Anda di halaman 1dari 7

RESUME VIDEO KELOMPOK 9

“OOGENESIS DAN SIKLUS MENSTRUASI”

NAMA KELOMPOK :

1. Lintang Fitrianada (P27240020099)

2. Meidella Wahyu Alifia Izzati (P27240020067)

3. Meilinda Eka Aristanti (P27240020068)

4. Mira Rahmawati (P27240020102)

5. Muhammad Faiz Baihaqi (P27240020104)

6. Mohammad Izzah Azzurri (P27240020103)

SARJANA TERAPAN DAN PENGOBATAN HERBAL AKUPUNKTUR

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2020 /2021


OOGENESIS

Pengertian Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) pada hewan dan manusia.
Adapun spermatogenesis dan oogenesis merupakan dua bagian yang disebut dengan istilah
gametogenesis yang merupakan suatu pembentukan gamet ataupun sel kelamin. Pengertian
Oogenesis ini merupakan suau proses dari pembentukan sel telur dari sistem reproduksi
wanita. Terjadinya proses dari terbentuknya sel telur ini juga terjadi pada ovarium.

Pada materi Oogenesis ini ada tiga sub bab yaitu, 1) tempat terjadinya oogenesis 2)
Proses Oogenesis 3) Struktur Ovum

OOGENESIS

Tempat
Proses
terjadi Struktur ovum
Oogenesis
oogenesis

1. Tempat Terjadi Oogenesis

Gambar 1: Bagian organ reproduksi wanita Gambar 2: Folikel Primordial

Tempat terjadinya oogenesis adalah di ovarium atau indung telur. Alat


Reproduksi Wanita terdiri dari:
a. Ovarium
b. Fimbrae
c. Oviduk (Tuba falopi)
d. Rahim (Uterus)
e. Serviks (leher Rahim)
f. Vagina

Sebelum adanya oogenesis, terdapat oogonium atau induknya ovum. Saat masih
janin atau saat bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya, oogonium terdapat
di ektoderm embroinal sakus vitelinus.
Kemudian pada saat janin berusia 6 minggu, oogonium akan pindah ke ootelium
germinativum.
Kemudian, masing-masing oogonium akan dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa
yang berfungsi melindungi dan menutrisi oogonium sehingga oogonium dengan
sel pregranulosa membentuk folikel primordial yang ada di ovarium tepatnya di
korteks.
Folikel primordial akan membentuk folikel sekunder, lalu folikel yang sudah
matang akan mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur yang siap untuk dibuahi.
Ovarium terdiri dari korteks, medulla dan hilum.
Oosit primer yang dikelilingi oleh sel granulosan atau folikel primordial sudah
berada di ovarium tepatnya di korteks

2. Proses Oogenesis

Proses oogenesis ini juga terjadi pada semua jenis spesies yang bereproduksi
dengan secara generatif yang mencakup semua proses belum matangnya sel telur.
Sementara untuk proses pematangan dari sel telur ini akan melewati 5 tahap untuk
mamalia diantaranya

1. proses Oogonium,
2. proses oosit primer,
3. proses oosit sekunder,
4. proses ootid, serta
5. ovum.
Proses oogenesis

Induk ovum: oogonium bersifat diploid dan terdapat saat berupa janin

Oogonium akan mengalami mitosis menghasilkan dua sel, salah satunya ada
oosit primer yang bersifat diploid. Oosit primer terdapat di dalam ovarium. Oosit primer
terbentuk saat perempuan dalam keadaan anak-anak atau bayi. Oosit primer melakukan
meiosis I menghasilkan dua sel tetapi salah satu sel tersebut terhenti pda saat mengalami
profase I. pada saat perempuan mengalami pubertas meiosis I dilanjutkan kembali, saat
dilanjutkan oosit primer menghasilkan dua sel, yang satu bentuknya besar yang
dinamakan oosit sekunder (bersifat haploid) dan yang satu bentuknya kecil dinamakan
badan polar primer. pada tahapan meosis I terjadi pengurangan kromosom, oosit primer
yang awalnya bersifat haploid kemudian membelah menjadi oosit sekunder yang
bersifat haploid. Setelah itu dilanjutkan meisosis II pada tahapan ini Oosit sekunder
menghasilkan dua sel dengan ukuran besar dan kecil. Sel yang berukuran besar
dinamakan ootid (haploid) dan yang kecil dinamakan badan polar sekunder. Pada badan
polar primer menghasilkan dua sel kecil yang dinamakan badan polar sekunder. Tiga
sel badan polar sekunder akan mengalami degenerasi. Yang akan bertahan hanya ootid
yang akan berubah menjadi ovum. Meiosis II baru dilakukan ketika sperma sudah
masuk di area pelusida. Jadi, hasil oogenesis hanya berupa satu sel telur satu atau satu
ovum.
Fungsi Oogenesis

Adapun fungsi dari Oogenesis ini diantaranya sebagai berikut :

1. Satu oogonium ini menghasilkan satu sel telur serta tiga badan kutub.
2. Badan kutub tersebut mempunyai sejumlah kecil sitoplasma. Hal ini membantu
di dalam mempertahankan jumlah sitoplasma yang cukup didalam sel telur yang
penting sebagai perkembangan embrio awal. Pembentukan tubuh kutub tersebut
mempertahankan setengah jumlah kromosom di dalam sel telur.
3. Selama meiosis, penyilangan pertama itu terjadi yang menghasilkan variasi.
4. Oogenesis tersebut terjadi pada segala macam organisme. Oleh sebab itu, ini
mendukung dari bukti hubungan dasar organism.

3. Struktur Ovum

Sel ovum juga memiliki nukleus didalamnya terdapat nukleous, kromosom


(haploid). Diluar nukleus terdapat sitoplasma. Yang membedakan ovum adalah
terdapat zona pelusida. Yang mengalami ovulasi adalah oosit sekunder, setelah keluar
melalui oviduk. Meiosis II terjadi saat sperma menembus zona pelusida. Dibagian luar
zona pelusida terdapat membrane vitelin dan lapisna terluar terdapat korona radiata. Sel
sperma harus melewati tiga lapisan terlebih dahulu yaitu, lapisan korona radiata, lapisan
membrane vitelin, dan lapisan zona pelusida. Setelah melewati tiga lapisan tersebut
sperma bisa melakukan fertilisasi dengan sel ovum di oviduk.
SIKLUS MENSTRUASI

Siklus Menstruasi pada wanita biasanya dilihat dari 3 grafik yaitu perkembangan Folikel,
Diding Endometrium, dan Hormon. Hormon yang berperan pada siklus ini ada 4 yaitu Hormon
Progesteron, Hormon Estrogen, Hormon LSH, dan Hormon LH.

Siklus Menstruasi pada wanita dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu :

■fase menstruasi:

terjadi jika sel ovum tidak dibuahi sel sperma, rata – rata berlangsung selama 7 hari. Produksi
hormon estrogen dan hormon progesteron akan terhenti, maka akan terjadi peluruhan dinding
endometrium

■fase pra ovoulasi/ fase folikel :

terjadi proses sekresi hormon FSH oleh kelenjar hipofisis erterior. peran dari hormon FSH
adalah mengubah folikel primer yang terbentuk pada tahapan sebelumnya menjadi folikel
sekunder. Di fase ini juga terjadi pembentukan hormon esterogen yang diproduksi oleh folikel
sekunder.

■fase ovulasi :

hormon esterogen mempengaruhi hipofisis arterior untuk mensekresikan hormon LH.

Peran hormon LH adalah memicu ovulasi untuk melepas sel ovum. Fase ini merupakan tahapan
sel ovum siap dibuahi oleh sel sperma.

■fase pasca ovulasi/ luteal :

terjadi pembentukan korpus luteal. Korpus luteal akan menghasilkan hormon progesteron yang
digunakan untuk mempertebal dinding endometrium. Jika ovum bertemu dengan sel sperma
terjadilah pembuahan/ fertilisasi maka dinding endometrium menebal untuk tempat
melekatnya embrio dan tidak bisa mengulang fase 1 karena terjadi fase kehamilian. Lalu jika
ovum tidak dibuahi maka terjadi menstruasi / peluruhan dinding endometrium dan mengulang
fase pertama.

Anda mungkin juga menyukai