Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Keselamatan Pasien Dan Keselamatan kesehatan Kerja

Dalam Keperawatan
Dosen Pengampuh : Musmuliadin,ST.Kep.,M.Tr.kep

EBP Uuntuk Peningkatan Keselamatan


Pasien

Disusun Oleh :
Isya Mayuni Sompi (4201020007)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) IST BUTON


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidahnya sehinggga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan judul “EBP UNTUK PENINGKATAN KESELAMATAN
PASIEN’’.makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas kuliah
serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,di dalam makalah ini kami
menyadari bahwa penulisannya masih sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan.
Namun,besar harapan kami semoga makalah yang di susun ini bisa
bermanfaat.kami selaju penulis makalah ini dapat terselesaikan atas usaha keras
kami dalam diskusi untuk mengisi kekurangan.dalam pembuatan makalah ini
kami sangat menyadari bahwa baik dalam penyampaian maupun penulisan masih
banyak kekurangannya untuk itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami
harapkan untuk penunjangan dalam pembuatan makalah kami berikutnya.

Baubau,5 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................................i
Daftar pustaka...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Tujuan ..............................................................................................1
C. Rumusan masalah.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evidence Base Practice..................................................3
B. Model EBP.......................................................................................3
C. Implikasi EBP Bagi perawat............................................................5
D. Pentingnya EBP................................................................................5
E. Hambatan untuk Menggunakan EBP...............................................6
F. Konsep penelitian keperawatan........................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini istilah evidence-practice (EBP), evidence-based
medicine (EBM), dan evidence- based yursing (EBN) telah,banyak di dengar.
EBP mengkombinasikan informasi yang di peroleh dari hasil penelitian yang di
desain dengan baik, keahlian klinis, perhatian pasien, dan pilihan pasien
(Hllomeon G Al,2006).
Dilain pihak, setidaknya terdapat tiga perbedaan antara. EBM dan EBN
yaitu terkait focus penelitian, desain penelitian yang di gunakan, dan bahwa
kedua profesi, yaitu kedokteran dan keperawatan, menggunakan diogriosis
yang berbeda pada literature lama EBN di tulis sebagai hasil penelitian. EBN
sudah di perkenalkan dan di terapkan dalam system pendidikan keperawatan
maupun dalam praktek pemberian asuhan keperawatan pada pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
a) Mengetahui secara umum tentang EBP
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui pengertian evidence-besed practice (EBP)
b) Mengetahui penerapan EBP
c) Mengetahui langkah-langkah dalam EBP
d) Mengetahui hambatan dalam penggunaan hasil-hasil
e) Mengetahui penelitian keperawatn
f) Mengetahui usaha yang dapat di lakukan untuk peningkatan EBP
C. Rumusan Masaalah
1) Apakah pengertian EBP ?
2) Apakah tujuan EBP ?
3) Apakah persyaratan dalam EBP ?
4) Apakah langkah-langkah yang biasa di terapkan dalam EBP ?
5) Bagaimana penerapan EBP dalam keperawatan ?
6) Apa saja hambatannya ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evidence Base Practice


Evidence Base Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti
terbaik yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan
klinik dalam merawat individu paien. Dalam penerapan EBP harus memenuhi
tiga kriteria yaitu berdasar bukti empiris, sesuai keinginan pasien, dan adanya
keahlian dari praktisi.

B. Maodel EBP
1) Model Stetler
Model Stetler di kembangkan pertama kali di tahun 1976 kemudian di
perbaiki di tahun 1994 dan revisi terakhir 2001. Model ini terdiri dari 5
tahapan dalam menerapkan Evidence Base Practice Nursing, yaitu:
a. Tahap persiapan. Pada tahap ini di lakukan identifikasi masalah atau
isu yang muncul, kemudian memvalidasi masalah dengan bukti atau
landasan alasan yang kuat.
b. Tahap validasi. Tahap ini di mulai dengan mengkris bukti atau jurnal
yang ada (bai bukti empiris, sistematik review), kemudian d]
c. iidentifikasi level setiap bukti menggunakan table ‘’level of
evidence’’. tahapan bisa berhenti di sini apa bila tidak ada bukti atau
bukti yang ada tidak mendukung.
d. Tahap evaluasi perbandingan/pengambilan keputusan. Pada tahap ini
di lakukan sintesis temuan yang ada dan pengambilan bukti yang bisa
di pakai. Pada tahap ini bisa muncul keputusan untuk melakukan
penelitian sendiri apa bila bukti yang ada tidak bisa di pakai.
e. Tahap translasi atau aplikasi. Tahap ini memutuskan pada level apa
kita akan melakukan penelitian (individu, kelompok, organinsasi).
Membuat proposal untuk penelitian, mentukan strategi untuk
melakukan diseminasi formal dan memulai melakukan pilot projek.
f. Tahap evaluasi. Tapa evaluasi bisa dikerjakan secara formal maupun
non formal,terdiri atas evaluasi formatif dan sumatif, yang di dalamnya
termaksud evaluasi biaya.
2) Model IOWA
Model IOWA diawali dengan adanya trigger atau masaalah. Trigger bisa
berupa knowledge focus atau problem focus. Jika masalah yang ada menjadi
prioritas organisasi, maka baru di bentuk tim. Tim terdiri atas dokter,
perawat dan tenaga kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian.
Langkah berikutnya adalah minsintesis bukti-bukti yang ada. Apa bila
bukti yang kuat sudah diperoleh, maka segera di lakukan uji coba dan
hasilnya harus di evaluasi didiseminasikan.
C. Implikasi EBP Perawat
Peran perwat melayani penting dalam memastikan dan menyediakan
praktik berbaris fakta. Meraka harus terus-menerus mengajukan pertanyaan,
‘‘apa fata untuk intervensi ini?’’ atau ‘‘bagaimana kita memberikan praktik
terbaik’’ dan ‘‘apakah ini hasil terbaik yang di capai untuk pasien, keluarga dan
perawat?’’.
Perawat juga posisi yang baik dengan anggota tim kesehatan lain untuk
mengidentifikasi masalah klinis dan menggunakan bukti yang ada untuk
meningkatkan praktik. Banyak kesempatan yang bagi perawat untuk
mempertanyakan praktik keperawatan saat itu dan penggunaan bukti untuk
melakukan perawat lebih efektif.
D. Pentingnya EBP
Mengapa EBP penting untuk praaktik keperawatan:
1) Memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien
2) Memberikan kontribusi perkembangan ilmu keperawatan
3) Menjadikan standar praktik saat ini dan relevan
4) Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
5) Mendukung kebijaakan dan rosedur saat ini dan termaksud menjadi
penelitian terbaru
6) Integrasi EBP dan praktik asuhan keperawan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas perawatan pada pasien.
E. Hambatan Untuk Menggunakan EBP
Hamabatan dari perawat untuk menggunakaan penelitian dalam praktik
sehari-hari telah di kutip dalam berbagai penelitian, diantaranya (Clifford
&Murray, 2001) anatara lain:
1) Kurangnya nilai untuk penelitian dalam praktek
2) Kesulitan alam mengubah praktek
3) Kurangnya dukungan administrasif
4) Kurangnya mentor berpengetahuan
5) Kurangnya waktu untuk melakukan penelitian
6) Kurangnya pendidikan tentang proses penelitian
7) Kurangnya kesadaran tentang praktek penelitian atau berbasis bukti
8) Laporan penelitian/artikel tidak tersedia
9) Kesulitan mengakses laporanpenelitian dan artikel
10) Tidak ada waktu dalam bekerja untuk membaca penelitian
11) Kompleksitas laporan penelitian
12) Kurangnya pengetahuan tentang EBP dankritik dari artikel
13) Merasa kewalahan
F. Konsep Penelitan Keperawatan
Penelitian keperawatan melibatkan penyelidikan sistematis yang di rancang
khusus untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memperluas pengetahuan
keperawatan. Sebagai bagian dari di siplin klinis dan professional, perawat
memiliki bidang keilmuan yang unik, yang membahas praktik keprawatan,
admistrasi, dan pendidikan.
Perawat peneliti mengkaji masalah-masalah yang menjasdi perhatin khusus
untuk perwat dan pasien, keluarga dan masyarakan yang mereka layani.

Metode penelitian keperawatan dapat kuantitatif, atau campuran ( yaitu,


triangulasi):
1. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan objektif, dan
kuantitatif (seperti tekanan darah atau denyut nadin) atau
menggunakan instrument survey untuk mengukur pengetahuan, sikap,
kepercayaan atau pengalaman.
2. Peneliti kualitatif menggunakanmetode seperti wawancara atau analis
narasi untuk membantu memahamifenomena tertentu.
3. Pendekatan tringulasi menggunakan keduaa metode kuantitatif dan
kualitatif Isu-Isu yang terkait dengan EBP,penelitian keperawatan dan
aplikasi dalam pelayanan EBP,penelitian keperawatan dan aplikasi
merupakan rangakaian proses yang saling berkesinambungan.
Sebelum melakukan penelitian keperawatan khususnya dia area
klinik, di butuhkan data-data atau bukti-bukti dari hasil penelitian
terdahaulu yang mendukung masalah yang akan kita teliti.
4. Hasil penelitian yang telah di lakuakan, akan menjadi evindence
dalam pengambilan keputusan klinis, sehingga tindakanyang
dilakukan sudah berdasar hasil penelitian yang teruji.
a) Mengidentifikasi Masalah Praktik Klinis
Langakah pertama adalah mengidentifikasi masalah atau isu
praktek klinis. Sebagai konsekuensinya, ini adalah langkah yang
paling sulit karena di buktikan banyak pemikiran dan punya untuk
menyempurnakan pernyataan masalah untuk mengembangkan
bukti-bukti keperawatan berdasar projects.
b) Pengumpulan dan penilaian bukti evindence
Langkah kedua adalah mengumpulkan dan menilaia bukti,
bukti empiris (penelitian) dan bukti non empiris bukti nonempiris
penting untukmenduk perubahan praktik, sedangkan bukti empiris
adalah dengan evidence termaksud uji klinis, non eksperimental dan
meta analis.harus di bedakan studi penelitian yang sebenaranya
dengan yang bukan penelitian. Jurnal keperwatan sangat baik di
mana mengarahkan pengarang untuk memberikan judul sehingga
pembaca dapat menemukan komponen penting dari sebuah artikel
penelitian. Bukti non empiris meliputi ulasan literatur yang di
terbitkan , pendapat dari artikel dan protocol/pedoman serta
literature reviw penelitian yang dipublikasikan.
c) Membaca dan analisis penelitian empiris
Langkah perma adalah engan melihat abstract untuk menyaring
artikel yang releven, kemudian membaca hasil penelitian sehingga
di dapatkan suatu ide penelitian adan pengaruhnya terhadap
implikasi keperawatan.
d) Meringkas Bukti Evidance
Langkah ini sangat penting untuk keberhasilan perubahan
praktik keperwatan yang kita usulkan. Sintesis temuan pada
kelompok studi penelitian empiris dianggap kredibel. Hal ini
dilakukan dengan melakukan analisis, pada analisis ini memeriksa
temuan untuk dijadikan tema.
f) Mengintegrasikan Evidance Referensi Klinis
Tahap berikutnya yang perlu disintesis adalah keahlihan klinis
dan preferensi dari nilai-nilai. Diperlukan seseorang yang
memilikikeahlihan klinis di bidang atau topic tertentu. Dengan
pendekatan multidisiplin akan memastikan analisis mendalam
tentang hasil penelitian yang di analisis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
EBP tentu memiliki peran yang cukup penting dalam keperawatan
utamanya untuk meningkatkan sebuah mutu. Evidence-based practice ( EBP )
juga merupakan proses penggunaan proses bukti-bukti terbaik yang jelas, tegas
dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalm merawat
individu pasien.
Dan dalam penerapan EBP harus memenuhi tiga kriteria yaitu berdasar
bukti empiris, sesuai keinginan pasien, dan adanya keahlian dari praktisi.
B. Saran
Agar Evidence Based Practice (EBP) untuk peningkatan keselamatan
pasien di harapkan supaya perawat mampu mengerti dan menguasai apa itu
EBP, pentingnya EBP, bagaimana cara menerapkan nya kepada pasien, dan tau
apa saja hambatan dalam EBP.
DAFTAR PUSTAKA

1. CullmN. 2000 Users’ guides to the nursing literature: sn introduction. Evid


Based Nurs 2000.3:3-11-72
2. DiCenso A, Cullum N,Cilisks D. Implementing evidence-based nursing:
sorne miscon ceptions. Evid Based Nursing 1998
3. Holleman G, Eliens a, van Vliet M, Achterberg T. Promotion of evidence-
based Practice by professional nursing association: literature review.
Journal of Advence Nursing.53(6),702-709.
4. \Ingersll G. Evidence-baseg nursing: what it is and isn’t. Nursing Outlook
2000;48151;2 Lavin MA, Kriwger MM, MeyerGA, et al. Development
and evaluation of evidence-based nursing (EBN) filters and related
databases. J Med Libr Assoc 939(1) January 2005.
5. MacGure JM. Putting nursing research findings into practice: research
utilization as an aspect of the management of change. Journal of Advanced
Nursing 1990:15,614-620
6. Polit DF & Hung ler BP. Iggg. Nursing Research: and Methods. 6 th
Edition.Lippin

Anda mungkin juga menyukai