Oleh :
Kelas : B
Kelompok :3
Anisah 200110180054
Arya Gumilang 200110180072
Dede Lusi 200110180057
Della Ananda Ramadhini 200110180061
Dena Abdul Azis 200110180048
Dias Hanif 200110180068
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Spermatogenesis dan Semen Ternak” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
I PENDAHULUAN.................................................................................................1
2.1.1 Alat.....................................................................................................3
2.1.2 Bahan.................................................................................................3
IV PEMBAHASAN.................................................................................................8
V PENUTUP..........................................................................................................13
5.1 Kesimpulan..............................................................................................13
5.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................17
I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Spermatogenesis
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang
akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan
reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini
mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi
spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau
mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel
germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A
membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer
yang masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti
selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel
anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin
banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder
yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi
secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih
yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan
(Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II
memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi
4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil
akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Dua spermatozoa akan
membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita “X”. Apabila salah satu
dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia
yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. (Wildan Yatim, 1990)
Hormon adalah substansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang
bergerak dalam aliran darah yang mengantarnya ke organ target atau jaringan
dalam tubuh yang memberikan suatu reaksi yang dapat menolong mengkoordinasi
fungsi-fungsi dalam tubuh. Hormon dapat memberikan efeknya pada struktur-
struktur target dengan cara:
Hormon adalah zat kimia berupa getah yang dihasilkan kelenjar endroktin
dan disekresikan alami yang kemudian dibawa darah ke areal yang dituju dan
ditentukan. Adanya hormone menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Oleh karena itu sama halnya dengan system tubuh lainnya,
system produksi juga mempunyai hormone yang memberikan efek dan fungsi
dalam perkembangannya.
1. Hormon estrogen
Eesterogen dihasilkan oleh ovarium, esterogen berguna untuk
pembentukan seksual pada betina yaitu pembentukan payudara, ambut
kemaluan, lekuk tubuh, dan lain-lain.
2. Hormon Progesteron
Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium sehingga
dapat menerima implantasi zigot, mengatur pembentukan plasenta dan
produksi air susu.
3. Hormon FSH
Homon ini dinamanakan gonadotropin hormone yang diproduksi
oleh hipofisis akibat rangsangan GoRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel.
4. Hormon LH
Homon ini juga dihasilkan oleh hipofisis yang diakibatkan dari
rangsangan GoRH. Berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar
gonade/folikel menjadi matang pecah menjadi ovulasi.
5. Hormn Testosteron
Dihasilkan didalam testes yang berfungsi mempengaruhi
pertumbuhan alat kelamin jantan, menstimulsi bermacam-macam
metabolism tubuh, memperpanjang daya hidup spermatozoa dalam
kelamin dan meningkatkan pertumbuhan tulang.
6. Gonadotropin Releasing Hormon
GoRH merupakan homon yang diproduksi oleh hipotalamus di
otak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH dihipofisis.
7. Hormon Pertumbuhan
8. Hormon Prostaglandin
Dihasikan di endometrium dari uterus.
DAFTAR PUSTAKA