Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem reproduksi pada laki-laki dan perempuan berkaitan dengan
kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, system ini
berbeda dengan system organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan
homeostatis dan kemampuan bertahan hidup individu.
Organ kelamin primer adalah gonad, yaitu ovarium pada perempuan.
Organ kelamin aksesoris adalah saluran reproduksi dan kelenjar yang
berkaitan dengan transport, pemberian nutrisi, dan perlindungan gamet setelah
meninggalkan gonad. Genitalia eksternal juga termasuk organ kelamin
aksesoris. Sistem reproduksi perempuan terdiri dari ovarium, duktus ovum,
uterus, vagina, genitalia eksternal, dan kelenjar mammae.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Sebutkan alat reproduksi wanita ?
1.2.2 Apa saja bagian dari genetalia interna ?
1.2.3 Apa saja bagian dari genetalia eksterna ?
1.2.4 Apa saja organ reproduksi / organ seksual ekstragonadal ?
1.2.5 Apa saja hormon-hormon reproduksi ?
1.2.6 Bagaimana Konsep Dasar kehamilan ?
1.2.7 Bagimana Proses Kehamilan itu terjadi ?
1.2.8 Bagaimana tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm ?
1.2.9 Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat menyebutkan alat-alat reproduksi wanita.
1.3.2 Mahasiswa dapat menjelaskan bagian dari genetalia interna.
1.3.3 Mahasiswa dapat menjelaskan bagian dari genetalia eksterna.
1.3.4 Mahasiswa dapat menyebutkan organ reproduksi.
1.3.5 Mahasiswa dapat menjelaskan hormon-hormon reproduksi.
1.3.6 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kehamilan.
1.3.7 Mahasiswa dapat memahami proses kehamilan itu terjadi.
1.3.8 Mahasiswa dapat memahami tumbuh kembang sampai aterm.
1.3.9 Mahasiswa dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat reproduksi wanita


Terdiri dari alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak
dalam rongga panggul. Pada eksternal (sampai vagina) : berfungsi sebagai
kopulasi. Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst,
implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan/dipengaruhi oleh
hormon-hormon gondaotropin/steroid dari poros hormonal thalamus –
hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem
ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi :
payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

2.2 Genetalia Interna


A. Ovarium, panjang 3 sampai 5
cm, lebar 2 sampai 3cm, dan
tebal 1 cm. Berbentuk seperti
kacang kenari.
1. Lokasi dan perlekatan.
Masing-masing ovarium
terletak pada dinding
samping rongga pelvis
posterior dalam sebuah
ceruk dangkal, yaitu fosa
ovarian, dan ditahan dalam
posisi tersebut oleh mesenterium pelvis (lipatan peritoneum antara
peritoneum visceral dan peritoneum parietal). Ovarium adalah satu-satunya
organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal (terletak di belakang
peritoneum)

3
2. Struktur. Ovarium dilapisi epithelium germinal (permukaan) Jaringan ikat
ovarium disebut stroma dan tersusun dari korteks pada bagian luar dan
medulla pada bagian dalam.
a. Medula ovarium adalah area terdalam. Medula mengandung pembuluh
darah dan limfatik, serabut saraf, sel-sel otot polos, dan sel-sel jaringan
ikat.
b. Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung
folikel ovarian, yaitu unit fungsional pada ovarium.
3. Oogenesis-perkembangan folikel ovarian.
a. Oogenesis prenatal. Oogonium berproliferasi selama kehidupan hanin
dan merupakan asal dari 6 sampai 7 juta oosit primer.
1) Setiap oosit primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel
folikular yang disebut folikel primordial.
2) Oosit primer akan tetap berada pada tahap profase I meiosis selama
kehidupan janin dan setelah lahir sampai pubertas
3) Jumlah folikel primordial dapat berkurang seiring usia karena
atresia.
b. Oogenesis postnatal
1) Saat lahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium berkurang
menjadi 2 juta.
2) Pada usia tujuh tahun, 3000.000 oosit primer bertahan; saat
pubertas, 50.000 sampai 100.000 folikel mampu bertahan untuk
menyediakan oosit pada ovulasi mendatang.
3) Kebalikan dengan laki-laki, yang terus-menerus memproduksi
spermatogonta dan spermatosit primer, perempuan dilahirkan
dengan semua oosit [primer yang pernah mereka miliki. Dari
kumpulan oosit yang sudah berkurang, hanya 350 sampai 400 (satu
setiap bulan) akan matur dan akan terovulasi selama tahun-tahun
reproduktif.
c. Oogenesis postpubertal. Saat pubertas, di bawah pengaruh gonadotropin
hipofisis dan GnRH hipotalamik, siklus perkembangan folikel

4
primordial dimulai. Setiap bulan, sejumlah folikel primer terbentuk dari
beberapa folikel primordial dan salah satu diantaranya akan mengalami
maturitas dan ovulasi.
1) Folikel primer
a) Oosit primer distimulasi untuk membesar. Sel-sel folikular di
sekitarnya akan membelah diri untuk membentuk lapisan ganda
sel-sel granulose.
b) Lapisan zona pellucida bening non-selular terbentuk antara
oosit dan sel-sel granulose.
c) Sel-sel stroma di sekitar folikel primer membentuk dua lapisan;
teka interna, tersusun dari sel-sel sekretori yang mensekresi
estrogen, dan teka eksterna, lapisan jaringan ikat terluar.
d) Ruang-ruang akan terbentuk antar sel-sel granulose yang
kemudian dipenuhi cairan folikular. Kemudian, ruang-ruang
tersebut akan bergabung untuk membentuk sebuah antrum, atau
rongga, dalam folikel.
2) Folikel sekunder
a) Folikel yang sedang tumbuh dengan sebuah antrum di
dalamnya disebut folikel sekunder. Ada sekitar 20 sampai 50
folikel ynag mencapai tahap antral, tetapi hanya satu yang akan
matur untuk ovulasi.
b) Cumulus oophorus adalah tumpukan sel-sel granulose yang
menyelubungi dan menunjang oosit dalam folikel sekunder.
Korona radiate dibentuk oleh sel-sel granulose yang
mengelilingi oosit.
c) Oosit primer terdoronh ke salah satu rongga antral akibat
akumulasi cairan antral dan masuk ke dalam rongga.
3) Folikel matur (Graafian)
a) Foloikel utama yang akan berovulasi memerlukan waktu 10
sampai 14 hari untuk terbentuk. Folikel bermigrasi ke

5
permukaan ovarium untuk membentuk tonjolan (stigma)
sebelum ruptur melalui jaringan ovarian.
b) Sebelum ovulasi, oosit primer dalam folikel matang
menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Pembagian
sitoplasma tidak sama; oosit sekunder menerima setengah
jumlah kromosom dan hamper semua sitoplasma dan satu
badan polar kecil yang secara perlahan akan berdisintegrasi,
menerima setengah jumlah kromosom sisanya.
c) Oosit sekunder kemudian mengalami metaphase pembelahan
meiosis kedua dan berhenti. Jika oosit dibuahi setelah ovulasi,
pembelahan meiosis akan berlanjut.
4) Ovulasi
a) Oosit membebaskan diri dari sel-sel yang menyelubungi dan
mengambang bebas dalam antrum yang diselubungi korona
radiate.
b) Oosit terdorong keluar dari permukaan ovarium disertai dengan
sebagian cairan folikular dan korona radiate yang melekat
padanya.
c) Jika oosit tidak dibuahi, oosit akan berdisintegrasi dalam
beberapa hari.
5) Korpus luteum (badan kuning) terbentuk dalam ovarium pada
folikel yang kosong .
a) Dinding folikel kosong runtuh; sel granulosanya mengalami
perubahan structural dan biokimia sehingga menjadi sel lutein.
Sel lutein korpus luteum memproduksi estrogen dan
progesterone yang akan mencapai puncak aktivitas pada 5
sampai 7 hari serelah ovulasi. Korpus luteum akan beregresi
dan berdeteriorasi pada hari ke-15 setelah ovulasi, kecuali
fertilisasi terjadi.

6
B. Dua tuba uterin (tuba fallopil atau oviduk) menerima dan mentranspor oosit
ke uterus setelah ovulasi.
1. Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan diameter 0,7 cm,ditopang
oleh ligament besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada uterus dan
ujung lainnya membuka ke dalam rongga pelvis.
a. Infundibulum adalh ujung terbuka menyerupai corong (ostium) pada
tuba uterin. Bagian ini memiliki prosesus motil menyerupai jarring
(fimbria) yang merentang di atas permukaan ovarium untuk membantu
menyapu oosit terovulasi ke dalam tuba.
b. Ampula adalah bagian tengah segmen tuba
c. Ismus adalah segmen terdekat dari uterus.
2. Dinding tuba uterin terdiri dari serabut otot polos, jaringan ikat, dan sebuah
lapisan epitel bersilia yang sirkular, tersusun secara longitudinal. Oosit
memerlukan waktu 4 sampai 5 hari untuk sampai ke uterus.
3. Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba falloppi.

C. Uterus adalah organ tunggal muscular dan berongga. Oosit yang telah dibuahi
akan tertanam dalam lapisan endometrium uterus dan dipenuhi kebutuhan
nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang sampai lahir.
1. Ukuran dan lokasi. Uterus berbentuk seperti buah pir terbalik dan dalam
keadaan tidak hamil memiliki panjang 7 cm, lebar 5cm, dan diameter 2,3
cm (3 inci x 2 inci x 1 inci). Organ ini terletak dalam rongga pelvis di
antara rectum dan kandung kemih. Pada beberapa perempuan, uterus secara
normal dapat teretrofleksi dan teretroversi sehingga menindih rectum.
2. Penopang. Uterus pada dasarnya ditopang oleh lipatan peritoneal, ligament
besar yang melekatkan uterus pada dinding pelvis. Ligamen bundar merentang
dari sudut lateral uterus, melewati kanal inguinal menuju labia mayora. Uterus
juga diikat oleh ligament cardinal dan uterosakral.

7
3. Struktur
a. Dinding uterus terdiri dari bagian terluar serosa (perimetrium); bagian
tengah meometrium (lapisan otot polos); dan bagian terdalam lapisan
endometrium.Endometrium terdiri dari dua lapisan :
1) Lapisan superficial endometrium berukuran tebal. Lapisan ini
mengandung kelenjar yang merespon hormon steroid.
2) Lapisan basal tidak berubah selama siklus berlangsung.
b. Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior terhadap
mulut tuba uterin.
c. Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang membungkus
rongga uterus.
d. Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang yang terkonstriksi.
e. Partio vaginlais adalah bagian serviks yang menonjol ke dalam ujung
bagian atas vagina.
4. Suplai darah. Darah arteri memperdarahi uterus melalui arteri-arteri uterus
dan bercabang menjadi arteri ovarian dan vagina.
a. Dalam dinding uterus, arteri menjadi arteri arkuata, kemudian bercabang
menembus miometrium sebagai arteri radial. Suplai darah ke
endometrium signifikan dengan proses menstruasi.
b. Darah kembali dari uterus melalui vena uterus yang parallel dengan
jalur arteri.

D. Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini


merupakan jalan lahir bayi dan aliran menstruasi, fungsinya adalah sebagai
organ kopulasi perempuan.
1. Ukuran dan lokasi. Vagina panjangnya sekitar 8 cm sampai 10 cm. Organ
ini menghadap uterus pada sudut sekitar 45o dari vestibula genitalia
eksternal dan terletak antara kandung kemih dan uretra di sisi anterior dan
rectum di sisi posterior.
2. Struktur. Dinding vagina tersusun dari atvebtisia terluar, satu lapisan otot
polos, dan epithelium skuamosa bertingkat nonkeratinisasi yang dikenal

8
sebagai lapisan vaginal. Sel-sel pada lapisan vaginal memiliki reseptor
yang terikat pada membrane untuk estrogen.
3. Cairan dan haluaran vaginal. Vagina dilembapkan dan dilumasi oleh cairan
yang berasal dari kapilar pada dinding vaginal dan sekresi dari kelenjar-
kelenjar serviks. pH cairan vaginal bergantung pada kadar estrogen.
1) Saat masa reproduktif, haluaran vaginal bersifat asam (pH 3,5 sampai
4,0). Karena stimulasi estrogen, sel-sel mukosa menyimpan glikogen
yang akan dimetabolis menjadi asam laktat oleh bakteri normal vaginal.
2) Sebelum pubertas dan setelah menopause, sedikit stimulasi estrogen
mengakibatkan sedikit akumulasi glikogen dalam sel-sel mukosa dan pH-
nya menjadi basa.
3) Haluaran yang asam dan epithelium yang tebal melindungi vagina dari
infeksi bekteri berbahaya. Infeksi juga sering terjadi pada perempuan di
masa reproduktif jika bakteri normalvaginal diganggu atau dihancurkan
oleh alat kontrasepsi kimia atau antibiotic.

2.3 Genetalia Eksterna


Genitalia eksternal secara kesatuan disebut vulva atau pudendum
1. Mons pubis adalah bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas
simfisis pubis. Bagian ini tertutup rambut pubis setelah pubertas.
2. Labia mayora adalah dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah
dari mons pubis dan menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara
pertemuan dua lipatan ini dan anus.
3. Labia minora adalah dua lipatan kulit di antara labia mayora. Lipatan ini tidak
berambut tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat.
a. Prepusium klitoris adalah pertemuan lipatan-lipatan labia minora di bawah
klitoris
b. Frenulum adalah area lipatan di bawah klitoris.
4. Klitoris homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan tidak
memiliki mulut uretra.

9
1) Klitoris terdiri dari dua krura (akar), satu batang (badan), dan satu glans
klitoris bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitif.
2) Batang klitoris mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari
jaringan erektil.
5. Vestibula adalah area yang dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut
uretra, mulut vagina, dan duktus kelenjar Bartolin (vestibular besar).
1) Kelenjar Bartolin homolog dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki.
Kelenjar ini memproduksi beberapa tetes sekresi mucus untuk membantu
melumasi orifisium vaginal saat eksitasi seksual.
2) Bulba vestibular adalah massa jaringan erektil dalam di substansi jaringan
labial. Bagian ini sebanding dengan korpora spongiosum penis.
6. Orifisium uretra adalah jalur keluar urine dari kandung kemih. Tepi lateralnya
mengandung duktus untuk dua kelenjar parauretral yang dianggap homolog
dengan kelenjar prostate pada laki-laki.
7. Mulut vagina terletak di bawah orifisium uretra. Himen (selaput dara), suatu
membrane yang bentuk dan ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina.
8. Perineum (pada laki-laki dan perempuan) adalah area berbentuk seperti intan
yang terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi
posterior dank e tuberositas iskial di sisi lateral.

2.4 Organ reproduksi / organ seksual ekstragonadal


1. Kelenjar Mammae
Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini
menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan
dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar
mammae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi untuk produksi
susu (laktasi) setelah kelahiran bayi
1) Struktur. Setiap payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan
adipose yang tertutup kulit pada dinding anterior dada.Payudara terletak di
atas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis
jaringan ikat.

10
a. Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus
dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus
laktiferus (ampula) sebelum muncul untuk memperforasi putting dengan
15 sampai 20 mulut (opening).
b. Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligament
suspensorium Cooper (berkas jaringan ikat fibrosa) Ligamen
suspensorium ini merentang dari fasia dalam pada otot pektoralis sampai
fasia tepat di bawah kulit.
c. Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus
kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di
alveoli sekretori.Setelah kelahiran sel-sel alveolar ini mensitesis dan
mensekresi susu.
d. Putting memiliki kulit berpigmen dan berkerut yang membentang keluar
sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk areola. Areola mengandung
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat yang besar.Tidak ada otot di
payudara.
2) Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara.
a. Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mamaria internal, yang
merupakan cabang arteri subklavia. Kontribusi tambahan berasal
daricabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui
vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena cava superior.
b. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, putting, dan
areola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Denagn demikian, limfe
dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar.
2. Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih
tinggi dan responsif secara seksual. Protein di kulit mengandung pheromone
(sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit) yang berfungsi
sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di
kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di
dalam urine, plasma, keringat dan liur.

11
2.5 Hormon-hormon reproduksi
1. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi
hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon
gonadotropin (FSH / LH ).
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap
GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel
granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di
testis).
3. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH
berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa)
dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge).
4. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di
ovarium secara primer dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir
serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang
5. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga

12
diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal
jika terjadi implantasi.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan
10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada
trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai
akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan
awal.
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di
ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa
laktasi / pascapersalinan.

2.6 Konsep Dasar kehamilan


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 1998).
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan
yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu.
(Dep.Kes, 1996 ). Kehamilan adalah suatu proses yang akan terjadi bila aspek penting
terpenuhi yaitu ovum, spermatozoa konsepsi dan nidasi (Dep.Kes RI, 1993 ).

2.7 Proses Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi. :

13
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang kompleks.
2. Migrasi spermatozoa dan ovum
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks
pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks dari
panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel intertisial Leydig sehingga
spermatogonium dapat mengalami proses mitois.
3. Konsepsi dan pertumbuhan zigot
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilasi
dan membentuk zigot.
4. Nidasi (implantasi pada uterus)
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa terbentuk zigot yang lain
beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil kosepsi terus berjalan menuju uterus. Hasil
pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum yang besarnya 100 Mu atau
0,01 mm dan disebut stadia morula. Selama pembelahan sel di bagian dalam terjadi
pembentukan sel di bagian luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata
yang menjadi sel trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu
mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum
gravidarum.
Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan disebut “blastula”. Perkembangan dan pertumbuhan berjalan,
blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk
mengadakan nidasi. Sementara itu fase sekresi endometrium telah makin gembur dan
makin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas yang
meliputi “primer vili korealis” melakukan destruksi enzimatik-proteolitik, sehingga
dapat menanamkan diri didalam endometrium.
Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke
6 sampai ke 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke dalam
endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda Hartman.

14
5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implamentasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan
atau belakang pada blastula penyebaran sel trofoblas yang tumbuh kembang tidak
rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam
endometrium. Sel trofoblas mendestruksi endometrium sampai terjadi, pembentukan
plasenta yang berasal dari primer vili korealis.
Fungsi Plasenta :
a. Sebagai alat nutrisi untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan pekembangan janin
b. Sebagai alat pembuangan sisa metabolisme
c. Sebagai alat pernapasan dimana janin mengambil O2 dan membuang CO2
d. Menghasilkan hormon pertumbuhan dan persiapan pemberian ASI
e. Sebagai alat penyalur antibodi ke tubuh janin
f. Sebagai barrier atau filter
g. Fungsinya belum diketahui. (Manuaba, 1998)

2.8 Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm


Tanda – tanda Kehamilan :
1. Tanda dugaan hamil
a. Amenore (terlambat datang bulan)
b. Mual dan muntah
c. Ngidam
d. Sinkope atau pingsan
e. Payudara tegang
f. Sering miksi
g. Konstipasi atau Obstipasi
h. Pigmentasi kulit pada daerah pipi, dinding perut dan sekitar payudara
j. Varices atau penampakan pembuluh darah vena (Manuaba, 1998)
2. Tanda – tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar

15
c. Pada pemeriksaan dalam dijumpai
Tanda hegar : Perlunakan isthmus
Tanda chadwicks : Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
Tanda piscaseck : Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut
Tanda braxton hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraks
Teraba ballotement : Pantulan yang terjadi setelah uterus diketuk
d. Pemeriksanaan tes biologis kehamilan positif
3. Tanda pasti kehamilan (Manuaba, 1998)
1) Gerakan janin dalam rahim :
a. Terlihat / teraba gerakan janin
b. Teraba bagian – bagian janin
2) Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotografi, alat doppler.
b. Dilihat dengan ultrasonagrafi
c. Pemeriksaan dengan alat canggih yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi.

2.9 Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim


Tahap perkembangan janin dimulai pada akhir minggu kedelapan trimester
pertama (minggu 1 sampai 12) dan berlanjut sampai partus. Semua system tubuh
telah terbentuk setelah minggu kedelapan; periode janin yang berikutnya berkaitan
dengan pertumbuhan dan diferensiasi organ yang selanjutnya.

Perkembangan janin pada minggu ke 1


Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun
belum terjadi. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia.
5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu
menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel

16
sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus
indung telur.Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk

Perkembangan janin pada minggu ke-2


Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di
dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada
hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada
endometrium.

Perkembangan janin pada minggu ke-3


Sampai usia kehamilan 3 minggu. Sel telur yang telah membelah menjadi
ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil,
berdiameter 0,1-0,2 mm.

Perkembangan janin pada minggu ke-4


Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin – HCG.
Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan
otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke
jantung).

Perkembangan janin pada minggu ke-5


Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm
adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin
tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut.
Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung,
buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling
dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.

17
Perkembangan janin pada minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutupSistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan
kaki pun mulai tampak

Perkembangan janin pada minggu ke-7


Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram,
kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian
bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri,
begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Perkembangan janin pada minggu ke-8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru
dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki
siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan.
bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut
serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

Perkembangan janin pada minggu ke-9


Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm
dan beratnya sekitar 4 gram.

Perkembangan janin pada minggu ke-10


Semua organ penting yang telah terbentuk Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak
seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

18
Perkembangan janin pada minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung.

Perkembangan janin pada minggu ke-12


Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan
kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut.
Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat.
Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa
millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan
kelopak mata.

Perkembangan janin pada minggu ke-13


Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan
oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk
melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan
beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga
semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Perkembangan janin pada minggu ke-14


Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram.
Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh
tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-
laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum
ada lapisan lemak

19
Perkembangan janin pada minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Kulit
bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini,
beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak
matanya masih tertutup

Perkembangan janin pada minggu ke-16


Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta.
Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam
proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan
berfungsi.
Janin mulai bergerak Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang
bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi berukuran 116 mm dan beratnya
80 gram

Perkembangan janin pada minggu ke-17


Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan
lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Saat
dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari
mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk

Perkembangan janin pada minggu ke-18


Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia
pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Panjangnya
sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.
Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

20
Perkembangan janin pada minggu ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi
kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu
membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan
panjang hampir 16 cm.

Perkembangan janin pada minggu ke-20


Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan
panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan
dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini.

Perkembangan janin pada minggu ke-21


Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau
menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus
besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya
20 cm

Perkembangan janin pada minggu ke-22


Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap
minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan
tubuh semakin proporsional

Perkembangan janin pada minggu ke-23


Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur
sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan
lemak. Ia memiliki kebiasaaan menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram
Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk
sempurna.

21
Perkembangan janin pada minggu ke-24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari
plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan
surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang

Perkembangan janin pada minggu ke-25


Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat.
Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut
bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera
penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi
(nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan
tinggi badan 34-37 cm.

Perkembangan janin pada minggu ke-26


Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai
terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang
ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda
akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-
780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Perkembangan janin pada minggu ke-27


Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm
dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm.
Di minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di
bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya
dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak. Jika
terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak memunculkan
katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau keputihan.

22
Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada
anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia kehamilan di
minggu-minggu akhir trimester dua.

Perkembangan janin pada minggu ke-28


- Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar.
- Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut
jantungnya pun kian mudah didengar.
- Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan
kisaran panjang 35-38 cm.
- Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah
jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan.
- Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut
kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk,
sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.

Perkembangan janin pada minggu ke-29


- Beratnya sekitar 1250 gram
- Panjang rata-rata 37 cm.
- Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan
keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya.
- Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun
bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup
pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna.

Perkembangan janin pada minggu ke-30


- Beratnya mencapai 1400 gram
- Kisaran panjang 38 cm.
- Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak
nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah besar kehamilan.

23
- Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang
menimbulkan rasa nyeri.
- Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat.
Bila sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi
dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.

Perkembangan janin pada minggu ke-31


- Berat bayi sekitar 1600 gram
- Taksiran panjang 40 cm.
- Waspadai bila pada ibu muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan,
sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan
darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.
- Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki
jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan
berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu.

Perkembangan janin pada minggu ke-32


- Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram
- Panjang tubuh 42 cm.
- Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu
sekali.

Perkembangan janin pada minggu ke-33


- Beratnya lebih dari 2000 gram
- Panjangnya sekitar 43 cm.
- Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari
dinding rahim.

Perkembangan janin pada minggu ke-34


- Berat bayi hampir 2275 gram
- Taksiran panjang sekitar 44 cm.

24
- Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara
umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi
terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa
dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik.

Perkembangan janin pada minggu ke-35


- Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm
- Berat 2450 gram.
- Mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru. Kematangan fungsi
paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai
lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.

Perkembangan janin pada minggu ke-36


- Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram
- Panjang 46 cm.
- Pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali
.
Perkembangan janin pada minggu ke-37
- Dengan panjang 47 cm
- Berat 2950 gram,
- Di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ
tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri.
- Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati
sebagian kecil di antaranya
dengan posisi sungsang.
- Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi
kondisi kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai
pembukaan berapa.

Perkembangan janin pada minggu ke-38


- Berat bayi sekitar 3100 gram

25
-Panjang 48 cm.
- Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu
mengalami puncak gangguan emosional.
- ibu dapat melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal menjelang
persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi
rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.

Perkembangan janin pada minggu ke-39


- Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram
- Panjang sekitar 49 cm.
- Di minggu ini perlu siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau
lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani
fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi.
- Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi
dinamik janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat
pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler.
- Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang
saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu
tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.

Perkembangan janin pada minggu ke-40


- Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm
- Berat sekitar 3300 gram.
- Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan.
- Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
- Pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan
menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).

26
3.0 Lampiran Gambar Tumbuh Kembang Janin
Trimester 1
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3

M i n g g u
M i n g g u k e - 5
M i n g g u k e - 6

M i n g g u
M i n g g u k e - 8
Minggu ke-9

Minggu ke-10 Minggu ke-11 Minggu ke-12

Trimester 2

M i n g g u
M i n g g u k e - 1 4

Minggu ke-15

27
Minggu ke-16 Minggu ke-17 Minggu ke-18

Minggu ke-19 Minggu ke-20 Minggu ke-21

Minggu ke-22 Minggu ke-23 Minggu ke-24

Trimester 3

Minggu ke-25 Minggu ke-26 Minggu ke-32

28
Minggu ke-36
Minggu ke-40

BAB III
PENUTUP

29
3.1 Kesimpulan
- Alat reproduksi wanita
Terdiri dari alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak
dalam rongga panggul. Pada eksternal (sampai vagina) : berfungsi sebagai
kopulasi. Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst,
implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
- Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
- Tahap perkembangan janin dimulai pada akhir minggu kedelapan trimester
pertama (minggu 1 sampai 12) dan berlanjut sampai partus. Semua system
tubuh telah terbentuk setelah minggu kedelapan; periode janin yang
berikutnya berkaitan dengan pertumbuhan dan diferensiasi organ yang
selanjutnya.

3.2 Kritik dan saran


Akhirya terselesainya makalah ini, kami selaku penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini yang membahas masalah Anatomi & Fisiologi Sistem
Reproduksi Wanita dan Tumbuh Kembang Janin masih jauh dari kesempurnaan baik
dari segi tata cara penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi
penyajian materinya.
Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing dan dosen yang terlibat dan
penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifat komulatif sangat kami
harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan datang lebih baik dan lebih
sempurna lagi

DAFTAR PUSTAKA

http://bibilung.wordpress.com/2007/11/08/tumbuh-kembang-otak-bayi.html

30
http://noonees.blogspot.com/2009/06/pertumbuhan-dan-perkembangan-janin.html

Kitzinger,Sheila.1995.Kehamila Apa yang Anda Hadapi Hari Per Hari.


Jakarta:Arcan

MacDougall,dr Jane.2003.Kehamilan Minggu demi Minggu.Jakarta:Erlangga

Slone,Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC

31

Anda mungkin juga menyukai