PENYUSUN:
DOSEN PEMBIMBING :
Sariman Pardosi, S.Kp., M.Si (Psi)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah “Evidence Base Practice untuk Meningkatkan Patient Safety” ini dapat tersusun
hingga selesai. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah yang kami tulis ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
teman-teman mahasiswa keperawatan dan semoga bisa menjadi bahan referensi untuk
pembelajaran kita bersama.
Bengkulu, 24 Juli 2022
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Practice......................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1) Apakah yang dimaksud dengan Evidence Base Practice & keselamatan pasien?
2) Bagaimanakan konsep-konsep Evidence Base Practice?
3) Bagaimanakah pentingnya riset untuk EBP ?
4) Apa saja hambatan penggunaan EBP?
5) Bagaimana hubungan EBP dengan peningkatan safety patient?
6) Bagaimana hasil riset penerapan Evidence Base Practice ?
1.3 Tujuan Penulisan
4
6) Mengetahui hasil riset dari penerapan EBP
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan dan situasi tentang menelaah
Evidenced Base Practice untuk meningkatkan Safety Patient klinis keperawatan. di tatanan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Model IOWA
Model IOWA diawali dengan adanya trigger atau masalah. Trigger bisa berupa
knowledge focus atau problem focus. Jika masalah yang ada menjadi prioritas
organisasi, maka baru dibentuklah tim. Tim terdiri atas dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian. Langkah berikutnya
adalah minsintesis bukti-bukti yang ada.Apabila bukti yang kuat sudah diperoleh,
maka segera dilakukan uji coba dan hasilnya harus dievaluasi dan
didiseminasikan.
c. Model konseptual Rosswum & Larrabee
Model ini disebut juga dengan model Evidence Base Practice Change yang terdiri
dari 6 langkah yang digambarkan dalam bagan di bawah ini. Model ini
menjelaskan bahwa penerapan Evidence Base Nursing ke lahan praktek harus
memperhatikan latar belakang teori yang ada, kevalidan dan kereliabilitasan
metode yang digunakan, serta penggunaan nomenklatur yang standar.
4. Kontrol yaitu jika outcome suatu situasi bisa diprediksi, langkah selanjutnya
adalah mengontrol atau memanipulasi situasi untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
7
5. Kurangnya waktu untuk melakukan penelitian
6. Kurangnya pendidikan tentang proses penelitian
7. Kurangnya kesadaran tentang praktek penelitian atau berbasis bukti
8. Laporan Penelitian/artikel tidak tersedia
9. Kesulitan mengakses laporan penelitian dan artikel
10. Tidak ada waktu dalam bekerja untuk membaca penelitian
8
dengan bukti ilmiah yang telah ada agar dalam tindakan praktik keperawatan dalam
memberikan intervensinya tidak asal-asalan terutama dalam hal safety patient.
9
3) Improve the safety of High-Alert Medications (meningkatkan keselamatan
pasien dari tanda tinggi pengobatan)
Yaitu peran perawat dalam meberikan medikasi dan prinsip pemberian medikasi.
4) Ensure correct site, correct-procedure, correct-patient surgery
Check : benar pasien, benar prosedur, dan benar area pembedahan dan persiapan
pasien serta pendidikan kesehatan
5) Reduce the risk of health care-associated infections
Cuci tangan dilakukan perawat, pasien, keluarga dan pengunjung, kepatuhan cuci
tangan pasien, keluarga dan pengunjung serta pencegahan dan pengendalian
infeksi oleh perawat dalam melakukan tindakan dan prosedur.
6) Reduce the risk of patient harm resulting from falls.
Pengelolaan resiko jatuh :
- Pengkajian dengan instrumen yang tepat
- Intervensi dan implementasi
- Monitoring.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/106807/potongan/S2-2016-342195-
introduction.pdf
11