(Cerebrospinal)
Anggota :
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun karya tulis ini yang
berjudul “Makalah Pembelajaran Kimia Klinik tentang Spermatozoa dan Cairan
Otak (Cerebrobsinal)” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun karya tulis ini untuk memenuhi
tugas Hematologi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Johan
Budiman selaku pembimbing materi dalam pembuatan karya tulis ini, serta
semua pihak yang telah mendukung dalam menyusun karya tulis ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam karya
tulis ini. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai
pihak untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja
untuk kedepannya.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun yang menjadi rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini antara lain:
Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor
(flagellata).Kepala sperma mengandung nukleus. Bagian ujung kepala ini mengandung
akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan–lapisan sel telur
pada waktu fertilisasi.Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan
ATP sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.Ekor sperma berfungsi sebagai alat
gerak (Anonim, 2009).
4
2.2.1 Kepala
Kepala spermatozoa bentuknya bulat telur dengan ukuran panjang 5 mikron, diameter 3
mikron dan tebal 2 mikron yang terutama dibentuk oleh nukleus berisi bahan-bahan sifat
penurunan ayah. Kepala sperma mengandung nukleus. Bagian ujung kepala atau pada bagian
anterior kepala spermatozoa terdapat akrosom, suatu struktur yang berbentuk topi yang
menutupi dua per tiga bagian anterior kepala dan mengandung beberapa enzim hidrolitik
antara lain: hyaluronidase, proakrosin, akrosin, esterase, asam hidrolase dan Corona
Penetrating Enzim (CPE) yang semuanya penting untuk penembusan ovum (sel telur) pada
proses fertilisasi (Anonim, 2009).
2.2.2 Ekor
Panjang ekor seluruhnya sekitar 55 mikron dengan diameter yang makin ke ujung
makin kecil: di depan 1 mikron, di ujung 0,1 mikron. Panjang bagian tengah: 5-7 mikron,
tebal 1 mikron; bagian utama panjang 45 mikron, tebal 0,5 mikron dan bagian ujung panjang
4-5 mikron, tebal 0,3 mikron. Bagian ekor tidak bisa dibedakan dengan mikroskop cahaya
tetapi harus dengan mikroskop electron (Anonim, 2009).
2.3 Spermatogenesis
Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang memiliki panjang 250 m dalam testes.
Spermatogenesis adalah proses kompleks sel germinal prmordial spermatogonia (46
kromosom) berproliferasi dan dikonversi menjadi spermatozoa motil (23 kromosom).
Prosesnya memerlukan waktu 64 hari dengan 3 tahap: mitosis, meiosis, dan spermiogenesis
(Anonim, 2011).
Sperma yang normal berbentuk seperti kecebong.Terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor.
Kelainan seperti kepala kecil atau tak memiliki ekor akan mempengaruhi pergerakan sperma.
Ini tentu saja akan mempersulit sel sperma mencapai sel telur (Tri Bowo, 2011).
Sperma dikatakan normal bila memiliki gerakan normal dengan kategori a lebih besar
atau sama dengan 25% atau kategori b lebih besar atau sama dengan 50%.
Spermatozoa yang normal satu sama lain terpisah dan bergerak sesuai arahnya masing-
masing.
Dalam keadaan tertentu, spermatozoa abnormal bergerombol, berikatan satu sama lain,
dan tak bergerak.Keadaan tersebut dikatakan terjadi aglutinasi. Aglutinasi dapat terjadi
karena terjadi kelainan imunologis di mana sel telur menolak sel sperma.
Cairan semen yang terlalu kental mengakibatkan sel sperma sulit bergerak.Pembuahan
pun jadi sulit karena sel sperma tak berhasil mencapai sel telur. Pada kasus normal, saat
diejakulasikan, cairan semen dalam bentuk yang kental akan mencair (liquifaksi) antara 15-
60 menit.
Saat ejakulasi, sperma keluar dari testis menuju penis melalui saluran yang sangat
halus.Jika saluran-saluran itu tersumbat, maka sperma tak bisa keluar.Umumnya hal ini
disebabkan trauma pada benturan.Bisa juga karena kurang menjaga kebersihan alat kelamin
sehingga menyuburkan kehidupan virus atau bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki.Sel ini mempunyai ukuran panjang
keseluruhan 50-60 mikrometer, dimana terdiri tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah
(leher) dan ekor.Kepala sperma mengandung nukleus.Bagian ujung kepala atau pada bagian
anterior kepala spermatozoa terdapat akrosom, suatu struktur yang berbentuk topi yang
menutupi dua per tiga bagian anterior kepala dan mengandung beberapa enzim
hidrolitik.Ekor dibedakan atas 3 bagian yaitu bagian tengah (midpiece), bagian utama
(principle piece), bagian ujung (endpiece). Proses pembentukan sel sperma atau
spermatogenesis dilakukan melalui 3 fase yaitu fase pertumbuhan, fase pembelahan, dan fase
diferensiasi.
3.2 Saran
Sebaiknya seorang laki-laki tetap menjaga tingkat kesuburan alat reproduksinya dengan
tidak mengenakan celana ketat agar tidak meningkatkan suhu disekitar selangkangan yang
berdampak pada fungsi pembentukan spermatozoa.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Spermatogenesis. (Online). Tersedia http://sarmanpsgala.wordpress.com/200
9/06/01/spermatogenesis-proses-pembentukan-sperma/. Diakses tanggal 24 Desember 2011.