Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

REPRODUKSI PADA MANUSIA


1.1. Reproduksi Pada Pria

Semua organisme memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk mempertahankan
kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika organisme menghasilkan
individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Tiap jenis organisme memiliki sistem
reproduksi yang berbeda-beda. Di artikel kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi sistem
reproduksi pada manusia.

Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya,
reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum)
membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.

Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian mengalami
perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia, termasuk manusia,
bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma, sementara perempuan akan
menghasilkan ovum.

Berikut adalah nama-nama serta fungsi dari tiap organ. Organ reproduksi pria dibagi menjadi 2
bagian yaitu ;

A. bagian Eksternal
B. Bagian Internal

A. Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal

1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a) Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
b) Batang penis
c) Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani
sunat.
Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih.
Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat
ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada
skrotum terdapat dua buah testis. Skrotum merupakan bagian sistem reproduksi pria yang
terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat
dari testikel, yang biasa disebut dengan testis. Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan
pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat
memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah, dibandingkan suhu tubuh.
3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan
hormon testosteron. Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di
dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi
untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini
juga berfungsi untuk memproduksi sperma.

4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara. Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di
belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah
diproduksi di testis. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang
dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi
sel telur.

B. Organ reproduksi laki-laki bagian internal


Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam organ
yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:

1. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul.
Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma
matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.

2. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di
dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai
pemberi energi sperma untuk bergerak. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang
menghasilkan zat yang berisi basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin,
dan protein pembekuan

3. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.

4. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih
ke luar tubuh.

5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus.
Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan
membantu menjaga sperma tetap sehat. . Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih.
Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang bersifat asam

6. Kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang
melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran
kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.

7. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine

8. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk
melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam
uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama
ejakulasi.

Pengertian Sel Sperma


Sperma atau disebut juga spermatozoa adalah sel gamet dari laki-laki. Sel ini mempunyai ukuran
panjang keseluruhan 50-60 mikrometer, dimana terdiri tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian tengah
(leher) dan ekor. Dimensi kepala dengan panjang 4-5 mikrometer, lebar 2.5-3.5 mikrometer, dengan
rasio antara panjang dan lebar yaitu 1.50-1.75.
Spermatozoa atau sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan cairan seminal diproduksi oleh
kelenjar tambahan di sepanjang saluran reproduksi pria, yaitu kelenjar vesikula seminalis, prostat,
kelenjar bulbo urethralis (Cowper’s) dan kelenjar urethra (Littre’s), (Anonim, 2009)

Spermatozoa merupakan sel yang sangat terspesialisasi dan padat yang tidak lagi mengalami
pembelahan atau pertumbuhan, berasal dari gonosit yang menjadi spermatogonium, spermatosit
primer dan sekunder dan selanjutnya berubah menjadi spermatid dan akhirnya berubah menjadi
spermatozoa. Spermatozoa terdiri atas dua bagian fungsional yang penting yaitu kepala dan ekor
(Anonim, 2009).

Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagellata). Kepala
sperma mengandung nukleus. Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim
yang berfungsi untuk menembus lapisan–lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma
mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
Ekor sperma berfungsi sebagai alat gerak (Anonim, 2009).

Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1. Kepala

Kepala spermatozoa bentuknya bulat telur dengan ukuran panjang 5 mikron, diameter 3 mikron dan
tebal 2 mikron yang terutama dibentuk oleh nukleus berisi bahan-bahan sifat penurunan ayah. Kepala
sperma mengandung nukleus. Bagian ujung kepala atau pada bagian anterior kepala spermatozoa
terdapat akrosom, suatu struktur yang berbentuk topi yang menutupi dua per tiga bagian anterior
kepala dan mengandung beberapa enzim hidrolitik antara lain: hyaluronidase, proakrosin, akrosin,
esterase, asam hidrolase dan Corona Penetrating Enzim (CPE) yang semuanya penting untuk
penembusan ovum (sel telur) pada proses fertilisasi (Anonim, 2009).

Bahan kandungan akrosom adalah setengah padat yang dikelilingi oleh membran akrosom yang
terdiri dari dua lapis, yaitu membran akrosom dalam (inner acrosomal membran) dan membran
akrosom luar (outer acrosomal membran). Secara molekuler susunan kedua membran akrosom ini
sangat berbeda, membran akrosom luar bersatu dengan plasma membran (membran spermatozoa)
pada waktu terjadinya reaksi akrosom sedang membran akrosom dalam menghilang.
Bagian ekuatorial akrosom merupakan bagian penting pada spermatozoa, hal ini karena bagian
anterior pada akrosom ini yang mengawali penggabungan dengan membran oosit pada proses fertilisasi
berubah menjadi spermatid dan akhirnya berubah menjadi spermatozoa (Anonim, 2009).

2. Ekor

Ekor dibedakan atas 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Bagian tengah (midpiece)


b. Bagian utama (principle piece)
c. Bagian ujung (endpiece).

Panjang ekor seluruhnya sekitar 55 mikron dengan diameter yang makin ke ujung makin kecil: di
depan 1 mikron, di ujung 0,1 mikron. Panjang bagian tengah: 5-7 mikron, tebal 1 mikron; bagian utama
panjang 45 mikron, tebal 0,5 mikron dan bagian ujung panjang 4-5 mikron, tebal 0,3 mikron. Bagian
ekor tidak bisa dibedakan dengan mikroskop cahaya tetapi harus dengan mikroskop electron (Anonim,
2009).

Mitokondria sebagai pembangkit energi pada spermatozoa. Principle piece dibungkus oleh sarung
fibrous (fibrous sheath) yang perbatasannya disebut anulus. Sarung fibrous bentuknya terdiri dari kolom
ventral dan dorsal yang masing-masing melalui rusuk-rusuk. Ke arah sentral ada semacam tonjolan yang
memegangi cincin nomor 3, 8 dari aksonema. Keduanya (tahanan rusuk dan pegangan cincin aksonema)
memberikan gerak tertentu (Anonim, 2009).

Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tubulus seminiferus. Dinding tubulus
seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel–sel
spermatogonia dan sel Sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus
seminiferus terdapat pula sel Leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada
proses spermatogenesis (Anonim, 2009).

Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang memiliki panjang 250 m dalam testes. Sel-sel yang
berada di tubulus seminiferus berupa sel germinal dengan bermacam-macam tahap perkembangan dan
sel Sertoli yang memberikan dukungan penting pada spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses
kompleks sel germinal prmordial spermatogonia (46 kromosom) berproliferasi dan dikonversi menjadi
spermatozoa motil (23 kromosom). Prosesnya memerlukan waktu 64 hari dengan 3 tahap: mitosis,
meiosis, dan spermiogenesis (Anonim, 2011).

Proses spermatogenesis ini dapat terjadi karena dukungan dari sel Sertoli. Fungsi penting sel Sertoli
selama proses spermatogenesis antara lain:

1. Sel Sertoli membentuk tight junction sebagai barrier spermatozoa dengan arah sehingga dapat
mencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang sel spermatozoa (dianggap sebagai
zat asing karena haploid, sel tubuh bersifat diploid).
2. Memberikan makanan.
3. Sel Sertoli berfungsi untuk memfagosit sitoplasma dari spermatid yang berubah menjadi
spermatozoa dan menghancurkan sel germinal yang rusak.
4. Sel Sertoli membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga sperma dapat dilepaskan dari
tubulus ke epididimis untuk disimpan dan diproses lebih lanjut.
5. Sel Sertoli mensekresi androgen-binding protein (ABP). ABP berfungsi untuk mempertahankan
testosteron tetap berada dalam tubulus seminiferus, karena testosteron berupa lipid yang
mudah keluar dari membran plasma dan meninggalkan lumen.
6. Menghasilkan hormon inhibin sebagai umpan balik negatif yang mengontrol sekresi FSH
(Anonim, 2011).
7.
Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks
yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di
dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:

 Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin
jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi
diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.
 Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak
yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
 Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali
melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut
spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus
seminiferus.
 Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang
berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki
23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X).
 Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi
yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
 Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan
bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu
sekitar 64 hari (Anonim, 2011).

Hormon bisa disebut sebagai bahan bakar bagi organ dalam sistem reproduksi pria. Tanpa
hormon, fungsi organ-organ tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Ada tiga hormon utama yang
memiliki peran penting untuk organ reproduksi manusia, yaitu:

1. Follicle stimulating hormone (FSH)


2. Luteinizing hormone (LH)
3. Testosteron

FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari. FSH berperan penting
dalam proses produksi sperman di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi testosterone,
yang juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma.

Produksi testosteron juga lah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang
sedang puber, seperti:

1. Membesarnya skrotum dan testis


2. Membesarnya penis, vesikula seminalis, kelenjar prostat
3. Tumbuhnya rambut di area genital dan ketiak
4. Suara yang semakin berat
5. Bertambahnya tinggi badan

1.2. Reproduksi Pada Wanita

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia interna.
Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genetalia interna
untuk ovulasi,tempat pembuahan sel telur,translasi blastokis,implantasi, dan tumbuh kembang janin.
Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis
sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam
stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan
dan pertumbuhan baru setiap sekitar 28hari.
Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,pembuahan ovum(kontasepsi), dan nidasi
(implantasi) hasil konsepsi. Setiap spermatozoaterdiri atas tiga bagianyaitu kaput(kepala) yang
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus,ekor dan bagian yang silindrik(leher)
yang menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa dapat bergerak cepat.
(Sarwono Prawirohardjo, 2012)

Pengertian Alat Reproduksi Wanita

Alat Reproduksi wanita ialah suatu organ – organ yang berperan dalam serangkaian proses yang
mempunyai tujuan untuk berkembangbiak atau memperbanyak suatu keturunan. Agar manusia bisa
mempunyai anak, maka harus mempunyai sebuah organ – organ reproduksi dengan fungsi dan dalam
keadaan normal.

Organ reproduksi pada wanita dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Organ reproduksi luar dan


2. Organ reproduksi dalam

Bagian – Bagian Alat Reproduksi Wanita

Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR/ Organ kelamin luar (Eksternal)


1) Mons Pubis/ Mons Veneris
Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan anterior
simpisis pubis.
Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.
Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan berkurang dan rambut pubis
akan menipis.
2) Labia Mayora
Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal dari mons
veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.
Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut, dan
bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.
Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari perinium disebut
Commisura posterior/ frenulum.
Homolog dengan skrotum pada laki laki.
3) Labia Minora
Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat jika labia
mayora dibuka.
Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut – preputium klitoris, dan di
bagian bawah disebut frenulum klitori
Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati garis tengah dan menyatu
dengan fuorchette.
4) Clitoris/ Klentit
Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak diujung superior vulva.
Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh pembuluh darah.
Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap
suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan
keregangan seksual.
Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya.
Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar 6×6 mm atau kurang
pada saat tidak terangsang dan akan membesar jjika secara seksual terangsang.
Klitoris analog dengan penis pada laki-laki.
5) Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan
dorsal oleh fourchet.
Vestibulum merupakan muara-muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2 muara kelenjar
bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus vagina dan 2 muara kelenjar
skene di samping dan agak ke dorsal urethra.
6) Kelenjar Bartholini dan Skene
Kelenjar yang penting di daerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.
Ostium Uretra
Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini
karana letaknya menyatu dengan vulva.
Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.
7) Ostium Vagina
Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup sama
sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutu oleh himen.
8) Hymen (Selaput dara)
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina.
Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau sirkular sehingga darah
menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala ada banyak lubang kecil (kribriformis), bercelah
(septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata). Pada tipe himen fimbriata, pada gadis sulit
membedakannya dengan hymen yang sudah mengalami penetrasi saat koitus.
9) Perineum
Perineum Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan anus.

2. Organ reproduksi dalam (Internal)


Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
1. Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada
disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum
latum, postero-caudal tuba falopii.

Panjang kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 – 3.0 cm.

Masing-masing memiliki permukaan medial dan lateral


Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.
Ligamentum penyangga ovarium adalah :
ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ) dan
ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta
abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena ovarica.

Ovarium terbungkus oleh tunica albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis.

Bagian luar ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula yang
mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.

Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel
mengandung ovum immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan sel.

Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh
beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan sel granulosa.

Dibagian cortex terdapat sejumlah folikel dengan berbagai derajat maturasi.


Pada folikel primordial, oosit dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium).

Folikel primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit.

Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa.

Ruangan tersebut sering mengalami penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut
sebagai antrum.

Folikel d’graf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan folikel
biasanya menonjol keluar permukaan ovarium.

Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium,
peristiwa ini disebut ovulasi.

fungsi ovarium
1. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
2. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina.

2. Oviduk ( tuba falopi )


Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan
panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada
infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae).

Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh
infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus.

3. Uterus
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang
berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim).
Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina
memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan
lendir menjadi licin.

Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.
Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen. Rahim
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian
bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan.

Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan
jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding
ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina.

Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah
menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama
masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).

Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin
tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi
bisa melewatinya.
Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh
sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi. Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah
sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi).

Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma
yang hidup selama 2-3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk
ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam
waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.

Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus
terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan
endometrium.

Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan
endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan
menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
4. Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina
bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa
selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat.

Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual.
Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat
elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke
kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Tugas 1
1. Sebutkan bagian – bagian organ reproduksi pada pria pada gambar dibawah ini.

2. Sebutkan organ – organ reproduksi bagian dalam pada wanita dibawah

3. sebutkan bagian - bagian organ dalam dan organ luar dari :


a. organ reproduksi pria
b. organ reproduksi wanita
4. apa perbedaan tubulus seminiferus dan vasa deferensia
5. alat kopulasi pria adalah...
6. sebutkan fungsi dari uterus.
7. sebutkan fungsi dari :
a. uterus
b. ovarium
c. testis
d. scorotum
8. Hormon apa saja yang mempengaruhi reproduksi manusia
9. jelaskan apa itu zigot.
10. jelaskan proses fertilisasi pada manusia

Anda mungkin juga menyukai