FERTILISASI
Ferstilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum) dengan inti sel
membentuk pronukleus betina yang akan melebur (syngami) dengan pronukleus jantan(berasal
dari inti spermatozoa) membentuk zigot. Jika fertilisasi tidak terjadi makasel telur akan bertahan
Sel telur harus pematangan (maturasi) dan ovulasi, meliputi pematangan sitoplasma
kortek.Pematangan inti pada mamalia terjadi sesaat sebelum diovulasikan (inti ada pada
tahapmetaphase II dari pemeblahan meiosis II, pada anjing tetap pada tahap meiosis I). seltelur
B. NIDASI
Bulan ke-0
Sperma membuahi ovum, membelah, masuk di uterus dan menempel pada hari ke-11
Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang, otak, dan saraf
tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencernaan juga sudah terbentuk.
b. Minggu ke-8 / Bulan ke-2
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah. Raut muka dan bagian utama
otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, tulang dan otot di bawah kulit yang tipis.
Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim di atas simpisis (tulang kemaluan). Embrio menjadi
janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku,
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah atas simpisis
pubis. Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol. Pembuluh
darah berkembang cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang aktif. Pankreas
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat. Verniks
melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit.
Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur, menelan dan
menendang.
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim antara pertengahan pusat
prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas, menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan dalam
paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk janin dua pertiga bentuk saat lahir.
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua pertiga di atas pusat.
Simpanan lemak berkembang di bawah kulit. Janin mulai menyimpan zat besi, kalsium dan
Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggi prosessus xifodeus.
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawah prossesus
xifodeus. Kepala janin masuk PAP (pintu atas panggul), kuku panjang, testis telah turun. Kulit
berbagai reasi seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi
pada lapisan epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi
kurang lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru
dikatakan terjadi kehamilan (Gravid). Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada
permukaan stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma
endometrium dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma
endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir. Selaput janin terdiri atas korion,
amnion, kantung kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan
menjadi plasenta. Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen
A. Cairan Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion.Di dalam ruangan ini
terdapat cairian amnion (likuor amnii).Asal cairan amnion diperkirakan terutama disekresi oleh
dinding selaput amnion/plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urin janin
bahan organik (protein terutama albumin), runtuhnya rambut laguno, vernix caseosa dan sel-
sel epitel.
5. Sirkulasi sekitar 500 cc/jam
B. Plasenta
Plasentasi Pada minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis.
Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami
degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan
1. Morula
Perkembangan plasenta dimulai dari pertumbuhan morula.Morula dihasilkan dengan
reproduksi yang berlanjut dari sel-sel zigot sehingga menyrupai buah murbei. Pembelahan sel ini
dibantu oleh progesteron dari corpus luteum yang bersama-sama dengan estrogen menyiapkan
endometrium untuk menerima ovum yang telah dibuahi pada stadium delapan sel, morula ini
mempunyai diameter kira-kira 2 mm dan mengandung lebih dari 1000 macam protein. Morula
ini masih berada dalam cangkangnya, dan ditopang oleh sitoplasamanya sendiri yang
mengandung progesterone
Hari ke 6-7Morula yang sedang tumbuh ini mendekati endometrium yang berada fase
Pada akhir minggu pertama, sejumlah sel dalam pada morula mulai mengalami
disintegrasi,meninggalkan ruang yang terisi cairan. Sel ini sekarang disebut blastocyst.
Hari ke 7-8 Sel-sel trofoblas yang terletak di atas embrioblas yang berimplentasi di
endometrium dinding uterus, mengadakan proliferasi dan berdiferensiasi menjadi dua lapis yang
berbeda:
a. Sitotrofoblas : terdiri dari selapis sel kuboid, batas jelas,intin tunggal,di sebelah dalam (dekat
embrioblas).
b. Sinsiotrofoblas : terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas, di sebelah luar(berhubungan dengan
Di antara massa embrioblas dengan lapisan sitotrofoblas terbentuk suatu celah yang
makin lama makin besar, yang nantinya akan menjadi Rongga Amniom.
1. Epiblas : Selapis sel kolumnar tinggi, di bagian falm, berbatasan dengn bakal rongga amnion
2. Hipoblas : Selapis sel kuboid kecil,di bagian luar,berbatasan dengan rongga blatokista (bakal
ronnga kuning telur). Unit sel-sel blast ini akan berkambang menjadi janin.
Pada kutub embrional, sel-sel dari hipoblas membentuk selaput tipis yang membatasi
bagian dalam sitotrofoblas (selaput Heuser). Selaput ini bersama dengan hipoblas membentuk
dindin g bakal yolk sac(kandung kuning telur). Rongga terjadi disebut rongga eksoselom
(exocelome space) atau kandung kuning telur sederhana. Dari struktur-struktur tersebut
kemudian akan terbentuk Kandung kuning telur,lempeng korion,dan rongga korion. Pada lokasi
bekas implantasi blastokista di permukaan dinding uterus terbentuk lapisan fibrin sebagai bagian
dari proses penyembuhan luka. Jaringan endometrium di sekitar blastokista yang berimplantasi
glikogen, serta edema. Perubahan ini kemudian meluas ke seluruh bagian endometrium dalam
kavum uteri.Pada stadium ini,zigot berada dalam stadium bilaminar (cakram berlapis dua).
Hari ke 8-9 Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinsiotrofoblas
(selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya disebut stadium berongga (lacunar stage).
Pertumbuhan sinsitium ke dalm stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi pengrusakan
endotel kapilaer sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium tersebut dialiri masuk oleh darah
ibu membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya sitem sirkulasi
pleural,kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate). Bagian yang berbatasan dengan
selaput Heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional splanknopleural.
Menjelang Hari 13-14 Seluruh lingkaran blatokista telah terbenam dalam uterus dan
diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Di dalam lapisan mesoderm
ekstraembrional juga terbentuk celah-celalah yang makin lama makin besar dan bersatu sehingga
terjadi rongga yang memisahkan kandung kuning telur makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini
disebut rongga selom ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau rongga korion
(chorionic space). Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan
sitotrofoblas mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium membentuk sekelompok sel yang
dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Villi menyebabkan
endometrium dan ruang-ruang tadi dengan demikian akan terisi dengan darahj maternal.
Minggu ke-3 Selama minggu ke-3 terjadi percabangan villi chorion primitive.Cabang-
cabang ini disebut villi chorion primitif sekunder,dan di dalamnya mulai terbentuk pembuluh
darah. Disebut villi korion tersier apabila jonjot-jonjot yang tadinya hanya selular kemudian
menjadi suatu jaringan vaskular. Rongga korion makin luas sehingga jaringan embrional makin
terpisah dari selaput korion,hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan mesoderm yang kemudian
menjadi tangkai penghubung (connecting stalk) yang kemudian berkembang menjadi tali pusat.
Vasa di dalam tangkai ini berkembang untuk membentuk dua arteri umbilicalis dan satu
vena umbilicalis untuk fetus.Sejumlah villi korion terus terkubur lebih dalam di dalam desidua
dan disebut villi anchorales (anchoring villi). Villi anchorales ini tidak mengandung pembuluh
darah karena fungsinya hanyalah menstabilkan plasenta yang sedang berkembang. Villi yang lain
sirkulasi janin.Meskipun demikian,darah ibu dan darah janin tidak bercampur menjadi satu
(system hemochorial) tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan chorion. Dengan
demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen sirkulasi dari
janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem ini disebut sirkulasi feto-maternal.
menyebabkan deposit protein dengan cara yang sama seperti hormone pertumbuhan.
3. Menyebabakan penurunan sensitivitas insulin dan menurunkan penggunaan glukosa pada ibu.
4. Meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari cadangan makanan ibu sehingga
Minggu ke-8 Sampai minggu ke-8 kehamilan, villi korion mengelilingi seluruh saccus
embryonalis. Dari akhir minggu ke-8, plasenta primimtif telah mensekresi estrogen,
Desidua capsularis terus-menerus terdorong keluar ke dalam cavitas uteri sampai desidua
taditerletak berdekatan dengan desidua vera. Saat korion leave terletak pada permukaan dalam
desidua capsularis, maka korion ini juga melapisi cavitas uteri dan berkembang untuk
2. Chorion frondusum
Villi yang tertanam dalam di dalm desidua basalis akan terikat erat pada kehamilan 12
Minggu ke-9 Pada saat villi korion tertanam di dalam dinding uterus,maka dihasilkan hormone
Minggu ke-14 Struktur plasenta berkembang penuh dan plasenta tadi menempati kira-kira
Minggu ke-16 Dari minggu ke-16 dan seterusnya maka jumlah dan ukuran vasa darah
meningkat sedangkan dinding-dinding villinya menjadi lebih tipis sehingga selama trimester
kehamilan,vasa tadi berkurang lagi karena terdapat deposit (timbunan) fibrin di dalam jaringan-
jaringan ini.
Minggu ke-20 Setelah minggu ke-20,plasenta terus bertambah luas,tetapi tidak bertambah
tebal, sampai pada kehamilan cukup umur (aterm) diameternya kira-kira 23 cm, merupakan
organ yang bulat, datar, dengan ketebalan 2 cm di bagian tengahnya,tetapi lebih tipis di bagian
tepinya.
Fungsi plasenta: