Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA Anonymous. http://bio-um.blogspot.com/2007/04/Gametogenesis.html.

diakses pada tanggal 9 Mei 2009 Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan ( Invertebrata dan
Vertebrata). Surabaya: Sinar Wijaya Muchtarromah. 2006. Panduan Praktikum SPH II. Malang:
UIN Malang. Muchtarromah. 2007. Siapakah Penentu Jenis Kelamin Bayi ? Malang: UIN
Malang Press. Pratiwi, 1986. Ilmu Reproduksi Hewan. Bandung : Tarsito Partodiharjo, Suebadi.
1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Soewardiati.1989. Reproduksi
dan Embriologi, Surabaya : IKIP

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap


BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Gamet dihasilkan dalam gonad. Gamet jantan:
s p e r m a t o z o o n (jamak:spermatozoa) dihasilkan di dalam gonad jantan, disebut testis.
Gamet betina:o v u m ( j a m a k : o v a ) d i h a s i l k a n d i d a l a m g o n a d b e t i n a , d i s e b u t
o v a r i u m . H e w a n hermaprodit atau monocious memiliki sebuah gonad gabungan, disebut ovo-testis,
yangmenghasilkan kedua jenis gamet. Proses menghasilkan gamet matang sehingga mampum e m b u a h i
disebut gametogenesis, yang dibagi atas dua macam, yaitu:
( i ) spermatogenesis, pembentukan spermatozoa, (ii) oogenesis, pembentukan ovum
Preparat histologi ovarium mencit (
Mus musculus
).
C.Prosedur Kerja
1.
Mengamati preparat dibawah mikroskop dengan menggunakan perbesaran lemah dan
perbesaran kuat.2 . M e n g g a m b a r s e b u a h t u b u l u s s e m i n i f e r u s b e s e r t a
s e l - s e l g e r m a y a n g berkembang di dalamnya dan menggambarkan pula sel-sel
intertisial (selLeidyg) yang terdapat di ruang antara tubulus.3.Mengamati preparat ovarium di bawah
mikroskop dengan perbesaran lemah dankuat.4.Menggambar masing-masing folikel telur
yang berkembang di dalamnya danmenyebutkan bagian-bagiannya dengan lengkap.

Gametogenesis adalah proses terbentuknya gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina.
Peristiwa gametogenesis yang juga merupakan proses pembelahan meiosis terjadi pada organ
reproduksi hewan atau tumbuhan. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin jantan dan betina
yang siap mengadakan pembuahan, dan kelak menjadi makhluk hidup yang baru. Gametogenesis
juga dapat diartikan sebgai proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-sel kelamin yang
sangat terspesialisasi sehingga ,mapu melakukan fertilisasi untuk menghasilkan individu baru
(Tim Penyusun, 2014).
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Dapat pula diartikan
sebagai suatu proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-sel kelamin yang sangat
terspesialisasi sehingga mampu melakukan fertilisasi untuk menghasilkan individu baru. Organ
reproduksi utama laki-laki adalah sepasang testis. Testis terdiri dari tubulus seminiferus yang
berbentuk tabung berkelok-kelok seperti tumpukan benang di dalam kantong. Sperma yang
terbentuk akan diteruskan ke epididimis (Irfanuddin, 2004).
Seperti halnya pada hewan jantan, oogenesis berlangsung pada gonad betina. Sebagian
besar proses oogenesis terjadi pada masa embrio, yaitu sampai pada stadium oosit I, selanjutnya
berlangsung pada korteks ovarium hewan dewasa. Dengan demikian oosit I mengalami istirahat
yang panjang. Perkembangan sel kelamin dalam ovarium membutuhkan sel pembantu yang
disebut folikel telur. Pada mamalia pembentukan folikel telur dapat diikuti pada korteks ovarium
(Setiawan, 2002).
Gametogenesis ialah proses pembentukan gamet yang terjadi di dalam gonad, baik itu
gonad jantan maupun gonad betina. Proses tersebut pada hewan jantan disebut spermatogenesis
yang terjadi di dalam testis dan pada hewan betina disebut oogenesis yang terjadi di dalam
ovarium. Gametogenesis berupa pembelahan dan pemasakan sel kelamin dengan pembelahan
meiosis sehingga sel kelamin yang dibentuk bersifat haploid (Felisa, 2012).
Spermatogenesis berlangsung melalui 2 tahap yaitu spermatositogenesis dan
spermiogenesis. Spermiogenesis diawali dengan spermatogonium diplodi dan memasuki

pembelahan meiosis I sebagai spermatosit primer dan akan membentuk dua spermatosit
sekunder. Spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis II masing-masing membentuk
dua spermatid. Diferensiasi spermatid menjadi spermatozoon disebut dengan spermiogenesis.
Spermatogenesis terjadi pada dinding tubulus seminiferus testis sehingga pada dinding tersebut
dapat diamati berbagai stadium perkembangan rnulai dan bagian penifer sampai ke lumen. Selain
terdapat sel spermatogenik juga dapat ditemukan sel Sertoli yang berfungsi untuk memberi nutrisi
bagi sperma yang terbentuk (Irfanuddin, 2004)
Struktural sel spermatogenik pada dinding tubulus seminiferus berturut-turut dan luar ke
dalam sebagai berikut, spermatogonium yang intinya berbentuk oval—bulat dan dan terlihat
terpulas kuat-lemah, spermatosit primer yang intinya paling besar, spermatosit sekunder yang
intinya lebih kecil dan terletak di dekat lumen yang terjadi saat meiosis I, spermatid yang intinya
memanjang dan melekat di dekat sel Sertoli saat meiosis II, dan spermatozoa yang memilki sel
berekor yang menjulur ke lumen (Felisa, 2012).
Spermatidogenesis merupakan proses lanjutan dari spermatogenesis dimana terjadi
pembentukan spermatid dari spermatosit sekunder. Pada proses ini akan terjadi pembelahan secara
meiosis tahap pertama dan akan dilanjutkan dengan meiosis tahap kedua dengan hasil nanti
didapatkan empat spermatid dari satu spermatogonia. Kemudian spermatogonia ini akan
memasuki tahap spermiogenesis dimana spermatid tadi akan dirubah menjadi spermatozoa yang
akan siap membuahi sel telur (Andi, 2009).
Tahap spermiogenesis terjadi pembentukan sperma, yaitu bagian-bagian dari sperma yang
akan membantu dalam pergerakan atau motilitas si sperma ke sel telurnya nanti. Spermiogenesis
pada hewan memiki tiga tahap yaitu, proses pembentukan tudung kepala atau akrosom yang
berasal dari badan Golgi, pembentukan keping tengah dan flagela, yang berasal dari sentriol dan
bagian ini letaknya berseberangan dengan letak akrosom terhadap inti, dan pemanjangan inti yang
dilakukan dengan pengurangan sitoplasma dan migrasi mitokondria menuju keping tengah. Pada
ekor sperma terdapat mitokondria yang teletak pada miedpiece (Felisa, 2012).
Oogenesis adalah proses pembentukan sel; telur. Mula-mula dalam ovarium terjadi oosit
primer yang kemudian membelah tidak sama besar dan terbentuk oosit sekunder dan benda kutub.
Inti kedua sel tersebut sebenarnya sama besar, tetapi berbeda dalam jumlah plasma sel. Sel-sel
kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan
mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke enam kehidupan
intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa
yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel
primordial (Sukra, 2000).
Folikel Primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan
sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan
intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu
pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer
(Rustam, 2012).
Oosit Primer Inti oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.
Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin.
Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA. Pembelahan meiosis pertama Meiosis terjadi di
dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi.
Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini
disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebutbadan polar pertama. Pembelahan meiosis
pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer,
juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya (Felisa, 2012).
Oosit Sekunder merupakan hasil pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya
apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah
membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga
terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda.
Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi (Rustam, 2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 September 2014 pada pukul 13.00-
15.30 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, sedangkan bahan yang digunakan
adalah preparat testis Mus musculus, ovarium Mus musculus, dan Ovarium Gallus gallus.

3.3 Cara Kerja

3.3.1. Spermatogenesis
Diletakkan preparat irisan melintang testis mencit lalu diletakkan di bawah mikroskop,
dimulai dengan perbesaran lemah, kemudian ke perbesaran kuat. Digambar penampang tubulus
seminiferus yang berisi macam-macam tingkatan perkembangan sel kelamin jantan dan kemudian
diberi keterangan sejelas-jelasnya. Dicatat perbesaran mikroskop yang digunakan.
3.3.2. Oogenesis
Di letakkan preparat irisan melintang ovarium ayam dan mencit putih di bawah mikroskop,
dimulai dengan perbesaran lemah, kemudian ke perbesaran kuat. Digambar penampang ovarium
yang berisi macam-macam tingkatan perkembangan sel kelamin betina dan kemudian diberi
keterangan sejelas-jelasnya. Dibedakan antara tingkatan oogenesis pada ovarium ayam dan mencit.
Dicatat perbesaran mikroskop yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai