BAB II
TINJAUAN TEORI
10
2. Fisiologi kehamilan
Setiap bulan wanita melepas 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk
kedalam sel telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam
vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilisasi). Suatu proses kehamilan terjadi bila empat aspek
penting terpengaruhi, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah sel kecil dengan diameter 0,1 mm. Ovum
terdiri dari satu nukleus yang terapung-apung dalam vestibullus,
dilingkari oleh zona pellusida dan dilapisi oleh korona radiata
(Wiknjosastro, 2002).
b. Spermatozoa
Menurut Mochtar (2005) sperma bentuknya seperti kecebong,
terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti
(nukleus); leher, yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah;
dan ekor, yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
11
2)
3)
12
Dalam
beberapa
jam
setelah
pembuahan,
mulailah
13
14
b)
c)
d)
e)
f)
g)
15
16
Panjang Fetus
Pembentukan Organ
7,5 10 mm
2,5 cm
12 minggu
9 cm
16 minggu
16 18 cm
20 minggu
25 cm
24 minggu
30 32 cm
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit
keriput. Kepala besar. Bila lahir, dapat bernafas tetapi hanya
bertahan hidup beberapa jam saja.
28 minggu
35 cm
32 minggu
40 43 cm
Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua
kecil (little old man).
36 minggu
46 cm
40 minggu
50 55 cm
proksimal.
17
a. Tanda-tanda presumptif
1) Amenorea (tidak dapat haid)
HPHT diketahui untuk memperkirakan umur kehamilan
dan Taksiran Tanggal Persalinan (TTP), yang dihitung dengan
menggunakan rumus dari Naegele :
TTP = ( hari pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3).
2) Mual dan muntah (nausea dan vomiting). Biasanya terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness
(sakit pagi). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut
hiperemesis.
3) Mengidam (ingin makanan khusus).
4) Tidak tahan suatu bau-bauan.
5) Pingsan (pangsan).
6) Tidak ada selera makan (anoreksia).
7) Lelah ( fatigue).
8) Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara.
9) Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini akan kembali, karena ditekan
oleh kepala janin.
10) Konstipasi/obstipasi tonus otot-otot menurun.
18
19
20
adanya kehamilan besar sekali (95 - 98%). Jika reaksi itu negatif,
maka reaksi sebaiknya diulang seminggu kemudian.
2) USG
Merupakan suatu metoda diagnostik dengan menggunakan
gelombang ultrasounik, untuk mempelajari struktur jaringan
berdasarkan gambaran ekho dari gelombang ultrasonik yang
dipantulkan oleh jaringan.
3) DJJ
Dengan alat fetal electro cardiograph denyut jantung
janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan memakai
alat dengan sistem Doppler dapat pula dicatat denyut jantung.
Keuntungan cara yang terakhir ini adalah bahwa janin tidak
terpengaruh seperti sinar rontgen.
Dengan stetoskop laennec bunyi jantung janin baru dapat
didengar pada kehamilan 18 - 20 minggu. Pula dapat di dengar
bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena
pembuluh-pembuluh darah uterus membesar.
4) Palpasi
Pengukuran tinggi fundus uteri dapat dilakukan dengan
cara yaitu :
Leopold I
21
Leopold II
Leopold III :
Leopold IV :
kadar
hormon
relaksin
memberikan
pengaruh
pelunakan kandungan.
Pemeriksaan rontgen yaitu untuk mengetahui kerangka
janin. Saat ini jarang dilakukan pada wanita hamil kecuali untuk
memastikan kematian janin dalam rahim.
6) Data penunjang
a) Menurut Mochtar (2005), pemeriksaan panggul dalam
(pelvimetri). Pelvimetri dilakukan sekali untuk mengetahui
panggul sempit, PAP, PBP dan kelainan bentuk panggul.
Bisanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan atau lebih.
Hal-hal yang diperiksa adalah :
(1) Promontorium teraba atau tidak
(2) Linea innominota teraba seluruhnya atau sebagian
(3) Sakrum cekung atau bentuk lain
22
23
III.
Pemeriksaan
ini
untuk
menentukan
kadar
Anemi ringan
7 9 gr %
Anemi sedang
< 7 gr%
Anemi berat
protein,
pada
kehamilan
lanjut
dapat
24
25
4) Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai
persiapan
memberikan
ASI
pada
saat
laktasi.
26
27
28
tenaga
yang
melakukan
pelayanan
KIA/KB
harus
29
30
31
32
33
sabit
adalah
34
Tidak anemi
9 10 gr%
Anemi ringan
7 9 gr %
Anemi sedang
< 7 gr%
Anemi berat
4. Patofisiologi
Anemia sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini disebabkan
karena zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan
dalam darah dan sumsum tulang.
Terjadi karena darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang
sering disebut hidremia dan hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya selsel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga
terjadi pengerceran darah (hemodelusi). Pertambahan tersebut berbanding
sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%.
Pertama-tama pengenceran darah meringankan beban jantung
yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil. Karena sebagai akibat
hedrimia cardiac output meningkat. Kerja jantung lebih ringan apa bila
viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga
tekanan darah tidak naik. Kedau, pada pendarahan waktu persalinan,
banyaknya unsure besi yang hilang lebih sedikit dibandingankan dengan
apabila darah itu tetap kental.
Kebutuhan besi ibu selama kehamilan adalah 800 mg, diantaranya
300 mg untuk janin dan plasenta, 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu.
35
36
2) Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak daripada saat
tidak hamil.
3) Selama hamil makan makanan yang beraneka ragam setiap hari
dalam jumlah cukup dan makanan yang aman bagi kesehatan.
4) Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar
seperti buah, sayur bening dan lainnya.
5) Hindarilah pantangan terhadap makanan yang keliru yang dapat
merugikan kesehatan ibu seperti tidak boleh makan ikan, telur
dan lainnya.
6) Selama hamil tidak boleh melakukan pekerjaan berat.
7) Istirahat cukup (Halim, 2001)
b. Pengobatan
Pengobatan tergantung pada beratnya defisiansi zat besi dan
lamanya waktu yang tersedia antara diagnosis dan perkiraan tanggal
persalinan. Program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi
dan 50 mg asam folat. Dengan pemberian 60 mg/hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1g%/bulan (Saifudin, 2002), untuk membantu
penyerapan agar lebih optimal sebaiknya Fe dikonsumsi dengan
vitamin C dan makanan yang mengandung protein hewani, kopi, teh,
garam, kalsium dapat mengurangi jumlah serapan jadi perlu dihindari
(Arisman, 2004). Sedangkan bila anemia dideteksi sebelum minggu
kehamilan ke-36 dan kadar hemoglobin > 65 gr/dl dapat diberikan zat
besi peroral. Dosis hendaknya tidak melebihi 200 mg besi elemen
sehari,
karena
gangguan
gastrointestinal
dan semakin
berat
37
38
39
Penyakit hati
g. Anemia hemolitik
h. Anemia aplastic
40
9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hb menurut Sahli digolongkan kepada metoda
colorimetri. Prinsipnya, Hb darah diubah menjadi Hematin chlorida, yang
warnanya menjadi coklat tua (tengguli). Warna yang terjadi diencerkan
dengan aquadest sampai dengan warna standart Hematin chlorida.
Peralatan :
a. Sepasang cylinder glass berisi larutan standart warna, kita sebut saja
pembanding warna.
b. Tabung pengukur (tabung pengencer) yang mempunyai garis-garis,
skala yang menunjukan kadar Hb. Skala yang terendah adalah angka 2.
c. Pipet darah kapiler (Pipet Hemoglobin) seukuran yang mempunyai
volume 20 mm3 pada garis batasnya.
d. Pipet pasteur untuk aquadest
e. Batang glas pengaduk
f.
Tehnik pemeriksaan :
a. Siapkan tabung dan isilah dengan HCl 0,1 % hingga garis yang
terendah (pada angka 2).
b. Kemudian buatlah luka kapiler pada jari sedemikian rupa hingga
darah keluar dengan baik tanpa memijat-mijat jari.
c. Hisaplah dengan pipet kapiler Hemoglobin (slang penghisap dibibir
pemeriksa) darah peripher tersebut hingga garis batas 20 mm3.
41
Ambilah Aquadest dengan pasteur pipet dan teteskan tetes demi tetes
kedalam larutan Hematin chlorida yang berwarna coklat tua itu dan
aduk dengan batang gelas pengaduk. Dengan melatakkan kedalam
celah diantara cylinder warna standart kita samakan isi tabung
perngukur itu. Bila masih terlalu tua warnanya tetesi lagi aquadest.
Bila terlampau banyak aquadest dan warna menjadi lebih muda maka
pemeriksaan harus diulang dari awal.
g. Setelah tercapai warna yang sama, kita perhatikan garis batas mana
yang dicapai oleh permukaan larutan, menunjukan skala atau kadar
Hb dalam gr%. Misalnya : pada angka 13 jadi kadar Hb = 13 gr%
42
ini
memberikan
pengertian
untuk
menyatukan
43
digunakan,
diselesaikan
sepertri
karena
beberapa
diagnose
tetapi
masalah
sungguh
tidak
dapat
membutuhkan
44
terakhir
apakah
ini
rencana
sebenarnya
asuhan
adalah
tersebut
merupakan
yang
meliputi
45
Harus
jelas
dan
lengkap.
b) Umur
c) Agama
Dinyatakan
untuk
Dinyatakan
untuk
Dinyatakan
untuk
46
pendidikan
mem-pengaruhi
sikap
dan
Dinyatakan
mengetahui
kemungkinan
pekerjaan
terhadap
untuk
pengaruh
permasalahan
keselamatan pasien.
g) Alamat
Dinyatakan
untuk
47
mental
bagi
ibu,
sehingga
penolakan
terhadap
haid
sangat
penting
untuk
memper-
48
49
50
(3) Mulut
Untuk mengetahui apakah bibir kering atau tidak,
pada anemia bibir, lidah dan mukosa mulut tampat pucat
(Depkes RI, 2001).
(4) Dada
Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan dan
pernafasan normal atau tidak pada anemia yang parah
nafas menjadi pendek (Varney, 2002).
(5) Ekstremitas
Untuk mengetahui ada tidaknya oedema dab
varises pada penderita anemia kuku menjadi pucat
( Depkes RI, 2001).
2) Pemeriksaan obstetri
a) Palpasi
Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang
terdiri atas 4 bagian (Manuaba, 2001).
51
Leopold I
Leopold II :
Untuk
menentukan
bagian
janin
yang
Leopold IV :
b) Auskultasi
Dilakukan untuk menentukan denyut jantung janin,
frekuensi dan keteraturannya. Frekuensi denyut jantung janin
normalnya 120 -160 /menit (Mochtar, 2001).
c) Perkusi
Reflek patella, dikaji untuk mengetahui reflek dari
otot yang berkembang didalam tempurung lutut atau patella
yang berpengaruh pada saat proses persalinan yaitu pada saat
52
Data subyektif :
Pernyataan pasien mengenai jumlah kehamilan.
Pernyataan pasien mengenai jumlah persalinan.
Pernyataan pasien mengenai umur ibu.
Pernyataan pasien mengenai HPHT.
Pernyataan keluhan cepat lelah, pusing dan mengantuk.
b.
Data Obyektif :
Konjungtiva terlihat anemis
Bibir pucat
Pemeriksaan Hb
3. Diagnosa potensial
53
ibu
hamil
dengan
anemia
menurut
54
6. Implementasi
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah
dibuat pada langkah lima (intervensi) (Wahyuningsih, 2007).
7. Evaluasi
Merupakan langkah akhir daari manajemen kebidanan untuk
mengetahui apakah perencanaan benar-benar dilakukan atau tidak, juga
untuk menilai bagaimana perkembangan pasien dengan keadaan yang
dialami (Varney, 2005).
55
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
nomor
dalam
menjalankan
praktik
harus
sesuai
dengan
56
informasi
tentang
pelayanan
yang
akan
diberikan.
e) Meminta persetujuan tindakan-tindakan yang akan dilakukan.
f) Melakukan catatan medik (medical record) dengan baik.
57
melakukan
tindakan
pencegahan,
penemuan,