TIPE-TIPE GAMET
Disususn Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Hewan
Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Aulia Rahim (190703060)
Catur Putri Khairun Nisa ( 190703040)
Raudhatul Jannah ( )
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
T.A. 2020/2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2
menjadi spora diploid .Pembelahan sporofit,menghasilkan spora yang
menghasilkan generasi gametofit berikutnya.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Gamet adalah sel kelamin atau sel reproduksi.Sel gamet terdiri dari dua
yaitu gamet jantan dan gamet betia.Sel kelamin jantan atau gamet jantan adalah
sperma. Sel kelamin betina atau gamet betin adalah ovum.
4
Gambar 1;sel gamet
Sel Germinal
5
Sel germinal diploid harus menjalani banyak putaran pembelahan sel dan
menciptakan banyak sel-sel baru untuk menghasilkan gamet haploid. Seluruh
urutan sel dari sel germinal ke gamet disebut sebuah germline. Dua jenis
pembelahan sel terjadi pada sel germline yaitu, mitosis melibatkan satu putaran
pembelahan sel dan membuat salinan dari sel dan meiosis melibatkan dua putaran
pembelahan sel dan menghasilkan sel dengan setengah jumlah kromosom sebagai
sel asli. Meiosis hanya terjadi pada sel-sel germline dan tidak sel somatik.
2.2 MITOSIS
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke
dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti
sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan
dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel
yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fase mitosis (fase M) pada
siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik
yang sama dengan sel awal.
2.3. MEIOSIS
6
yang dibentuk tadi harus berfungsi sebagai gamet sperma manusia dengan 46
kromosom bersatu dengan telur yang mengandung 46 kromosom maka akan
menghasilkan 92 kromosom (2 kali lipat). Sebenarnya keadaan tersebut sangat
jarang di jumpai karena pada saat diantara pembentukan gamet, terjadi suatu
pembelahan yang khusus yang dinamai meiosis. Pada pembelahan ini hanya
berisikan setengah dari jumlah diploid kromosomnya. Setengah dari jumlah ini
disebut haploid (n).
7
Tabel perbedaan:
8
2.4. SPERMATOGENESIS
9
Pada tubulus seminiferus sel-sel gamet jantan yang berkembang tersebut tersusun
dengan urutan yang teratur dimulai dari membrann basalis menuju lumen.
10
Gambar ;spermatogenesis
11
Gambar: tahapan spermatogenesis
12
2.4.1. Tahap Spermatogenesis
1. Tahap spermatositogenesis
B. Tiupe a(p)/pale: inti pucat, sel tipe ini akan mengalami mitosis untuk
menghasilkan tipe b.
13
2. Tahap meiosis
1. Tahap Spermiogenesis
14
Gambar: struktur sperma
1. Hormon
15
- LH (luteinizing hormone) LH berfungsi untuk merangsang sel leydig yang
terdapat di testi untuk menghasilkan hormon testoteron yang dapat mendorong
proses spermatogenesis terjadi.
2. Suhu Testis
3. Penyakit
Penyakit serius pada testis atau terjadinya penyumbatan pada vas deferens
bisa mengakibatkan azoospermia,yang merupakan gangguan di mana sperma
tidak terbentuk sama sekali.Selain itu,jika terjadin pelebaran vena di dalam
skrotum (kantong testis) yang dinamakan varikokel,dapat menyebabkan
terhalangnya aliran darah pada testis sehingga mengurangi laju pembentukan
sperma.
16
4.Obat-obatan
Pada manusia, mekanisme spermatogenesis masih belum jelas titik namun sudah
diketahui bahwa inisiasi spermatogenesis terjadi pada masa pubertas yang
merupakan interaksi antara kelenjar hipotalamus, pituitary dan sel laydig. Hormon
yang berperan utama dalam spermatogenesis yaitu hormon lh fsh dan testosteron
hormon lh mengontrol spermatogenesis melalui sekresi testosteron yang
diproduksi oleh sel leydig sementara itu testosteron akan mempengaruhi sel sertoli
dengan cara meningkatkan tingkat responsivitas nya terhadap fsh dan secara
simultan akan menghambat sekresi lh dengan cara mekanisme umpan balik
negatif melalui poros hipotalamus hipofisis bertugas mengontrol pematangan
epitelium germinal dengan mempengaruhi langsung sel sertoli yang menginduksi
sel sertoli dan memproduksi protein yang mengikat androgen atau disebut
androgen binding protein atau abp.
Jika tidak ada kelenjar pituitari spermatogenesis dapat diinisiasi oleh fsh
dan testosteron. Fsh diperlukan untuk merangsang produksi oleh sel sertoli dan
membantu fungsi sel sertoli sebagai blood testis barier serta fungsi lain dari sel
sertoli. Pada saat sel sertoli telah berfungsi maka testosteron dapat bertindak
memelihara spermatogenesis. Dalam keadaan normal fsh akan memacu
terbentuknya spermatogonia dengan cara mencegah atresia spermatogonia yang
sedang berdiferensiasi. Kadar fsh di jantan dipengaruhi oleh lingkungan
ditingkatkan oleh aktivitas seksual dan dihambat oleh adanya inhibin. Androgen
kemudian ditransfer dari tempat produksinya yaitu pada sel leydig untuk
merangsang perkembangan sel-sel benih jantan di tubulus seminiferus.
Diproduksi oleh sel sertoli dan dicurahkan ke lumen untuk bergabung dengan
androgen menuju ke caput epididimis sintesis abp tergantung kepada stimulasi fsh
tetapi hanya setelah sel sertoli tidak ada dalam pengaruh androgen. Atau
testosteron berpartisipasi untuk menginduksi dan memelihara spermatogenesis,
17
bereaksi melalui reseptor androgen sel sertoli atau melalui reseptor androgen sel
spermatogenik selain mekanisme diatas testis juga mensekresikan hormon hormon
lain yang berperan dalam regulasi spermatogenesis namun mekanismenya yang
jelas belum sepenuhnya diketahui titik salah satu diantaranya adalah estradiol.
Saat pertama diteliti estradiol merupakan hormon seks wanita. Namun reseptor
estrogen juga ditemukan banyak di sel-sel testikular mengindikasikan bahwa
estrogen juga berperan didalam pengaturan kerja testikular city pada testis
manusia reseptor esterogen merupakan reseptor utama dari esterogen dan berada
di nukleus spermatogonia, spermatosit dan perkembangan awal spermatid orang
dewasa.
2.5. OOGENESIS
18
juta oosit primer dan mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas.
ketika saat pubertas melanjutkan pembelahan meiosis 1 Hasil pembelahan tersebut
berupa dua sel haploid satu sel yang besar disebut sekunder dan satu sel yang
berukuran kecil disebut badan kutub primer. pada tahapan selanjutnya, OSIS
sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan meiosis 2.
pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel yaitu sel yang
berukuran normal disebut otit dan satu lagi berukuran kecil yang disebut badan
polar sekunder. badan kutub tersebut bergabung dengan 2 badan kutub sekunder
lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh 3
badan kutub sekunder.ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi
ovarium matang sedangkan badan kutub mengalami degenerasi atau hancur.
dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa oogenesis hanya menghasilkan satu
ovarium..Ini awalnya terjadi pada sel-sel benih yang dikenal sebagai
oogonium.Telur diproduksi pada wanita sebelum lahir. Selama perkembangan
janin perempuan,banyak oogonia diproduksi.
Gambar ;Oogenesis
19
Oogonia ini mengalami pembelahan mitosis yang cepat untuk
menghasilkan oosit primer.Oosit primer ini tetap dalam profase meiosis I selama
seluruh periode masa kanak-kanak.Oosit primer tertutup dalam lapisan sel yang
dikenal sebagai sel granulosa.Ini menghasilkan struktur yang dikenal sebagai
folikel primordial.Saat lahir,sekitar dua juta folikel primordial ada.Tetapi dengan
terjadinya pubertas,jumlah ini berkurang menjadi 60000 hingga 80000 folikel
primordial di setiap ovarium.Folikel mengandung rongga berisi cairan yang
dikenal sebagai antrum.
Badan kutub ini tidak terlibat dalam proses reproduksi sehingga merosot
seiring waktu.Hormon yang terlibat dalam oogenesih mirip dengan
spermatogenesis yang mencakup GnRH dari hipotalamus untuk memulai
pelepasan LH dan FSH dari hipofisis anterior.Progesteron melibatkan pembatasan
oogenesis.
Produksi ovum atau sel telur dimulai dengan mitosis sel germinal
primordial daalam embrio yang menghasilkan oogonia diploid. Masing-masing
oogonium berkembang menjadi oosit primer yang juga melibatkan sitokinesis
20
yang tidak sama. Pembelahan meiosis pertama menghasilkan sebuah sel besar
yaitu oosit sekunder dan sebuah badan polar. Pembelahan meiosis kedua yang
menghasilkan ovum dan badan polar kecil (Champbell, 2000). Setelah itu
membelah menghasilkan ootid danlalu menjadi ovum dengan tiga badan polar
lainnya.
2. folikel primordial
21
3. Oosit primer
5. Oosit Sekunder
22
2.5.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Oogenesis
23
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa:
24
DAFTAR PUSTAKA
25