2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang spermatogenesis dan
oogenesis.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah...................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. Pengertian...................................................................................
B. Tempat terjadi spermatogenesis.................................................
C. Proses spermatogenesis..............................................................
D. Hormon yang bertindak dalam spermatogenesis.......................
E. Struktur sperma..........................................................................
F. Jenis sperma...............................................................................
G. Kecacatan pada spermatogenesis...............................................
2) Oogenesis.........................................................................................
A. Pengertian.................................................................................
B. Proses oogenesis.......................................................................
C. Hormon - Hormon yang Berperan dalam Proses Oogenesis....
D. Struktur ovum...........................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................
Saran............................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu yang sudah ada dan
merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian suatu spesies dari kepunahan. Dalam upaya melestarikan kelangsungan hidupnya,
setiap organisme harus mampu memperbanyak diri sehingga setiap generasi mampu
menghasilkan generasi sebelumnya yang mati karena pemangsa, parasit atau karena telah
berumur tua.
Proses reproduksi berbeda dengan proses yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sehari-
hari seperti: makan, pertukaran gas dan ekskresi, proses reproduksi tidak diperlukan untuk
kelangsungan hidup setiap organisme, tetapi tanpa reproduksi suatu spesies akan punah. (Franz,
1990).
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dapat kita ketahui bahwa kelangsungan hidup
individu, sebagian ditujukan untuk memenuhi kemampuan reproduksi yang mutlak bagi
kelestarian suatu spesies.
Salah satu cirri tersebut adalah berkembang biak atau reproduksi merupakan kenyataan
bahwa tak ada satu pun makhluk hidup yang hidup terus menerus tanpa batas. Semua akan
mengalami kematian, namun tak satu pun organisme yang tidak ingin eksis, semua ingin hidup,
semua berjuang untuk tetap lestari. Semua makhluk hidup mempunyai keturunan untuk
melestarikan sifat-sifatnya dan meneruskan eksistensinya sehingga makhluk hidup bertujuan
bereproduksi.
Reproduksi merupakan pengetahuan mengenai struktur, fungsi, dan proses reproduksi yang
menjadi salah satu bagian terpenting dari seluruh proses teknologi reproduksi. Oleh karena itu,
kita harus belajar dan menambah pengetahuan kita, semakin kita mempelajarinya maka kita akan
menyadari betapa kecilnya diri kita dihadapan Tuhan Yang Maha Esa yang mengelola
kehidupan.
Di dalam pembuatan makalah ini, kami menginginkan agar pembaca bisa memahami apa yang
dimaksud dengan spermatogenesis dan oogenesis dan proses-prosesnya secara lebih rinci serta
pembaca bisa mengerti perbedaan dari spermatogenesis dan oogenesis.
BAB II
PEMBAHASAN
1) SPERMATOGENESIS
A. PENGERTIAN
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon)
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis di tubulus seminiferus dan diatur oleh
hormon gonadotropin dan testosteron.
Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis
melewati sebuah proses kompleks. Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke
sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung
secara berurutan.
2) OOGENESIS
A. PENGERTIAN
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
fetus perempuan.
Oogenesis terjadi di semua spesies dengan reproduksi seksual dan itu mencakup semua
tahap belum matang sel telur.
Reproduksi terjadi ketika sel telur dibuahi oleh gamet jantan atau sperma. Sperma juga berisi
setengah bahan genetik dari individu yang matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh
fertilisasi akan berisi set lengkap materi genetic. Setengah dari sel telur dan setengah dari
sperma.
Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih did dalam kandungan, yaitu pada
saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan,
oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini
tidak dilanjutkan sampai bayi perempuaan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami
pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta
oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak permepuan hanya memiliki sekitar 200.000 oosit
primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.
Saat memasuki pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang
menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertama. Oosit yang mengalami meiosis I
akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupakan oosit yang
berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil
disebut badan polar pertama (polosit primer).
Selan jutnya, oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II. Namun, pada tahap oosit
sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi
ovulasi. Jika tidak terjadi ovulasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun, jika ada
sperma yang masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali.
Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid
dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga
membelah menjadi dua badan polar kedua. Akkhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang
akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel)
merupakan sel pembungkus penuh cairan yang mengelilingi ovum. Folikel berfungsi untuk
menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan oosit primer
menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk
menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer
berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder
berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi
Folikel De Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah
menjadi korpus luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi
korpus albikan.
Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormone yang dihasilkan
aksi dari hypothalamus, hipofisis, dan ovarium.
Hormon-hormon yang berperan dalam oogenesis diantaranya :
1. GnRH (gonadotropin releasing hormone)
2. Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan. GnRH menstimulasi hipofisis
mensekresi hormon FSH (folicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone).
3. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormone progesterone dan
meransang ovulasi.
4. FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu
perkembangan folikel.
5. Estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu.
6. HCG (Human Chorionic Gondaotropin)
7. Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum.
Selayaknya spermatozoon, ovum juga didesain khusus untuk memuat muatan genetis
berupa 23 kromosom, dan merupakan gamet dari wanita. Untuk melindungi muatan genetis
tersebut, ovum harus memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain:
1. Membran Vitellin
Membran Vitellin adalah lapisan transparan di bagian dalam ovum. Membran plasma dari
sel telur disebut membran vitelline, dan memiliki fungsi yang sama seperti pada sel lain,
terutama untuk mengontrol apa yang masuk dan keluar dari mereka.
2. Zona Pellusida
Zona Pellusida adalah lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah.
Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa. Zona pelusida, lebih dikenal
sebagai ‘jelly mantel’. Hal ini juga terlibat dalam pengikatan sperma selama pembuahan dan
mencegah lebih dari satu sperma memasuki sel telur.
3. Korona Radiata
Korona Radiata merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit dan
merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal. Lapisan terluar ini terdiri dari beberapa baris
sel granulosa yang mrmbiarkan telur menempel setelah dikeluarkan dari folikel. Korona radiata
menyediakan sel telur dengan protein esensial dan bertindak seperti pembungkus gelembung,
melindunginya saat berjalan menuruni tuba falopi.
A. Kesimpulan
1. Spermatogenesis adalah Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis
terjadi di tubulus seminiferus.
2. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
3. Tahap – tahap spermatogenesis :
i. Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang
berjumlah ribuan.
ii. Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel somatisnya
membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
iii. Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit
sekunder (n).
iv. Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid
yang bersifat haploid (n).
v. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang semua
fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.
4. Struktur sperma matang terdiri dari : kepala , leher , badan, dan ekor.
5. Jenis sperma terdiri dari sperma X dan sperma Y.
6. Hormon yang bertindak dalam spermatogenesis : Kelenjer hipofisis, LH (Luteinizing
Hormone), FSH (Folicle Stimulating Hormone), hormon pertumbuhan.
7. Kecacatan pada spermatogenesis :Nondisjunction, Sperma berkepala dua, Sperma tanpa
akrosom, Oligospermia, Azoospermia.
8. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.
9. Tahapan oogenesis :
a. Sel-Sel Kelamin Primordial
b. Folikel Primordial
c. Oosit Primer
d. Pembelahan Meiosis Pertama
e. Oosit Sekunder
10. Hormon-hormon yang berperan dalam oogenesis diantaranya GnRH, LH, FSH, Estrogen,
HCG.
11. Struktur ovum diantaranya Membran Vitellin, Zona Pellusida, Korona Radiata yang
merupakan bagian pelindung ovum.
12. Perbedaan spermatogenesis dan oogonesis dapat dilihat pada hasil akhir, tempat terjadi,
proses, sifat, ukuran, waktu berlangsung, dan fase pertumbuhan.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia kami tidak
lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami sangat diharapkan
untuk menyempurnakan makalah ini diwaktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanum.2010. BIOLOGI REPRODUKSI. Yogyakarta: Nuha Medika
http://www.academia.edu/9951002/Proses_Spermatogenesis_dan_Oogenesis#signup/email
http://www.sridianti.com/struktur-sperma.html
https://paibiopai.wordpress.com/2011/01/19/bedanya-sperma-x-dan-sperma-y/