Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME PERKEMBANGAN HEWAN

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu


Dosen Pengampu : Asnilawati, M.kes

Oleh:

Salshabila Maulidiana (2020207037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KONSEP PERKEMBANGAN HEWAN
1. Fase embrionik (pembelahan, blastulasi, granulasi, morfogenesis, induksi embrionik,
diferensiasi dan spesialisasi, organogenesis). Fase Embrionik Merupakan proses
pembelahan zigot menjadi embrio.
a. Zigot terbentuk dari fertilisasi yang berupa sel tunggal diploid (2n)
b. Morula adalah hasil pembelahan zigot menjadi 64 buah sel yang mirip anggur
c. Blastula adalah zigot yang telah memiliki rongga yang disebut blastosol, yang
menjadi calon rongga tubuh, blastula kemudian akan melakukan implantasi dan
invagasi
d. Granulasi adalah zigot yang telah mengalami implantasi dan invaginasi dan memiliki
lapisan embrionik.
a) Implantasi adalah pelekatan zigot pada endometrium untuk membentuk
membran kahamilan
b) Invaginasi adalah proses pembentukan archenteron pada
gastrula. Mekanisme Invaginasi :
 Blastula akan membentuk lekukan (blastofor) pada salah satu kutubnya
 Lekukan tersebut kemudian membentuk saluran yang disebut
archenteron dan lapisan embrionik.
Archenteron dapat dibentuk secara :
a. Protostomia, invaginasi dimulai dari mulut ke anus. Filum yang
melakukan ini adalah polifera, coelenterata, platyhelmintes,
nemanthelmintes, annelida, arthropoda dan Mollusca.
b. Deuterostomia, invaginasi dimulai dr anus ke mulut. Filum yang
melakukan ini adalah Echinodermata dan chordata.

2. Fase pasca embrionik (metamorfosis, regenerasi)


a. Fase pasca embrionik terjadi melalui organogenesis dan stelah bayi dilahirkan.
b. Organogenesis adalah proses pembentukan organ-organ dari embrio
c. Lapisan embrionik akan berkembang menjadi :
a) Ektoderm berkembang menjadi epidermis kulit dan derivatnya, sistem
saraf, sistem indra, medulla adrenal, gigi dan rahang
b) Mesoderm berkembang mnjdi dermis kulit, sistem gerak, sistem sirkulasi,
sistem ekskresi, sistem reproduksi dan korteks adrenal
c) Endoderm berkembang menjadi sistem pencernaan, sistem pernafasan,
kelenjar timus, kelenjar tiroid dan paratiroid dan saluran-saluran lain
Metamorfosisi adalah proses perkembangan hewan setelah kelahiran berupa perubahan ukuran,
bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan melalui stadium-stadium tertentu
Regenerasi adalah proses pemulihan jaringan tubuh atau bagian tubuh (organ) yang rusak.
Regenerasi tidak membuat organ baru, didlm tubuh terdapat sel batang (stem cell) yang siap
membelah memperbanyak diri saat diperlukan untuk mengganti sel-sel jaringan yang rusak, sel-
sel tersebut belum terdiferensiasi.
GAMETOGENESISI
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet yang
terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.
Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom
apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru
melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan pembelahan Meiosis yaitu pembelahan sel dari
induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin
atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia.
Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis
dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada
meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis terdiri 4 tahap : Perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk.
Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

GAMETOGENESIS HEWAN
a. Gametogenesis pada mamalia
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet
terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum)
yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan
meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi
reduksi kromosom (bersifat diploid), sedangkan pembelahan meiosis yaitu pembelahan
sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom (bersifat haploid),
contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses
reproduksi manusia. Gametogenesis terbagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan
oogenesis.
b. Gametogenesis pada Aves
Gametogenesis berlangsung di dalam kelamin jantan dan betina. Gametogenesis
dibedakan menjadi dua,yaitu spermatogenesis (pembentukan sel kelamin jantan atau
sperma yang terjadi di dalam testis) dan oogenesis (pembentukan sel kelamin betina atau
ovum yang terjadi di dalam ovarium). Secara prinsip keduanya melalui pembelahan yang
sama, namun hasil akhirnya berbeda.
c. Gametogenesis pada Reptil
Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis.
Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang
dapat dibolak-balik seperti jarijari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan
reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam
saluran kelamin betina
Spermatogenesis merupakan proses yang fundamental di dalam sistem
reproduksi pria yang melibatkan serangkaian peristiwa genetik dan epigenetik tingkat
tinggi di dalam sel-sel germinal yang berperan penting merubah spermatogonia menjadi
spermatozoa (Liu et al., 2008). Spermatogenesis terjadi dalam 2 tahap, yaitu meiosis I
dan meiosis II. Meiosis pada hewan jantan dewasa terjadi di testis. Produksi sperma
dimulai dari sel primordial diploid yang disebut spermatogonium. Sel ini membesar
menjadi spermatosit primer, lalu mengalami meiosis I menghasilkan dua spermatosit
sekunder dan meiosis II menghasilkan empat spermatid. Setelah meiosis II, spermatid
berkembang (mengalami diferensiasi) menjadi sperma matang. Setiap sel kehilangan
sitoplasma dan inti sel membentuk kepala sel sperma. Selain itu, terbentuk juga ekor
panjang seperti flagela yang berfungsi untuk bergerak.
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia
(tunggal: oogonium). Sel ini berkembang menjadi oosit primer dan mengalami meiosis I
dan meiosis
II. Pada akhir meiosis I, pembagian sitoplasma tidak sama antar dua sel anak. Sel yang
menerima sebagian besar sitoplasma disebut oosit primer. Sel lain yang akan mengalami
degenerasi disebut badan kutub. Oosit primer mengalami meiosis II, sekali lagi
sitoplasma dibagi secara tidak merata. Hanya satu sel menjadi sel telur dan berisi
sebagian besar sitoplasma. Sel lain yang akan mengalami degenerasi disebut polosit.
Tujuan pembagian sitoplasma yang tidak merata yaitu untuk menyediakan sel telur
dengan nutrisi yang cukup untuk mendukung zigot berkembang selama beberapa hari
setelah pembuahan.

Anda mungkin juga menyukai