Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI

“SPERMATOGENESIS”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Achmad Dhani Rayhan Fahrezi (03)


2. Moh. Riefky. B (12)
3. Muh. Maftuh Dzaki (15)
4. Nazwa Indria Savina (18)
5. Nur Kifli (20)
6. Nurul Meilisyah (22)
7. Oktavia Ramadani (
8. Reski Pebrianti (24)
9. Vikra Widya Aksa (12)

UPT SMA NEGERI 15 MAKASSAR


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3

A. Latar Belakang....................................................................................................3

B. Tujuan.................................................................................................................3

C. Rumusan Masalah...............................................................................................3

BAB II ISI.....................................................................................................................5

A. Pengertian Spermatogenesis...............................................................................5

B. Proses Spermatogenesis......................................................................................6

C. Faktor Pemengaruh Spermatogenesis.................................................................7

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................9

A. Spermatogenesis.................................................................................................9

BAB IV PENUTUPAN..............................................................................................11

A. KESIMPULAN................................................................................................11

B. SARAN.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perlu kita ketahui, fungsi dari organ intim pria yaitu fungsi reproduksi,

fungsi seksual, dan pembuangan urine. Alat reproduksi pada pria memiliki

struktur yaitu organ luar dan organ dalam. Organ luar alat reproduksi pria

terdiri dari penis dan skrotum. Organ dalam alat reproduksi pria terdiri dari

testis, epidimis, vas deferens, vesikula deminalis, saluran ejukulasi, kelenjar

prostat, kelenjar bulbourethral, dan uretra.

Testis berperan penting dalam fungsi reproduksi dan fungsi seksual.

Karena testis adalah pengasil hormon testosteron. Testis juga tempat dimana

terbentuknya sel sperma, tepatnya pada tubulus seminiforus. Proses

pembentukan sel sperma pada tubulus seminiforus disebut spermatogenesis.

B. Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu spermatogenesis.

2. Dapat mengetahui bagaimana spermatogenesis terjadi.

3. Dapat mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi spermatogenesis.

C. Rumusan Masalah

3
1. Apa pengertian spermatogenesis?

2. Bagaimana Proses terjadinya spermatogenesis?

3. Apa saja faktor yang memengaruhi spermatogenesis?

4
BAB II

ISI

A. Pengertian Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi pada

tubulus semiferus didalam testis. Di dalam tubulus semiferus terdapat dinding

yang dilapisi oleh sel germinal atau disebut dengan spermatogonium.

Spermatogonium akan membelah dan memperbanyak diri ketika sudah

mengalami pematangan. Sedangkan sebagian spermatogonium yang lain akan

melakukan spermatogenesis.1

Spermatogenesis adalah proses kompleks yang melibatkan

pembelahan sel mitosis, meiosis dan proses spermiogenesis. Regulasi

spermatogenesis melibatkan mekanisme endokrin dan parakrin. Stimulasi

endokrin spermatogenesis melibatkan hormon perangsang folikel (FSH) dan

hormon luteinizing, yang terakhir bertindak melalui testosteron perantara,

diproduksi oleh sel Leydig di testis.2

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Yang dimana

sperma adalah bagian dari air mani laki laki yang keluar karena ajakulasi. Sel

Sperma diproduksi pada bagian tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalam


1
Purnamasari Apon. Modul Pembelajaran SMA BIOLOGI kelas XI KD.3.12
(https://repositori.kemdikbud.go.id/21809/1/XI_Biologi_KD-3.12-_Final.pdf), Hal. 11.
2
D.M. De Kretser, K.L. Loveland, A. Meinhardt, D. Simorengkir, N. Wreford.
(https://doi.org/10.1093/humrep/13.suppl_1.1). 01 April 1998, Vol. 11, Page. 1.

5
dinding tubulus semiferus terdapat banyak sel sertoli yang tersebar secara

acak yang berfungsi memberikan makanan pada sel sperma yang belum

matang. Ketika sel sperma sudah matang, sel induk sperma memperbanyak

diri dengan cara mitosis dan meiosis atau pembelahan sel.3

B. Proses Spermatogenesis

Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid atau

mengandung 23 pasang kromosom. Kemudian, spermatogonium akan

berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis. Berikutnya, spermatosit

primer akan membelah menjadi spermatosit sekunder atau biasa dinamakan

meiosis I. Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat

haploid. Kemudian melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder membelah

diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya,

spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid. Setelah

matang, sperma menuju saluran epididimis.4

Spermatogenesis akan berubah menjadi spermatosit primer secara

mitosis. Kemudian, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi

spermatosit sekunder yang berukuran sama. Spermatosit sekunder akan

3
Ilham Fariq Maulana dan dr. Andreas Wilson Setiawan.
(https://hellosehat.com/pria/penis/spermatogenesis/). 19 Mei 2022.
4
Purnamasari Apon. Modul Pembelajaran SMA BIOLOGI kelas XI KD.3.12
(https://repositori.kemdikbud.go.id/21809/1/XI_Biologi_KD-3.12-_Final.pdf), Hal. 12.

6
membelah diri lagi menjadi empat spermatid dengan bentuk dan ukuran yang

sama. Spermatid akan menjadi akan berubah menjadi sel sperma yang matang

atau dinamakan spermatozoa. Spermatozoa akan bergerak ke dalam

epididimis, tabung penyimpanan sperma yang terhubung dengan testis.5

C. Faktor Pemengaruh Spermatogenesis.

Pengaruh nutrisi pada makanan sangat berpengaruh pada

spermatogenesis. Kekurangan energy pada makanan dapat menyebabkan

pendewasaan jadi tertunda, penurunan libido, dan kualitas semen yang jelek.

Kekuranga vitamin A pada sel leydig dapat menyebabkan rendahnya

kualitas \\spermatozoa, atropi testis, dan pubertas terhambat.6

Obesitas dapat memengaruhi spermatogenesis karena obesitas dapat

menyebabkan kelebihan dalam menghasilkan hormon estrogen. Kelebihan

hormon estrogen dapat menurunkan kadar hormon testoteron yang akan

menghambat spermatogenesis.7

5
Ilham Fariq Maulana dan dr. Andreas Wilson Setiawan.
(https://hellosehat.com/pria/penis/spermatogenesis/). 19 Mei 2022.
6
Prof. Dr.Ir. Trinil Susilawati, M. S. (https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Buku-
Spermatologi-bu-trinil.pdf). April 2011, Hal. 35.
7
Ilham Fariq Maulana dan dr. Andreas Wilson Setiawan.
(https://hellosehat.com/pria/penis/spermatogenesis/). 19 Mei 2022.

7
Diabetes juga dapat memengaruhi spermatogenesis. karena diabetes

dapat merusak fungsi organ, salah satunya testis.8

8
Ilham Fariq Maulana dan dr. Andreas Wilson Setiawan.
(https://hellosehat.com/pria/penis/spermatogenesis/). 19 Mei 2022.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Spermatogenesis.

Spermatogenesis adalah suatu proses pembentukan sel spermatozoa

(sel sperma matang) yang terjadi di dalam tubulus seminiforus yang terletak di

testis. Sel spermatozoa dihasilkan oleh tubulus seminiforus dan dikeluarkan

melalui saluran reproduksi dantan yang terdapat silia dan maskulernya yang

dapat menghantarkan spermatozoa dalam proses transportasi. Epithel

seminiferi adalah bagian terluar tubulus seminiferous, yang erdiri dari sel

sertoli dan sel germinal yang tumbuh dan berkembang. Tubulus seminiforus

adalah tempat terjadiny spermatogenesis dan pembelahan sel gamet.

Spermatogenesis merupakan dua proses pembelahan yaitu mitosis dan miosis

yang disebut dengan spermatositogenesis yaitu pembelahan dari

spermatogonium sampai dengan spermatosit primer. Miosis I adalah

pembelahan spermatosid primer ke spermatosit sekunder. Miosis II adalah

pembelahan spermatosid sekunder menjadi spermatid. Lalu, perubahan

spermatosid menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Dalam tubulus

seminiforus terdapat sel-sel yang dimulai dari spermatogonium hinggal

spermatozoa. Selain itu, terdapat sel sertoli yang berfungsi memberi makan

spermatozoa. Di sekitar tubulus terdapat sel leydig yang memiliki fungsi

9
menghasilkan hormon tertoteron yang selain berfungsi untuk spermatogenesis

namun juga berfungsi di dalam pematangan spermatozoa dan epididimis serta

meningkatkan libido untuk mengawini betina. Namun, pembentukan sel

spermatozoa dapat terganggu oleh salah satu faktor-faktor penghambatnya

spermatogenesis yang diantara lain yaitu kekurangan nutrisi, obesitas,

diabetes dan bahkan penyakit kelamin pada pria.

10
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma yang melalui

beberapa tahap pembelahan diri dan pematangan sampai pada akhirnya dapat

dikeluarkan bersama air mani pria.

Proses spermatogenesis yaitu dimulai dari mitosis, yaitu perubahan

spermatogonium ke spermatosit primer. Lalu meiosis I yaitu pembelahan

spermatosit primer menjadi spermatosit sekunder. Kemudian meiosis II yaitu

spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat spermatid yang sama

besar. Spermatid mengalami pematangan dan jadilah spermatozoa.

Ada beberapa factor yang paling umum diketahui dalam menghambat

spermatogenesis, yang pertama yaitu kurangnya nutrisi pada makanan, lalu

yang kedua adalah obesitas. Karena obesitas dapat memproduksi secara

berlebiham hormon estrogen. Diabetes juga dapat menghambat

spermatogenesis karena diabetes dikenal sebagai penyakit yang dapat merusak

organ.

11
B. SARAN

Dari makalah ini kita dapat mengetahui apa itu spermatogenesis dan

bagaimana proses terjadinya dalam berbagai sumber. Kita juga dapat mengetahui

faktor yang memengaruhi spermatogenesis.

Oleh karena itu, agar proses spermatogenesis tidak terhambat maka

perbaiki dan perhatikan nutrisi makanan. Karena nutrisi pada makanan juga

berperan penting dalam pembentukan sel spermatozoa. Menjaga pola makan agar

tidak mengalami obesitas juga perlu dilakukan karena obesitas akan sangat

menghambat spermatogenesis. Mengurangi makanan yang mengandung kadar

glukosa yang tinggi untuk menghindari terkenanya diabetes.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purnamasari Apon. 2020. Modul Pembelajaran SMA BIOLOGI kelas XI KD.3.12

(https://repositori.kemdikbud.go.id/21809/1/XI_Biologi_KD-3.12-_Final.pdf), Hal.

11.

D.M. De Kretser, K.L. Loveland, A. Meinhardt, D. Simorengkir, N. Wreford. 01

April 1998, (https://doi.org/10.1093/humrep/13.suppl_1.1). Vol. 11, Page. 1.

Prof. Dr.Ir. Trinil Susilawati, M. S. April 2011.

(https://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Buku-Spermatologi-bu-trinil.pdf)

Hal. 35.

Ilham Fariq Maulana dan dr. Andreas Wilson Setiawan. 19 Mei 2022.

(https://hellosehat.com/pria/penis/spermatogenesis/).

13

Anda mungkin juga menyukai