Kelas : XI IPA 5
No. Absen : 36
Tujuan :
1. Memahami struktur dan fungsi organ reproduksi.
2. Menjelaskan tahap gametogenesis dan siklus menstruasi.
Kegiatan I (Struktur Organ Penyusun Sistem Reproduksi)
Tuliskan bagian-bagian dari tanda panah yang ada pada gambar!
Organ Reproduksi Laki-laki
A B
Gambar A Gambar B
1. Skrotum 1. Skrotum
2. Testis 2. Testis
3. Epididimis 3. Epididimis
4. Saluran vas deferens 4. Saluran vas deferens
5. Vesikula seminalis 5. Vesikula seminalis
6. Saluran ejakulasi 6. Saluran ejakulasi
7. Kelenjar prostat 7. Kelenjar prostat
8. Kelenjar bolbouretral 8. Kelenjar bolbouretral
9. Uretra 9. Uretra
10. Penis 10. Penis
Gambar A Gambar B
1. Ovarium 1. Oviduk
2. Oviduk (tuba fallopi) 2. Ovarium
3. Rahim 3. Rahim
4. Leher rahim 4. Leher rahim
5. Vagina 5. Vagina
6. Klitoris
7. Labia minor
8. Labia major
B. Oogenesis
Oogenesis terjadi di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium
tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis.
Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2
spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada oosit primer
menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1
sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder, sedangkan
sel yang kecil disebut badan polar (polar body) atau kutub primer.
1.Senggama Terputus
2. Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita
yaitu waktu terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita
harus benar-benar mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk
dibuahi). Kerugian dengan cara ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama
sehingga menimbulkankadang-kadang berakibat pasangan tersebut tidak mentaati.
1. K0nd0m
K0nd0m merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat
berhubungan seksual. Cara kerja Kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya
pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet
yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran
reproduksi perempuan, selain itu Kondm juga dapat mencegah penularan
mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain.
2. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu
menekan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi
bagian atas.
b.Untuk pemakaian¸ perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang
terlatih
3. Cap Serviks
Cap serviks berupa cangkir kecil berbahan lateks atau palstik. Sama seperti
diafragma, cap serviks ini dapat diberi jeli atau krim spermisida lalu diletakan di
atas leher rahim.
4. Kontrasepsi sponge
Sponge merupakan jenis barrier kontrasepsi yang dibuat menyerupai piring dan
berbahan busa poliuretan.
1. Kontrasepsi Hormonal
A. Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam
strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya
terdiri dari hormon progesteron saja.
a. Mudah menggunakan
B. suntik KB
Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita, dan mengentalkan
lendir mulut rahim, sehingga sp3rm4tozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
a. Jangka panjang
c. Aman
AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan
dibawah kulit, setiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui
proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat
menghambat terjadinya ovulasi.
d. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen
a. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
b. Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan
pengangkatan implant
IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang
bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik.
a. Praktis
b. Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
4.)Kontrasepsi mantap
5. Vasektomi (MOP)
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan
jalan melakukan operasi kecil sehingga alur transportasi sp3rm4 terhambat dan proses
fertilisasi tidak terjadi.
a. Efektif
b. Sederhana
e. Biaya rendah
c. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai keturunan lagi
6. Tubektomi (MOW)
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang
perempuan secara permanen.
a. Sangat efektif
b. Permanen
d. Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
D. Jenis-jenis Kontrasepsi
a. Kontrasepsi Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi)
atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog
(dokter kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan
secara permanen, misalnya karena faktor usia.
b. Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar va91na.
Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sp3rm4 yang sudah
keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur,
perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sp3rm4 maupun sel telur
(ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%.
Faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid
tidak teratur sehingga perhitungan tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi
hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi
begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.
c. Kontrasepsi Mekanik
1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada Kondom untuk pria maupun wanita
sertaberfungsi sebagai pemblokir / barrier sp3rm4. Kegagalan pada umumnya karena
Kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis
setelah ejakulasi sehingga Kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina.
2. Spermatsida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim
atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam va91na 5 menit sebelum senggama.
Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi
karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu
sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut
rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat
kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%.
Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu
cepat dilepas (< 8 jam ) setelah senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi
lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-
94%. Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul,
pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
5. IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang
menggunakan hormon progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan
IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus: Lebih tidak nyeri dan kemungkinan
menimbulkan pendarahan lebih kecil Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah
lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.