BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu
yang sudah ada dan merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi
bertujuan untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies dari kepunahan. Dalam
upaya melestarikan kelangsungan hidupnya, setiap organisme harus mampu
memperbanyak diri sehingga setiap generasi mampu menghasilkan generasi
sebelumnya yang mati karena pemangsa, parasit atau karena telah berumur tua.
Proses reproduksi berbeda dengan proses yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup sehari-hari seperti: makan, pertukaran gas dan ekskresi, proses reproduksi
tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap organisme, tetapi tanpa
reproduksi suatu spesies akan punah.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dapat kita ketahui bahwa
kelangsungan hidup individu, sebagian ditujukan untuk memenuhi kemampuan
reproduksi yang mutlak bagi kelestarian suatu spesies. Salah satu ciri tersebut
adalah berkembang biak atau reproduksi merupakan kenyataan bahwa tak ada satu
pun makhluk hidup yang hidup terus menerus tanpa batas. Semua akan
mengalami kematian, namun tak satu pun organisme yang tidak ingin eksis,
semua ingin hidup, semua berjuang untuk tetap lestari. Semua makhluk hidup
mempunyai keturunan untuk melestarikan sifat-sifatnya dan meneruskan
eksistensinya
sehingga
makhluk
hidup
bertujuan
bereproduksi.Penelitian
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui
Oogenesis dan Proses Oogenesis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gametogenesis
Gametogenesis merupakan proses pembentukan kelamin sistem reproduksi
pada pria terdiri atas organ-organ reproduksi, sistem reproduksi pria mampu
menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari. Manusia melakukan
reproduksi secara seksual dengan menggunakan alat reproduksi. Alat reproduksi
manusia berfungsi setelah masa puberitas.
a. Organ Reproduksi wanita Luar
1. Labia Mayor (bibir luar vagina yang tebal), berlapiskan lemak
2. Mons Veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang
tampak mebukit
3. Labia Minora (bibir kecil) yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis,
tidak di lapisi oleh lemak
4. Klitoris, tonjolan kecil disebut juga Kelentit
5. Orificium urethra(muara saluran kencing)
6.Hymen (selaput darah), berlokasindi bawah saluran kencing yang mengelilingi
lubang vagina.
b. Alat Kelamin Dalam
1. Ovarium (indung telur Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga
perut, yaitu di daerah pinggang kiri dan kanan. Dan Ovarium di selubungi kapsul
pelindung dan mengandung beberapa Folikel
2. Vagina Vagina ialah sebuah tabung berlapiskan otot yang mebujur, ke arah
belakang dan atas Serviks (mulut rahim)
3. Rahim (uterus) Rahim merupakan ruangan pertumbuhan dan perkembangan
janin.
4. Tuba fallofi Ovinduk berjumlah sepasang. Oviduk menghubungkan dengan
rahim (uterus) ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbriae)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Grametogenesis merupakan proses pembentukan kelamin sistem reproduksi
pada pria terdiri atas organ-organ reproduksi, sistem reproduksi pria mampu
menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma.
2. Alat reproduksi tebagi 2 yaitu alat kelamin bagian dalam dan luar bagian luar
terdiri dari, Labia mayora, labia minora, hymen , klitoris & mons veneris. Alat
kelamin bagian dalam terdiri dari, Ovarium, oviduk(tuba falofi) uterus(rahim) dan
vagina.
3. Oogenesi terdapat di ovarium. Di ovarium tersedia calon-Calon sel telur yang
terbentuk sejak bayi lahir, oosit di kelilingi oleh folikel yang tterus berkembang
yang lama-kelamaan akan di pisahkan folikel-folikel di sekelingnya oleh
zonapelussida. Folikel-folikel ini membelah berkali-kali dan membentuk folikel
graaf (folikel yang masak), di antaranya mempunyai rongga kemudian sel-sel
folikel meproduksi estrogen. Yang merangsang hifofisis untuk mengsekresikan
LH(Luteuzing
Ovum
biasanya
hormone)
yang
dibeda-bedakan
mendorong
berdasarkan
Ovulasi
atas
jumlah
(sel
yolk
telur)
atau
deutoplasmanya.
3.2 Saran
Untuk lebih teliti dalam pembutan makalah agar makalah tidak
mempunyai kekurangan atau kesalahan.