1
Sumantri Cece, Eryk Andreas. -. Pemuliaan Ternak. LUHT4326/MODUL 1.
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/LUHT432602-M1.pdf. Hlm: 1. 35
ovulasi tergantung pada lokasi sel telur dalam folikel. Waktu ovulasi akan singkat apabila
sel telur berada di dasar folikel dan akan lama apabila sel telur berada dekat pada stigma
yang menonjol dipermukaan ovarium.2.
3
Gambar 1. Proses gametogenesis betina (oogenesis)
Tujuan utama dari Oogenesis adalah membentuk ovum dalam proses pembuahan
atau reproduksi. Proses yang berlangsung di organ reproduksi wanita, yakni ovarium,
dengan fungsi utama menghasilkan sel telur atau ovum. Pada prosesnya menghasilkan 1
ovum fungsional. Oogenesis terjadi pada spesies dengan reproduksi seksual, dan
keseluruhan tahap belum matang sel telur. Untuk matang, sel telur melewati lima tahap
pada mamalia. Oogonium, Oosit primer, Oosit sekunder, Ootid, dan Ovum.
Umumnya spesies yang mengalami reproduksi seksual, sel telur mengandung
setengah materi genetik dari individu dewasa. Reproduksi yang terjadi disaat sel telur
dibuahi oleh gamet jantan, atau sperma. Sperma berisi setengah bahan genetik dari
2
Sukada I Ketut. -. Gametogenesis Oogenesis Spermatogenesis.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/9b912008b0a188a7e421d9a36050a80e.pdf. Hlm: 5
3
Swari Risky Candra . -. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-oogenesis-adalah/. Diakses
pada tanggal 15 oktober 2019 pada pukul 19. 33 wib
individu yang matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh fertilisasi berisi set lengkap
materi genenik, setengah sel telur dan setengah dari sperma4.
Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,
diantaranya: Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus -hipofisis -ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH
(follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan
serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron.
LH merangsangkorpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan meransang
ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu
perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu.
Proses Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari
saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada
minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin
primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan
memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial5.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya
berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak
satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan
proses pemasakan dan disebut folikel de Graafdimana didalamnya terdapat sel
kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut
4
Sukada I Ketut. -. Gametogenesis Oogenesis Spermatogenesis.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/9b912008b0a188a7e421d9a36050a80e.pdf. Hlm: 4
5
Ibid. Hlm: 6-7
kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom
terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4. Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan
dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga
kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23
kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh
sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar
pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara
normal akan mengalami degenerasi.Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan
adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi
pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis keduabiasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa
menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootidyang
akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga
badan polardan satu ovummasak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda.
Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak
yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
Daftar Pustaka