Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM SPH 2 OFF.

GAMETOGENESIS

NAMA : LUCKY EKA KHALIS AULIA’ EL SYAFI


NIM : 220342608742

DEPARTEMEN BIOLOGI
OKTOBER, 2023
PENDAHULUAN
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel kelamin). Proses
pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan gamet betina
adalah oogenesis (Yatim, 1994). Sel gamet jantan terbentuk didalam testis dan sel gamet ovarium
terbentuk didalam ovarium.
Proses menghasilkan gamet matang hingga mampu membuahi disebut gametogenesis,
yang dibagi atas dua macam. Spermatogenesis yaitu pembentukan sel-sel sperma dan oogenesis
yaitu pembentukan ovum (oosit). Pembentukan sel kelamin (gamet) dikendalikan oleh hormone
reproduksi, proses tersebut terjadi didalam alat reproduksi yang memiliki fungsi sedemikian rupa,
sehingga dapat menghasilkan sel gamet yang telah matang serta siap dibuahi. (yatim, 1994)
Proses spermatogenesis didukung oleh sel Leydig dan sel Sertoli, kedua sel ini memiliki
peran yang sangat penting bagi perkembangan sperma. Sel Leydig merupakan sel yang pertama
kali mengaktifkan hormon tostesteron. Kelenjar ptuitari menghasilkan hormon tostesteron (Desai,
et al, 2013)

TUJUAN PENGAMATAN
1. Untuk mengetahui letak testis monyet dan ovarium pada kelinci
2. Untuk mempelajari proses pembentukan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
melalui preparat

PROSEDUR PENGAMATAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 7 september 2023. Pada awalnya, kami
menyiapkan mikroskop cahaya dan juga preparat yang akan kami amati. Setelah itu, kami
mengamati menggunakan metode pengamatan histologi dibawah mikroskop menggunakan
perbesaran terkecil sampai juga keperbesaran terbesar. Lalu kami mencari bagian dari testis
monyet dan juga ovarium kelinci. Setelah melakukan pengamatan kami mendokumentasikan dan
menyebutkan bagian-bagian pada preparat tersebut.

HASIL PENGAMATAN
Pada pengamatan awetan ovarium kelinci dapat diketahui bahwa pada awetan tersebut
terdapat proses oogenesis pada ovarium kelinci. Hal ini dapat kita ketahui dengan adanya proses
perkembangan sel germa pada bagian korteks ovarium kelinci. Pada bagian korteks dapat dilihat
adanya fase-fase yang terjadi dalam perkembangan sel germa, fase oogenesis yang terlihat dalam
pengamatan yang telah dilakukan, pada tahap ini dapat diamati bahwa folikel tersebut sudah
berkembang dan memiliki banyak lapisan sel, selain itu folikel tersier sudah memiliki ruang yang
disebut antrum. Sebelum folikel tersebut menjadi folikel primodial yang dihasilkan oleh germinal
ephitalium.
Pada pengamatan awetan testis monyet dapat diketahui bahwa terdapat proses
spermatogenesis pada testis monyet. Hal ini dapat kita ketahui dengan adanya proses germa pada
setiap lobus tubulus seminiferous yang diamati. Proses spermatogenesis terjadi pada tubulus
semineferus, disana sel germa terdapat pada bagian bawah membran menuju ke lumen,
Spermatigonia yang berada pada bagian bawah membran membelah kemudian menjadi
spermatosit primer, spermatosit primer ini kemudian menjadi spermatosit sekunder dan membelah
lagi menjadi spermatid berada di lumen tubulus semineferus.

Ovarium kelinci Testis monyet

Sumber : pengamatan pribadi Sumber : pengamatan pribadi

PEMBAHASAN
Gametogenesis merupakan suatu proses pembentukan gamet (sel kelamin) pada
vertebrata. Proses pembentukan gamet jantan pada vertebrata disebut spermatogenesis, sedangkan
pada proses pembentukan gamet betina disebut oogenesis. Pada vertebrata spermatogenesis
terjadi di preparat testis monyet lebih tepatnya didalam tubulus seminiferous. Proses
spermatogenesis ini berlangsung pada mulai dinding tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus,
sedangkan untuk oogenesis terjadi didalam ovarium preparat kelinci dan dilanjutkan didalam
oviduk apabila terjadi penetrasi spermatozoid. Dalam oogenesis ini, sel germa akan berkembang
didalam folikel-folikel telur (Sherwood, 2001)
Pada praktikum pembentukan sel kelamin jantan dan betina kami melakukan
penagamatan menggunakan preparate histologi awetan testis monyet dan ovarium kelinci.
Berdasarkan hasil pengamatan dalam preparate testis monyed kami menemukan bagian-bagian
dari tahapan dalam proses pembentukan sel kelamin jantan yaitu terdapat spermatogonia,
spermatosit primer, spermatosit sekunder, tubulus seminiferus yg terdapat dua bagian yaitu,
membrane basal dan lumen.
Pada pembentukan sel kelamin betina merupakan proses pematangan ovum didalam
ovarium. Pada iniiosit primer mengalami pembelahan secara meiosis mengahsilkan polar body
dan oosit sekunder. Pada pengamatan proses pembentukan sel kelamin betina, kami menggunakan
preparat ovarium kelinci yang kami amati menunjukkan adanya folikel-folikel telur yang dimulai
dari folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder dan juga folikel tersier.
Pada tahap pertumbuhan folikel ini mulai terdapat permulaan zona pelusida yang
memisahkan antara oosit dengan sel-sel granulosa. Folikel ini merupakan folikel yang sudah
berada didalam janin baik sebelum maupun sesudah dilahirkan. Tahap pertumbuhan selanjutnya
yaitu folikel tersier, dimana pada folikel ini oositnya berupa oosit sekunder yang berada dibagian
tepi folikel, dan memiliki antrum yang lebih besar dan oositnya dikelilingi sel-sel folikel
(SUDARWATI, 1990).

KESIMPULAN
Pada awetan testis monyet terdapat spermatogenesis, proses ini menghasilkan sel gamet
jantan yang siap untuk membuahi sel telur setelah melewati beberapa tahap pembelahan meiosis.
Proses ini dipengaruhi oleh hormon LH hingga proses ini terjadi dengan sempurna. Proses
spermatogenesis ini terjadi pada tubulus semineferus dan terdapat beberapa tahap sebelum sel
gamet jantan dapat membuahi sel gamet betina. Sedangkan, pada awetan preparate ovarium
kelinci terdapat proses oogenesis, proses ini menghasilkan gamet betina yang siap diovulusikan
dan dibuahi oleh sel gamet jantan. Sel gamet betina sebelum diovulasikan, sel gamet mengalami
pembelahan meiosis

DAFTAR PUSTAKA
Desai, Nina, Jennifer ludgin, Rakesh sharma, Raj kumar Anirudh, and Ashok argawal.
2013. Female and male gametogenesis. Gametogenesis. 1 (2): halaman 43-58
Sherwood. 2001. Fisiologi hewan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sudarwati, Sri, Sutasurya, Lien. 1990. Dasar-Dasar Perkembangan Hewan. Bandung :
Institut Teknologi Bandung.
Yatim, Wildam. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung

Anda mungkin juga menyukai