Meiosis atau pembelahan reduksi ini merupakan suautu pembelahan sel yang menghasilkan
sel anakan dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan tersebut sangat penting bagi suatu organisme yang berkembangbiak dengan
secara seksual yakni di dalam proses pembentukan gamet(gametogenesis).
Pengertian pembelahan meiosis ini merupakan suatu proses pembelahan yang memiliki sifat
reduksi yang tujuannya itu untuk menghasilkan gamet. Pembelahan meiosis tersebut
disebut juga sebagai pembelahan reduksi disebabkan terjadi pengurangan terhadapat
jumlah kromosom diploid (2n) itu menjadi haploid (n). Pembelahan meiosis tersebut terjadi
pada sel penghasil gamet seperti pada organ kelamin jantan dan betina.
Pada tumbuhan, pembelahan meosis terjadi di alat – alat reproduksi yaitu, pada
pembentukan sel kelamin atau sel gamet.
Pada tumbuhan berbiji meosis terjadi pada putik dan kepala sari , sedangkan pada
manusia dan hewan terjadi pada testis dan ovarium.
Oogenesis adalah proses pertumbuhan sel telur primer atau ovum menjadi sel telur matang
yang terjadi di ovarium atau indung telur wanita. Oogenesis hanya mampu menghasilkan
satu ovum matang pada setiap satu siklus ovulasi.
Sel telur telah berkembang pada wanita bahkan sebelum dia lahir atau sekitar 8 hingga 20
minggu setelah janin mulai berkembang. Sel-sel tersebut disebut sebagai sel telur primer
yang tidak aktif sampai masa ovulasi, yang jumlahnya sekitar 400.000.
Sel telur mengalami pembelahan sel. Nukleus membelah menjadi dua sel, salah satu sel
tersebut berukuran lebih besar disebut dengan sel telur sekunder, dan yang berukuran lebih
kecil disebut sebagai badan kutub.
Sel telur sekunder tumbuh di ovarium sampai tahap maturasi lalu dilepas ke saluran tuba.
Setelah itu, sel telur sekunder yang berhasil mengalami pembuahan oleh sel sperma
mengalami ovulasi atau pembuahan. Jadi, oogenesis adalah proses pembentukan gamet
betina yang dimulai di dalam janin sebelum kelahiran. Oogenesis adalah serangkaian
tahapan awal hingga produksi oosit primer terjadi sebelum kelahiran.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel
terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus
seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium
benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel
Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel
Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
Jadi, hasil dari proses mikrosporogenesis adalah 1 inti vegetatif dan 2 inti generatif. 1 inti vegetatif
tersebut berperan memberikan jalan bagi inti generatif untuk membuahi sel telur/ovum dan inti
kandung lembaga sekunder (IKLS).
- Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami pembelahan
meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
- Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga menghasilkan 4
megaspora haploid.
- Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
- Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis tanpa
sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid.
- 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid,
dan 1 ovum.
Jadi, hasil dari megasporogenesis/makrosporogenesis yaitu 1 inti sel telur (ovum), 2 sel sinergid, 3
antipoda, dan 2 sel kutub/inti kandung lembaga sekunder (IKLS).