Anda di halaman 1dari 5

SIKLUS MENSTRUASI

A. Pengertian Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi merupakan salah satu proses yang terjadi pada setiap bulan dengan adanya tanda
pada tubuh serta organ reproduksi wanita yang mengalami perubahan. Yang mana apabila proses
menstruasi ini terjadi biasanya diikuti dengan terjadinya kehamilan.

Pada setiap bulannya sel telur akan dilepaskan oleh ovarium, di sisi lain akan terjadi perubahan hormone
yang membantu dalam kesiapan rahim untuk tempat bayi berkembang.

Dalam hal ini apabila sel telur tersebut tidak dibuahi oleh sel sperma, maka sel telur akan lepas serta
lapisan rahim yang telah dipersiapkan tersebut meluruh dan keluar melalui vagina.

B. Perubahan Bagian Sistem Reproduksi Wanita pada Siklus Menstruasi

Dalam sistem reproduksi wanita terdapat ovarium yang dapat menghasilkan ovum. Ovum terbungkus
dalam kantung cairan atau yang disebut sebagai folikel. Folikel merupakan kantung cairan yang berisi
oosit matang yang dapat berkembang menjadi sel telur.

Pada bagian sistem reproduksi wanita juga terdapat endometrium yaitu lapisan terdalam pada rahim
dan tempatnya menempelnya ovum yang siap dibuahi. Jika ovum tidak dibuahi maka akan luruh menjadi
darah atau yang biasa disebut dalam masa menstruasi. Jika ovum berhasil dibuahi oleh sel sperma maka
akan terjadi kehamilan dan masa menstruasi tidak terjadi.

Perubahan yang terjadi pada siklus menstruasi meliputi keadaan:

~ Folikel
~ Dinding endometrium

~ Tingkat hormon

C. Hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi

yaitu hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH
(Luteinizing Hormone), estrogen, dan progesteron.

Berikut penjelasan mengenai hormon yang mempengaruhi terjadinya menstruasi:

1. Estrogen

Memiliki fungsi untuk mengatur siklus serta memiliki peran dalam pertumbuhan lapisan rahim. Kadar
hormone estrogen akan menurun apabila sel telur tidak dibuahi.

2. Progesteron

Selain dapat memicu lapisan rahim dapat menebal, hormon ini juga dapat mencegah terjadinya
kontraksi pada otot rahim yang mengakibatkan sel telur tidak dapat menempel.

3. Hormon Luteinizing atau LH

LH dapat membantu untuk merangsang ovarium menghasilkan estrogen.

4. Hormon Perangsang Folikel atau FSH

Hormone FSH ini berperan dalam membantu folikel untuk tumbuh dalam ovarium serta melepaskan sel
telur.

5. Hormon Pelepas Gonadotropin atau GnRH

Hormon GnRH ini memiliki peran dalam mengendalikan serta merangsang pelepasan FSH dan juga LH.

D. Tahapan siklus menstruasi ada 4, yaitu:

- fase menstruasi/pendarahan

- fase folikuker ( praovulasi)

- fase ovulasi

- fase luteal (pascaovulasi)


1). Fase Menstruasi/Pendarahan

Hari pertama pada fase menstruasi menjadi patokan hari ke–1 dari siklus menstruasi. Pada umumnya,
fase menstruasi rata – rata berlangsung selama 7 hari, ada yang mengalami kurang dari 7 hari dan ada
pula yang mengalami lebih dari 7 hari (tetapi kurang dari 15 hari).

Fase menstruasi terjadi jika sel ovum tidak dibuahi oleh sel sperma. Keadaan yang terjadi pada fase
menstruasi adalah produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti yang menyebabkan peluruhan
dinding endometrium sehingga terjadi pendarahan atau yang kita sering kita kenal sebagai masa
menstruasi. Jadi, darah yang didapati wanita dewasa pada saat menstruasi terjadi akibat peluruhan
dinding endometrium.

Saat terjadi peluruhan dinding endometrium, ada sebuah lapisan dasar di balik lapisan yang terkikis.
Kemudian akan membentuk lagi sebuah lapisan dinding baru di dalam rahim dan menebalkan dinding
tersebut selama bulan berikutnya.

Kondisi folikel pada masa menstruasi berupa folikel primer yang akan berkembang dan masuk ke siklus
selanjutnya. Proses ini akan diulang terus setiap bulannya di dalam rahim hingga masa menopause dan
jika tidak terjadi kehamilan.

2). Fase Pra Ovulasi (Folikuler)


Pada fase pra ovulasi/folikuler terjadi proses sekresi hormon FSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada
saat fase folikuler ini, produksi FSH mengalami proses kenaikan. Di mana peran dari hormon FSH adalah
mengubah folikel primer yang terbentuk pada tahapan sebelumnya menjadi folikel sekunder. Folikel
sekunder yang terbentuk menyebabkan produksi hormon estrogen dan kemudian akan terjadi
penebalan dinding endometrium.

3). Fase Ovulasi

Fase berikutnya dalam 4 tahapan siklus menstruasi adalah fase ovulasi. Pada fase ovulasi, hormon
estrogen akan mempengaruhi hipofisis anterior untuk sekresi hormon LH yang berperan dalam memicu
ovulasi untuk melepas oosit sekunder. Fase ovulasi merupakan tahapan di mana ovum (sel telur) siap
dibuahi oleh sel sperma.

Kondisi yang terjadi pada fase ovulasi adalah sebagai berikut:

1. Folikel mencapai kematangan

2. Sekresi hormon estrogen meningkat

3. Sekresi hormon FSH dan LH meningkat

4. Sel telur keluar dari folikel

4). Fase Pasca Ovulasi (Luteal)


Tahapan yang terakhir adalah fase pasca ovulasi, pada fase ini terjadi pembentukan korpus luteum yang
akan menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berperan dalam penebalan dinding endometrium.
Sehingga, keadaan dinding endometrium akan semakin menebal. Jika terjadi pembuahan, dinding
endometrium akan dipertahankan dan semakin menebal dan fase menstruasi tidak terjadi. Jika ovum
tidak dibuahi maka akan terjadi peluruhan dinding endometrium dan terjadi menstruasi.

E. Penyebab Siklus Menstruasi yang Berbeda

Pada beberapa orang, siklus menstruasi mungkin akan terjadi perubahan dari satu siklus ke siklus
berikutnya. Kondisi ini bisa jadi normal atau tidak normal, tergantung penyebab ketidaknormalan siklus
menstruasi yang tidak teratur itu sendiri.

Contoh penyebab menstruasi tidak teratur atau tidak lancar yang bisa dialami oleh siapapun seperti:

• Terlalu lelah secara fisik

• Stress yang terlalu berlebihan

• Asupan nutrisi yang kurang atau tidak mencukupi kebutuhan

• Periode perimenopause (periode sebelum menopause terjadi)

• Penurunan berat badan yang sangat drastis

• Penggunaan kontrasepsi hormonal

• Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh

• Gangguan kelenjar tiroid

• Gangguan organ reproduksi

• Obesitas

• Adanya infeksi pada organ reproduksi

• Menarche (menstruasi pertama kalinya)

Anda mungkin juga menyukai