Anda di halaman 1dari 70

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hamil merupakan hal yang membahagiakan sekaligus
mengkhawatirkan. Hal ini wajar mengingat pada momen tersebut, sang ibu
dituntut untuk berhati-hati sebab semua hal yang ia lakukan memiliki
dampak terhadap janin yang ia kandung. Dalam dunia medis, masa
kehamilan wanita dibagi kedalam 3 fase yakni kehamilan trimester
pertama, kehamilan trimester kedua dan kehamilan trimester ketiga.
Masing-masing fase ini memiliki titik perkembangan yang berbeda. Masa
kehamilan adalah masa yang rawan karena pada masa ini banyak sekali
perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan ini banyak
terjadi pada trimester III. Peurbahan tersebut meliputi perubahan fisik
maupun psikologis. Perubahan yang fisiologis pada trimester III biasanya
berupa sering kencing, sakit pinggang, konstipasi, susah tidur dan lain-
lain. Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan
Fisiologis dan psikologis yang disebut sebagai periode penantian.
Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita
hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga merupakan
waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua
seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi. Sejumlah ketakutan
muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin merasa cemas terhadap
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya
lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat persalinan,
apakah dapat bersalin normal, apakah akan mengalami cedera pada vagina
saat persalinan.
Ibu juga mengalami proses duka lain ketika ibu mengantisipasi
hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus yang dirasakan selama
hamil, perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat
dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya akan menjadi kosong
secara tiba-tiba. Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung pada orang
lain dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang merupakan
gejala depresi ringan. Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin
mengalami ketidaknyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan
dan memerlukan dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan
keluarga. Dan pada pertengahan trimester ke tiga, hasrat seksual ibu
menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur yang dengan suaminya
terutama dalam menentukan posisi dan kenyamanan dalam hubungan sex
B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Konsep Teori Kehamilan


1. Definisi

Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung


sejakhari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan
sejati,yang menandai awal periode antepartum. (Helen Varney 2019).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
bersinambungan dan terdiri dari : ovulasi, spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi ) pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kemabng hasil konsepsi sampai
aterm. (Manuaba 2018)
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin
dengan kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. ( sarwono 2017 )
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya
ovum dan sperma paling sering adalah didaerag ampulla tuba.
Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1) Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba
fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah
mengalami proses kapasitasi.
2)  Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida,
tetapi hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk
jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30
jam), 4 sel , 8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari)
dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari
sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat
morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona
pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya
terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut blastokista
(4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar
disebut trofoblas. Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga
trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6
hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada
stadium blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan.
Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang
berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat
ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan. (Marjati,dkk.2018 )
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi
terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian
bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu
ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh
telah ada didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari
tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut masa
organogenesis/ masa pembentukan organ.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12     : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram,
sirkulasi tubuh berfungsi secara penuh, tractus
renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks
menghisap dan menelan, genitalia tampak dan
dapat ditentukan jenis kelaminnya.
Minggu ke 16     : Panjang badan  16 cm, berat 10 gram, kulit
sangat transparan sehingga vaso darah terlihat,
deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut
mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20     : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh
PB, wajah nyata, telinga pada tempatnya,
kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna.
Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X 
kelenjar minyak telah aktif dan verniks
kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan
janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke
18, traktus renalis mulai berfungsi dan
sebanyak 7 – 17 ml urine dikeluarkan setiap 24
jam.
Minggu ke 24     : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap
dengan vernix kaseosa meningkat. Fetus akan
menyepak dalam merespon rangsangan.
Minggu ke 28     : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah
berkembang dengan baik, rambut menutupi
kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan
menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis
turun ke skrotum.
Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih
membulat karena lemak disimpan disana, testis
terus turun.
Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit
masih tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki
– laki terdapat didalam skrotum pada minggu
ke 36 ovarium perempuan masih berada di
sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki
sampai mencapai ujung jari, umbilikus
sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum
sempurna, tetapi keadaan ini merupakan
keuntungan dan memudahkan fetus melalui
jalan lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan
lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu
tersebut.
(Marjati,dkk, 2018)

4. Tanda dan gejala kehamilan


a. Tanda presumtif kehamilan
1) Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala
ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama
haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.
2) Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada
pagi hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual
muntah.
3) Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring
tuanya kehamilan.
4) Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
5) Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi
6) Sering kencing
7) Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
9) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
10) Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi   :
- Cloasma gravidarum
- Keluarnya melanophore stimulating hormone
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang
berlebihan pada kulit.
 Perut   :
- Striae livide
- Striae albican
- Linea alba makin menghitam
Payudara  : hipepigmentasi areola mamae
11) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar
genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.
b. Tanda Kemungkinan (probalbility sign )
1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
2) Tanda hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus
uterus
3) Tanda goodel
Pelunakan serviks
4) Tanda chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks
5) Tanda piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.

6) Kontraksi braxton hicks


Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,
sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8
minggu
7) Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest ) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon
ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan
diekskresi pada urine ibu.
c. Tanda pasti (positif sign)
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
2)  Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
3)  Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir)
4)  Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)
5. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b)  Vagina
- Elastisitas vagina bertambah
- Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam
PH :3,5-6
- Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran
selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda
chadwick).
c)  Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
e) Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f)  Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan
oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h) Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2018)
6. Perubahan psikologis ibu hamil
a. rimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai
ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual
muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
- Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
-  Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar
hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya
dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
-  Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita.
Ada yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang
mengalami penurunan. Pada wanita yang mengalami
penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
-  Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul
kebanggan, tetapi bercampur dengan keprihatinan akan
kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah
terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman
akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum
terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.
Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode
menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar
menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya
persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut
kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga
apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2018)
7. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan
a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya
lebih parah di pagi hari. Penyebab morning sickness masih belum
diketahui secara pasti, perubahan hormon selama kehamilan,
kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak
makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung
pangkal), lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan
faktor – faktor emosi yang lain.puncak nausea dan muntah pada
wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu dan
menghilang antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan :
- Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
- Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak
dari tempat tidur dipagi hari
- Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk
menghindari stimulasi refleks gag.
- Istirahat
- Gunakan obat – obatan
Tanda bahaya      :
hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda
kurang gizi
b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi
akibat peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat
isthmus menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi
pada uterus yang membesar akibat adanya tekananlangsung pada
uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada
trimester  ketiga sering dialami wanita primigravida setelah
lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan
menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
- Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin
kencing
- Banyak minum di siang hari
- Kurangi minum di malam hari.
Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot,
ukuran payudara yang semakin bertambah atau keletihan.
Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis
yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan :
- Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen
eksternal,  gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk
mengangkat benda.
d. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan
mempengaruhi pusat pernapasan untuk menurunkan kadar
karbondioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan
aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan
karbon dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena
pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu diafragma
mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan
kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami
hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas
kepalanya secara berkala dan mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat
tidur seperti saat sedang berdiri.
e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan
tekanan vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus
membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada
vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang
menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan
dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat
melonggarkan tekanan vena-vena panggul
f. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II
dan bertahan hingga trimester III.
Penyebab :
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh
yang ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
-   Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat
relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan
peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus
- Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan
tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk
menghindari lambung menjadi terlalu penuh
- Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada
ruang lebih besar bagi lambung untuk menjalankan
fungsinya
- Hindari makanan berlemak, karena lemak
mengurangi motilitas usus dan sekresi asam
lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
- Hindari makanan pedas atau makanan lain yang
dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi
otot polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
- Asupan cairan yang adekuat
- Istirahat cukup
- Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat
tidur untuk menstimulasi peristaltik
- Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
- Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari,
pertahankan postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh
yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara
teratur
h. Kram tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau
ketidakseimbangan rasio dan fosfor.selain itu uterus yang
membesar memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga
mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen
doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.

Cara penanganan :

- Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan


tumitnya ( dorsofleksikan kakinya )
- Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki
kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan
sirkulasi darah
-  Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
- Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil
postur dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga
menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan
yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
Cara penanganan :
- Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
- Berbaring rileks
(Helen Varney, 2019 )
8. Kebutuhan Ibu Hamil
a. Kebutuhan fisik ibu hamil
1) Kebutuhan Oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat
sebanyak 20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan
pembesaran uterus dapat menekan diafragma sehingga tinggi
diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-paru
berkurang 5%).
2) Kebutuhan Nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan
sehat dan seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa
kehamilannya meliputi karbohidrat, protein, (60gr/hari),
lemak,vitamin, dan mineral.
3) Kebutuhan Personal Hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi,
perwatan gigi dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara,
dan pakaian.
4) Kebutuhan eliminasi
a) Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I
dan trimester III karena adannya penekanan kandung
kemih  oleh uterus.
b) Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya
relaaksasi otot polos dan kompresi usus bawah oleh uterus
yang membesar pada kehamilan dan serta karena adannya
aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik
usus.
5) Kebutuhan seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester
I dan trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan
kembali.
6) Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad
resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan
mobilitas misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan
melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7) Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada
siang hari dan 8-11 jan pada malam hari.
8) Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah
terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi
persiapan fisik / fisiologis, persiapan psikologis, persiapan
keuangan, persiapan tempat melahirkan, persiapan transportasi
dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.
b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
1) Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat
ikatan keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi
yangbaik, dengan itu untuk membantu ia dalam menyesuaikan
diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya karena
sering kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan orang-
orang di sekitarnya.
2) Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi
selama ibu hamil, membantu mengatasi ketidaknyamanan yang
dialami ibu dan mengenal serta menghindari kemunglinan
komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga berperan dalam
membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
3) Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal
untuk membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran
yang dialami para calon orang tua
4) Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal
ini bertujuan untuk memudahkan anak sebelumnyaq
beradaptasi dan menerima kenyataan terhadap kehidupan atau
suasana lingkungan mereka yang baru.
(Bobak,2018)
B. Konsep Antenatal Care

1. Definisi
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang
diberikan oleh perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan
pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan
dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap mengahadapi peran baru sebagai orangtua
(Wagiyo & Putrono, 2019).
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan
kesehatan rutin ibu hamil untuk mendiagnosisi komplikasi obstetri
serta untuk memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan
persalinan (Backe et al, 2020).
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Pada hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan
bertujuan mencegah hal-hal yang yang tidak diinginkan bagi ibu dan
janin (Purwaningsih & Fatmawati, 2019).

2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care)


Tujuan pemeriksaan kehamilan menurut Kementrian Kesehatan RI
(2019) adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan
melahirkan bayi yang sehat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal
yang terpadu, komprehensif, serta berkualitas:
a. Memberikan konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,
b. Konseling KB dan pemberian ASI;
c. Meminimalkan “missed opportunity” pada ibu hamil untuk
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu,
komprehensif.dan berkualitas ;
d. Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang
diderita ibu hamil
e. Dapat melakukan intervensi yang tepat tehadap kelainan
atau penyakit sedini mungkin pada ibu hamil
f. Dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang sudah ada.
g. Selain itu pemeriksaan kehamilan atau antenatal care juga
dapat dijadikan sebagai ajang promosi kesehatan dan
pendidikan tentang kehamilan, persalinan, dan persiapan
menjadi orang tua .

3. Manfaat Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)


Pemeriksaan antenatal juga memberikan manfaat terhadap ibu
dan janinnya, antara lain :
1. Bagi Ibu
a. Mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi
kehamilan dan mengurangi penyulit masa antepartum
b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jamani dan
rohani ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan
c. Dapat meningkatkan kesehatan ibu pasca persalinan dan
untuk dapat memberikan ASI
d. Dapat melakukan proses persalinan secara aman.
2. Bagi Janin
Sedangkan manfaat untuk janin adalah dapat memelihara
kesehatan ibu sehingga mengurangi kejadian prematuritas,
kelahiran mati dan berat bayi lahir rendah.

4. Manifestasi Klinis
1. Premusif (Tidak pasti)
a. Ammenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini samgat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terakhir
untuk menentukan tuanya kahamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi
pada pagi hari. Progesteron dan estogen mempengaruh
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga
menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang
seiring tuantya kehamilan.
d. Syncop (pingsan)
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan
akan menghilang setelah umur kemhamilan lebih dsri 16
minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh strogen, progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
menyebakan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia
Pada bulan-bulan pertma terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan). Tetapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-
bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai
membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang
karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengruh hormone estrogen.
i. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas
j. Varises atau penumpukan pembulah vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
penumpukan pembuluh darah vena, penumpukan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genetalia eksternal, kaki dan betis
serta payudara.
2. Probality (kemungkinan)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus, hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan
b. Tanda hepar
Tanda hepar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthimus
uteri
c. Tanda goodel: pelunakan serviks
d. Tanda piskatek: Pembesaran uterus yang tidak simetris
e. Kontaksi Braxton Hiks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya
hotomysib didalam otot uterus
f. Terba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
g. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (positif)
3. Tanda pasti
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat dirasa dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG.

5. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae)
dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen
tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul
sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan
sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi).Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6
– 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan
janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta,

6. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi dan Masa Kehamilan


1. Perubahan fisisk pada trimester I
a. Morning sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia
kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual
muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan
berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan
pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan
pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung
kemih. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan
akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan,
karena peningkatan hormone progesterone yang
menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang
efisien. Adapuj keuntungan dari keadaan ini adalah
memungkinkan penyerapan yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit kepala/ pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk/
tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi
darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala/ pusing yang
lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor
fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan
tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.

f. Kram perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti
ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap
adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan
dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament
merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala
morning sickness
h. Peningkatan berat badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa
kesulitan memasang kancing/ rok dan celana panjangnya, hal
ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak
tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang
juga, dan ini semua karena pengaruh hormone estrogen yang
menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone
yang menyebakan tubuh menahan air.
i. Uterus
1) Pada saat tidak hamil beratnya 30-50 gram, volume 10 cc
2) Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3) Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Vagina
1) Peningkatan vaskularisasi
2) Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
2. Perubahan fisik pada trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh
sekitar 1 cm setaip minggu. Pada kehamilan 20 minggu,
bagian teratas rahim sesjajar dengan pusar (umbilicus). Setiap
individu akan berbeda-beda tetapi kebanyakan wanita,
perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibi hamil
hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya
perengangan usus selama kehamilan. Akibat dari hasl
tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak
nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi
selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat
rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang
menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendoro
asam lambung kearah atas.
d. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri
diperut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik kesatu atau
dua sisi. Hal ini karena peregangan ligamentum dan otot
untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini
hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
e. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan trimester II, karena ketika rahim membesar akan
menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan
tekanan darah menurun.
f. Perubahan kulit
Perubahan kulit terjadi karena melanosit yang menyebabkan
warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari
pusar kearah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wwajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda
ini dapat menunjukkan kurangnya vitamin folat. Stretch mark
terjadi karena peregangan kulit yan berlebihan, biasanya pada
paha atas dan payudara. Akibat dari peregangan kulit ini
dapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
g. Payudara
Payudara akan semakin membesar. Putting dan sekitarnya
akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil
akan timbul disekitar putting dan itu adalh kelenjar kulit.
h. Sedikit pembengkakan
Pembengkakan terjadi karena perubahan hormone yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester II akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
i. Uterus
1) Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
2) Dinding uterus tipis dan lunak
3) Fetus dapat dipalpasi pada abdomen
4) Uterus jadi bentuk ovale
5) Adanya kontraksi / Braxton his
j. Serviks
1) Terus memanjang
2) Adanya mucous plag
3) Sel otot hipertropi
4) Kelenjar serviks aktif
k. Vagina
1) Sel otot hipertropi
2) Mukosa tebal
3) Adanya lochea
4) Ph asam : 3,5-6,0
3. Perubahan fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang
dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan
tekanan kearah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering yterjadi konstipasi karena tekana
rahim yang membesar kearah usus selain perubahan
hormone progesteron
c. Pernapasan terganggu
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi
aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu,
banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas, ini juga
didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada dibawah diafragma. Setelah kepala bayi turun
kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum
persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas
diperut biasanya juga ikut hilan, karena berkurangnya
tekana tubuh bayi dibawah diafragma.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun kerongga
panggul akan makin menekan kandung kemih ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan
akan menekan vena dipanggul dan di kaki, yang
mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di
vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
varises.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hics atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit
dibagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hialng
bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekana pada daerah kaki dan pergelangan
kaki ibu hamil dan kadang membuat tangan membengk. Ini
disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal
yang menyebabkan retensi cairan.
h. Sistem reproduksi
1) Uterus
Ukuran bertambah besar, disertai miometrium, dinding
menipis, kontraksi semakin jelas.
2) Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa
3) Vagina : Hyperemia, pertumbuhan laktobual,
leukhorea.
7. Pathway
Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Asam pembesaran
Ansietas lambung Sakit kepala uterus
meningkat
Nyeri Frekuensi
Rasa BAK
sebah/mual meningkat

Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Kebutuhan
nutrisi Kelembaban
kurang dari meningkat
kebutuhan
tubuh resiko infeksi
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes darah
Jenis pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah pasien dinyatakan
positif hamil. Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah
terinfeksi virus tertentu atau resus antibodi. Contoh darah calon ibu
juga digunakan untuk pemeriksaan Hcg. Dunia kedokteran
menemukan kadar hCG yang tinggi pada darah ibu hamil berarti ia
memiliki resiko yang tinggi memiliki bayi dengan sindrom Down.
2. Alfa fetoprotein (AFP)
Tes ini hanya untuk ibu hamil dengan cara mengambil contoh
darah untuk diperiksa. Tes dilaksanakan pada minggu ke 16 hingga
18 kehamilan. Kadar maternal-serum alfa-fetoprotein (MSAFP)
yang tinggi menunjukkan adanya cacat pada batang saraf seperti
spina bifida (perubahan bentuk atau terbelahnya ujuang batang
saraf) atau anencephali (tidak terdapatnya semua atau sebagian
batang otak). Kecuali itu, kadar MSAFP yang tinggi beresiko
terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan berat lahir
rendah.
3. Sampel chorion villus (CVS)
Tes ini jarang dilakukan oleh dokter kaarena dikhawatirkan
beresiko menyebabkan abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk
memeriksa kemungkinan kerusakan pada kromosom. Serta untuk
mendiagnosa penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu mendeteksi
adanya kelainan pada janin seperti Tay-Sachs, anemia sikel,
fibrosis berkista, thalasemia, dan sindrom Down.
4. Ultrasonografi (USG)
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin,
seperti; bibir seumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang.
Sayangnya USG tidak bisa mendeteksi kecacatan yang disebabkan
oleh faktor genetik. Biasanya USG dilakukan pada mingggu ke-12
kehamilan. Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk
melihat posisi plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa
diketahui lebih jauh cacat yang diderita janin. Kelainan jantung,
paru-paru, otak, kepala,tulang belakang.ginjal dan kandung kemih,
sistem pencernaan, adalah hal-halyang bisa diketahui lewat USG.
5. Amiosentesis
Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia siatas
35 tahun. Karena hamil di usia ini memilki resiko cukup tinggi.
Terutama untuk menentukan apakah janin menderita sindrom
Down atau tidak. Amiosentesis dilakukan dengan cara mengambil
cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang
mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan
mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan
genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangannya. Tes ini
dilakukan pada minggu ke 16-18 kehamlan. Sel-sel dari cairan
amnion ini kemudian dibiakkan dilaboratorium. Memerlukan
waktu sekitar 24-35 hari untuk mengetahu dengan jelas dan tuntas
hasil biakan tersebut.
6. Fetoskopi
Meski keuntungan tes ini bisa menemukan kemungkinan
mengobati atau memperbaiki kelainan yang terdapat pada janin.
Namun tes inijarang digunakan karen aresiko tindakan fetoskopi
cukup tinggi. Sekitar 3-5 % kemungkinan kehlangan janin.
Dilakukan dengan menggunakan alat mirip teleskop kecil, lengkap
dengan lampu dan lensa-lensa. Dimasukkan melalui irisan kecil
pada perut an rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini mampu
memotrer janin. Tentu saja sebelumnya perut sii ibu hamil diolesi
antiseptik dan diberi anestesi lokal.
7. Biopsi kulit janin
Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia, biopsi kulit janin
(FSB) dilakukan untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika
kulit yang berasal dari keluarga, seperti epidermysis bullosa lethalis
(EBL). Kondisi ini menunjukkan lapisan kulit yang tidak merekat
dengan pas satu sama lainnya sehingga menyebabkan panas yang
sangat parah. Biasanya tes ini dilakukan setelah melewati usia
kehamilan 15-22 minggu.

9. Pemeriksaan Leopold
1. Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik. Caranya:
Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka
akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di
fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin). Caranya:
Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua
sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung
janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
3. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan
daerah pelvik. Caranya:  Letakkan 3 jari pertama tangan yang
dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien
menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat
mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan
bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak
beraturan.
4. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul. Caranya: Menghadap ke kaki
pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen
mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian
yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang
masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar
dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.

10. Penatalaksanaan Antenatal Care


Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal
dengan standar minimal “7T” yang terdiri dari:
1. Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri,
karena hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir
bayi. Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-
12 Kg sejak sebelum hamil (Nadesul, 2006). Tinggi badan hanya
diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi <145 cm perlu
diperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan
pada saat persalinan (Depkes RI, 1998).
2. Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan
tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga
gejala preeklamsi. Tekanan darah tinggi, protein urin positif,
pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila tekanan
darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran
dengan jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg, maka ibu
hamil mengalami preeklamsi. Apabila preeklamsi tidak dapat
diatasi maka akan menjadi eklamsi (Mufdlillah, 2009).
3. Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk
mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator
pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat
digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa,
janin ganda atau hidramnion (Nadesul, 2006).
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai
jadwal).
Pemberian imunisasi TT untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus. Jadwal pemberian imunisasi TT sebagai berikut:
Interval (selang Lama
Antigen % perlindungan
waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun * 80
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95
TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99
TT3
TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99
TT4 hidup
5. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang
satu tablet setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung
FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet
besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat
mengganggu penyerapan (Prawirohardjo, 2006).
6. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan
hemoglobin, protein urine, gula darah, dan hepatitis B.
Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi
7. Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti
perawatan diri selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil,
tandatanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga
dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya
dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Meilani, et al.,
2009).

11. Tindakan Umum Yang Dilakukan


1. Kebutuhan gizi
Kebutuhan gizi pada ibu hamil ditentukan pada kenaikan berat
badan janin dan kecepatan janin mensintesis jaringan. Gizi dalam
kehamilan digunakan untuk:
a. Mempertahankan kesehtan dan kekuatan badan
b. Pertumbuhan janin
c. Agar luka-luka persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
d. Cadangan pada masa lactation (menyusui).
Yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi dalam kehamilan
adalah:
a. Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama
garam kapur, fosfort, bsi dan vitamin.
b. Makanan hendaknya beraneka ragam, berganti-ganti, jagan
selalu menu yang sama, supaya kekurangan menu hari ini bisa
diimbangi menu berikutnya.
c. Cara pengolahan diperhatikan karena dpaat mengurangi nilai
makanan,
d. Perhatikan kualitas daripada kuantitas
Pada umunya kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah,
mlah jika BB terlalu naik makan harus kurangi, memangbpada
kehamilan tua, metabolime bertambah,tetapi hal ini diimbangi
oleh aktivitas yang berkurang. Penambahan BB pada saat
hamil kurang lebih 10-12 kg, hal ini penting sebagai tanda
pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita gemuk penambhan
BB tidak seperti di atas tanpa menganggu pertumbuhan anak
e. Umumnya penambhan BB yang kurang dapat sebagai tanda
gangguan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar/retensi air
yang berlebihan.

f. Kebutuhan zat
Tidak hamil Hamil Laktasi
Kalori 2500 2500 3000
Ptotein (gr) 60 85 100
Calsium (gr) 0,8 1,5 2
Ferrum (mg) 12 15 15
Vit A (satuan 5000 6000 8000
internas)
Vit B (mg) 1,5 1,8 2,3
Vit C (mg) 70 100 150
Ribovlavin (mg) 2,2 2,5 3
As. Nicotin (mg) 15 18 23
Vit D (S.I) + 400-800 400-800
1) Protein
Karena metabolisme bertambah untuk pertumbuhan jnain,
pertumbuhan rahim, perkembang buah dada, dan penambhan
volume darah. Sedapatnya separuh protein dari hewan.
Kekurngn protein dapat menyebabkan: anemia, toxaemia
gravidarum, oedem, dan prematuritas.
2) Garam (Ca, P, Fe)
Fe dari makanan saja tidak cukup, jika perlu ditambah Fe.
Misalnya: sulfa ferrosus 3x200mg. Ca dan P untuk pembuatan
tyulang janin. Untuk pembuatan Hb janin.
3) Vitamin
Kekurangan: kelainan bawaan dan abortus
Vit A: menambah daya tahan terhadap infeksi
Vit. B kompleks terdiri dari Vit B1 (thiamin),
ribovlavin,As.nikotin, dan vit b6 (pyrydoxin).
Vit B1 : antineuritis. As. Icolin: anti pellagra. Kekurangan
riboflafin (vita b2): menyebabkan cheilosis. Kekurangan vit B
kompleks: perdarahan pada bayi, menambah perdarahan post
partum dan atrofi dari ovaria.
Vit C: cegah scorbut, penting untuk pertumhan janin
Vit D: anti rachitis, Vit D sangat penting untuk didaerah kurang
sinar matahari.
Vit E: untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
AIR : Cukup minum kurang lebih 6-8 gelas/hari
Air menambah keringat dan pengeluaran racun melalui usus dan
ginjal.
2. Pekerjaan dan gerak badan
Bumil boleh kerja dirumah, kantor, pabrik, asalkan bersifat ringan. Kelelhan
harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat. Cuti hamil
3 bulan (1½ sebelum bersalin, 1 ½ sesudshnya). Tidak ada gunanya
berbaring terus seperti orang sakit, karena merugikan dapat melemahkan
otot, dan bisa berpikir yang bukan-bukan. Kesibukan dijadikan sebagai
pemeliharaan kesehatan jiwa. Gerak badan ringan baik sekali, apalagi dalam
udara segar dan sinar matahari pagi. Mengangkat berat dan pergerakan
sekonyong-konyong dihindari. Istrihat duperlukan 8 jam malam hari dan 1
jam siang hari meskipun hanya berbaring istirahat.
3. Coitus
Pada wanita mudah keguguran jangan melakukan coitus pada hamil muda.
Pada hamil muda coitus dapat dilakukan dengan hati-hati. Coitus diakhir
kehamilan lebih baik ditinggalkan, karena kadang menimbulkan infeksi
pada persalinan, nifas dan dapat memecahkan ketuban pada multipara.
Apalagi mani mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan
kontraksi uterus.
4. Hygiene umum kehamilan
a. Kebersihan badan
Mengurangi kemungkinan infeksi. Breast care penting, puting susu
dibersihkan bila terbasahi colostrum. Bila dibiarkan dapat terjadi eczema
putting susu dan sekitarnya. Bumil yang melakukana irigai vagina
kecuali dengan nasehat dokter karena dapat menimblkan emnoli udara.

b. Pakaian
Pakaian yang nyaman dipakai tidak boleh menekan bdan agar tidak
terjadi bendungan vena dan mempercepat timbulnya varises. Pakai
sepatu/selop hak rendah agar kesimbangan badan terjaga dan tidsk
mudah nyeri pinggang.
c. BAB
Mungkin terjadi obstipasi karena: kurang gerak bdang peristaltic usus
kurang pengsruh hormon, dan tekanan pada rektum oleh kepala. Pada
obstipasi panggul terisi dengan usus yang penuh feses dan rahim yang
membesar sehingga timbul bendungan dalam panggul. Bendungan
menimbulkan hemoroid dan pyelitis. Agar BAB lancar: minum banyak,
gerak bdan cukup, makanan berserat (sayur,buah).
5. Suplemen
Secara teknis ibu hanil tidak memerlukan suplemen vitamin maupun
mineral namun bagi ibuhamil yang pola makannya tidak memenuhi
kebutuhan perlu diberikan suplemen vitamin dan mineral. Suplemen
yang dapat diberikan adalah B6,C,D,E, foloc,acit dan pantotemik acid.
6. Imunisasi
Kehamilan bukan saatnya memulai terhadap berbagai penyakit yang
dapat dicegah. Setiap bahan yang dapat menaikan suhu tubuh dengan
tajam harus dihindari. Vaksin rubella, influenza tidak diberikan saat
hamil karena kemungkinan menyebabkan bahaya pada janin.
Perlindungan terhadap polio dapat diberikan jika wanita tersebut belum
pernah vaksin. Vaksin tetanus harus diberikan pada wanita hamil karen
auntuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorium.
7. Kebiasaan yang merugikan
Kebiasaan yang harus dihindari oleh ibu hamil yaitu minum alkohol,
merokok, obat-obatan yang menimbulkan kecanduan.
a. Alkohol
Dalam jumlah sedkit, seperti minum anggur sesudah makan
diperbolehkan, tetapi akan menimbulkan efek menghilangkan selera
makan karna kandungan alkohol mengandung kalori tinggi. Pada
janin bisa menyebabkan retardasi mental, malformai janin dan
retardasi pertumbuhan janin.
b. Merokok
Merokok sebaiknya dihindari sama sekali karena merokok lebih dari
10 batang per hari bisa menyebakan abortus, kematian pernatal,
retardasi pertumbuhan janin.
c. Obat-obatan. Kepada ibu hamil harus diberikan agar tidak
menggunakan obat tanpa konsultasi dokter. Sebagian obat akan
melintasi sawar plasenta dan dapat membahaykan janin.

12. Komplikasi
Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Depkes RI (2007)
yaitu, jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan
terjadi komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok
sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik
komplikasi akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)
(Dewi, 2014).
13. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat
perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori,
protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan
ibu.Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus,
perdarahan pasca persalinan dan sebagainya.Sedangkan makanan
berlebihan karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat
mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar
dan sebagainya (Mochtar, 19998).Anjurkan wanita tersebut makan
secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi
cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti
diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat.
Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta,
pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan
metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan akan
kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita
hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg
sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2012).
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat
hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun
aktif.Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak
merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami
abortus dan partus prematurus.Maka dari itu, sebaiknya wanita
hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2012).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama
pada triwulan I dan II kehamilan.Ada obat yang teratogenik
sehingga dapat menimbulkan kelainan teratogenik pada janin,
misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran
(Wiknjosastro, 2012).
4. Kebersihandan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan.Mandi
diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah.Dianjurkan
menggunakan sabun yang lembut/ ringan.Mandi berendam tidak
dianjurkan (Mochtar, 1998).Baju hendaknya yang longgar dan
mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi
sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita
hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh
(Wiknjosastro, 2012).
5. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang
sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16
minggu.Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan
abortus menjadi lebih kecil.Pada umumnya koitus diperbolehkan
pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati.Pada akhir
kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul,
koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan
sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2012).
6. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan
muntah (morning sickness).Keadaan ini menyebabkan perawatan
gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies,
gingivitis, dan sebagainya.Bila kerusakan gigi ini tidak
diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi,
seperti nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di
rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi
sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana.Maka dari itu
bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan
giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2012).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan
di dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap
cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan
suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran merupakan
pencacaran ulang dan tidak membahayakan.Tapi bila ada wabah,
maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan
untuk melindungi ibu dan janin.Virus vaksin dapat melintasi
plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada
macam-macam alat dan plasenta.Biasanya infeksi transplasenta
hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama sekali
dicacar.Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama
sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus
pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2012).
8. PerawatanPayudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan
menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya
harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai besar
payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah,
bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage,
kolostrum dikeluarkan untuk  mencegah penyumbatan. Untuk
mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu
dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan
menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting
susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik
keluar (Mochtar, 2013).
C. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
a. Pengkajian
1) Anamnesa
a) Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
b) Ada Planing terlebih dahulu
c) Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan
data, interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data
Subyektif), hasil observasi perawat.
d) Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan
utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan
saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat
psikososial,persiapan persalinan.
2) Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
a) Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
b) Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada
sclera.
c) Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi,
bau mulut.
d) Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak,
pembesaran slauran limfe.
e) Dada
f) Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
g) Jantung :kaji keadaan jantung pasen
h) Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu
menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan
areola mamae.
i) Abdomen
j) Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan
untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
k) Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea
alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
l) Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
m) Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan
tonus otot,kram kaki.
Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran
cairan/darah dr jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell
sign,hegar sign.
3) Persiapan persalinan
4) Obat-obatan yang di pakai saat ini
5) Hasil pemeriksaan penunjang
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor biologis
3) Ansietas berhubungan dengan stresor
4) Resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko kurang higiene.
b. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC Rasional
1 Domain 12 kelas 1 (00132) Setelah dilakukan Manajemen nyeri akut 1. Sebagai dasar penentuan
Nyeri akut berhubungan dengan intervensi keperawatan 1. Monitor tingkat nyeri intervensi berikutnya.
agens cedera fisik selama 3x24 jam menggunakan alat ukur 2. Sebagai dasar penentuan
Batasan karakteristik : diharapkan tingkat nyeri yang valid penyebab, frekuensi,
1. Perubahan oparameter fisiologis dengan kriteria hasil : 2. Lakukan pengkajian lokasi, skala dan kualitas
2. Perubahan selera makan 1. Nyeri yang dilaporkan nyeri secara nyeri
3. Doiaforesis tidak ada (5) komprehensif 3. Teknik distraksi atau
4. Perilaku distraksi 2. Ekspresi nyeri wajah termasuk lokasi, latihan nafas dalam dapat
5. Bukti nyeri ddengan tidak ada (5) karakteristik, durasi, mengurangi nyeri dan
menggunakan standar daftar frekuensi, kualitas dan menghilangkan
periksa nyeri untuk pasien faktor presipitasi. ketidaknyamanan
pasien yang tidak dapat 3. Lakukan intervensi non 4. Mengurangi nyeri dengan
berkomunikasi verbal farmakologi dengan cepat
6. Perilaku ekspresif distraksi atau latihan
7. Ekspresi wajah nyeri nafas dalam.
8. Sikap tumbuh melindungi 4. Kolaborasi pemberian
9. Putus asa obat
10. Focus menyempit
11. Sikap melindungi area nyeri
12. Perilaku protektif
13. Laporan wali tentang perubahan
aktivitas
14. Laporan wali tentang perilaku
nyeri
15. Dilatasi pupil
16. Melaporkan intensitas
menggunakan standar skala
nyeri
17. Melaporkan karakteristik nyeri
dengan menggunakan standar
instrumen nyeri
18. Focus pada diri sendiri
2 Domain 2, kelas 1 (00002) a. Status Nutrisi Manajemen Berat
Ketidak Seimbangan Nutrisi : Badan 1) Meningkatkan
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Kriteria hasil: 1) Diskusikan bersama pengetahuan klien
1) Status nutrisi pasien dan keluarga dalam pemenuhan
Batasan karakteristik : 2) Asupan gizi mengenai hubungan nutrisi
1) Diare 3) Asupan makanan antara intake makanan, 2) Mengatur pola makan
2) Bising usus hiperaktif 4) Asupan cairan latihan, pening katan dan diit yang sesuai
3) Membran mukosa pucat 5) Energi BB dan penurunan BB 3) Mencegah kebiasaan
4) Tonus otot menurun 6) Berat badan 2) Diskusikan bersama dan pola makan yang
5) Kelemahan otot menelan pasien mengenai tidak sehat
6) Penurunan berat badan b. Appetite kondisi medis yang 4) Mengurangi penurunan
dapat mempengaruhi BB yang drastis
Kriteia hasil: BB 5) Memotivasi klien untuk
1) Keinginan untuk 3) Diskusikan bersama mempertahankan BB
makan pasien mengenai ideal
2) energi untuk kebiasaan, gaya
makan hidup dan factor
3) Asupan makanan herediter yang dapat
asupan gizi mempengaruhi BB
4) Asupan cairan 4) Diskusikan bersama
5) Stimulus untuk makan pasien
mengenai risiko
1) Mencegah keracunan
yang berhubungan makanan
dengan BB 2) Memenuhi kebutuhan
berlebih dan kalori sesuai kebutuhan
penurunan BB tubuh
5) Dorong pasien
3) Mencegah penurunan
untuk merubah zat besi
kebiasaan makan 4) Meningkatkan imunitas
Perkirakan BB badan 5) Menngkatkan energi
ideal pasien
6) Melancarkan
Manajemen Nutrisi
pencernaan
1) Kaji adanya alergi
7) Diit yang seimbang baik
makanan
untuk kesehatan
2) Kolaborasi dengan
8) Mengetahui jumlah
ahli gizi untuk
kebutuhan kalori dan zat
menentukan jumlah nutrien lainnya
kalori dan nutrisi 9) Mengajarkan keluarga
yang untuk emenuhi
dibutuhkan pasien. kebutuhan nutrisi klien
3) Anjurkan pasien
untuk meningkatkan 1) Mengetahui tumbuh
intake Fe kembang klien
4) Anjurkan pasien 2) Mengetahui status
untuk meningkatkan cairan klien
protein dan 3) Mengetahui adanya
vitamin C malnutrisi klien
5) Berikan substansi 4) Mengurangi faktor
gula pencetus mual dan
6) Yakinkan diet muntah
yang dimakan 5. Mencegah penurunan BB
mengandung tinggi
serat untuk
mencegah konstipasi
7) Berikan makanan
yang terpilih (
sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
8) Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
9) Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi kepada
keluarga

Monitor Nutrisi
1) Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
2) Monitor turgor
kulit dan modalitas
3) Identifikasi
abnormalitas kulit
4) Minitor adanya
mual muntah
5) Identifikasi perubahan
nafsu makan dan
6) aktifitas akhir-
akhir ini
3 Domain 9, kelas 2 (00146) Setelah diberikan penjelasan Pendidikan kesehatan 1. mempermudah dalam
Ansietas berhubungan dengan nyeri 1. kaji pengetahuan klien
selama…… kali pasien memebrikan penjelasan
Batasan karakteristik:
tentang penyakit nya
1. menangis dapat mengerti proses pada klien
2. penurunan produktifitas 2. jelaskan tentang proses
penyakitnya dan program 2. meningkatkan
3. mengungkapkan penderitaan penyakit (tanda dan
perawatan serta terapi yang pengetahuan dan
4. mengungkapkan ansietas tentang
gejala)
perubahan hidup diberikan dengan kriteria menguranggi cemas
5. mengungkapkan distress 3. jelaskan tentang
hasil: 3. mempermudah intervensi
6. mengungkapkan rasa tidak aman program pengobatan
1. menejelakan kembali 4. mencegah keparahan
7. mengungkapkan rasa takut terus tentang penyakit dan alternatif penyakit
menerus 2. mengenal kebutuhan pengobatan 5. member gambaran
8. ketidakberdayaan
perawatan dan 4. diskusikan perubahan tentang pilihan terapi
9. waspada berlebihan
10. peningkatan kekhawatiran pengobatan tanpa cemas gaya mungkin yang bisa di gunakan
11. insomnia digunakan untuk 6. agar penjelasan lebih
12. iritabilitas mood
mencegah komlikasi muda untuk dimengerti
13. gugup
14. penurunan kontak mata 5. diskusikan tentang 7. menambah wawasan
15. perilaku menintai terapi dan pilihannya mengenai penyakit
16. berfokus pada diri sendiri
6. eksplorasi 8. untuk mengurangi tingkat
17. mual perubahan pola pernafasan
18. anoreksia kemungkinan sumber kecemasan
19. peningkatan reflex yang bisa di
20. sakit dada gunakan/mendukung
21. ekstremitas dingin
22. diare 7. instruksikan kapan
23. peningkatan frekuensi jantung harus pelayanan
8. tanyakan kembali
pengetahuan klien
tentang penyakit
prosedur perawatan
dan pengobatan
3 Domain 11, kelas 1 (00004) Kontrol infeksi Kontrol infeksi 1. Agar mengurangi
Setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum
Resiko infeksi terjadinya kontaminasi
keperawatan selama... jam dan sesudah kegiatan
Batasan karakteristik: akibat bakteri
pasien diharapkan dapat perawatan pasien
1. Kesulitan mengeloah alat invasif 2. Agar perawatan dan
mengontrol infeksi dengan 2. Pakai sarung tangan
jangka panjang (BBL) terhindar dari
kriteria hasil: sebagaimana di
2. Kesulitan mengelolah perawatan paparan bakteri maupun
1. RR : 30x/m anjurkan oleh
luka agen penyebab penyakit
2. Irama nafas teratur kebijakan pencegahan
3. Disfungsi motilitas (infeksi) lainya
3. Suhu 36℃ universal precantion
gastrointestinal 3. agar px(BBL) tidur
4. Intekgritas kulit baik 3. Batasi jumlah
4. Pemberian makan formula dengan nyenyak dan
5. Leukosit dalam pengunjung
eksklusih cukup
batas normal 4. Anjurkan pengunjung
5. Kerusakan integritas kulit 4. agar tidak adanya
untuk mencuci tangan
6. Kurang akses ke peralatan bakteri penyebab
pada saat memasuki
pelindung individual penyakit (infeksi) yang
dan meninggalkan
7. Kurang mentaati rekomendasi masuk dan keluar dari
ruangan pasien
kesehatan masyarakat ruangan
5. Bersihkan lingkunga
8. Kurang higine lingkungan 5. agar lingkungan
dengan bak setelah
9. Kurang literasi kesehatan terhindar dari adanya
10. Kurang higine lingkungan digunakan untuk bakteri yang membuat
pasien infeksi
6. Perthan kan tehnik 6. agar mencegah
isolasi yang sesuai penyebaran/melindungi
7. Tingkatkan intek pasien dari proses
nutrisi yang tepat infeksi lainya
7. agar meningkatkan
energi dan daya tahan
tubuh
BAB III
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

No. Reg : 01049521


Tgl. Pemeriksaan : 13-07-2022
Nama Mahasiswa : Kelompok I

I. Biodata
a. Klien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.M Nama : Tn. H
Umur : 31Tahun Umur : 35 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Alamat : Jl.Hangtua Alamat : Jl. Hangtua
Diangnosa medis : G4P3A0 Usia
Kehamilan 32-33 Minggu
+ Bekas SC 3x

II. Riwayat Kesehatan


a. Latar belakang kunjungan :
Pasien masuk ingin memeriksa kehamilan, hamil yang ke 4 dengan usia kehamilan 8
bulan, tidak pernah keguguran, keluhan nyeri perut sebelah kiri, nyeri bekas operasi,
keputihan, berbau dan berwarna putih.
b. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang sakit dan menderita penyakit turunan dan
menular
c. Penyakit terdahulu yang mempengaruhi kehamilan :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
d. Penyakit yang sedang dialami klien :
Klien mengeluh nyeri perut sebelah kiri, nyeri bekas operasi, keputihan, berbau dan
berwarna putih.
e. Riwayat haid
a.Haid terakhir (HT) : ? – 12-2021
b. Siklus haid : 28 Hari
c.Lamanya : 1 Minggu
d. Banyaknya : 1 hari 3 kali ganti pembalut
e.Masalah : Tidak Ada
f. Riwayat kontrasepsi
a.Type : KB Intra Uterine Device (IUD)
b. Kapan menggunakan: Setelah Operasi anak Pertama
c.Tujuan : Mengatur jarak kehamilan
d. Masalah : Tidak ada
e.Kapan berhenti : Akhir Tahun 2014
f. Alasan berhenti : Saat program hamil anak ke 2
g. Rencana KB yang akan digunakan: Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
g. Riwayat kehamilan terdahulu :
a. Gravid : 4 Partus : 3 Abortus : 0
b. Jumlah anak yang hidup : 2 orang perempuan,
c. Interval kelahiran : 2-4 tahun
d. Yang menolong kelahiran yang lalu : Dokter Obgyn
e. Dimana melahirkan : Rumah Sakit
f. Komplikasi yang terjadi pada waktu kehamilan yang lalu :
□ Hypertensi □ Oedema Hyperemesis
gravidarum

□ Perdarahan Persalinan □ Eklamsi


antepartum premature

□ Perdarahan □ Pre-eklamsi
antepartum □ Infeksi saluran
□ Lain – Lain kemih
g. Komplikasi waktu persalinan dan kelahiran yang lalu : Tidak Ada
h. Masalah pada waktu masa nifas : Tidak Ada
i. Masalah pada bayi yang dilahirkan : Premature
h. Riwayat pengobatan/merokok/alcohol : Tidak Ada
i. Masalah yang dirasakan klien/keluhan-keluhan : Klien mengeluh nyeri perut sebelah
kiri, nyeri bekas operasi, keputihan, berbau dan berwarna putih.
j. Pola kegiatan sehari-hari :
Klien mengatakan aktifitas sehari-hari dirumah mengurus rumah tangga.
k. Data psikologis :
Klien tampak cemas dan berharap operasinya yang ke empat nanti bisa berjalan dengan
lancar. Klien juga berharap berat badan janinnya bisa naik.
III.Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum :
BB sebelum hamil : 39 Kg; sekarang : 43 kg; TB: 150 cm, LLA: 20 cm
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pemeriksaan kepala

a. Muka : Bentuk wajah oval


b. Mata : Bentuk mata simestris kiri dan kanan, konungtiva tidak anemis, seclera
tidak icterus, dan tidak ada nyeri tekan
c. Gigi dan mulut : Bibir tampak kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi masih
lengkap
1. Pemeriksaan payudara
a. Buah dada : tampak simestris kiri dan kanan, tidak ada benjolan
b. Putting susu dan pengeluaran : Areola tampak gelap, putting keluar, sudah ada
pengeluaran colostrum.
2. Pemeriksaan abdomen
a. Inspseksi : Tinggi Fundus 32 cm Strie: (-) Alba : (+), bekas luka SC mediana
inferior
Palpasi :

LI : TFU 32 cm, bagian teratas kepala


L II : Kanan Punggung, Kiri Ektremitas
L III : Bagian terbawah bokong
L IV : Belum masuk PAP

a. Braxton hiks : ada


b. Pemeriksaan panggul : Belum ada pembukaan, lendir (+), darah (+)
1. Kesejahteraan janin
a. Auskultasi : DJJ 140 x/menit
b. Pergerakan janin : Aktif
2. Ekstremitas
a. Oedem : Tidak Ada
b. Varises : Tidak Ada
c. Reflek patella : (+)
3. Pemeriksaan urogenital
a. Kebersihan : vulva nampak bersih,
b. Pengeluaran : tampak pengeluaran lendir berwarna putih
c. Rectum : tidak ada hemoroid
I. Pemeriksaan penunjang:
USG : Gravida tunggal hidup, presentasi bokong, plasenta di anterior melekat di SBR
(Segmen Bawah Rahim), cairan amnion banyak, DJJ (+) kesan plasenta Akreta, jenis
kelamin perempuan, TBJ 1246 gram, umur kehamilan 29-30 minggu.

II. Terapi / pengobatan


Histolan 3x1
SF 1x1
Asam Folat 1x1
PENGUMPULAN DATA

- Pasien mengeluh nyeri perut sebelah kiri,


- Pasien mengeluh nyeri bekas operasi
- Pasien mengeluh keputihan, berbau dan berwarna putih.
- Klien berharap operasinya yang ke empat nanti bisa berjalan dengan lancar
- Klien juga berharap berat badan janinnya bisa naik.
- Klien tampak cemas
- BB sebelum hamil : 39 Kg;
- BB sekarang : 43 kg;
- TB: 150 cm,
- LLA: 20 cm
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Nadi: 84 kali/menit
- DJJ 140 x/menit
- Leopold:
L I : TFU 32 cm, bagian teratas kepala
L II : Kanan Punggung, Kiri Ektremitas
L III : Bagian terbawah bokong
L IV : Belum masuk PAP
- USG: Kesan Plasenta Akreta
- Braxton Hiks (+)
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


- Pasien mengeluh nyeri perut sebelah kiri, - Klien tampak cemas
- Pasien mengeluh nyeri bekas operasi - BB sebelum hamil : 39 Kg;
- Pasien mengeluh keputihan, berbau dan - BB sekarang : 43 kg;
berwarna putih. - TB: 150 cm,
- Klien berharap operasinya yang ke empat - LLA: 20 cm
nanti bisa berjalan dengan lancar - Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Klien juga berharap berat badan janinnya - Nadi: 84 kali/menit
bisa naik. - DJJ 140 x/menit
- Leopold:
L I: TFU 32 cm, bagian teratas kepala
L II : Kanan Punggung, Kiri Ektremitas
L III: Bagian terbawah bokong
L IV : Belum masuk PAP
- USG: Kesan Plasenta Akreta
- Braxton Hiks (+)
ANALISA DATA

DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


DS: Agen cedera biologis Nyeri
- Pasien mengeluh nyeri
perut sebelah kiri,
- Pasien mengeluh nyeri
bekas operasi

DO:
- USG: Kesan Plasenta
Akreta
- Braxton Hiks (+)

DS: - Kesiapan meningkatkan


- Klien berharap operasinya proses kehamilan-melahirkan
yang ke empat nanti bisa
berjalan dengan lancar
- Klien juga berharap berat
badan janinnya bisa naik.
DO:
- TFU 32 cm
- DJJ 140 x/menit
- Leopold:
L I: TFU 32 cm, bagian
teratas kepala
L II : Kanan Punggung,
Kiri Ektremitas
L III: Bagian terbawah
bokong
L IV : Belum masuk PAP
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologi


2. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan – melahirkan.
3. INTERVENSI

Waktu Tujuan &


No Perencanaan Rasional
(Tgl/Jam) Kriteria Hasil
1 12-7-2022 Setelah dilakukan intervensi keperawatan NIC: 6. Sebagai dasar penentuan
selama 1 jam diharapkan: Manajemen nyeri intervensi berikutnya.
NOC: 5. Monitor tingkat nyeri 7. Sebagai dasar penentuan
 Kontrol Nyeri menggunakan alat ukur yang penyebab, frekuensi,
Kriteria Hasil valid lokasi, skala dan kualitas
- Nyeri yang dilaporkan tidak ada 6. Lakukan pengkajian nyeri nyeri
- Ekspresi nyeri wajah tidak ada secara komprehensif termasuk 8. Teknik distraksi atau
lokasi, karakteristik, durasi, latihan nafas dalam dapat
frekuensi, kualitas dan faktor mengurangi nyeri dan
presipitasi. menghilangkan
7. Lakukan intervensi non ketidaknyamanan
farmakologi dengan distraksi 9. Mengurangi nyeri dengan
atau latihan nafas dalam. cepat
8. Kolaborasi pemberian obat
Waktu Tujuan &
No Perencanaan Rasional
(Tgl/Jam) Kriteria Hasil
2 12-2-2022 Setelah dilakukan tindakan NIC:
keperawatan selama 1 jam  Persiapan Melahirkan
diharapkan : 1. Informasikan pada ibu 1. Untuk menghindari

NOC: mengenai kapan harus datang terjadinya komplikasi

 Status maternal: antepartum ke RS dalam rangka dalam kehamilan

Kriteria hasil : menghadapi persalinan


- Nyeri abdomen ringan 2. Diskusikan keuntungan dan 2. Agar bayi mendapatkan
- Keputihan tidak ada kerugian dalam hal menyusui ASI Ekslusif selama 6

 Perilaku kesehatan prenatal dengan ASI dan (pemberian bulan

Kriteria hasil : makan dengan botol susu)


- Memelihara intake nutrisi yang  Persiapan pembedahan
3. Agar mengetahui tingkat
adekuat untuk kehamilan 3. Identifikasi tingkat kecemasan/
kecemasan pasien saat
- Menggunakan suplemen besi ketakutan pasien mengenai
menghadapi pembedahan
secara konsisten prossedur pembedahan
- Menggunakan multivitamin harian  Perawatan Prenatal
4. Mengetahui denyut jantung
secara konsisten 4. Monitor DJJ
janin
5. Ukur tinggi fundus dan
5. Untuk mengetahui usia
bandingkan dengan usia
kehamilan
gestasi
4. CATATAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)

NO WAKTU TINDAKAN RESPON TTD


(TGL/JAM) KEPERAWATAN KLIEN/HASIL (S,O)
1 12-7-2022 NIC:
09.00 Manajemen nyeri S:
1. Mengkaji tingkat nyeri menggunakan alat - Klien mengatakan nyeri mulai berkurang
ukur yang valid yaitu Numeric Rating menjadi skala 4
Scale O:
09.05 2. Melakukan pengkajian nyeri secara - Klien tampak rileks
komprehensif termasuk lokasi, - Tekanan darah : 90/60 mmHg
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas - Nadi: 84 kali/menit
dan faktor presipitasi. - DJJ 140 x/menit
P: Kontraksi uterus
Q: Tertusuk-tusuk
R: Perut bagian bawa
S: Skala 5
09.15 T: Hilang timbul durasi 10 detik
3. Lakukan intervensi non farmakologi
dengan distraksi atau latihan nafas dalam.
Dengan menganjurkan klien menarik nafas
panjang tahan 5 detik hembuskan secara
09.30 perlahan
4. Kolaborasi pemberian obat
Histolan 3x1
NO WAKTU TINDAKAN RESPON TTD
(TGL/JAM) KEPERAWATAN KLIEN/HASIL (S,O)
2 12-7-2022 NIC:
09.35  Persiapan Melahirkan S:
1. Menginformasikan pada ibu mengenai Klien mengatakan nyeri mulai berkurang
kapan harus datang ke RS dalam menjadi skala 4
rangka menghadapi persalinan yaitu Klien akan mengganti pakaian dalam
09.40 Pasien dianjurkan datang lagi 2 setiap buang air kecil dan merasa
minggu kedepan untuk ANC atau lembab.
datang ketika ada cairan keluar dari - Klien mengatakan akan makan makanan
vagina ataupun keluar lendir dan yang bergizi dan seimbang untuk
darah. memenuhi nutrisi selama kehamilan
09.45
2. Mendiskusikan keuntungan dan - Klien mangatakan akan minum suplemen
kerugian dalam hal menyusui dengan besi dan multivitamin secara teratur
ASI dan (pemberian makan dengan O:
09.55 botol susu) Hasil : Klien memahami - Klien tampak rileks

10.00 bahwa ASI sangat penting untuk bayi - Tekanan darah : 90/60 mmHg
3. Mengidentifikasi tingkat kecemasan/ - Nadi: 84 kali/menit
ketakutan pasien mengenai prosedur - DJJ 140 x/menit
pembedahan Hasil Klien tampak - TFU 32 cm
cemas dan berharap operasinya yang
ke empat nanti bisa berjalan dengan
lancar, tingkat kecemasan Ringan
4. Meghitung DJJ hasil 140x/menit
5. Mengukur tinggi fundus dan
bandingkan dengan usia gestasi
Hasil TFU 32 cm.
32 cm diatas simfisis = 36 minggu
usia kehamilan, tetapi pada pasien
didapatkan hasil usia kehamilan masih
32-33 minggu.
CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)

No Waktu Catatan Perkembangan Ttd


(Tgl/ (S,O,A,P)
jam)
1 12-2- S:
2022 - Klien mengatakan nyeri mulai berkurang menjadi
Jam skala 4
10.00
O:
- Klien tampak rileks
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Nadi: 84 kali/menit
- DJJ 140 x/menit

A: Masalah Belum Teratasi

P: Intervensi dilanjutkan di Rumah (Dischard


Planing)
1. Bila nyeri timbul kembali lakukan tehnik
relaksasi nafas dalam
2. Terapi dilanjutkan dirumah
3. Bila nyeri tidak berkurang segera ke RS

2 12-2- S:
2022 Klien mengatakan nyeri mulai berkurang menjadi
Jam skala 4
10.00 Klien akan mengganti pakaian dalam setiap
buang air kecil dan merasa lembab.
- Klien mengatakan akan makan makanan yang
bergizi dan seimbang untuk memenuhi nutrisi
selama kehamilan
- Klien mengatakan akan minum suplemen besi
dan multivitamin secara teratur
O:
- Klien tampak rileks
- Tekanan darah : 90/60 mmHg
- Nadi: 84 kali/menit
- DJJ 140 x/menit
- TFU 32 cm

A: Masalah Belum Teratasi

P: Intervensi dilanjutkan di Rumah (Dischard


Planing)
1. Datang kembali memeriksakan kehamilan 2
minggu kedepan, jika ada perdarahan segera
ke RS
2. Anjurkan minum suplemen besi dan
multivitamin secara teratur
3. Anjurkan makan makanan bergizi dan
seimbang untuk memenuhi nutrisi selama
kehamilan
4. Anjurkan istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai