Anda di halaman 1dari 15

“MEKANISME PRODUKSI OVUM,

SIKLUS MENSTRUASI DAN


PREMENSTRUASI SYNDROME”

OLEH:

D H E L V Y N U R P RA T I W I

( PF B2 2 0 0 2 )
Mekanisme Produksi Ovum

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum)


di dalam ovarium. Oogenesis di mulai dengan pembentukan bakal sel-
sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan,
yaitu di dalam ovari fetus perempuan.

Oogenesis terjadi di semua spesies dengan reproduksi seksual dan


itu mencakup semua tahap belum matang sel telur. Reproduksi terjadi
ketika sel telur dibuahi oleh gamet jantan atau sperma. Sperma juga berisi
setengah bahan genetik dari individu yang matang, sehingga embrio yang
dibentuk oleh fertilisasi akan berisi set lengkap materi genetic. Setengah
dari sel telur dan setengah dari sperma.
Proses Oogenesis

Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih didalam


kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam
kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer
akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada
oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuaan tumbuh
menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer
tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).

Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya


mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas,
anak permepuan hanya memiliki sekitar 200.000 oosit primer saja.
Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama
pertumbuhannya.
Saat memasuki pubertas, anak perempuan akan
mengalami perubahan hormon yang menyebabkan
oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertama.
Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan
dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama
merupakan oosit yang berukuran normal (besar) yang
disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran
lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit
primer).
Selanjutnya, oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II.
Namun, pada tahap oosit sekunder tidak langsung diselesaikan
sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi
ovulasi. Jika tidak terjadi ovulasi, oosit sekunder akan
mengalami degenerasi. Namun, jika ada sperma yang masuk ke
oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan
kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan
menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil
yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar
pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua.
Akkhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan
tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur.
Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan
yang mengelilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan
sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan
oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel
primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer.
Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer
berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit
sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier.
Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi Folikel De
Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel,
folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjadi
fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
Hormon - Hormon yang Berperan dalam Proses Oogenesis

1. GnRH(gonadotropin
releasing hormone)

Diproduksidihipotalamus
kemudiandilepaskan.
GnRH menstimulasi hipo
fisis mensekresi hormon
2.LH
FSH ( folicle stimulating
hormone) dan LH merangsang korpus
(lutinuezing hormone). luteum untuk men
ghasilkan hormone
progesterone dan m 3.FSH
eransang ovulasi. merangsang ovulasi
dan meransang folik
el untuk membentuk
estrogen,memacu pe
rkembangan folikel.
4.Estrogen, 5.HCG(Human Chorionic
memacu perkembangan Gondaotropin)
folikel. Hormon prolakti Berfungsi meningkatkan
n merangsang produksi dan mempertahankan
susu. fungsi korpus luteum.
Struktur Ovum

Selayaknya spermatozoon, ovum juga didesain khusus untuk


memuat muatan genetis berupa 23 kromosom, dan
merupakan gamet dari wanita. Untuk melindungi muatan
genetis tersebut, ovum harus memiliki beberapa lapisan
pelindung, antara lain:
1. Membran Vitellin adalah lapisan transparan di bagian dalam
ovum.
2. Zona Pellusida adalah lapisan pelidung ovum yang tebal dan
terletak di bagian tengah.
3. Korona Radiatamerupakan sel-sel granulosa yang melekat
disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang
paling tebal
Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu,


siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus
indung telur terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklus
ovulasi dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi 4
fase, yaitu: fase menstruasi, fase post menstruasi fase
intermenstruum dan fase pramenstruum.
Perubahan didalam rahim merupakan respon terhadap
perubahan hormonal. Rahim terdiri atas 3 lapisan yaitu,
perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan
ototrahim yang terletak dibagian tengah) dan endometrium
(lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yang
berperan di dalam siklus menstruasi. Siklus menstruasi dapat
ditinjau dari uterus maupun ovarium sebagai berikut :
1. Siklus uterus
a)Fase menstruasi atau deskuamasi
Siklus uterus berupa pertumbuhan dan Pada masa ini endometrium dilepaskan
pengelupasan bagian dalam uterus dari dinding uterus disertai
endometrium. Pada akhir fase mentruasi dengan perdarahan
endometrium mulai tumbuh kembali dan b) Fase post menstruasi
memasuki fase proliferasi. Pasca ovulasi, Luka endometrium yang terjadi akibat
pertumbuhan endometrium berhenti pelepasan endometrium secara berangsur
sesaat dan kelenjarendometrium menjadi -angsur sembuh dan ditutup kembali oleh
selaput lendir baru yang tumbuh dari sel
lebih aktif-fase sekresi. - sel epitelkelenjar endometrium.

c) Fase intermenstruum atau stadium


proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh
siklus menstruasi terdapat 4 fase menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase
perubahan yang terjadi dalam ini berlangsung dari hari ke 5 sampai hari
uterus.Fase-fase ini merupakan ke 14 dari siklus haid.
hasil kerjasama yang sangat
terkoordinasi antara hipofisis d) Fase pramenstruasi atau stadium
anterior,ovarium, dan uterus. sekresi
Fase-fase tersebut adalah : Fase ini mulai sesudah ovulasi dan
berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28.
Tanda Dan Gejala Menstruasi

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat


terjadi pada saat masamenstruasi :

a) Kram perut
b) Nyeri payudara
c) Perubahan suasana hati
d) Timbul jerawat
e) Tekanan pada panggul
f) Sakit punggung
g) Sakit kepala dan Kelelahan
h) Kesulitan Berkonsentrasi
Premenstrual Syndrome (PMS)

Premenstrual Syndrome (PMS) PMS adalah kombinasi gejala


yang terjadi sebelum menstruasi dan menghilang dengan
keluarnya darah menstruasi serta dialami oleh banyak wanita
sebelum mulai setiap siklus menstruasi (Brunner & Suddarth,
2001). PMS kadang-kadang berlangsung terus sampai
menstruasi berhenti (Prawiroharjo, 2005).

Premenstrual syndrome merupakan suatu keadaan yang


menerangkan bahwa sejumlah gejala terjadi secara rutin dan
berhubungan dengan siklus menstruasi. Biasanya, gejala
tersebut muncul pada 7-10 hari sebelum menstruasi dan
menghilang ketika menstruasi dimulai (El Manan, 2011).
Faktor – faktor yang mempengaruhi PMS

Kurangnya hormon progesteron


Meningkatnya kadar estrogen dalam darah
Psikologis
Sosial
Diet
Defisiensi zat gizi makro dan zat gizi mikro
Stres
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai