Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

RINGKASAN MATERI GAMETOGENESIS

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Perkembangan Hewan
Dosen Pengampu: Dr. Adnan, M.S.

OLEH KELOMPOK 4:
1. Magfira Herman : 200107500011
2. Leoni Rannu Mangiri : 200107501023
3. Fitriah : 200107500021
4. Nurvelisa : 200107500013
5. Ali Akbar Firdaus Yusran : 1914041004

KELAS PENDIDIKAN BIOLOGI A


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
A. Pengertian Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet, yaitu sperma dan telur. Gametogenesis
melibatkan perubahan kromosom atau pada sitoplasma. Perubahan tersebut bertujuan
mengurangi jumlah kromosom menjadi setengah jumlah normal dalam sel somatik melalui
pembelahan miosis, dan mengubah bentuk sel-sel kelamin sebagai persiapan untuk pembuahan.
Menurut Carlson (1989), gametogenesis terdiri atas beberapa tahap yaitu:
(i) Asal sel kelamin dan migrasinya ke bakal gonad,
(ii) Proliferasi sel kelamin di dalam gonad melalui pembelahan mitosis
(iii) Reduksi jumlah kromosom melalui pembelahan miosis, dan
(iv) Pematangan (maturasi) dan differensiasi gamet menjadi sperma atau ovum yang
mampu membuahi atau dibuahi.
B. Asal dan Migrasi Bakal Sel Kelamin
Primordial Germ Cells (PGCs) adalah bakal sel kelamin. Ia berasal dari ekstragonadal pada
endoderm kantung yolk. (PGCs) melalui gerakan bermigrasi ke pematang gonad. PGC
merangsang differensiasi gonad sesuai dengan tipe kromosom yang dikandungnya, apakah XX
atau XY. Adanya kromosom Y maka bakal gonad akan berkembang menjadi testis. Tidak
adanya kromosom Y maka bakal gonad akan berkembang menjadi ovarium.
1. Katak, PGCs pertama kali terlihat sebagai granula di dekat kutub vegetatif telur yang
telah dibuahi.
2. Urodela, PGCs ditemukan pertama kali pada daerah mesoderem yang berinvolusi melalui
bibir ventrolateral blastoporus yang dibentuk melalui pengaruh induksi sel-sel endoderem
ventral.
3. Reptil dan Burung, PGCs diturunkan dari bakal sel epiblas yang bermigrasi ke lapisan
endoderem bagian tepi dari blastoderem yang disebut zona germinal cressent.
4. Mamalia, bakal sel kelamin pertama dijumpai pada lapisan endoderm pada daerah dasar
allantois.
C. Spermatogenesis
Spermatogenesis berlangsung di dalam testis tepatnya di dalam tubulus seminiferus.
Spermatogenesis terdiri atas 3 fase yaitu:
1. fase proliferasi dengan cara pembelahan mitosis
2. fase resduksi jumlah kromosom dengan cara meiosis. Dalam proses ini, setiap satu sel
spermatosit primer menghasilkan 4 spermatid
3. transformasi spermatid ke spermatozoa melalui spermiogenesis. Spermatogenesis
dikontrol oleh hormon seks yaitu testosteron dan FSH. Spermiogenesis terdiri atas 4 fase,
yaitu:
a. Fase golgi, yaitu vesikula vesikula akrosom dihasilkan oleh badan golgi pada sisi
permukaan dalam nukleus.
b. Fase tudung, yaitu ditandai dengan terjadinya penyebaran vesikula akrosom di seluruh
permukaan inti dan memadat lalu spermatid mengalami rotasi dan permukaan.
c. Fase akrosom, yaitu inti arek memanjang dan sitoplasma berpindah tempat menuju
daerah flagelum yang sedang berkembang.
d. Fase maturasi, yaitu inti memanjang dan sangat terkondensasi.
D. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina atau sel telur yang berlangsung di dalam
gonad betina atau ovarium. satu oosit primer menghasilkan satu ovum yang fungsional dan tiga
polosit. Terdiri dari beberapa tahap, di antaranya:
1. Oogonia mengalami proliferasi secara mitosis, kemudian tumbuh menjadi oosit primer
2. Pemasakan yaitu terjadinya pembelahan miosis, terdapat dua kali peristiwa meiosis, di
antaranya:
a. Meiosis pertama menghasilkan oosit sekunder yang haploid dengan badan polar I.
b. Meiosis kedua, oosit sekunder membelah menghasilkan satu sel ootid dan satu badan
polar II. oosit primer menghasilkan satu ovum yang fungsional dan tiga polosit.
E. Vitellogenesis
Vitellogenesis adalah proses pembentukan dan deposisi yolk Yolk. Bahan-bahan untuk
pembentukan yolk disintesis dari dua sumber, yaitu oosit dan si luar oosit. Sintesis di dalam oosit
dinamakan autosintesis, sedangkan sintesis di luar oosit disebut heterosintesis. Vitellogenesis
pada amphibian berlangsung secara autosintesis maupun secara heterosintesis.
F. Gamet
Gamet yang merupakan produk spermatogenesis disebut sperma, sedangkan gamet yang
merupakan produk oogenesis disebut "ovum".
1. Spermatozoa
Spermatozoa terdiri dua tipe yaitu sperma yang memiliki ekor disebut hematospermium
dan sperma yang tidak memiliki ekor disebut anematospermium. Sperma terdiri atas dua
daerah utama di antaranya. Kepala sperma dimana pada bagian anterior sperma ditutupi oleh
akrosom. Ekor Sperma disusun oleh axonema. Ekor atau flagellum biasanya dibagi menjadi
daerah neck, mid-piece, principal piece, dan end piece.
2. Ovum
Berdasarkan kandungan yolknya telur dapat dikelompokkan menjadi:
a. Isolechital atau oligolechital adalah telur dengan kandungan yolk sedikit dan
menyebar. Ditemukan pada amphioxus, ascidian, molusca, dan mamalia.
b. Mesolechital adalah telur dengan kandungan yolk yang sedang, dan biasanya
terkonsentrasi pada kutub vegetatif. Dijumpai pada amphibia, dan ikan paru-paru.
c. Telolechital adalah telur yang memiliki kandungan yolk yang banyak. Dijumpaipada
ikan, reptil dan burung.
d. Centrolechital adalah telur dengan kandungan yolk terpusat pada bagian tengah telur.
Dijumpai pada serangga dan arthropoda lainnya.
Secara umum selaput telur dibedakan atas tiga jenis, yaitu selaput telur primer dihasilkan
oleh oosit sendiri. Selaput telur sekunder yaitu selaput telur yang dihasilkan oleh sel-sel
folikel dan dideposisikan di luar membrane vitellin, misalnya zona pellusida pada
mamalia. Selaput telur tersier dihasilkan oleh kelenjar oviduct dan uterus, misalnya
albumen dan cangkang telur pada burung dan reptile, selaput lendir pada katak. Pada
burung. Paling tidak ada lima selaput telur yang melingkupinya, yaitu:
1. Membran vitellin, selaput yang sangat tipis yang menutupi permukaan kuning telur.
2. Putih telur (albumen) sebagian besar berada dalam keadaan cair. Bagian yang lebih
padat dari putih telur membentuk benang yang disebut khalaza. Khalaza berfungsi
memelihara sel telur agar tetap berada di pusat putih telur
3. Selaput cangkang dalam, tersusun atas serat-serat keratin, melekat pada putih telur.
4. Selaput cangkang luar, tersusun atas tersusun atas serat-serat keratin dan melekat
pada cangkang telur.
5. Cangkang, terutama tersusun atas CaCO3. Cangkang memiliki banyak pori-pori yang
diisi oleh subtansi berupa protein organik.

Anda mungkin juga menyukai