Disusun oleh:
KELOMPOK 2
1. DWI NANDA FITRI RAHAYU 202173055
2. ANATASYA ANDINI FAUZIAH 202173056
3. VERA SULISTYOWATI 202173059
4. GESTI KARTANTI 202173062
5. SINTIA NOVA LELIANA 202173069
Seorang perempuan berusia 26 tahun telah menikah, datang ke poli hamil dengan keluhan
terlambat haid dan hasil plano test positif sehingga menganggap dirinya sedang hamil.
Setelah dilakukan pemeriksaan, anda menjelaskan beberapa perubahan yang akan dialami
oleh Ny. Sari berkaitan dengan kehamilannya.
1. Jelaskan pemeriksaan apa sajakah untuk mengetahui kehamilan pasti ?
A. Definisi Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum (Varney, 2010).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari:
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Marjati, 2010).
Kehamilan normal adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin dengan kehamilan 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi triwulan atau trimester:
1. Kehamilan Trimester I antara 0-12 minggu
2. Kehamilan Trimester II antara 12-28 minggu
3. Kehamilan Trimester III antara 28-40 minggu
(Sarwono, 2014).
B. Proses Kehamilan
a) Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma
paling sering adalah didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat
mampu menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY
untuk laki-laki).
b) Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat
morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4-5
hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan siap
berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c) Nidasi/Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada
fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh
nadi menjadi berkelok-kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
C. Patofisiologi
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi, ditangkap oleh fibrae dan berjalan menuju
ke pers ampula tuba. Setelah proses ejakulasi, sperma masuk melalui kanalis servikalis
menuju ke ampula tuba dengan kekuatannya sendiri. Terjadi proses konsepsi yaitu
bertemunya ovum dan sperma pada pars ampula tuba. Kemudian kedua inti ovum dan
sperma bersatu membentuk zigot terus mmbelah hingga membentuk morula dan terus
berjalan menuju uterus.
Terjadi pertemuan sel di bagian luar morula menjadi sel trofoblas, pembentukan
terus berjalan dan didalam morula terjadi ruangna yang mengandung cairan yang disebut
blastula. Kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6 sampai ke 7 setelah konsepsi.
Dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua basalis yang
berhadapan dengan Korean frandusum yang berkembang menjadi plasenta. Desidua
kapsularis yang menutupi hasil dan desidua kapsularis disebut desidua parietalis.
Didalam desidua kapsularis janin tumbuh dan berkembang hingga mencapai usia aterem
± 40 minggu.
D. Pathway
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi
Proses ejakulasi
Terjadi nidasi
- Minggu ke-16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi
rambut mulai tumbuh pada tubuh.
- Minggu ke-20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata,
telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh
sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X kelenjar
minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus,
gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus
renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan
setiap 24 jam.
- Minggu ke-24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon
rangsangan.
- Minggu ke-28 : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan
menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
- Minggu ke-32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
- Minggu ke-36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum
pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar
batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung
jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
- Minggu ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan
ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan
lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus
mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
F. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda Presumtif Kehamilan
Ada banyak gejala awal kehamilan yang umum terjadi diantaranya yaitu:
Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff
dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan
lebih dari 16 minggu.
Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
Perut : Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payudara : hipepigmentasi areola mamae
Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.
2. Tanda Kemungkinan/Tidak Pasti (Probability Sign)
Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
Tanda Goodel
Pelunakan serviks
Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu
(pada plasma darah) dan diekskresi pada urine ibu.
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan warna kulit menjadi gelap dari sebelumnya yang kira-kira terjadi diatas
minggu ke 12 kehamilan
2. Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal
3. Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan
4. Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar
5. Tes kehamilan memberikan hasil positif
6. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu
b) Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu
pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.
c) Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu –
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Cara penanganan:
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi
terlalu penuh.
- Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung
untuk menjalankan fungsinya.
- Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi
asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
- Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan.
g) Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron.
Cara penanganan:
- Asupan cairan yang adekuat
- Istirahat cukup
- Minum air hangat (air putih, teh) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
- Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
- Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang
bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara
teratur
h) Kram Tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator
dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan:
- Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya (dorsofleksikan
kakinya)
- Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
- Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
- Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
I. Pengkajian Data
Tanggal periksa/pengkajian, jam, ruang, nomor registrasi, diagnosa medis.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama suami/istri :Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah.
Usia :Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan,
kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi
(20-35 tahun).
Agama :Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin.
Pendidikan :Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu
hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
bayinya.
Pekerjaan :Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja.
Alamat :Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya
tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika
diperlukan.
Penghasilan :Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila
sewaktu-waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil.
2. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.
3. Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), hemoroid (TM II dan III),
keputihan (TM I, II, dan III), sembelit (TM II dan III), kram kaki (TM II dan III),
napas sesak (TM II dan III), nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III).
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya.
Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat
berakibat serius bagi ibu.Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit
vena profilasi dan selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi,
infeksi memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh
pada kehamilan antara lain:
- Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
- TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus,
bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
- Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/lahir mati
- Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
- HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.
-
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
a) Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan
bengkak-bengkak ditangan dan wajah.
a) Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam.
Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
b) Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang-kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan.
7. Riwayat Haid
Anamnesa haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi/kandungan,
meliputi hal-hal seperti: umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar
12-16 tahun). Lamanya (frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid
(lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah, HPHT
(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran). Keluhan saat haid (keluahn
yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala
sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak).
8. Riwayat Pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah
dan berapa lama menikah. Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya.
10. Riwayat KB
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan
KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan
ini karena faktor gagal KB atau tidak.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
K/U :Baik/tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum
pasien secara keseluruhan.
Kesadaran :Composmentis/apatis/letargis/somnolen.
Tekanan Darah :Tekanan darah pada orang normal rata-rata 120/80 mmHg
dengan diastole maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90
mmHg. Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga
pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8-10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin.
Nadi :N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90 x/menit.
Suhu :Normal (36,5oC - 37,5oC) bila suhu tubuh hamil >37,5oC
dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR :Normal (12-20 x/menit). Jumlah pernapasan, kapasitas vital,
dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh selama
kehamilan berlangsung. Ibu hamil akan bernapas lebih dalam
sekitar 20-25% dari biasanya.
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari).
TB : < dari 145 cm (resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul).
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut :Bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka :Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda
anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata :Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan,
Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis.
Hidung :Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut& Gigi :Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher :Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak.
Dada :Bagaimana kebersihannya, terlihat hiperpigmentasi pada
areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan
menyusui. Adakah striae gravidarum atau tidak.
Genetalia :Bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas :Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi
jalannya persalinan.
b. Palpasi
1) Tujuan:
- Untuk mengetahui umur kehamilan
- Untuk mengetahui bagian bagian janin
- Untuk mengetahui letak janin
- Janin tunggal atau tidak
- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
2) Letak palpasi :
Kepala : Adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal
ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi
gagal jantung. Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika
ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme
dan keguguran. Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada
kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC,
radang akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi
pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20
minggu
Abdomen :
a) Leopold I: Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri:
- Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
- minggu TFU 1-2 jari diatas symphisis
- 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
- 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
- 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
- 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
- 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
Tanda kepala : Keras, bundar, melenting
Tanda bokong : Lunak, kurang bundar, kurang melenting
b) Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang
dan menentukan letak kepala pada ketak lintang.
c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
d) Leopold IV : Seberapa jauh bagian terbawah masuk PAP
d) Perkusi
Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1.
3. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella
Nilai Tidak Diagnosis
Tes Lab Nilai Normal
Normal Masalah Terkait
Hemoglobin
10,5-14,0 <10,5 Anemia
Terlacak/negatif
Protein Urin Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Kuning,
Warna hijau Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Ketidakcocokan
A B O AB -
Darah ABO
HIV - + AIDS
Anomali pada
Rubella Negatif Positif janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk
Anemia akibat
ova/telur cacing Negatif Positif
cacing
dan parasit
b) Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-
kondisi:
Diperlukan tanda pasti hamil
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Untuk menentukan kelainan anak
c) Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.
III. PERENCANAAN
Kehamilan Trimester I
1) Dx :Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam nutrisi
dapat terpenuhi
Kriteria Hasil:
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6. Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
Intevensi:
1. Manejemen gangguan nutrisi:
- Monitor nutrisi
- Terapi Nutrisi
2. Bantuan peningkatan berat badan : Manejemen berat badan
3. Intervensi tambahan : Pemberian makan
Rasional :
1. Mengetahui jumlah asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh.
2. IMT ibu naik sesuai index normal usia kehamilan
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 5x24 jam pasien
tidak terjadi mual berlebihan
Kriteria Hasil:
1. Menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin
2. Mengenali pencetus stimulus (mual)
3. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab mual
4. Menghindari bau yang tidak menyenangkan
Intevensi :
1. Pengurangan kecemasan
2. Manajemen pengobatan
3. Manajemen mual
4. Monitor nutrisi
Rasional :
1. Untuk mengurangi rasa cemas berlebih pada ibu hamil yang dapat
mempengaruhi mual muntah berlebih.
2. Memberikan obat sesuai advis/resep dokter untuk mengurangi mual muntah.
3. Ibu hamil mampu mengontrol mual muntah.
4. Mengetahui jumlah kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
Kehamilan Trimester II
1) Dx :Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang behubungan dengan
persepsi perubahan biofisik, respon,orang lain
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pasien
menjadi percaya diri
Kriteria Hasil:
1. Body image positif
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
3. Mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi social
Intervensi :
1. Peningkatan citra tubuh : Peningkatan koping
2. Peningkatan harga diri: - Peningkatan sosialisasi
- Peningkatan dukungan kelompok
Rasional :
1. Membuat ibu hamil lebih percaya diri selama menghadapi perubahan fisiologis
selama kehamilan.
2. Ibu hamil tetap mampu bersosisalisasi selama kehamilan berlangsung.
3. Dukungan suami dan keluarga mampu membuat ibu semangat dan percaya diri
dalam menjalankan aktivitas harian.
Marjati. (2010). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Sarwono, P. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
Varney, H. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU “E” DENGAN ANSIETAS TRIMESTER 1
PENGKAJIAN
Tanggal MRS :-
Ruang :-
No. Register :-
Diagnosa Medis :-
Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2020
A. IDENTITAS PASIEN :
- Umur : 25 Tahun
- Suku/Bangsa : Madura/Indonesia
- Pekerjaan : IRT
- Status : Kawin
- Pekerjaan : Nelayan
B. STATUS KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
5. Riwayat Obstetri
Oktober 2020
pusing.
2015)
diimunisasi TT
6. Riwayat Haid
tahun.
sama sekali.
Hamil Tgl Partus Usia Jenis Penolon Penyulit Anak Nifas
Ke Kehamila Partus g Kehamilan
n & JK BB PB ASI Penyulit
Persalinan
1 13 40 Persalinan Bidan Tidak Ada P 3,5 52 ASI on Tidak
September Minggu Normal Desa Kg/BB cm demand Ada
2015
7. Riwayat Kehamilan, Nifas dan Persalinan yang Lalu
8. Riwayat Ginekologi
9. Riwayat Kb
2. POLA NUTRISI/METABOLISME
Pasien mengatakan bahwa makan 3 kali sehari, jenis: nasi putih dan sop sayur
dan daging ayam, porsi: selalu habis. Terkadang ada mual akan tetapi kalau mual
makan nasi sedikit-sedikit tapi sering.
3. POLA ELIMINASI
Pasien mengatakan pipis sehari semalam - + 8 kali, warna kuning jerami dan
volume - + 1 liter. Pasien mengatakan tidak ada nyeri waktu pipis.
4. POLA AKTIVITAS-LATIHAN
5 5
5 5
Pasien mengatakan tidur ± 7 jam dan tidak ada gangguan istirahat tidur.
Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan perubahan fisik karena hamil,
seperti perut buncit.
Pasien mengatakan tidak ada koping untuk mengatasi kecemasan dan tidak bisa
mentoleransi cemas.
1. Kesadaran
Compos Mentis
Somnolen
Sopor
Sopor komatus
Komatus
2. Tanda - Tanda Vital
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/Menit
RR : 19 x/Menit
Suhu :36,2° C
3. Kepala
Rambut : Bersih
Penglihatan : Normal
Paru-paru : Vesikuler
Jantung : Reguler
5. Abdomen
Lingkar perut : cm
Posisi janin :
Leopold I :
Leopold II :
Menganjurkan
Leopold III :
periksa lagi ke
Leopold IV : pelayanan
kesehatan
Kontraksi Uterus : Frekuensi:
Interval :
Intensitas :
Auskultasi : DJJ:
6. Genetalia Luar
Bentuk : Lonjong
a. Pemeriksaan Urine
Protein :-
Reduksi :-
b. Pemeriksaan Darah
Hb :-
Golda :-
No. Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas 3
- Firasat Buruk 3
- Takut Akan Pikiran Sendiri 3
- Mudah Tersinggung 1
2 Ketegangan
- Merasa Tegang 1
- Lesu 1
- Tak Bisa Istirahat Tenang 2
- Mudah Terkejut 0
- Mudah Menangis 0
- Gemetar 0
- Gelisah 1
3 Ketakutan
- Pada Gelap 0
- Pada Orang Asing 0
- Ditinggal Sendiri 0
- Pada Binatang Besar 1
- Pada Keramaian Lalu Lintas 2
- Pada Kerumunan Orang Banyak 1
4 Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur 0
- Terbangun Malam Hari 0
- Tidak Nyenyak 0
- Bangun dengan Lesu 0
- Banyak Mimpi-mimpi 0
- Mimpi Buruk 0
- Mimpi Menakutkan 0
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi 0
- Daya Ingat Buruk 0
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat 0
- Berkurangnya Kesenangan pada Hobi 0
- Sedih 2
- Bangun Dini Hari 0
- Perasaan Berubah-ubah Sepanjang Hari 2
7 Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-otot 1
- Kaku 1
- Kedutan Otot 1
- Gigi Gemerutuk 0
- Suara Tidak Stabil 0
8 Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus 0
- Penglihatan Kabur 0
- Muka Merah atau Pucat 0
- Merasa Lemah 0
- Perasaan ditusuk-tusuk 0
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia 0
- Berdebar 0
- Nyeri di Dada 0
- Denyut Nadi Mengeras 0
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan 0
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti 0
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit di Dada 0
- Perasaan Tercekik 0
- Sering Menarik Napas 0
- Napas Pendek/Sesak 0
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan 0
- Perut Melilit 0
- Gangguan Pencernaan 0
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan 0
- Perasaan Terbakar di Perut 0
- Rasa Penuh atau Kembung 0
1
- Mual 2
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek 0
- Kehilangan Berat Badan 0
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi) 0
12 Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil 0
- Tidak Dapat Menahan Air Seni 0
- Amenorrhoe 1
- Menorrhagia 0
- Menjadi Dingin (Frigid) 0
- Ejakulasi Praecocks 0
- Ereksi Hilang 0
- Impotensi 0
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering 0
- Muka Merah 0
- Mudah Berkeringat 0
- Pusing, Sakit Kepala 0
- Bulu-bulu Berdiri 0
Skor : 0 = Tidak ada
1 = Ringan
2 = Sedang
3 = Berat
4 = Berat sekali
14 – 20 = Kecemasan ringan
21 – 27 = Kecemasan sedang
28 – 41 = Kecemasan berat
Skor Kecemasan: 30
(Kecemasan Berat)
Terapeutik
Terapeutik
1. Memahami situasi yang
1. Situasi yang membuat
membuat ansietas
ansietas masih khawatir
tentang kondisi janin
dalam kandungannya
2. Memotivasi situasi yang
2. Pasien mendengarkan
memicu kecemasan
dengan seksama dan
mulai paham bahwa
yang memicu
kecemasannya hanya
perasaan negatif yang
tidak jelas
Edukasi Edukasi
1. Menjelaskan 1. Pasien mulai memahami
prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
2. Pasien mulai memahami
2. Menginformasikan
secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
3. Pasien kooperatif dan
3. Melatih teknik relaksasi
pasien mengatakan sedikit
lebih tenang.
EVALUASI KEPERAWATAN
O: K/U: Cukup
GCS: E:4, V:5, M:6
Kesadaran: Composmentis
Skor Kecemasan: 30 (Kecemasan Berat)
Masih tampak gelisah dan bingung
2. Mengidentifikasi kandungannya
O: K/U: Cukup
GCS: E:4, V:5, M:6
Kesadaran: Composmentis
Skor kecemasan 0 yang artinya < 14 (Tidak ada
kecemasan).
Tidak tampak gelisah dan bingung
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta: PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta: PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta: PPNI.
LAMPIRAN