PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat reproduksi wanita.
1.3.2 Mahasiswa dapat menjelaskan bagian dari genetalia interna.
1.3.3 Mahasiswa dapat menjelaskan bagian dari genetalia eksterna.
1.3.4 Mahasiswa dapat menyebutkan organ reproduksi.
1.3.5 Mahasiswa dapat menjelaskan hormon-hormon reproduksi.
1.3.6 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kehamilan.
1.3.7 Mahasiswa dapat memahami proses kehamilan itu terjadi.
1.3.8 Mahasiswa dapat memahami tumbuh kembang sampai aterm.
1.3.9 Mahasiswa dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Struktur. Ovarium dilapisi epithelium germinal (permukaan) Jaringan ikat
ovarium disebut stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan
medulla pada bagian dalam.
a. Medula ovarium adalah area terdalam. Medula mengandung pembuluh
darah dan limfatik, serabut saraf, sel-sel otot polos, dan sel-sel jaringan
ikat.
b. Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung
folikel ovarian, yaitu unit fungsional pada ovarium.
3. Oogenesis-perkembangan folikel ovarian.
a. Oogenesis prenatal. Oogonium berproliferasi selama kehidupan hanin
dan merupakan asal dari 6 sampai 7 juta oosit primer.
1) Setiap oosit primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel
folikular yang disebut folikel primordial.
2) Oosit primer akan tetap berada pada tahap profase I meiosis selama
kehidupan janin dan setelah lahir sampai pubertas
3) Jumlah folikel primordial dapat berkurang seiring usia karena
atresia.
b. Oogenesis postnatal
1) Saat lahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium berkurang
menjadi 2 juta.
2) Pada usia tujuh tahun, 3000.000 oosit primer bertahan; saat
pubertas, 50.000 sampai 100.000 folikel mampu bertahan untuk
menyediakan oosit pada ovulasi mendatang.
3) Kebalikan dengan laki-laki, yang terus-menerus memproduksi
spermatogonta dan spermatosit primer, perempuan dilahirkan
dengan semua oosit [primer yang pernah mereka miliki. Dari
kumpulan oosit yang sudah berkurang, hanya 350 sampai 400 (satu
setiap bulan) akan matur dan akan terovulasi selama tahun-tahun
reproduktif.
c. Oogenesis postpubertal. Saat pubertas, di bawah pengaruh gonadotropin
hipofisis dan GnRH hipotalamik, siklus perkembangan folikel
4
primordial dimulai. Setiap bulan, sejumlah folikel primer terbentuk dari
beberapa folikel primordial dan salah satu diantaranya akan mengalami
maturitas dan ovulasi.
1) Folikel primer
a) Oosit primer distimulasi untuk membesar. Sel-sel folikular di
sekitarnya akan membelah diri untuk membentuk lapisan ganda
sel-sel granulose.
b) Lapisan zona pellucida bening non-selular terbentuk antara
oosit dan sel-sel granulose.
c) Sel-sel stroma di sekitar folikel primer membentuk dua lapisan;
teka interna, tersusun dari sel-sel sekretori yang mensekresi
estrogen, dan teka eksterna, lapisan jaringan ikat terluar.
d) Ruang-ruang akan terbentuk antar sel-sel granulose yang
kemudian dipenuhi cairan folikular. Kemudian, ruang-ruang
tersebut akan bergabung untuk membentuk sebuah antrum, atau
rongga, dalam folikel.
2) Folikel sekunder
a) Folikel yang sedang tumbuh dengan sebuah antrum di
dalamnya disebut folikel sekunder. Ada sekitar 20 sampai 50
folikel ynag mencapai tahap antral, tetapi hanya satu yang akan
matur untuk ovulasi.
b) Cumulus oophorus adalah tumpukan sel-sel granulose yang
menyelubungi dan menunjang oosit dalam folikel sekunder.
Korona radiate dibentuk oleh sel-sel granulose yang
mengelilingi oosit.
c) Oosit primer terdoronh ke salah satu rongga antral akibat
akumulasi cairan antral dan masuk ke dalam rongga.
3) Folikel matur (Graafian)
a) Foloikel utama yang akan berovulasi memerlukan waktu 10
sampai 14 hari untuk terbentuk. Folikel bermigrasi ke
5
permukaan ovarium untuk membentuk tonjolan (stigma)
sebelum ruptur melalui jaringan ovarian.
b) Sebelum ovulasi, oosit primer dalam folikel matang
menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Pembagian
sitoplasma tidak sama; oosit sekunder menerima setengah
jumlah kromosom dan hamper semua sitoplasma dan satu
badan polar kecil yang secara perlahan akan berdisintegrasi,
menerima setengah jumlah kromosom sisanya.
c) Oosit sekunder kemudian mengalami metaphase pembelahan
meiosis kedua dan berhenti. Jika oosit dibuahi setelah ovulasi,
pembelahan meiosis akan berlanjut.
4) Ovulasi
a) Oosit membebaskan diri dari sel-sel yang menyelubungi dan
mengambang bebas dalam antrum yang diselubungi korona
radiate.
b) Oosit terdorong keluar dari permukaan ovarium disertai dengan
sebagian cairan folikular dan korona radiate yang melekat
padanya.
c) Jika oosit tidak dibuahi, oosit akan berdisintegrasi dalam
beberapa hari.
5) Korpus luteum (badan kuning) terbentuk dalam ovarium pada
folikel yang kosong .
a) Dinding folikel kosong runtuh; sel granulosanya mengalami
perubahan structural dan biokimia sehingga menjadi sel lutein.
Sel lutein korpus luteum memproduksi estrogen dan
progesterone yang akan mencapai puncak aktivitas pada 5
sampai 7 hari serelah ovulasi. Korpus luteum akan beregresi
dan berdeteriorasi pada hari ke-15 setelah ovulasi, kecuali
fertilisasi terjadi.
6
B. Dua tuba uterin (tuba fallopil atau oviduk) menerima dan mentranspor oosit
ke uterus setelah ovulasi.
1. Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm,ditopang
oleh ligament besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada uterus dan
ujung lainnya membuka ke dalam rongga pelvis.
a. Infundibulum adalh ujung terbuka menyerupai corong (ostium) pada
tuba uterin. Bagian ini memiliki prosesus motil menyerupai jarring
(fimbria) yang merentang di atas permukaan ovarium untuk membantu
menyapu oosit terovulasi ke dalam tuba.
b. Ampula adalah bagian tengah segmen tuba
c. Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.
2. Dinding tuba uterin terdiri dari serabut otot polos, jaringan ikat, dan sebuah
lapisan epitel bersilia yang sirkular, tersusun secara longitudinal. Oosit
memerlukan waktu 4 sampai 5 hari untuk sampai ke uterus.
3. Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba falloppi.
C. Uterus adalah organ tunggal muscular dan berongga. Oosit yang telah dibuahi
akan tertanam dalam lapisan endometrium uterus dan dipenuhi kebutuhan
nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang sampai lahir.
1. Ukuran dan lokasi. Uterus berbentuk seperti buah pir terbalik dan dalam
keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm, lebar 5cm, dan diameter 2,3
cm (3 inci x 2 inci x 1 inci). Organ ini terletak dalam rongga pelvis di
antara rectum dan kandung kemih. Pada beberapa perempuan, uterus secara
normal dapat teretrofleksi dan teretroversi sehingga menindih rectum.
2. Penopang. Uterus pada dasarnya ditopang oleh lipatan peritoneal, ligament
besar yang melekatkan uterus pada dinding pelvis. Ligamen bundar merentang
dari sudut lateral uterus, melewati kanal inguinal menuju labia mayora. Uterus
juga diikat oleh ligament cardinal dan uterosakral.
7
3. Struktur
a. Dinding uterus terdiri dari bagian terluar serosa (perimetrium); bagian
tengah meometrium (lapisan otot polos); dan bagian terdalam lapisan
endometrium.Endometrium terdiri dari dua lapisan :
1) Lapisan superficial endometrium berukuran tebal. Lapisan ini
mengandung kelenjar yang merespon hormon steroid.
2) Lapisan basal tidak berubah selama siklus berlangsung.
b. Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior terhadap
mulut tuba uterin.
c. Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang membungkus
rongga uterus.
d. Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang yang terkonstriksi.
e. Partio vaginlais adalah bagian serviks yang menonjol ke dalam ujung
bagian atas vagina.
4. Suplai darah. Darah arteri memperdarahi uterus melalui arteri-arteri uterus
dan bercabang menjadi arteri ovarian dan vagina.
a. Dalam dinding uterus, arteri menjadi arteri arkuata, kemudian bercabang
menembus miometrium sebagai arteri radial. Suplai darah ke
endometrium signifikan dengan proses menstruasi.
b. Darah kembali dari uterus melalui vena uterus yang parallel dengan
jalur arteri.
8
sebagai lapisan vaginal. Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor
yang terikat pada membrane untuk estrogen.
3. Cairan dan haluaran vaginal. Vagina dilembapkan dan dilumasi oleh cairan
yang berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan sekresi dari kelenjar-
kelenjar serviks. pH cairan vaginal bergantung pada kadar estrogen.
1) Saat masa reproduktif, haluaran vaginal bersifat asam (pH 3,5 sampai
4,0). Karena stimulasi estrogen, sel-sel mukosa menyimpan glikogen
yang akan dimetabolis menjadi asam laktat oleh bakteri normal vaginal.
2) Sebelum pubertas dan setelah menopause, sedikit stimulasi estrogen
mengakibatkan sedikit akumulasi glikogen dalam sel-sel mukosa dan pH-
nya menjadi basa.
3) Haluaran yang asam dan epithelium yang tebal melindungi vagina dari
infeksi bekteri berbahaya. Infeksi juga sering terjadi pada perempuan di
masa reproduktif jika bakteri normalvaginal diganggu atau dihancurkan
oleh alat kontrasepsi kimia atau antibiotic.
9
1) Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang (badan), dan satu glans
klitoris bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitif.
2) Batang klitoris mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari
jaringan erektil.
5. Vestibula adalah area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut
uretra, mulut vagina, dan duktus kelenjar Bartolin (vestibular besar).
1) Kelenjar Bartolin homolog dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki.
Kelenjar ini memproduksi beberapa tetes sekresi mucus untuk membantu
melumasi orifisium vaginal saat eksitasi seksual.
2) Bulba vestibular adalah massa jaringan erektil dalam di substansi jaringan
labial. Bagian ini sebanding dengan korpora spongiosum penis.
6. Orifisium uretra adalah jalur keluar urine dari kandung kemih. Tepi lateralnya
mengandung duktus untuk dua kelenjar parauretral yang dianggap homolog
dengan kelenjar prostate pada laki-laki.
7. Mulut vagina terletak di bawah orifisium uretra. Himen (selaput dara), suatu
membrane yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina.
8. Perineum (pada laki-laki dan perempuan) adalah area berbentuk seperti intan
yang terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi
posterior dank e tuberositas iskial di sisi lateral.
10
a. Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus
dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus
laktiferus (ampula) sebelum muncul untuk memperforasi putting dengan
15 sampai 20 mulut (opening).
b. Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligament
suspensorium Cooper (berkas jaringan ikat fibrosa) Ligamen
suspensorium ini merentang dari fasia dalam pada otot pektoralis sampai
fasia tepat di bawah kulit.
c. Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus
kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di
alveoli sekretori.Setelah kelahiran sel-sel alveolar ini mensitesis dan
mensekresi susu.
d. Putting memiliki kulit berpigmen dan berkerut yang membentang keluar
sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk areola. Areola mengandung
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat yang besar.Tidak ada otot di
payudara.
2) Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara.
a. Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mamaria internal, yang
merupakan cabang arteri subklavia. Kontribusi tambahan berasal
daricabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui
vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena cava superior.
b. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, putting, dan
areola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Denagn demikian, limfe
dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar.
2. Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih
tinggi dan responsif secara seksual. Protein di kulit mengandung pheromone
(sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit) yang berfungsi
sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di
kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di
dalam urine, plasma, keringat dan liur.
11
2.5 Hormon-hormon reproduksi
1. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH / LH ).
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap
GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel
granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di
testis).
3. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH
berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa)
dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge).
4. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di
ovarium secara primer dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang
5. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
12
diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal
jika terjadi implantasi.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan
10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada
trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai
akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan
awal.
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di
ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa
laktasi / pascapersalinan.
13
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang kompleks.
2. Migrasi spermatozoa dan ovum
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks
pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks dari
panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel intertisial Leydig sehingga
spermatogonium dapat mengalami proses mitois.
3. Konsepsi dan pertumbuhan zigot
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilasi
dan membentuk zigot.
4. Nidasi (implantasi pada uterus)
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa terbentuk zigot yang lain
beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil kosepsi terus berjalan menuju uterus. Hasil
pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 Mu atau
0,01 mm dan disebut stadia morula. Selama pembelahan sel di bagian dalam terjadi
pembentukan sel di bagian luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata
yang menjadi sel trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu
mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum
gravidarum.
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan disebut “blastula”. Perkembangan dan pertumbuhan berjalan,
blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk
mengadakan nidasi. Sementara itu fase sekresi endometrium telah makin gembur dan
makin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas yang
meliputi “primer vili korealis” melakukan destruksi enzimatik-proteolitik, sehingga
dapat menanamkan diri didalam endometrium.
Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke
6 sampai ke 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke dalam
endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda Hartman.
14
5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implamentasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan
atau belakang pada blastula penyebaran sel trofoblas yang tumbuh kembang tidak
rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam
endometrium. Sel trofoblas mendestruksi endometrium sampai terjadi, pembentukan
plasenta yang berasal dari primer vili korealis.
Fungsi Plasenta :
a. Sebagai alat nutrisi untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan pekembangan janin
b. Sebagai alat pembuangan sisa metabolisme
c. Sebagai alat pernapasan dimana janin mengambil O2 dan membuang CO2
d. Menghasilkan hormon pertumbuhan dan persiapan pemberian ASI
e. Sebagai alat penyalur antibodi ke tubuh janin
f. Sebagai barrier atau filter
g. Fungsinya belum diketahui. (Manuaba, 1998)
15
c. Pada pemeriksaan dalam dijumpai
Tanda hegar : Perlunakan isthmus
Tanda chadwicks : Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
Tanda piscaseck : Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut
Tanda braxton hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraks
Teraba ballotement : Pantulan yang terjadi setelah uterus diketuk
d. Pemeriksanaan tes biologis kehamilan positif
3. Tanda pasti kehamilan (Manuaba, 1998)
1) Gerakan janin dalam rahim :
a. Terlihat / teraba gerakan janin
b. Teraba bagian – bagian janin
2) Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotografi, alat doppler.
b. Dilihat dengan ultrasonagrafi
c. Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi.
16
sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus
indung telur.Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk
17
Perkembangan janin pada minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutupSistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan
kaki pun mulai tampak
18
Perkembangan janin pada minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung.
19
Perkembangan janin pada minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Kulit
bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini,
beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup
20
Perkembangan janin pada minggu ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi
kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu
membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan
panjang hampir 16 cm.
21
Perkembangan janin pada minggu ke-24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari
plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan
surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
22
Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada
anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia kehamilan di
minggu-minggu akhir trimester dua.
23
- Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang
menimbulkan rasa nyeri.
- Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat.
Bila sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi
dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
24
- Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara
umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi
terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa
dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik.
25
-Panjang 48 cm.
- Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu
mengalami puncak gangguan emosional.
- ibu dapat melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal menjelang
persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi
rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
26
3.0 Lampiran Gambar Tumbuh Kembang Janin
Trimester 1
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3
M i n g g u
M i n g g u k e - 5
M i n g g u k e - 6
M i n g g u
M i n g g u k e - 8
Minggu ke-9
Trimester 2
M i n g g u
M i n g g u k e - 1 4
Minggu ke-15
27
Minggu ke-16 Minggu ke-17 Minggu ke-18
Trimester 3
28
Minggu ke-36
Minggu ke-40
BAB III
PENUTUP
29
3.1 Kesimpulan
- Alat reproduksi wanita
Terdiri dari alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak
dalam rongga panggul. Pada eksternal (sampai vagina) : berfungsi sebagai
kopulasi. Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst,
implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
- Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
- Tahap perkembangan janin dimulai pada akhir minggu kedelapan trimester
pertama (minggu 1 sampai 12) dan berlanjut sampai partus. Semua system
tubuh telah terbentuk setelah minggu kedelapan; periode janin yang
berikutnya berkaitan dengan pertumbuhan dan diferensiasi organ yang
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bibilung.wordpress.com/2007/11/08/tumbuh-kembang-otak-bayi.html
30
http://noonees.blogspot.com/2009/06/pertumbuhan-dan-perkembangan-janin.html
31