Anda di halaman 1dari 25

BY : YULIANA SUPU,SP.,S.

Pd
PERTEMUAN KE-DUA
Pembentukan Sel Kelamin (Spermatogenesis dan
Oogenesis)
A. Kompetensi Dasar

Menganalisis hubungan struktur jaringan


3.12 penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam system reproduksi manusia

Menyajikan hasil analisis tentang dampak


pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada
4.12 struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan sistem reproduksi manusia serta
teknologi sistem reproduksi
B. Indikator Pencapaian
 Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin (spematogenesis dan
oogenesis)

C. Tujuan Pelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode diskusi, metode ceramah, metode tanya
jawab dan model pembelajaran Cooperative learning tipe discovery
learning peserta didik dapat memahami dan menyajikan fakta
tentang :
 Menjelaskan proses-proses yang berlangsung dalam
organ reproduksi (spermatogenesis,oogenesis)
1. Pembentukan Gamet Jantan (Spermatogenesis)

Spermatogenesis adalah proses pembentukan gamet


jantan (spermatozoa). Proses spermatogenesis
berlangsung dalam tubulus seminiferus dan
memerlukan waktu sekitar 74 hari untuk menyelesaikan
prosesnya.
Simak Vidio Spermatogenes dibawah
ini
Tahapan spermatogenesis adalah sebagai berikut:
a.Mitosis; Pada tahap mitosis spermatogonium yang merupakan sel
induk spermatozoa berkromosom diploid mengalami pembelahan
mitosis dan berdiferensiasi menjadi spermatosit primer yang
diploid (2n)
b. Meiosis; Pada tahap meosis spermatosit primer (2n) akan
mengalami pembelahan meosis I menjadi 2 spermatosit sekunder
yang haploid (n) dilanjutkan dengan meosis II masing-masing
membentuk 2 sel spermatid (n)
c. Spermiogenesis; Pada tahap ini masing-masing spermatid (n)
mengalami maturasi (pematangan) menjadi spermatozoid
(sperma). Sperma berukuran sekitar 60 µm, terdiri atas bagian
kepala,leher,badan dan ekor.
Struktur spermatozoa dapat dilihat pada Gambar
STUKTUR SPERMA MATANG

1. kepala
Pada bagian ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma
dan sebuah inti berbentuk lonjong dan dan hampi mengisi seluruh
bagian dari kepala sperma. Bagian depan disebut acrosom
(memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dari acrosin dan
hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi) dan bagian belakang
dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang
mempuyai arti pentin dalam masalah reproduksi

2. Leher

Pada leher mengandung mitokondria yang memproduksi ATP


untuk pergerakan.
3. Badan

Bagian badan dari sperma mengandung filament poros


mitochondria dan sentriol belakang berbentuk cincin, sehingga
sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat sperma
karena mitokondria memiliki enzim yang menggerakkan asam
trikakboksilat dan transport electron serta fosfolirasi oksidatif,
yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

4. Ekor

Ekor sperma memiliki 2 bagian : bagian utama dan bagian ujung.


Ekor ini mengandung banyak sekali filament poros / flagellum
tetapi sedikit mengandung sitoplasma.terdapat 2 sentriol terletak
di bagian tengah dari. Fibril-fibril yang seperti cilia tersebar dalam
ekor dan dikelilingi oleh cincin yang terdiri dari 9 pasangan fibril
perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor sperma.
d. Spermiasi; Spermiasi adalah pelepasan sperma
yang telah dewasa ke lumen tubulus
seminiferus menuju tubulus rekti untuk
selanjutnya disalurkan ke epididimis.
2. Gametogenesis pada wanita ( Oogenesis)
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau
ovum di dalam ovarium wanita. Proses tersebut dimulai
dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut
oogonia (tunggal:oogonium) atau sel induk telur yang
bersifat diploid.

Oogenesis dimulai saat kehidupan janin sebelum lahir, masa


pubertas hingga masa produktif sebelum monopause.
Simak Vidio Oogenesis dibawah ini
Proses Oogenesis
1. Oogenesis Pralahir
Oogonium (2n) berproliferasi melalui pembelahan
mitosis selama kehidupan dan menghasilkan 6 juta- 7
juta oosit primer (2n). Oosit primer tersebut akan
tetap berada pada tahap profase meiosis I setelah
lahir hingga sebelum masa pubertas (berada dalam
keadaan meiotic arrest). Setiap oosit primer (2n)
diselubungi oleh selapis sel-sel, disebut folikel
primordial. Seiring bertambahnya usia, sebagian
folikel primordial berdegenerasi sehingga jumlahnya
menurun.
2. Oogenesis pascalahir

Pada saat lahir, jumlah folikel primordial dalam


ovarium sekitar 2 juta. Pada usia 7 tahun berjumlah
sekitar 300.000. Pada saat pubertas berjumlah 50.000 –
100.000, tetapi hanya 350 – 400 yang akan hidup dan
berkembang untuk diovulasikan satu per satu setiap
bulannya selama tahun-tahun produktif
3. Oogenesis pascapubertas

 Pada masa pubertas, hormin GnRh yang dihasilkan


hipotalamus dan gonadotropin dari hipofisis
berpengaruh pada perkembangan folikel primordial
menjadi folikel primer,kemudian menjadi folikel
sekunder. Setiap bulan dihasilkan 20-50 folikel sekunder,
tetapi hanya satu yang matang untuk diovulasikan.
Sebelum ovulasi, oosit primer (2n) dalam folikel matang
mengalami pembelahan meiosis I dengan pembagian
sitoplasma yang sama, yaitu oosit sekunder (n) yang
berukuran besar dan badan polar I (n) yang berukuran
kecil.
Oosit sekunder (n) mengalami metafase meiosis II dan
berhenti. Oosit sekunder ini selanjutnya akan
membebaskan diri dari sel-sel yang menyelubunginya
dan terdorong keluar dari permukaan ovarium, disebut
ovulasi.

 Jika oosit sekunder yang terovulasi dibuahi oleh


sperma, pembelahan meiosis akan berlanjut hingga
terbentuk ootid (n) dan badan polar II (n). Ootid akan
berkembang menjadi ovum (n) yang matang. Jika
badan polar I (n) belum berdegenerasi, maka pada
waktu yang bersamaan akan mengalami meiosis II
menjadi dua badan polar II (n).
 Namun, jika oosit sekunder yang terovulasi tidak
dibuahi, maka akan disintegrasi (pecah).

PERBEDAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS


 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis


sehingga bisa terjadi kemandulan:

1. Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan


atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan
berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma
dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam
semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada
suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap
berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum
(kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
2. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah
pemakaian marijuana atau obat - obatan(misalnya
simetidin,spironolakton dan nitrofurantoin).

3. Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya


vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia
(tidak terbentuk sperma sama sekali.

4. Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering


ditemukan pada kemandulan pria. Varikokel adalah varises
(pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi
pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan
sperma.
 Ada banyak faktor penyebab yang memicu sperma pria
menjadi encer, diantaranya:

a. Faktor Suhu
b. Sering melakukan masturbasi atau onani secara berlebihan
c. Suka Mengenakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
d. Mengalami gangguan hormon seperti hormon testosteron
dan kurangnya hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone ) dan
berlebihnya hormon prolaktin
e. Faktor psikologis
f. Kurangnya konsumsi nutrisi dan segala jenis makanan yang
banyak mengandung vitamin.
g. Keadaan lingkungan gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan
buruk atau berlebihan
i. Riwayat penyakit
j. Faktor usia
 Cara untuk meningkatkan sperma dan cara mengobati apabila
sperma seorang pria dikatakan encer, diantaranya adalah :

a. Berhenti Merokok dan Minum Khamr


b. Minuman alkohol
c. Terapkan dalam diri untuk hidup yang sehat
d. Menghindari pemakaian celana ketat
e. Hindari Mandi Sauna berlama-lama
f. Kurangi hubungan intim dan masturbasi
g. Mencoba suplemen herbal alami
12.Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali
menimbulkan gangguan fungsi eksual, berupa disfungsi ereksi
dan retrograde ejaculation.
Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan mengalami atau
mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual
dengan memuaskan.
Materi Selanjutnya Mekanisme
Ovulasi dan menstruasi

Anda mungkin juga menyukai