Oleh :
MAYDA TIARANI
PO.71242230338
A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
Kehamilan adalah masa perubahan anatomis dan fisiologis yang
mendalam. Selain itu organ reproduksi, semua sistem fisiologis ibu membuat
adaptasi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan janin dan, pada
saat yang sama, mempertahankan homeostasis ibu (King, et all, 2019:1061).
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Menurut King, et all (2019:1074) fertilisasi yaitu bertemunya sel telur
dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering
adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi 3 fase yaitu:
1) Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi
yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
2) Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
2
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8
sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan
membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,
cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel
yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut
blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel
diluar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga
trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari)
dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi
selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari
setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi
berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan
(Marjati,dkk.2010 ; 37)
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass
akan membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta
mesoderm (King, et all, 2019: 1079).
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada
didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai
berdenyut. Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan
organ (King, et all, 2019: 1079).
.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir (King, et
all, 2019:1080)
Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram,
sirkulasi tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis
mulsi berfungsi, terdapat refleks menghisap dan
menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis
kelaminnya.
Minggu ke 16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat
transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak
subkutan lemak terjadi rambut mulai tumbuh pada
tubuh.
Minggu ke 20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB,
wajah nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata,
lais dan kuku tumbuh sempurna. Skeleton terlihat
pada pemeriksaan sinar X kelenjar minyak telah aktif
dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus,
gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke
18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 –
17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke 24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap
dengan vernix kaseosa meningkat. Fetus akan
menyepak dalam merespon rangsangan.
Minggu ke 28 : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang
dengan baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak
deposit lemak subkutan menyebabkan kerutan kulit
berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat
karena lemak disimpan disana, testis terus turun.
Minggu ke 36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih
tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki – laki
terdapat didalam skrotum pada minggu ke 36 ovarium
perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku
jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari,
umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna,
tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan
memudahkan fetus melalui jalan lahir. Sekarang
terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus
mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada minggu
tersebut.
4. Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda presumtif kehamilan
1) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
4) Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
set elah itu nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a) Pipi :
Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
b) Perut
Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
c) Payudara : hipepigmentasi areola mamae
11) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
3) Tanda Goodel
Pelunakan serviks
4) Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
7) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
c. Tanda Pasti (Positive Sign) (Marjati dkk, 2010:72-75)
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
3) Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
5. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil (Sarwono,2007:94-100)
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim, dan membesar 5 kali dari
ukuran normal pada kehamilan 38 minggu (king, et all, 2019:1063).
b. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
Alveoli mengembang dan berkembang biak di ujung lobulus payudara;
lobulus juga berproliferasi. Menjelang pertengahan kehamilan, sel-sel
epitel alveolus berubah menjadi sekretorik epitel, yang merupakan tahap
pertama laktogenesis. Menjelang akhir kehamilan, alveolus
mengeluarkan kolostrum tetapi terutama diam sekunder untuk
penghambatan oleh progesteron, salah satu hormon kehamilan utama
(King, et all, 2019:1064).
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas
paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas
lebih dalam. Sekitar 20-25%.
Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
6. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi
seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan.
Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan
suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah
bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum
terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya
dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya
dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar
dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau
takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan
bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang
tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau
perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama
unutk bayi mereka (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)
7. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan
a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di
pagi hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara
pasti, perubahan hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang
rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan sehingga mengakibatkan
siklus yang tidak berujung pangkal), lambung yang terlalu penuh,
peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi yang lain.puncak
nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11
minggu dan menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:
1) Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
2) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat
tidur dipagi hari
3) Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari
stimulasi refleks gag.
4) Istirahat
5) Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan,
tanda – tanda kurang gizi
b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat
peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus
menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang
membesar akibat adanya tekananlangsung pada uterus yang membesar.
Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami wanita
primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian
presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan
tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran
payudara yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar
disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena
titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar.
Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat
menimbulkan spasmus.
Cara penanganan :
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal, gunakan
mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan
kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama
kehamilan akan meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan
menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III
karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma
mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan
kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
3) Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas
kepalanya secara berkala dan mengambil nafas dalam
4) Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti
saat sedang berdiri.
e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena
pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena
panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur
terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat pada
pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki secara teratur setiap hari
3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring
4) Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan
vena-vena panggul
f. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan
bertahan hingga trimester III.
Penyebab :
1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
2) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot
halus yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah
progesteron dan tekanan uterus
3) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat
dan penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
menjadi terlalu penuh
2) Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar
bagi lambung untuk menjalankan fungsinya
3) Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus
dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
4) Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan.
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos
usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
1) Asupan cairan yang adekuat
2) Istirahat cukup
3) Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur
untuk menstimulasi peristaltik
4) Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
5) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
6) Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur
tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen
bagian bawah secara teratur
h. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan
rasio dan fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan
pembulu darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf
yang melewati foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas
bawah.
Cara penanganan :
1) Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
2) Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki
kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi
darah
3) Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
4) Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur
dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan
penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan
kesemutan dan baal pada jari-jari (Helen Varney, 2007 : 536-543 )
Cara penanganan :
1) Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
2) Berbaring rileks
8. Kebutuhan Ibu Hamil
a. Kebutuhan Fisik ibu Hamil
1) Kebutuhan oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak
20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus
dapat menekan diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm
dan kapassitas total (paru-paru berkurang 5%).
2) Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya
meliputi karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
3) Kebutuhan personal hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan
gigi dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4) Kebutuhan eliminasi
a) Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan
trimester III karena adannya penekanan kandung kemih oleh
uterus.
b) Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi
otot polos dan kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar
pada kehamilan dan serta karena adannya aksihormonal yang
dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
5) Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6) Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko
cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya
dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan
melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7) Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang
hari dan 8-11 jan pada malam hari.
8) Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan
fisik / fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan
tempat melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-
barang kebutuhan ibu dan bayi.
b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil (Bobak,2004 : 279-289)
1) Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat
ikatan keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik,
dengan itu untuk membantu ia dalam menyesuaikan diri dan
menghadapi masalah selama kehamilannya karena sering kali merasa
ketergantungan atau butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
2) Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama
ibu hamil, membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu
dan mengenal serta menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu
petugas kesehan juga berperan dalam membantu untuk
mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan dalam mewujudkan
kesehatan yang optimal.
3) Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk
membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami
para calon orang tua.
4) Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini
bertujuan untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan
menerima kenyataan terhadap kehidupan atau suasana lingkungan
mereka yang baru.
9. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
emastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri
atas anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan
laboratorium.
a. Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.
1) Terhentinya menstruasi/amenore
2) Mual dan muntah
3) Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara,
dan pelebaran puting susu.
4) Peningkatan frekuensi berkemih
5) Kelelahan
6) Perubahan warna pada payudara
7) Menonjolnya kelenjar Montgomery
8) Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
9) Pengeluaran kolostrum dari puting susu
10) Salivasi berlebihan
11) Tanda chadwick
12) Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
13) Pigmentasi kulit.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Pengeluaran kolostrum
2) Perubahan warna pada payudara
3) Pembesaran pada abdomen
4) Teraba garis janin
5) Ballotement
6) Gerakan janin
7) Bunyi jantung janin
c. Pemeriksaan Pelvis
1) Pembesaran uterus
2) Perubahan bentuk uterus
3) Tanda piskacek
4) Tanda hegar
5) Tanda goodell
6) Teraba kontraksi baxton hicks
7) Tanda chadwick
d. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
1) Tes kehamilan positif
2) USG tampak keberadaan janin
3) Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)
C. Emesis Gravidarum
1. Pengertian
Emesis gravidarum atau rasa mual dan muntah biasanya terjadi pada
kehamilan. Ada wanita hamil yang mual-mual dan diikuti dengan muntah,
namun ada juga yang hanya merasa mual. Rasa mual biasanya muncul saat
kehamilan memasuki minggu ke-6, tetapi bisa juga timbul lebih awal pada
setelah melewati 14 minggu. Ada pula yang butuh waktu sekitar sebulan
untuk terbebas dari emesis gravidarum, meski mungkin nanti akan dialami
lagi selama masa kehamilan. Bahkan ada juga wanita yang terus menerus
(Revina, 2014).
3. Penyebab
seperti estrogen dan hCG yaitu hormon yang diproduksi plasenta selama
memiliki kadar hCG lebih tinggi, ketika mengandung anak kembar, juga
yang memiliki aroma kuat dapat tercium dari jarak cukup jauh dan bisa
4. Akibat
berarti bisa diremehkan. Mual dan muntah akan menimbulkan kelelahan dan
menurunkan kondisi fisik, yang tentu saja tidak baik bagi kehamilan (Revina,
2014).
Intensitas emesis gravidarum tergolong ringan hingga sedang, maka
tidak akan berpengaruh buruk pada kesehatan janin. Sedangkan gejala mual-
mual dan muntah yang berlangsung terus menerus dengan intensitas tinggi,
ada kemungkinan menimbulkan risiko yang lebih tinggi pada kesehatan janin
(Revina, 2014).
Dalam kondisi yang ringan, mual saat hamil biasanya tidak akan
menyebabkan komplikasi apa pun pada bayi. Namun, dalam kasus yang
depresi dan kecemasan ekstrem, malnutrisi pada janin akibat berat badan ibu
memengaruhi ibu dalam banyak hal. Pasalnya, kondisi ini menaikkan tingkat
stres, termasuk menambah kecemasan dan depresi. Akibatnya, hal ini kerap
5. Cara Mengatasi
pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
a. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah
b. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk
cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila merasa
sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau biskuit
untuk berdiri.
memerlukan folat untuk kehamilan ini. Bila mual muntah sangat hebat,
vitamin yang akan konsumsi, dan dokter mungkin akan memberikan obat
beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen
muntah, karena bila stress hanya akan memperburuk rasa mual. Cobalah
Stress
HCG
Merelaksasi Gastrointestinal
Tekanan Gaster
EMESIS GRAVIDARUM
Gambar 2.2
Mind Mapping Emesis Gravidarum
D. Nyeri Punggung Bagian Bawah
a. Pengertian
adalah sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan
lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian bawah. Pada ibu hamil
dengan nyeri punggung bawah sering terjadi pada trimester 2 dan 3. Lebih
dari 80 % ibu hamil pada trimester 2 dan 3 mengalami nyeri punggung bawah
(Mochtar, 2012).
b. Anatomi / Fisiologi
meningkat saat uterus terus membesar. Spasme otot karena tekanan terhadap
akar syaraf. Kadar hormon yang meningkat, sehingga cartilage didalam sendi-
c. Pencegahan / Pengobatan
c. Pijatan atau usapan pada punggung. Mandi hangat dan pijat dapat
menenangkan.
punggung.
pinggang dan bahan pengikat yang membantu ibu untuk tetap merasa
nyaman menyangga rahim (contoh korset maternal atau belly band yang
elastic).
h. Sakit punggung yang dirasakan bisa lebih nyaman dengan istirahat dan
kompres dingin.
i. Pada trimester kedua dan ketiga, nyeri punggung yang datang dan pergi
dokter/bidan.
istirahat.
e. Tanda-tanda bahaya
36
Gambar 2.2
Mind Mapping Kehamilan Trimester III
1
E. KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL
I. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1. Biodata.
Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami serta
mencegah kekeliruan (marjati dkk,2010;87)
Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari
35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Proses pembuahan, kualitas sel
telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita
usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari S,2009:99)
Agama : kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk
memberikan konseling sesuai pendidikannya.
Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat
berperan dalam kualitas perawatan bayinya.
(Ari S, 2009;104)
Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja
mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik
daripada ibu yang tidak bekerja (Ari
S,2009;105)
Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk
kunjungan rumah jika diperlukan.
(marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan : Mengetahui keadaan ekonomi ibu,
berpengaruh apabila sewaktu – waktu ibu
dirujuk. Juga sangat berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu
hamil (Ari S,2009;104)
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau
kunjungan ulang ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)
3. Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada
saat hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM
II dan III), Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram
kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum
rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah
(TM I), sakit punggung (II dan III) (Ari S, 2009; 123 - 127).
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya.
Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi
dapat berakibat serius bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada
janin. Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan
keterlibatan dan dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat
berpengaruh pada kehamilan antara lain:
1) Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian
janin dalam kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan
perdarahan postpartum.
2) TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan
menurunkan kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran.
Dapat terjadi abortus, bayi lahir prematur, persalinan lama dan
perdarahan postpartum
3) Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/ lahir mati
4) Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan
premature, hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian
janin dalam kandungan.
5) HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui
ASI dan ibu mudah terinfeksi.
(Salmah,2006;134)
5. Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC,
jantung, DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan
berdampak pada kehamilan. (Unpad, 1983;155)
6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu (Wheeler,2004; 37).
1) Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan
kabur, dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
2) Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur,
perdarahan dan ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran
terdahulu melahirkan secara bedah sesar, untuk kehamilan saat ini
mungkin melahirkan pervaginam. Keputusan ini tergantung pada
lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada dibagian bawah
melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk dikeluarkan
pervaginam.
3) Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan
fisik dan emosi ibu harus diperhatikan
7. Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi /
kandungan, meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita
indonesia umumnya sekitar 12 – 16 tahun) (Ari S,2009;157),
lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid ( lebih
awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah,
HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran) (Wheeler,
2004; 36), keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan dapat
menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan
atau jumlah darah yang banyak)(Ari S, 2009;157)
8. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama
menikah dan berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil
diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak diharapkan, maka secara
otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya. (Ari S,2009;101)
9. Riwayat kehamilan sekarang. (Marjati dkk, 2010;126)
Trimester : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya
kehamilan, ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE
yang didapat.
Trimester II : tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang
didapat. Sudah atau belum merasakan gerakan janin,
usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan pertama
fetus pada primigravida dirasakan pada usia 18
minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta
imunisasi yang didapat. (marjati dkk,2010; 81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan
selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE
yang didapat.
10. Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu
menggunakan KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama
ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk
mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal KB atau tidak.,
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5
gram/hari( trimester akhir membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi
rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat
diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu
entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk
sayuran dan satu gelas susu dan buah. (Ari S,2009; 63)
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun
malam untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya,
kebutuhan istirahat ibu hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c. Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan
untuk Bak ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan yaitu
sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu
lelah dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya,
ibu hamil utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan
dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan komplikasi pada
setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e. Pola seksual
Trimester I Tidak boleh terlalu sering karena dapat
menyebabkan abortus
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena
perut ibu yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena
dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan
persalinan prematur (Bobak,2004;135).
12. Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial,
persepsi tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan.
Bagaimana dukungan keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif
dari keluarga terhadap kehamilannya akan mempercepat proses
adaptasi ibu dalam menerima perannya (Ari S,1009;173)
13. Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian
meningkat pada trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan tubuhnya. (Helen Varney,2006;37)
B. Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan
umum pasien secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;
174)
TD : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80
mmHg dengan diastole maksimal 140 mmHg dan sistole
maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759). Pada ibu
hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan
kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin
(Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari
S,2009:61)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu
tubuh hamil > 37,5 C dikatakan demam, berarti ada
infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas
maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan
berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan
bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul) (manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi
kurang.
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah
rontok/tidak
Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat
cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan.
Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu,
kesakitan atau meringis.
Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu
yang akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu
dicurugai ibu mengidap hepatitis
Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin
C. Caries gigi menandakan ibu kekurangan
kalsium.
Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan
ibu kekurangan iodium, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak
Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat
hiperpigmentasi pada areola mammae tanda
kehamilan, puting susu datar atau tenggelam
membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan
menyusui. Adakah striae gravidarum
Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah
dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak,
kaki sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya
persalinan. (Ummi Hani dkk, 2006;96)
b. Palpasi.
Tujuan:
1) untuk mengetahui umur kehamilan
2) Untuk mengetahui bagian bagian janin
3) Untuk mengetahui letak janin
4) Janin tunggal atau tidak
5) Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga
panggul
6) Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
7) Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada
hal ini berpengaruh pada saat persalinan terutama
saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada
jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada
potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati,
kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada
kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit
misal TBC, radang akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya
Kanker payudara dan menghambat laktasi.
Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12
minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen :
Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU
dan bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
o Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa
diraba
o 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
o 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi
dan pusat
o 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
o 24 minggu TFU setinggi pusat
o 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
o 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan
procesus xymphoideus
o 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus
xymphoideus
o 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan
procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang
melenting.
Leopold II : letak punngung anak pada letak memanjang dan
menentukan letak kepala pada ketak lintang
Leopold III : bagian terbawah janin, dan apakah bagian terbawah
sudah masuk PAP atau belum.
Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah
dapat dicurigai adanya hipertensi hingga
Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c. Auskultasi
Tujuan:
1) Menentukan hamil atau tidak
2) Anak hidup atau mati
3) Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak,
presentasi anak tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua
tempat dengan perbedaan 10 detik.
Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya
asma atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi.
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1
(Marjati dkk, 2010; 12-13)
3. Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis
Normal Masalah Terkait
Hemoglobin 11-14,0 <10,5 Anemia
III. Intervensi
Dx : G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan :
- Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
- Keadaan ibu dan janin baik
Do : kesadaran : baik
TD : 90/60-120/80 mmHg
Nadi : 80-90x/menit
RR : 16-24x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 C
Lila : ...
TFU : Sesuai usia kehamilan
DJJ : 120 – 160x/menit
IV. Implementasi.
Implementasi mengacu intervensi.
V. Evaluasi.
Evaluasi mengacu pada implementasi
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC