Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH : PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN

TOPIK : PROSES TERJADINYA KONSEPSI


SUP TOPIK :
1. Menjelaskan tentang konsepsi
2. Menjelaskan tentang fertilisasi
3. Menjelaskan tentang implantasi (nidasi)
WAKTU : 100 menit
DOSEN : Fibrinika Tuta Setiani, S. SiT.,M.Keb

Objektif perilaku mahasiswa


Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang konsepsi
2. Menjelaskan tentang fertilisasi
3. Menjelaskan tentang implantasi (nidasi)

Referensi
Hanifa, Prawirodihardjo.2002.ilmu kebidanan . jakarta : yayasan bina pustaka sarwono.
Ari sulistyawati,wonosobo.2002 .Asuhan kebidanan pada kehamilan.Jakarta:salemba
Medika

URAIAN MATERI

A. KONSEPSI
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi
beberapa kretaria yaitu sebagai berikut :
1.Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang
tepat.
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
3. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
4. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakukan penetrasi dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat
dimana ovulasi karena sperma dapat hidup sampai tiga hari didalam vagina,
sedangkan ovum bertahan 12-24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium
(ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk cairan
vagina yang keluar. Jika terlihat bening,banyak, dan licin, maka kemungkinan
besar wanita dalam keadaan subur, cairan vagina secara bertahap akan menjadi
kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa ovulasi. Selain
mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga diprediksi melalui
perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke -12
sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan pada
wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan
yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam
perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopii.
Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya fagosit dari uterus membuat
sebagian besar sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya
dikeluarkan lagi melalui vagina.

1. OVUM
Pertumbuhan Oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge, juga
Oogonium didalam kandungan selalu bertambah sampai usia kandungan 6
bulan, jumlah Oogonium saat dilahirkan : 750000,6-15 tahun: 439000, 16-25
tahun : 34000, Menopause : menghilang, pengurangan ini terjadi akibat
pertumbuhan dan generasi folikel-folikel, sel telur dapat dibuahi hanya dalam
waktu 24 jam setelah ovulasi, sebelum janin dilahirkan sebagai besar Oogonium
mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya terjadi pula migrasi dari
Oogonium ke konteks ovari sehingga waktu dilahirkan konteks ovari tersisi
dengan primordial ovarium follicles, pertumbuhan terhenti ( sel yeng terhenti
pada provase meiosis: oosit primer ). Adanya rangsangan FSH meiosis
menimbulkan pembelahan kearah pematangan. Benda kutup pertama disisikan
dengan hanya sedikit sitoplasma, sedangkan Oosit kedua berada dalam
sitoplasma yang cukup banyak ( proses pembelahan ini terjadi sebelum ovulasi :
pematangan pertama ovum, sedangkan pematangan kedua ovum terjadi pada
waktu spermatozoon membuahi ovum ( Praworihadrjo,1999 )

a.    Ovulasi
Ovulasi adalah interaksi dari hipotalamus – hipofise – ovarium dan
endometrium.
Ovarium memiliki 2 peran utama :
1.    Fungsi endokrin untuk menghasilkan estrogen dan progesteron dalam
rangka mempersiapkan uterus untuk menerima hasil konsepsi
2.    Gametogenesis dan ovulasi

b.    Proses Ovulasi


    Perkembangan folikel ovarium terjadi sebagai akibat dari stimulasi hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
    Hipotalamus dan hipofise merupakan organ yang saling terkait. Secara
bersama-sama keduanya mengatur struktur dan fungsi ovarium melalui siklus
menstruasi.
    Hipotalamus  menghasilkan  GnRH - Gonadotropin Releasing Hormone yang
selanjutnya akan merangsang produksi FSH – follicle stimulating hormone dan
LH – Luteinizing Hormon.

c.    Proses Ovulasi di Pengaruhi Oleh Kendali Hipofisis


Perubahan dalam ovarium terutama dikendalikan oleh hipofise anterior yang
menghasilkan produksi 3 hormon utama :
1.    FSH – follicle stimulating hormone, yang merangsang pertumbuhan folikel
ovarium
2.    LH – Luteinizing Hormone, yang menyebabkan ovulasi dan menyebabkan
luteinisasi sel granulosa setelah ovulasi
3.    Prolactine
Pada akhir siklus menstruasi kadar estrogen rendah. Rendahnya kadar estrogen
ini merangsang produksi FSH oleh hipofise. Selanjutnya FSH menstimulasi
pertumbuhan sejumlah folikel ovarium. Folikel yang terstimulasi akan
meningkatkan kadar kadar estrogen dan kenaikan kadar estrogen dapat
mempengaruhi hipofisis sehingga menyebabkan penurunan kadar FSH ( proses
umpan balik negatif )
Pada sebagian besar kasus, dari 10 – 20 folikel tumbuh dibawah pengaruh FSH
namun hanya satu diantaranya (folikel dominan) yang dapat tumbuh cukup
besar dan memiliki densitas reseptor FSH yang cukup memadai sehingga dapat
memberikan respon dengan rendahnya kadar FSH sehingga dapat terus
berkembang sampai tahapan ovulasi.
Kadar estrogen terus meningkat. Pada pertengahan siklus menstruasi situasi
ovarium mengendalikan adanya perubahan fungsi hipofise. Peningkatan kadar
estrogen yang terjadi akan menyebabkan terjadinya ‘surge’ kadar FSH dan LH
( proses umpan balik positif ). Peristiwa ini akan memicu terjadinya ovulasi.
Peranan LH dalam hal ini adalah untuk :
o    Menyebabkan adanya produksi prostaglandin dan ensim proteolitik lokal
sehingga dapat terjadi ekstrusi sel telur dari folikel yang telah matang
o    Pertumbuhan corpus luteum sehingga menghasilkan progesteron.
d.    Fungsi Ovum
Gamet adalah satu-satunya jenis sel yang haploid (mereka hanya berisi satu set
kromosom, yang merupakan setengah bahan genetik mereka ditemukan yang
diperlukan untuk membuat organisme). Pada manusia, ini berarti mereka
memiliki 23 kromosom. Fungsi ovum adalah untuk membawa set kromosom
untuk disumbangkan oleh perempuan dan menciptakan lingkungan yang tepat
untuk memungkinkan terjadinya pembuahan dengan sperma. Ovum juga
menyediakan nutrisi bagi embrio berkembang sampai tenggelam ke dalam rahim
dan plasenta mengambil alih.

2. SPERMA

Didalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak 100-120 juta tiap cc,
Spermatozoon terdiri dari tiga bagian : kaput/ kepala, leher, dan ekor, sperma
dapat hidup dalam tubuh wanita lebih kurang 1-3 hari, setelah janin dilahirkan
jumlah spermatogonium tidak berubah sampai pubertas, saat pubertas sel-sel
spermatogonium dibawah pengaruh sel-sel interstitial leydig kemudian
menggadakan pembelahan/mitosis, tiap spermatogonium membelah 2 :
spermatosit primer, spermatosit primer membelah 2 : spermatosit sekunder,
spermatosit sekunder membelah 2 : spermatid, dari spermatid tumbuh menjadi
spermatoon ( sel sperma ) . ( Praworihadrjo,1999 ).
Sel sperma adalah gamet jantan, atau sel-sel yang berfungsi dalam reproduksi
seksual, sebelum pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet lain, dalam hal ini
sel telur perempuan, untuk membentuk zigot. Sebuah zigot adalah ovum, atau
telur, setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan dari spermatozoon, dan
spermatozoa dalam bentuk jamak.
Pada mamalia, sel sperma diproduksi di testis laki-laki. Testis, atau testis,
menghasilkan lebih dari 4 juta sperma baru setiap jam. Sel-sel sperma yang
dihasilkan oleh pembelahan sel yang disebut meiosis, yang menghasilkan
masing-masing sel sperma memiliki 23 kromosom, yang merupakan setengah
dari kromosom yang ditemukan di setiap sel lainnya dalam tubuh manusia
kecuali untuk telur wanita, yang juga mengandung hanya 23. Ketika bergabung,
namun, mereka membuat syarat 46 kromosom, sepasang terdiri dari satu
kromosom dari laki-laki dan satu dari perempuan, diperlukan untuk
perkembangan yang sehat.

Ada tiga bagian pada sel sperma yang sehat. Ada sebuah kapsul kepala yang
berisi inti, bagian tengah disebut mitokondria dan ekor panjang disebut flagel.
Inti mengandung materi genetik dari 23 kromosom. Mitokondria dalam tubuh
sel sperma menyediakan energi untuk aktivitas berenang diperlukan untuk
sperma untuk mencapai sel telur. Sisi gerakan sisi flagel dimungkinkan oleh
kontraksi alternatif dari serat protein yang membentuk ekor, memberikan
dorongan untuk mencapai sel telur wanita setelah sperma telah memasuki
vagina. Ada antara 200-50.0000000 sel sperma dalam ejakulasi tunggal.
Tidak semua sel sperma dilepaskan ke dalam vagina akan bertahan berjalanan
sampai leher rahim ke saluran tuba. Hanya sel sperma hidup yang sehat dan
lurus akan memiliki kesempatan untuk mencapai sel telur, suatu prestasi yang
membutuhkan sperma mikroskopis untuk berenang sampai satu jam. Jika tidak
ada sel telur untuk dibuahi, sel-sel sperma dapat tetap hidup hingga lima hari
atau lebih dalam saluran reproduksi wanita.
Kesuburan pria tergantung pada seberapa sehat sel sperma dan kesehatan sel-
sel tergantung untuk sebagian besar pada gaya hidup. Pria yang kelebihan berat
badan, tidak mendapatkan cukup latihan atau mengikuti pola makan kurang
dalam buah dan sayuran mungkin menemukan bahwa sperma mereka tidak
subur seperti biasa. Stres dan polusi juga memainkan peran utama dalam
menurunkan kesehatan sperma
B. FERTILISASI
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan
ovum, terjadi penyatuan sperma dengan ovum,sampai dengan terjadi perubahan
fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Gambaran
proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut :
Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
a. Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan diforniks vagina saaat koitus, menuju keampula tuba
sebagai tempat fertilisasi.
b. Proses Kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai
ampula tuba.
c. Reaksi Akrosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa
menembus lapisan Oosit / Ovum.
d. Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan corona
radiata dan zona pellusida

e. Reaksi Glanula Kortikal


Glanula Kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit yang
akan menutup setelah satu buah sperma masuk kedalam oosit,sehingga
mencegah sperma lain untuk masuk.
f. Fertilisasi
1. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria.
2. Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
3. Kedua pronukleus berfusi.
Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang
terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah
konsepsi,mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan
sel terjadi, maka pembelahan-pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan
lancar dan akhirnya dalam waktu tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-sel
yang sama besarnya disebut morulla. Proses selanjutnya adalah perubahan
morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba dikavum uteri pada tingkat
blastula.
a. Proses Fertilisasi
Proses pembuahan manusia adalah yang rumit, tetapi telur dan sperma akan
bersatu dalam jangka panjang. Meskipun teknis di alam, Anda juga bisa
melihatnya sebagai sebuah perjalanan untuk menemukan pasangan yang cocok.
Telur akan duduk menunggu satu sperma (keluar hingga 150 juta yang dimulai
balapan), dan akan bergabung dengan sperma untuk menciptakan kehidupan
manusia. Sementara menunggu telur, ras sperma dan bersaing untuk menjadi
yang pertama untuk menembus sel telur. Ketika satu sperma dan sel telur
akhirnya bertemu, listrik mengisi udara. Serius, sinyal-sinyal listrik dilepaskan.
Meskipun rincian mungkin tidak begitu romantis, ingat bahwa itu adalah
perjalanan yang penting.
Fertilisasi manusia dimulai dengan siklus menstruasi wanita. Siklus ini
mempersiapkan tubuh wanita untuk pembuahan. Sekitar setengah jalan melalui
siklus ini, tubuh wanita siap untuk memulai proses pembuahan manusia. Hal ini
pada titik ini bahwa sel telur dilepaskan, atau berovulasi, ke dalam tuba fallopi.
Hal ini dalam tabung fallopi ini bahwa fertilisasi akan berlangsung.
Selama hubungan seksual, pria dapat ejakulasi, atau melepaskan air mani ke
dalam vagina perempuan. Ada sampai 150 juta sperma dalam air mani dalam
ejakulasi tunggal. Sperma melakukan perjalanan ke tuba fallopi untuk
memenuhi telur, namun, sperma memiliki beberapa tantangan besar ke depan
untuk menyelesaikan perjalanan ini. Misalnya, sperma harus menyelesaikan
perjalanan ini dalam waktu 12-48 jam telur yang sedang berovulasi atau sperma
akan mati.
Hanya sekitar 85% dari sperma yang tidak benar terstruktur untuk perjalanan.
Hal ini membuat sekitar 15% dari sperma untuk menyelesaikan perjalanan
menuju sel telur. Sisa sperma akan mengikuti sinyal kimia yang diberikan oleh
vagina dan leher rahim, pembukaan rahim. Sinyal kimia akan memandu sperma
melalui lendir serviks dan membentuk lapisan uterus. Uterus juga dikenal
sebagai rahim dan di mana bayi akan berkembang setelah Fertilisasi.
Hanya sekitar 1.000 sperma yang tersisa. Setelah sperma menuntun sampai
uterus, menghadapi tantangan memilih tuba fallopi yang benar. Ada dua saluran
telur, dan hanya satu berisi telur. Sperma yang memilih tuba fallopi yang benar
akhirnya akan mencapai sel telur.
Proses ini, ejakulasi untuk sisa sperma mencapai sel telur, memakan waktu
sekitar 20 menit. Hanya ada selusin sebelah kiri sperma sedikit yang benar-
benar membuat ke telur. Sisa sperma mulai mengelilingi telur, dan mereka
berlomba untuk menjadi yang pertama dan satu-satunya untuk benar-benar
sperma membuahi sel telur.
Setiap kepala sperma mulai melepaskan enzim untuk kerusakan membran telur,
lapisan luar telur. Setelah sperma pertama menembus melalui membran telur,
telur akan mulai memancarkan sinyal listrik. ketika dua menjadi satu ,Sinyal
listrik akan memicu kantung kecil yang terletak tepat di bawah membran telur,
butiran kortikal, untuk melepaskan isinya ke ruang sekitar nya telur. Reaksi ini
akan mendorong sisa sperma kembali. Dalam waktu 48 jam, sisa sperma akan
mati.
Ketika telur ditembus oleh sperma, membagi sekali lagi dan hasilnya hanya
dalam satu set informasi genetik. Telur bertemu dengan sperma, dan mereka
menggabungkan informasi genetik mereka bersama-sama. Ketika dua
bergabung, proses pembuahan selesai, dan telur yang dibuahi sekarang disebut
zigot.
b. Gejala
Gejala Fertilisasi yang berbeda untuk setiap wanita. Beberapa wanita mengalami
gejala yang berbeda untuk setiap kehamilan, juga. Di bawah ini adalah daftar
dari beberapa gejala awal yang mungkin seorang wanita mungkin mengalami
tepat setelah pembuahan terjadi :
• Sakit menusuk tajam di dalam rahim yang disebabkan oleh sel telur dibuahi
implantasi sendiri
• Implan juga dapat menyebabkan beberapa bercak atau pendarahan
• Sering buang air kecil yang disebabkan oleh uterus berkembang dan
menempatkan tekanan pada kandung kemih
• payudara Lebih besar, lebih kuat, dan lembut
• Pusing pendek dari menegak hormon
c. Ringkasan
Fertilisasi manusia adalah proses yang sangat rumit dengan banyak langkah
yang terjadi dalam waktu singkat. Definisi ini tidak serumit proses. Fertilisasi
manusia pada dasarnya adalah perpaduan dari telur dan sperma menghasilkan
zigot. Seorang wanita mungkin dapat memberitahu saat telur dibuahi tertanam
sendiri dalam rahimnya atau mungkin tidak tahu dia hamil selama berbulan-
bulan. Meskipun Fertilisasi manusia membutuhkan sama langkah-demi-langkah
proses, setiap perjalanan dan gejala yang dihasilkan bisa berbeda.

Gambar Proses fertilisasi

C. IMPLANTASI  (NIDASI)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endrometerium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast, yang
mampu mengahancurkan atau mencairkan jaringan.Ketika blastula mencapai
rongga rahim, jaringan endrometerium ini banyak mengadung nutrisi untuk
buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan
mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan
akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi
terjadi pada dinding depan atau belakang rahim ( korpus ) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel lebih kecil
yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk endoterm dan yolk sac,
sedangkan sel-sel yang lebih besar menjadi endoterm dan membentuk ruang
amnion. Terbentuklah suatu lempeng embrional diantara amnion dan yokl sac.
Sel-sel trofoblast mesodermal yang tumbuh di sekitar mudigah akan melapisi
bagian dalam trofoblast, sehingga terbentuklah sekat korionik yang kelak
menjadi korion. Sel –sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan, yaitu
sititrofoblast(sebelah dalam) dan sinsiotrofoblast ( sebelah luar ).
Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-
cabang dan di sebut sebagai korion frondosum,sedangkan yang berhubungan
dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga
akhirnya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon
human chorionic gonadotropin (HCG).

******************************

Anda mungkin juga menyukai