OLEH KELOMPOK 8 :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi
embrio. Peran aktif spermatozoon adalah sebagai gamet jantan sehingga penting pada
keberhasilan munculnya individu baru. Oleh karena itu, di dalam reproduksi sering
diperlukan adanya standar kualitas spermatozoa.
Sel sperma pada manusia bersifat haploid yang berjumlah 23 kromosom, sehingga jika
nantinya sel sperma bertemu dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut
menjadi sel yang bersifat diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini antara lain:
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:.
Pertumbuhan Sperma
Ketika dibentuk pertama kali spermatid masih memiliki sifat-sifat yang lazim dari sel
epiteloid, tetapi segera berdifiriensasi dan memanjang menjadi spermatozoa. Spermatozoa
terdiri atas kepala dan ekor. Kepala terdiri dari inti sel yang padat dengan hanya sedikit
sitoplasma dan lapisan membran sel di sekeliling permukaannya. Di bagian luar dua pertiga
anterior kepala terdapat selubung tebal yang disebut akrosom yang terutama dibentuk oleh
apartus Golgi. Selubung ini mengandung sejumlah enzim yang serupa dengan enzim yang
ditemukan pada lisosom sel-sel yang khas, termasuk hialuronidase (yang dapat mencerna
filamen proteoglikan jaringan) dan enzim proteolitik yang sangat kuat (yang dapat mencerna
protein). Enzim ini berperan penting dalam memungkinkan sperma memasuki ovum dan
membuahinya.
Gerakan maju-mundur ekor (gerakan flagela) memberikan motilitas pada sperma. Gerakan
ini disebabkan oleh gerakan meluncur longitudinal secara ritmis di antara tubulus posterior
dan anferior yang membentuk aksonema. Energi untuk proses ini disuplai dalam bentuk
adenosintrifofat yang disintesis oleh mitokondria di badan ekor. Sperma normal bergerak
dalam medium cair dengan kecepatan 1 sampai 4 mm/menit, kecepatan ini memungkinkan
sperma bergerak melalui traktus genitalia perempuan untuk mencapai ovum.
Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan
empat spermatid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa (masak)
yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki 23 kromosom (haploid).
Perkembangan Sperma
Sel sperma atau yang ilmiah disebut spermatozoa diproduksi oleh testis. Dalam
pembentukannya, sel sperma akan mengalami proses yang disebut spermatogenesis. Proses
spermatogenesis ini akan berlangsung selama 2-3 minggu untuk menjadi spermatozoa atau
sel sperma yang sempurna. Testis akan terus memproduksi sel sperma mulai dari usia remaja
hingga usia tua. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel leydig untuk memperoleh
sekresi testosteron ( yaitu suatu hormon sex yang penting untuk perkembangan sperma ).
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat
dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu
kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
3.2 Kesimpulan
Pada manusia pematangan organ reproduksi pada umumnya terjadi pada usia remaja.
Tanda pematangan organ reproduksi pada anak laki-laki bisa diamati dari perubahan suara
dan tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
HALL, PHD JOHN E. dan GUYTON. 2014. Fisiologi kedokteran edisi keduabelas.
Singapore. Elsevier (singapore) Pte. Ltd
Aladakatti, R.H., R.N. Ahmed, and G. Ghoseawar.2002. Sperm Parameters Changes Induced
by AZADIRACHTA INDICA Root on Albino Rat. J. Basic and Clin Physiol.
Pharmacol.12(1):3-9
Dreef HC, Van Esch E, De Rijk EPCT.2007. Spermatogenesis in the Cow: A Pratical Guide
for Routine Morphological Staging. J Tox Pathol.35:395-404