Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH ASKEB

PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER, PERNAFASAN


DAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Oleh Kelompok 1 :

1. Ni Made Indah Artawati P07124217046


2. Ni Kadek Rita Antariningsih P07124217050
3. Made Linda Rusdyana Devi P07124217057
4. Ni Luh Putu Diana Puspita K.Y. P07124217060
5. Ni Made Nia Lusyawati P07124217064
6. Ni Putu Risha Marlita Utami P07124217068

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-IV JURUSAN KEBIDANAN

SEMESTER III TINGKAT II

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
makalah mata kuliah Askeb dengan judul ”PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER,
PERNAFASAN DAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN” dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa
sumber buku dan literatur yang telah kami peroleh. Dalam penyusunan makalah ini penulis
mendapat banyak masukan sejak awal persiapan sampai tahap akhir penyelesaian, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas masukkan dan
dukungannya.

Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan mengingat
keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan makalah ini. Akhir kata kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami sebagai penulis
pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.

Denpasar, September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ……………………………………..... 1


1.2.Rumusan Masalah …………………………………... 1
1.3.Tujuan Masalah …………………………………….... 1
1.4.Manfaat Masalah …………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Kardiovaskuler............................................................. 3

2.2.Sistem pernafasan.......................................................... 4

2.3.Pertumbuhan dan Perkembangan Janin........................ 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan …………………………………………….. 11

3.2. Saran …………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi harus bekerja sama untuk melakukan perukaran gas.
Sistem ini berfungsi untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara dan
darah. Hal ini berpengaruh pada tumbuh kembang janin.
Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber energi dan karbon dioksida
dihasilkan oleh sel- sel yang secara metabolis aktif dan membentuk suatu asam yang harus
dibuang dari tubuh ( corwin, 2001).
Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
mempertahankan kuantitas dari cairan yang ada diseluruh tubuh. Organ pernapasan merupakan
pertukaran O2 dan CO2 antara sel- sel tubuh serta lingkungan. Pernapasan juga merupakan
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 dan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari
tubuh. (setiadi, 2007).
Pada tumbuh kembang janin sistem kardiovaskuler adalah sistem organ pertama yang berfungsi
penuh sejak janin berada dalam rahim. Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan suplai
pembuluh darah, perkembangan janin tidak dapat terjadi dan kematian janin tidak dapat
dihindarkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian sistem pernapasan manusia?
1.2.2 Bagaimana perubahan fungsi sistem pernapasan pada ibu hamil?
1.2.3 Apa pengertian sistem kardiovaskuler?
1.2.4 Bagaimana perubahan fungsi jantung pada ibu hamil?
1.2.5 Bagaimana proses tumbuh kembang janin?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan.
1.3.2 Untuk mengetahui perubahan fungsi dari sistem pernapasan pada ibu hamil.
1.3.3 Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler
1.3.4 Untuk mengetahui perubahan fungsi jantung pada ibu hamil
1.3.5 Untuk mengetahui proses tumbuh kembang janin
1.4 Manfaat
1.4.1 Memahami pengertian sistem pernapasan.
1.4.2 Memahami perubahan fungsi dari sistem pernapasan pada ibu hamil

1.4.3 Mengetahui sistem kardiovaskuler

1.4.4 Memahami perubahan fungsi jantung pada ibu hamil.

1.4.5 Mengetahui proses tumbuh kembang janin


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Kardiovaskuler
a. Fisiologi Kehamilan
Pada kehamilan akan banyak terjadi perubahan pada ibu hamil secara fisiologis. Hal tersebut
terjadi karena perubahan hormone progesterone dan estrogen yang diproduksi secara dominan
pada ovarium saat usia kehamilan 12 minggu. Kehamilan merupakan suatu proses yang dinamis
yang berhubungan dengan terjadinya perubahan kardiovaskuler secara fisiologis. Perubagan ini
merupakan mekanisme tubuh dalam mengkompensasi kebutuhan metabolic ibu dan janin yang
meningkat.
b. Perubahan pada Jantung
Perubahan pada sistem kaqrdiovaskuler selama kehamilan ditandai dengan adanya peningkatan
volume darah, curah jantung, isi sekuncup, dan penurunan resistensi vascular. Hemodinamik
yang terjadi pertama kali adalah perubahan denyut jantung yang terjadi pada 2-5 minggu
kehamilan. Perubahan lainnya terjadi pada rendahnya darah arteri dan peningkatan volume
plasma , volume seldarah merah. Curah jantung juga meningkat selama kehamilan30-40% pada
trimester I dan meningkat 40-50% pada trimester III . Peningkatancurah jantung pada awal
kehamilan dipengaruhi oleh estrogen dan menyebabkan banyak bagian dari sistem
kardiovaskuler yang mengalami dilatasi, seperti dilatasi jantung, dilatasi aorta, resistensi
pembuluh darah ginjal, resistensi plasenta dan dilatasi vena yang mendukung fungsi ke tubuh ibu
hamil. Peningkatan curah jantung menambah beban yang berat pada jantung , dan menyebabkan
meningkatnya aliran darah, terutama turbulensi pada kasus stenosis katup, yang berpotensi
menyebabkan gagal jantung.
c. Perubahan pada Pembuluh dan Tekanan Darah
Peningkatan curah jantung terjadi akibat peningkatan volume darah yang meningkat secara
progresif selama kehamilan pada usia 6-8 minggu kehamilan yang mencapai puncaknya pada
usia 32-34 minggu kehamilan. Jantung harus memompa dengan kekuatan lebih besar khususnya
menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. Hormon progesteron akan menimbulkan relasi
otot-otot polos dan menyebabkan dilatasi pada dinding pembuluh darah, seorang ibu hamil
cenderung mengalami hipotensi supinasio saat berbaring terlentang.
d. Kehamilan yang Berpengaruh pada Jantung
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan,
akan tetapi jantung yang sakit tidak dapat beradaptasi dengan baik sehingga frekuensi denyut
jantung akan meningkat rata-rata mencapai 88 kali/menit dalam kehamilan 34-36 minggu .
wanita yang mengalami disfungsi jantung yang berat dapat mengalami pemburukan gagal
jantung sebelum pertengan kehamilan akibat perubahan hemodinamik yang signifikan. Pada
wanita lain gagal jantung terjadi pada trimester ketiga saat hipervelomia normal pada kehamilan
mencapai puncaknya.
Perubahan volume darah yang terjadi pada penderita penyakit jantung merupakan hasil dari
adaptasi sebagai upaya kompensasi untuk 14 mengatasi kelainan yang ada, dimana perubahan
yang terjadi sangat dipengaruhi oleh kelainan yang ada dan jangka waktu kelainan tersebut
timbul.

2.2 SISTEM PERNAFASAN

a.Respirasi

Respirasi adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekurangan oksigen (O 2) dan O2 yang berada diluar
tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ pernapasan. Pada keadaaan tertentu tubuh kelebihan
karbon dioksida (CO2) , maka tubuh berusaha untuk mengeluarkan kelebihan tersebut dengan
menghembuskan napas (ekspirasi) sehingga terjadi suatu keseimbangan anatara O2 dan CO2 di
dalam tubuh.
Sistem respirasi berperan untuk menukar udara ke permukaan dalam paru. Udara masuk
dan menetap dalam sistem pernapasan dan masuk dalam pernapasan otot. Trakea dapat
melakukan penyaringan, mengatur udara, dan mengubah permukaan saluran permukaan saluran
bawah.

b.Perubahan Sistem Respirasi


Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin,
serta memfasilitasi perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke ibu (Norwitz,et.al., 2008).
Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam masa kehamilan.
Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan meningkat. Pada aterm
konsumsi oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan ventilasi semenit meningkat hingga 50%.
PaCO2 menurun sekitar 28-32mm Hg. Alkalosis respiratorik dihindari melalui mekanisme
kompensasi yaitu penurunan konsentrasi plasma bikarbonat. Hiperventilasi juga dapat
meningkatkan PaO2 secara perlahan. Peningkatan dari 2,3-difosfogliserat mengurangi efek
hiperventilasi dalam afinitas hemoglobin dengan oksigen. Tekanan parsial oksigen dimana
hemoglobin mencapai setengah saturasi ketika berikatan dengan oksigen meningkat dari 27 ke
30 mm Hg. hubungan antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah jantung memicu
perfusi jaringan (Morgan, 2006). Posisi dari diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran
uterus dan umumnya diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan transversal dari
cavum thorax. Mulai bulan ke lima, expiratory reserve volume, residuak volume,dan functional
residual capacity menurun, mendekati akhir masa kehamilan menurun sebanyak 20 %
dibandingkan pada wanita yang tidak hamil. Secara umum, ditemukan peningkatan dari
inspiratory reserve volume sehingga kapasitas paru total tidak mengalami perubahan. Pada
sebagian ibu hamil, penurunan functional residual capacity tidak menyebabkan masalah, tetapi
bagi mereka yang mengalami perubahan pada closing volume lebih awal sebagai akibat dari
merokok, obesitas, atau skoliosis dapat mengalami hambatan jalan nafas awal dengan kehamilan
lanjut yang menyebabkan hipoksemia. Manuver tredelenburg dan posisi supin juga dapat
mengurangi hubungan abnormal antara closing volume dan functional residual capacity. Volume
residual dan functional residual capacity kembali normal setelah proses persalinan (Santos,et.al.,
2006).

Perubahan fisik sistem pernafasan pada ibu hamil :


a. Trimester 1
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal kehamilan yang mungkin
diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu sering mengesankan adanya kelainan paru atau jantung
padahal sebenarnya tidak ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan kemungkinan
diinduksi terutama oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas yang meningkat
tersebut mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang.

b. Trimester 2
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang lebih 6 cm dan diafragma akan
naik kurang lebih 4 cm karena penekanan uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut,
volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah
secara signifikan.2
c. Trimester 3
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran uterus dalam rongga
abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan volume tidal, volume ventilasi per menit, dan
pengambilan oksigen per menit akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil
akan bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi
oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi
progesteron

2.3 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN


Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum) dengan sebuah sel sperma
(spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot
lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi janin. Pada manusia, proses pertumbuhan
janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama,
trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang
lebih tiga bulan.
1. Tahapan Perkembangan janin Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan pesat dari semua sistem
dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal organ penting janin terbentuk di trimester ini. Yang
harus diperhatikan benar, kurun waktu ini amat rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan
fatal.3
a. Bulan Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang lebih satu jam setelah proses
peleburan sel telur dan sel sperma, semua aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic
yang disebut gen, saling dipertukarkan. Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi,
bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung
berdasarkan hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang
memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Selama masa ini,
yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam
rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan
sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju
tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun
pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus
indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian
tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos
dinding indung telur.
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah dibuahi, sel telur akan
membelah menjadi dua. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi
menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai
berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah
bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.
Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding
rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta adalah organ sistem
sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke
embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan organ dalam mulai tumbuh,
seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas
berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya
terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran embrio
sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah
melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Fungsi plasenta bagi
janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan untuk tumbuh
kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi dan
oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa
metabolism janin.Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk
mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini setelah masa blastula yaitu struktur
bulat, hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima
setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding
rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun
bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan
tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.
b.Bulan Kedua

Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan organ-organ
tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin sempurna.
Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah lebih besar dibanding dari minggu2
sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya melengkung seperti udang. Pada minggu ini kepala dan
leher sudah mulai muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah ada. Selain itu
hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu
ini juga peredaran darah dan organ2 penting tubuh seperti ginjal, hati sistem pencernaan sudah
mulai terbentuk.
Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm,
tangan sudah mulai ada dan berkembang dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di minggu
sebelumnya masih tampak pada rangka, pada minggu ini sudah jelas.
Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm. Secara keseluruhan embrio
makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai
bekerja, meski belum sempurna. Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak
teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu jam. Janin di usia
dua bulan. Tubuh embrio semakin menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua
bintik hitam.

c.Bulan ke tiga

Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti nama, jadi janin. Panjang si
janin ini sekarang adalah 3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya
sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu
ini organ genital sudah mulai terlihat jelas.14

Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang atas dan bawah sudah terbentuk
dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia.
Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk.
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan mulai berfungsi. Panjang
sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr.Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh. Janin
sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya, bahkan mengubah posisinya.

Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian
sempurna
Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain bernapas, kini
janin juga mulai mampu mencerna makanan.

2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua

Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan
fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm
dengan berat kira-kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut
halus yang disebut lanugo.
Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram.
Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan.
Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong
ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh
atau teriakan maupun sapaan lembut. Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara
dari luar perut ibunya.
a.Bulan Kelima

Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin meningkat. Pada minggu ke-18
taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Pada minggu ke-21,beratnya
sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18cm. Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ
tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan. Pada bulan kelima, janin mulai aktif
mencari tahu sekelilingnya. Di usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di
sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba kantong amnion
(ketuban) dengan kedua tanganmungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion, janin
akan mencoba menyentuh tubuhnya sendiri.

Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga


Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin matang. Gerakan janin makin
kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah
didengar.

b.Bulan Ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran
bayi prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan
fisik maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan
panjang tubuh 42cm.

c.Bulan Kedelapan

Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu
ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram, Namun yang
terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat
penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan kemampuan si bayi untuk bertahan
hidup. Di usia 8 bulan, fungsi paru-paru bayi sudah matang.
d. Bulan Kesembilan

Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm.
Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap
lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi
biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya
dengan posisi sungsang.
Pada minggu ke-38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan
ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38
minggu. Di usia kehamilan 39 minggu, bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang
sekitar 49 cm.
Pada minggu ke-40, panjang bayi mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram dan
siap dilahirkan.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi harus bekerja sama untuk melakukan perukaran gas.
Sistem ini berfungsi untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara dan
darah. Hal ini berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Oksigen diperlukan oleh semua sel
untuk menghasilkan sumber energi dan karbon dioksida dihasilkan oleh sel- sel yang secara
metabolis aktif dan membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuhSistem
kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mempertahankan
kuantitas dari cairan yang ada diseluruh tubuh. Organ pernapasan merupakan pertukaran O2 dan
CO2 antara sel- sel tubuh serta lingkungan. Pernapasan juga merupakan peristiwa menghirup
udara dari luar yang mengandung O 2 dan CO2 sebagai sisa dari oksidasi dari tubuh. Pada
tumbuh kembang janin sistem kardiovaskuler adalah sistem organ pertama yang berfungsi
penuh sejak janin berada dalam rahim. Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan suplai
pembuluh darah, perkembangan janin tidak dapat terjadi dan kematian janin tidak dapat
dihindarkan.

3.2 Saran
Sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi harus bekerja sama untuk melakukan perukaran gas.
Sistem ini berfungsi untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara udara dan
darah. Hal ini berpengaruh pada tumbuh kembang janin.
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin,H. 2011. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan
Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC
Setiadi. 2007. Anatomi & Fisiologi Manusia. Yogyakarta: GRAHA ILMU
Sloana, Ethel,. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC
Sutarmo,setiaji. V. D. 1990. Buku Kuliah Anatomi Fisiologi, Jakarta: FKUI
Cambridge Communication Limited,. 1999. Anatomi Fisiologi,Modul SWA-Instruksional,
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai