Nama kelompok :
1. M. Aminuddin Romadhoni
2. Marsha Sahrani Islamiyah
GAMETOGENESIS
Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel gamet, baik gamet jantan maupun
betina. Pada gametogenesis terjadi pembelahan meiosis. Pembelahan tersebut mengakibatkan
terjadinya pengurangan jumlah kromosom dari 2n menjadi n sehingga ketika terjadi fertilisasi akan
terbentuk zigot yang memiliki 2n kromosom. Gametogenesis terjadi pada tumbuhan ataupun
hewan.
a. Spermatogenesis
Pada tubulus seminiferus terdapat spermatogonium (sel-sel induk sperma) yang bersifat
diploid (2n). Satu sel spermatogonium membelah secara mitosis dan menghasilkan spermatosit
primer primer yang diploid (2n). Kemudian, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi
dua sel spermatosit sekunder yang haploid (n).
1) LH (Luteinizing Hormone) adalah hormon yang merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, maka testosteron memacu tumbuhnya sifat seks sekunder.
2) FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan hormon merangsang sel sertoli untuk menghasilkan
ABP (Andragen Binding Protein) yang akan memacu spermatogenium untuk memulai proses
spermatogenesis.
3) Hormon testosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh testis. Hormon ini berfungsi merangsang
perkembangan organ seks primer pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis.
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel telur atau ovum. Proses
oogenesis terjadi di dalam ovarium. Tahap-tahap oogenesis sebagai berikut.
2) Sel-sel oogonium bersifat diploid (2n) yang selanjutnya akan mengalami pembelahan secara
mitosis menjadi oosit primer yang juga bersifat haploid (2n)
3) Oosit primer mengalami pembelahan meiosis I. Pada fase ini, oosit primer membelah menjadi
dua sel yang berbeda ukuran dan masing-masing bersifat haploid.
4) Oosit sekunder akan melanjutkan pada fase meiosis II. Oosit sekunder membelah menjadi dua
sel, yakni satu berukuran besar disebut ootid dan satu berukuran lebih kecil disebut badan kutub
sekunder.
6) Kemudian, satu ootid yang dihasilkan tersebut berkembang menjadi sel telur (ovum)yang
matang.
1) FSH (Follicle Stimulating Hormone) berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi (proses
pengeluaran sel telur atau ovum).
2) LH (Luteinizing Hormone) berfungsi untuk merangsang ovulasi (proses pengeluaran sel telur)
3) Hormon estrogen berfungsi untuk membantu pematangan folikel dan merangsang pertumbuhan
alat kelamin sekunder.
4) Hormon progesteron, berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium yang berperan dalam
peluruhan ovum (menstruasi).
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari. Kepala sari mempunyai empat kantung
serbuk sari yang disebut sporangium. Mikrosporosit akan mengalami meiosis menghasilkan empat
mikrospora yang haploid dan saling menempel menjadi satu yang disebut terad.
Setiap mikrospora mengalami pembelahan mitosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel,
yaitu sel generatif dan vegetatif. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokenesis,
sehingga terbentuklah dua inti sel sperma yang dikenal dengan dengan inti generatif I dan generatif
II. Pembentukan sel sperma berlangsung sebelum serbuk sari keluar dari antera.
b. Megasporogenesis