untuk meningkatkan keefektifan klinik dan serta keefektifan
biaya dalam kebijakan kesehatan telah menyoroti kebutuhan akan layanan
kesehatan agar dibangun berdasarkan penggunaan ilmu pengetahuan
berdasarkan hasil penelitian dengan baik . Pemerintah di berbagai negara telah
mendukung pembangunan sistem pelayanan kesehatan berdasarkan hasil
penelitian dimana keputusan yang dibuat oleh pelaksana pelayanan kesehatan,
manajer, pembuat keputusan, dan pasien berdasarkan pada ilmu pengetahuan
yang berkualitas tinggi. Di United States of America (USA), the Agency for
Healthcare Research and Quality memimpin gerakan nasioanal dalam
penggunaan hasil penelitian sebagai pedoman dalam pembuatan keputusan –
keputusan tentang pelayanan kesehatan. National Institute for Health and
Clinical Excellence di Inggris, the Scottish Intercollegiate Guidelines Network
di Skotlandia, dan the National Institute for Clinical Studies di Australia juga
telah melakukan kebijakan yang sama dalam membangun pedoman dan
1
menyediakan informasi kesehatan berdasarkan hasil penelitian.
(Oktiayuliandri, C. 2015)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:
1. Apa Definisi Evidence-Based Practice (EBP)?
2. Apa Tujuan Evidence-Based Practice (EBP)?
3. Bagaimana Model-model Evindence-Based Practice (EBP)?
4. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi EBP ?
5. Bagaimana Penerapan Evidence-Based Practice (EBP) Dalam Proses
Keperawatan ?
6. Bagaimana Komponen kunci EBP ?
7. Apa Langkah-langkah Proses Evidence-Based Practice (EBP) ?
2
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Definisi evidence-
based practice (EBP)
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Tujuan Evidence-
Based Practice (EBP)
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Model-model
Evindence-Based Practice (EBP)
4. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Faktor-faktor yang
mempengaruhi EBP
5. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Penerapan
Evidence-Based Practice (EBP) Dalam Proses Keperawatan
6. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Komponen kunci
EBP
7. Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Langkah-langkah
Proses Evidence-Based Practice (EBP)
3
BAB II
PEMBAHASAN
Evidence based practice (EBP) adalah sebuah proses yang akan membantu
tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu memperoleh
informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis
yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan terbaik kepada
pasien. (Yudha, K.E ,dkk.2014)
4
terbaik yang akan diberikan kepada pasien/klien, misalnya saja pada pasien
post operasi bedah akan muncul pertanyaan apakah teknik pernapasan relaksasi
itu lebih baik untuk menurunkan kecemasan dibandingkan dengan cognitive
behaviour theraphy, apakah teknik relaksasi lebih efektif jika dibandingkan
dengan teknik distraksi untuk mengurangi nyeri pasien ibu partum kala 1 .
5
Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan EBP yang berkaitan
dengan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat terkait erat
dengan intention atau sikap serta pengetahuan sedangkan faktor ekstrinsik dapat
erat kaitannya dengan organizational atau institutional support seperti
bagaimana kemampuan fasilitator atau mentorship dalam memberikan arahan
guna mentransformasi evidence ke dalam praktek, ketersediaan fasilitas yang
mendukung evidence serta dukungan dari lingkungan. ( Kusumawardani ,A.P &
Rosyidah,R. 2020)
1. Tahap pengkajian
Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat berupa hal yang terkait
dengan cara terbaik trntuk mengumpulkan informasi, tipe informasi apa
yang perlu diperoleh, bagaimana menggabungkan seluruh bagian data
pengkajian, dan bagaimana meningkatkan akurasi pengumpulan
informasi. Hasil penelitian juga dapat membantu perawat dalam memilih
alternative metode atau bentuk untuk tipe pasien, situasi maupun pada
tempat pelayanan tertentu.
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang
terkait membuat diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi
6
terjadinya masing-masing batasan karaktersitik yang terkait dengan suatu
diagnosis keperawatan.
3. Tahap perencanaan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil penelitian
yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif untuk
diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan
pada pasien tertentu.
4. Tahap intervensi/implementasi
5. Tahap evaluasi
2. Bukti internal berupa kemampuan klinis yang diperoleh dari tata laksana
dampak dan pengembangan mutu, analisis pada pasien dan evaluasi pelayanan
pada pasien, dan pemakaian sumber yang ada.
7
3. Pilihan pada pasien.
Meskipun evidence atau bukti yang dianggap paling kuat adalah systematic
reviews dari penelitian-penelitian Randomized Control Trial namun penelitian
deskriptif ataupun penelitian kualitatif yang berasal dari opini leader juga dapat
dijadikan landasan untuk membuat sebuah keputusan klinis, jika memang
penelitian sejenis RCT tidak tersedia.
Begitu juga dengan teori-teori, pilihan atau nilai pasien untuk membuat
keputusan klinis guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
pasien. Sering kali pertanyaan dari klinisi, bagaimana sebuah evidence atau bukti
dan jenis bukti yang bagaimana yang dibutuhkan sampai bisa merubah sebuah
praktek kesehatan. Level dan kualitas dari evidence atau bukti dapat dijadikan
dasar dan meningkatkan kepercayaan diri seorang klinisi untuk merubah
praktek. ( Kusumawardani ,A.P & Rosyidah,R. 2020)
1) Memilih topik Dalam memilih topik ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan kesesuaian anatara topik yang diajukan dengan
kebutuhan dan kemampuan istitusi. Topik tersebut harus relevan dengan
kebutuhan dan kemampuan institusi akan 15 menadaptkan dukungan
terhadap pimpinan dan pihak lain yang dapat berkontribusi.
2) Membentuk tim Dalam pembentukan tim ini, tanggung jawab yang harus
dipenuhi yaitu mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan EBP. Tugas dari tim tersebut adalah menyusun pertanyaan
EBP menyangkut peran dan fungsi multidiscipline, oleh karena itu tim
seharusnya dari berbagai discipline ilmu.
8
3) Mengumpulkan hasil penelitian yang relevan Untuk menjawab pertanyaan
EBP dan menentukan intervensi yang tepat diterapkan dalam kasus
diperlukan pengumpulan beberapa literature .tetapi dalam merujuk hasil
penelitian harus tetap memperhatikan level evidence dan penelitian-
penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut.
4) Melakukan kritik jurnal Pada saat melakukan kritik jurnal diperlukan
kemampuan membaca aktif yaitu membaca terlebih dahulu dan
merencanakan apa yang akan diketahui dari jurnal tersebut.
5) Sintesis hasil penelitian Pada sintesis penelitian ini merupakan suatu
peroses mengintegrasikan beberapa hasil penelitian yang dianggap
memenuhi unsur validitas, kepentingan dan kemampuan dalam
melaksanakan hasil penemuan baru yang akan diterapkan dalam EBP.
6) Uji coba (pilot project) intervensi/prosedur baru dalam praktik
keperawatan Uji coba sangat penting dilakuakn sebelum
mengimplementasikan EBP sebagai suatu prosedur tetap di institusi. Uji
coba ini dapat menggambarkan apakah EBP tersebut dapat memberikan
banyak keuntungan dan dapat dilaksanakan dengan baik.
7) Menetapkan perubahan baru Penetapan perubahan baru ini harus di ikuti
dengan upaya mempertahankan dan membudayakan intervensi baru dalam
praktik keperawatan. Kedelapan, desiminasi hasil. Tahapan akhir dari
proses tersebut adalah desiminasi seluruh hasil akhir terhadap unsur yang
terlibat dalam penerapan EBP tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
EBP sangat perlu diaplikasikan di dalam praktik keperawatan terutama
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Dengan mengaplikasikan
EBP di dalam tindak keperawatan akan memberikan pelayanan yang terbaik
dan berkualitas dalam kondisi klinis pasien.
B. Saran
1. Bagi Perawat Bagi perawat disarankan untuk menambah wawasannya
terkait konsep penerapan evidence-based nursing practice dengan cara
mengikuti pelatihan terkait evidence-based nursing practice, meningkatkan
pemahaman tentang evidence-based nursing practice agar dapat terlibat
10
langsung dalam pelaksanaannya dan memaksimalkan asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien.
2. Bagi penelitian keperawatan selanjutnya Semua informasi yang telah
dibahas dalam penelitian ini bisa menjadi sumber informasi yang berharga
untuk dikembangkan dan dibahas oleh peneliti selanjutnya. Sangat
disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti pengetahuan dan
sikap perawat dalam penerapan evidence-based nursing practice tidak
hanya di ruang rawat inap, namun juga perawat di ruang rawat intensif dan
rawat jalan sehingga dapat menggambarkan tingkat pengetahuan dan sikap
perawat secara keseluruhan
11
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawardani ,A.P & Rosyidah,R. 2020. Buku Ajar Mata Kuliah Evidence Based
Midwifery.Sidoarjo:UMSIDAPress.https://press.umsida.ac.id/index.php/um
sidapress/article/view/978-623-6081-04-4
Rahmayanti, E. I., Kadar, K. S., & Saleh, A. (2019). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kesiapan Perawat Dalam Melaksanakan Evidence-
Based Practice (EBP): A Literature Review. Jurnal Keperawatan, 10(1), 26.
https://doi.org/10.22219/jk.v10i1.6383
Rosyidah, I & prasetyaningati, D. 2019.Modul Pembelajaran Evidence Based
Practice.Jombang : Icme Press.https://repo.stikesicme-
jbg.ac.id/4441/2/EBP.pdf
Yudha, K.E ,dkk.2014.Buku Pegangan diabetes Edisi ke 4.Jakarta : Bumi Medika
.https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/buku-pegangan-diabetes-sumber-
elektronis/70238
Oktiayuliandri, C. (2015). Pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan evidence-
based nursing practice di ruang rawat inap Rsup Dr . M . Djamil Padang. Repository
Universitas Andalas. http://repo.unand.ac.id/86/1/REPOSITORY.pdf
12
LAMPIRAN KEGIATAN
13