Anda di halaman 1dari 56

TRIGERCASE

PRA KLINIK PROFESI NERS


KASUS 2 KEHAMILAN TRIMESTER I, II, DAN III

Dosen Pembimbing: Catur PLD, S.Kep., M.Kes

Disusun oleh:

KELOMPOK 2
1. DWI NANDA FITRI RAHAYU 202173055
2. ANATASYA ANDINI FAUZIAH 202173056
3. VERA SULISTYOWATI 202173059
4. GESTI KARTANTI 202173062
5. SINTIA NOVA LELIANA 202173069

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020/2021
TRIGERCASE PRA KLINIK PROFESI NERS
KASUS 2 KEHAMILAN TRIMESTER I, II, DAN III

Seorang perempuan berusia 26 tahun telah menikah, datang ke poli hamil dengan keluhan
terlambat haid dan hasil plano test positif sehingga menganggap dirinya sedang hamil.
Setelah dilakukan pemeriksaan, anda menjelaskan beberapa perubahan yang akan dialami
oleh Ny. Sari berkaitan dengan kehamilannya.
1. Jelaskan pemeriksaan apa sajakah untuk mengetahui kehamilan pasti ?

2. Jelaskan adaptasi fisik pada perempuan tersebut dalam melewati perkembangan


kehamilannya tiap-tiap trimester ?
3. Sebutkan diagnose-diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada tiap trimester ?
4. Buatlah intervensi dan rasional pada diagnose keperawatan prioritas pada masing-
masing trimester!
PEMBAHASAN

A. Definisi Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
antepartum (Varney, 2010).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari:
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Marjati, 2010).
Kehamilan normal adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin dengan kehamilan 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi triwulan atau trimester:
1. Kehamilan Trimester I antara 0-12 minggu
2. Kehamilan Trimester II antara 12-28 minggu
3. Kehamilan Trimester III antara 28-40 minggu
(Sarwono, 2014).

B. Proses Kehamilan
a) Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dan sperma
paling sering adalah didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan
terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat
mampu menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY
untuk laki-laki).
b) Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun
longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat
morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4-5
hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona
pellusida  akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan siap
berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c) Nidasi/Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri
bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada
fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh
nadi menjadi berkelok-kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.

C. Patofisiologi
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi, ditangkap oleh fibrae dan berjalan menuju
ke pers ampula tuba. Setelah proses ejakulasi, sperma masuk melalui kanalis servikalis
menuju ke ampula tuba dengan kekuatannya sendiri. Terjadi proses konsepsi yaitu
bertemunya ovum dan sperma pada pars ampula tuba. Kemudian kedua inti ovum dan
sperma bersatu membentuk zigot terus mmbelah hingga membentuk morula dan terus
berjalan menuju uterus.
Terjadi pertemuan sel di bagian luar morula menjadi sel trofoblas, pembentukan
terus berjalan dan didalam morula terjadi ruangna yang mengandung cairan yang disebut
blastula. Kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6 sampai ke 7 setelah konsepsi.
Dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua basalis yang
berhadapan dengan Korean frandusum yang berkembang menjadi plasenta. Desidua
kapsularis yang menutupi hasil dan desidua kapsularis disebut desidua parietalis.
Didalam desidua kapsularis janin tumbuh dan berkembang hingga mencapai usia aterem
± 40 minggu.

D. Pathway
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi

Ditangkap oleh fibrae dan berjalan menuju ke pers ampula tuba

Proses ejakulasi

Sperma masuk melalui kanalis servikalis menuju ke ampula tuba

Terjadi proses konsepsi

Membentuk zigot terus membelah hingga membentuk morula

Terjadi pertemuan sel diluar morula menjadi sel trofoblas

Kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi

Terjadi nidasi

Desidua basalis yang berhadapan Desidua kapsularis yg menutupi hasil


dengan Korean frandusum

Dapat berkembang menjadi plasenta Janin tumbuh dan berkembang hingga


mencapai usia aterem

E. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio


1) Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3
lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
2) Masa embrionic
Berlangsung sejak 2-6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam
bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut
masa organogenesis/masa pembentukan organ.
3) Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir :
- Minggu ke-12 :Panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat
refleks menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat
ditentukan jenis kelaminnya.

- Minggu ke-16 : Panjang badan  16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi
rambut mulai tumbuh pada tubuh.
- Minggu ke-20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata,
telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh
sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X  kelenjar
minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus,
gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus
renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan
setiap 24 jam.
- Minggu ke-24 : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon
rangsangan.
- Minggu ke-28 : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan
menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
- Minggu ke-32 : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
- Minggu ke-36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum
pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar
batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung
jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
- Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan
ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan
lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus
mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
F. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda Presumtif Kehamilan
Ada banyak gejala awal kehamilan yang umum terjadi diantaranya yaitu:
 Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff
dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
 Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
 Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
 Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan
lebih dari 16 minggu.
 Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
 Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu
nafsu makan muncul lagi.
 Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
 Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
 Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
 Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi : Cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
 Perut : Striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payudara : hipepigmentasi areola mamae
 Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.
2. Tanda Kemungkinan/Tidak Pasti (Probability Sign)
 Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
 Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
 Tanda Goodel
Pelunakan serviks
 Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
 Tanda Piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
 Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan 8 minggu.
 Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
 Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu
(pada plasma darah) dan diekskresi pada urine ibu.
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan warna kulit menjadi gelap dari sebelumnya yang kira-kira terjadi diatas
minggu ke 12 kehamilan
2. Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal
3. Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan
4. Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar
5. Tes kehamilan memberikan hasil positif
6. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu

3. Tanda Pasti (Positive Sign)


 Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
 Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya doppler).
 Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki)
dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir).
 Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.

Dapat disimpulkan bahwa:


1. Pada perabaan dibagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
2. Apabila didengarkan menggunakan alat dopples maka akan terdengar detak
jantung janin
3. Pada pemeriksaan USG terlihat gambaran janin
4. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin

G. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


a) Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b) Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH 3,5-6
 Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c) Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
e) Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f) Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting
susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih
tua warnannya.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h) Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.

H. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a) Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada
ibu misalnya mual muntah, keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
1. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan
dan kesedihan.
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar-benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang
lain apa yang dirahasiakannya.
3. Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap wanita. Ada yang meningkat
libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang
mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.

b) Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut ibu
pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban.

c) Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu –
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.

I. Ketidaknyamanan Umum Selama Kehamilan


a) Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan hormon
selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak
makan sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal), lambung yang
terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor-faktor emosi yang lain.puncak
nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu dan
menghilang antara umur kehamilan 14-22 minggu.
Cara meringankan:
- Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
- Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi
hari
- Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi refleks
gag.
- Istirahat
- Gunakan obat-obatan

Tanda bahaya: hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda-tanda kurang


gizi

b) Peningkatan Frekuensi Berkemih (TM I dan TM III)


Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan
berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda hegar)
menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya tekananlangsung
pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester  ketiga sering
dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian
presentasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:
- Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing
- Banyak minum di siang hari
- Kurangi minum di malam hari.
Tanda-tanda bahaya: dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria

c) Sakit punggung Atas dan Bawah


Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang
semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena perubahan
sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan berpindah kedepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan
sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan:
Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal,  gunakan mekanisme
tubuh yang baik untuk mengangkat benda.

d) Hiperventilasi dan Sesak Nafas


Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida.
Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan
diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama
kehamilan.
Cara penanganan:
- Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
- Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
- Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya secara
berkala dan mengambil nafas dalam
- Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat sedang
berdiri.
e) Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat
duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki
yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan
edema karena preeklamsi.
Cara penanganan:
- Hindari menggunakan pakaian ketat
- Elevasi kaki secara teratur setiap hari
- Posisi menghadap kesamping saat berbaring
- Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-vena
panggul
-
f) Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan
hingga trimester III.
Penyebab:
- Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan
peningkatan jumlah progesteron.
- Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus yang
kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus.
- Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar.

Cara penanganan:
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung menjadi
terlalu penuh.
- Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi lambung
untuk menjalankan fungsinya.
- Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi
asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
- Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan.
g) Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron.
Cara penanganan:
- Asupan cairan yang adekuat
- Istirahat cukup
- Minum air hangat (air putih, teh) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik
- Makan makanan berserat dan mengandung serat alami
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur
- Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh yang
bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah secara
teratur

h) Kram Tungkai
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen doturator
dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan:
- Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya (dorsofleksikan
kakinya)
- Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
- Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
- Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor

i) Kesemutan dan Baal pada Jari


Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan posisi
bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada saraf median
dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari.
Cara penanganan:
- Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
- Berbaring rileks
J. Kebutuhan Ibu Hamil
a) Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
1. Kebutuhan Oksigen
Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak 20%.
Hal ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan
diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-paru
berkurang 5%).
2. Kebutuhan Nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan
seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa kehamilannya meliputi
karbohidrat, protein, (60gr/hari), lemak,vitamin, dan mineral.
3. Kebutuhan Personal Hygiene
Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatan gigi
dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4. Kebutuhan Eliminasi
o   Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester III
karena adannya penekanan kandung kemih  oleh uterus.
o   Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaaksasi otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar pada kehamilan dan serta
karena adannya aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
5. Kebutuhan Seksual
Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester I dan trimester
III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6. Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resiko cidera
bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan berjalan-
berjalan. Hindari gerakan melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.
7. Istirahat dan Tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-
11 jan pada malam hari.
8. Imunisasi
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.
9. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik /
fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat melahirkan,
persiapan transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.

b) Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil


1. Support Keluarga
Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat ikatan
keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan itu untuk
membantu ia dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah selama
kehamilannya karena sering kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan
orang-orang di sekitarnya.
2. Support dari Tenaga Kesehatan
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibu
hamil, membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal
serta menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga
berperan dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
3. Persiapan Menjadi Orang Tua
Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu
menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami para calon orang tua.
4. Persiapan Sibling
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan
untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan
terhadap kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.

K. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan


Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
emastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan laboratorium.
1. Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda-tanda sebagi berikut ini.
a. Terhentinya menstruasi/amenore
b. Mual dan muntah
c. Tingling (dilep), tegang, berbenjol-benjol, pembesaran payudara, dan pelebaran
puting susu.
d. Peningkatan frekuensi berkemih
e. Kelelahan
f. Perubahan warna pada payudara
g. Menonjolnya kelenjar Montgomery
h. Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi
i. Pengeluaran kolostrum dari puting susu
j. Salivasi berlebihan
k. Tanda chadwick
l. Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.
m. Pigmentasi kulit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pengeluaran kolostrum
b. Perubahan warna pada payudara
c. Pembesaran pada abdomen
d. Teraba garis janin
e. Ballotement
f. Gerakan janin
g. Bunyi jantung janin
3. Pemeriksaan Pelvis
a. Pembesaran uterus
b. Perubahan bentuk uterus
c. Tanda piskacek
d. Tanda hegar
e. Tanda goodell
f. Teraba kontraksi baxton hicks
g. Tanda chadwick
4. Tes Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
a. Tes kehamilan positif
b. USG tampak keberadaan janin
c. Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KEHAMILAN FISIOLOGIS

I. Pengkajian Data
Tanggal periksa/pengkajian, jam, ruang, nomor registrasi, diagnosa medis.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama suami/istri :Memudahkan mengenali ibu dan suami serta mencegah.
Usia :Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan
sangat menentukan proses kelahirannya. Proses pembuahan,
kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika
dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi
(20-35 tahun).
Agama :Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan saat hamil dan bersalin.
Pendidikan :Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat pendidikan ibu
hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
bayinya.
Pekerjaan :Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja.
Alamat :Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan masyarakatnya
tentang kehamilan serta untuk kunjungan rumah jika
diperlukan.
Penghasilan :Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh apabila
sewaktu-waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil.

2. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau  kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.
3. Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), hemoroid (TM II dan III),
keputihan (TM I, II, dan III), sembelit (TM II dan III), kram kaki (TM II dan III),
napas sesak (TM II dan III), nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III).

4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya.
Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat
berakibat serius bagi ibu.Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit
vena profilasi dan selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi,
infeksi memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh
pada kehamilan antara lain:
- Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum.
- TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan menurunkan
kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat terjadi abortus,
bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan postpartum
- Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/lahir mati
- Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam kandungan.
- HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI dan ibu
mudah terinfeksi.
-
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
a) Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan
bengkak-bengkak ditangan dan wajah.
a) Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam.
Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
b) Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang-kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan.

7. Riwayat Haid
Anamnesa haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi/kandungan,
meliputi hal-hal seperti: umur menarche (pada wanita indonesia umumnya sekitar
12-16 tahun). Lamanya (frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid
(lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari), banyaknya darah, HPHT
(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran). Keluhan saat haid (keluahn
yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala
sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak).

8. Riwayat Pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah
dan berapa lama menikah. Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak
diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya.

9. Riwayat Kehamilan Sekarang


Trimester I :Berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II :Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat. Sudah
atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa merasakan
gerakan janin(gerakan pertama fetus pada primigravida dirasakan
pada usia 18 minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta
imunisasi yang didapat.
Trimester III :Berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

10. Riwayat KB
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan
KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan
ini karena faktor gagal KB atau tidak.

11. Riwayat Psikososial


Faktor-faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial,
persepsi tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan.
Bagaimana dukungan keluarga. Adanya respon positif dari keluarga terhadap
kehamilannya akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.

11 Pola Kesehatan Fungsional Menurut Gordon


a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari (trimester akhir
membutuhkan 30-40 gram), zat besi rata-rata 3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit
A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu
entong nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu
gelas susu dan buah.
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil
yaitu:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang  + 1-2 jam/hari
c. Pola Eliminasi
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan kompresi
usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak ibu trimester III
mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil utamanya
trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan banyak menyebabkan
komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya perdarahan dan abortus.
e. Pola Seksual
Trimester I :Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan abortus
Trimester II :Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang
mulai membesar.
Trimester III :Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
K/U :Baik/tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum
pasien secara keseluruhan.
Kesadaran  :Composmentis/apatis/letargis/somnolen.
Tekanan Darah :Tekanan darah pada orang normal rata-rata 120/80 mmHg
dengan diastole  maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90
mmHg. Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga
pertengahan kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8-10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12 poin.
Nadi :N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90 x/menit.
Suhu :Normal (36,5oC - 37,5oC) bila suhu tubuh hamil >37,5oC
dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR :Normal (12-20 x/menit). Jumlah pernapasan, kapasitas vital,
dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh selama
kehamilan berlangsung. Ibu hamil akan bernapas lebih dalam
sekitar 20-25% dari biasanya.
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari).
TB : < dari 145 cm (resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul).
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.

2. Pemeriksaan  Fisik
a. Inspeksi
Rambut :Bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
Muka :Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda
anemia, perhatikan ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
Mata :Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan,
Sclera icterus perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis.
Hidung :Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut& Gigi :Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi
menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher :Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kretinisme pada bayi dan bendungan vena jugularis/tidak.
Dada :Bagaimana kebersihannya, terlihat hiperpigmentasi pada
areola mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau
tenggelam membutuhkan perawatan payudara untuk persiapan
menyusui. Adakah striae gravidarum atau tidak.
Genetalia :Bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas :Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes
melitus, varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi
jalannya persalinan.
b. Palpasi
1) Tujuan:
- Untuk mengetahui umur kehamilan
- Untuk mengetahui bagian bagian janin
- Untuk mengetahui letak janin
- Janin tunggal atau tidak
- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
2) Letak palpasi :
Kepala : Adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal
ini dapat menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi
gagal jantung. Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika
ada potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati, kretinisme
dan keguguran. Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada
kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misal TBC,
radang akut dikepala
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi
pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20
minggu
Abdomen    :
a) Leopold I: Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri:
- Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
- minggu TFU 1-2 jari diatas symphisis
- 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
- 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
- 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
- 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
- 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus
xymphoideus
Tanda kepala : Keras, bundar, melenting
Tanda bokong : Lunak, kurang bundar, kurang melenting
b) Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjang
dan menentukan letak kepala pada ketak lintang.
c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
d) Leopold IV : Seberapa jauh bagian terbawah masuk PAP

Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat


dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan
Diabetes melitus.
c) Auskultasi
Tujuan:
- Menentukan hamil atau tidak
- Anak hidup atau mati
- Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi anak
tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
Perlu Auskultasi
Dada :Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen     :DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.

d) Perkusi
Reflek patella     :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1.
3.   Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella
Nilai Tidak Diagnosis
Tes Lab Nilai Normal
Normal Masalah Terkait
Hemoglobin
10,5-14,0 <10,5 Anemia

Terlacak/negatif
Protein Urin Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Kuning,
Warna hijau Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Ketidakcocokan
A B O AB -
Darah ABO
HIV - + AIDS
Anomali pada
Rubella Negatif Positif janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk
Anemia akibat
ova/telur cacing Negatif Positif
cacing
dan parasit

b) Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-
kondisi:
 Diperlukan tanda pasti hamil
 Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
 Mencari sebab dari hidraamnion
 Untuk menentukan kelainan anak
c) Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
 Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
 Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
 Mengetahui posisi plasenta
 Mengetahui adanya IUFD
 Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1) Kehamilan Trimester I
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan
nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan
metabolisme sel
4. Mual berhubungan dengan biofisik kehamilan
2) Kehamilan Trimester II
1. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuhyang behubungan dengan persepsi
perubahan biofisik, respon,orang lain
2. Perubahan seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan hasrat
seksual dan harapan, takut akan cidera
3) Kehamilan Trimester III
1. Kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungan dengan
kurangya informasi
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus,peningkatan
tekanan abdomen

III. PERENCANAAN
Kehamilan Trimester I
1) Dx :Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2x24 jam nutrisi
dapat terpenuhi
Kriteria Hasil:
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
5. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
6. Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
Intevensi:
1. Manejemen gangguan nutrisi:
- Monitor nutrisi
- Terapi Nutrisi
2. Bantuan peningkatan berat badan : Manejemen berat badan
3. Intervensi tambahan : Pemberian makan
Rasional :
1. Mengetahui jumlah asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh.
2. IMT ibu naik sesuai index normal usia kehamilan
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin

2) Dx ;Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


kehilangan cairan
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
kebutuhan cairan dan elektrolit dapat terpenuhi
Kriteria Hasil:
1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB
2. Tekanan darah,suhu tubuh,nadi dalam batas normal (TD:120/80 mmHg,
S:36,50C, N:80x/menit)
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
4. Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan
Intevensi:
1. Manejemen elektrolit atau cairan
2. Pemantauan (monitor) elektrolit
3. Manajemen cairan :
-Monitor cairan
- Monitor tanda-tanda vital
Rasional :
1. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit bagi ibu dan janin
2. Mengetahui jumlah kebutuhan ciran ibu dan janin
3. Mengetahui jumlah intake dan output cairan ibu dan janin

3) Dx :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan


metabolisme sel
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam pasien
dapat melakukan aktivitas dengan normal
Kriteria Hasil:
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,
nadi, dan RR
2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
3. Tanda-tanda vital normal (TD:120/80 mmHg, S:36,50C, N:80x/menit)
4. Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
Intevensi :
1. Terapi Aktivitas : peningkatan mekanika tubuh
2. Manajemen energi :
-Peningkaatan tidur
- Batuan perawatan diri (ADL)
3. Intervensi tambahan :
Manajemen lingkungan : kenyamanan
Rasional :
1. Ibu hamil mampu melakukan ADL secara mandiri
2. Memenuhi kebutuhan metabolic ibu dan janin
3. Membuat ibu dan janin nyaman untuk mengurangi rasa stres

4) Dx :Mual berhubungan dengan biofisik kehamilan

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 5x24 jam pasien
tidak terjadi mual berlebihan
Kriteria Hasil:
1. Menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin
2. Mengenali pencetus stimulus (mual)
3. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab mual
4. Menghindari bau yang tidak menyenangkan

Intevensi :
1. Pengurangan kecemasan
2. Manajemen pengobatan
3. Manajemen mual
4. Monitor nutrisi
Rasional :
1. Untuk mengurangi rasa cemas berlebih pada ibu hamil yang dapat
mempengaruhi mual muntah berlebih.
2. Memberikan obat sesuai advis/resep dokter untuk mengurangi mual muntah.
3. Ibu hamil mampu mengontrol mual muntah.
4. Mengetahui jumlah kebutuhan nutrisi ibu dan janin.

Kehamilan Trimester II
1) Dx :Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang behubungan dengan
persepsi perubahan biofisik, respon,orang lain
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pasien
menjadi percaya diri
Kriteria Hasil:
1. Body image positif
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
3. Mendeskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi social
Intervensi :
1. Peningkatan citra tubuh : Peningkatan koping
2. Peningkatan harga diri: - Peningkatan sosialisasi
- Peningkatan dukungan kelompok
Rasional :
1. Membuat ibu hamil lebih percaya diri selama menghadapi perubahan fisiologis
selama kehamilan.
2. Ibu hamil tetap mampu bersosisalisasi selama kehamilan berlangsung.
3. Dukungan suami dan keluarga mampu membuat ibu semangat dan percaya diri
dalam menjalankan aktivitas harian.

2) Dx :Perubahan seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai perubahan


hasrat seksual dan harapan, takut akan cidera
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam pasien
mampu melakukan aktivitas seksual dengan normal
Kriteria Hasil:
1. Mengetahui masalah reproduksi
2. Kontrol resiko penyakit menular seksual
3. Mampu mengontrol kecemasan
4. Menunjukkan keinginan untuk mendiskusikan perubahan fungsi seksual
5. Meminta informasi yang dibutuhkan tentang perubahan fungsi seksual
Intervensi :
1. Peningkatan koping
2. Pengajaran: seks aman
3. Intervensi tambahan menejemen perilaku: seksual
Rasional :
1. Ibu hamil mampu menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis kehamilan.
2. Pemberian seks edukasi aman untuk meningkatan pengetahuan ibu selama
kehamilan.
3. Ibu hamil memahami dan mengetahu bagaimana cara pemenuhan kebutuhan
seksualitasnya dengan aman.

Kehamilan Trimester III


1) Dx: Kurangnya pengetahuan tentang persiapan persalinan berhubungan dengan
kurangya informasi.
Tujuan:Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
pengetahuan pasien bertambah tentang persiapan persalinan
Kriteria Hasil:
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang persiapan persalinan dan
program kegiatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan oleh
perawat
Intervensi:
1. Ajarkan ibu dan pasangan mengenai fisiologi persalinan
2. Ajarkan ibu dan pasangannya mengenai tanda-tanda persalinan
3. Ajarkan ibu dan pasangan mengenai teknik pernafasan dan relaksasi yang akan
digunakan selama persalinan
Rasional :
1. Ibu hamil dan pasangan mengetahui fisiologis persalinan
2. Ibu hamil dan pasangan mengetahui tanda-tanda persalinan
3. Ibu hamil mampu melakukan teknik pernafasan dan relaksasi dengan benar
untuk persiapan persalinan.

2) Dx :Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran


uterus,peningkatan tekanan abdomen
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan pasien mampu berkemih dengan normal
Kriteria Hasil:
1. Kandung kemih kosong secara penuh
2. Tidak ada residu urine >100-200cc
3. Intake cairan dalam rentang normal
4. Bebas dari ISK
5. Tidak ada spasme baldder
6. Balance cairan seimbang
Intervensi:
1. Menejemen cairan
2. Intervensi tambahan:
-Pengecekan kulit
-Perlindungan infeksi
Rasional :
1. Mengetahui intake dan output ibu hamil
2. Mengetahui kebutuhan cairan ibu hamil
3. Pencegahan infeksi ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA

Marjati. (2010). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Sarwono, P. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.
Varney, H. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU “E” DENGAN ANSIETAS TRIMESTER 1

PENGKAJIAN
Tanggal MRS :-
Ruang :-
No. Register :-
Diagnosa Medis :-
Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2020

A. IDENTITAS PASIEN :

- Nama : Ibu "E"

- Umur : 25 Tahun

- Suku/Bangsa : Madura/Indonesia

- Bahasa : Madura dan Indonesia

- Pekerjaan : IRT

- Status : Kawin

- Alamat : Gili Ketapang - Kab. Probolinggo

- Nama Suami : Bapak "R"

- Pekerjaan : Nelayan

B. STATUS KESEHATAN

1. KELUHAN UTAMA

Pasien mengatakan merasa cemas karena kondisi janin.

2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Pasien mengatakan usia kehamilan sekarang 8 minggu dan pasien mengatakan


merasa cemas karena kondisi janin. Khawatir denyut jantung janin takut masih tetap
belum terdengar karena masih belum diperiksakan lagi. Pasien mengatakan bahwa
dulu waktu usia kehamilan 5 minggu diperiksakan ke Bidan desa denyut jantung
janin belum terdengar.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit.

4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Pasien mengatakan bahwa keluarga mempunyai riwayat penyakit asma yaitu


ibu kandung pasien.

5. Riwayat Obstetri

Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 P1 A0

HPHT : Pasien mengatakan bahwa HPHT yaitu 19

Oktober 2020

Gerakan Janin : Tidak ada

Keluhan Tiap Semester : Ibu pasien mengatakan terkadang agak sedikit

pusing.

Riwayat Nifas : 6 minggu (13 September 2015 - 24 Oktober

2015)

Imunisasi TT : Pasien mengatakan bahwa tidak pernah

diimunisasi TT

Obat yang Dikonsumsi : Tidak ada

Jamu : Tidak ada

6. Riwayat Haid

Menarche : Pasien mengatakan bahwa haid pada usia 12

tahun.

Siklus : Pasien mengatakan bahwa siklus haid 28 hari.

Lamanya : Pasien mengatakan bahwa lamanya haid 7 hari.

Banyaknya : Pasien mengatakan bahwa banyaknya darah yang

keluar perhari ±3 sendok makan.

Desmenorhoe : Pasien mengatakan bahwa terkadang disertai nyeri

ringan pada saat haid dan terkadang tidak nyeri

sama sekali.
Hamil Tgl Partus Usia Jenis Penolon Penyulit Anak Nifas
Ke Kehamila Partus g Kehamilan
n & JK BB PB ASI Penyulit
Persalinan
1 13 40 Persalinan Bidan Tidak Ada P 3,5 52 ASI on Tidak
September Minggu Normal Desa Kg/BB cm demand Ada
2015
7. Riwayat Kehamilan, Nifas dan Persalinan yang Lalu

8. Riwayat Ginekologi

Infertilitas : Tidak ada

Masa : Tidak ada

Penyakit : Tidak ada

Operasi : Tidak ada

9. Riwayat Kb

Kontrasepsi yang dipakai : Tidak ada

Keluhan : Tidak ada

Kontrasepsi yang lalu : KB suntik

Lama pemakaian : 4 tahun 8 bulan

Alasan berhenti : Ingin mempunyai anak lagi

POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

1. POLA PERSEPSI KESEHATAN/PENANGANAN KESEHATAN

Pasien mengatakan bahwa terkadang baca-baca tentang kehamilan di google.

2. POLA NUTRISI/METABOLISME

Pasien mengatakan bahwa makan 3 kali sehari, jenis: nasi putih dan sop sayur
dan daging ayam, porsi: selalu habis. Terkadang ada mual akan tetapi kalau mual
makan nasi sedikit-sedikit tapi sering.

3. POLA ELIMINASI

Pasien mengatakan pipis sehari semalam - + 8 kali, warna kuning jerami dan
volume - + 1 liter. Pasien mengatakan tidak ada nyeri waktu pipis.
4. POLA AKTIVITAS-LATIHAN

Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada aktivitas. Gerakan: Bebas

5 5

5 5

Esktremitas atas bawah (Ka/Ki) : 5 (tidak didapatkan kelumpuhan).

5. POLA ISTIRAHAT TIDUR

Pasien mengatakan tidur ± 7 jam dan tidak ada gangguan istirahat tidur.

6. POLA KOGNITIF PERSEPTUAL

Pendengaran : Normal. Gangguan (Ka/Ki): Tidak. Tuli (Ka/Ki): Tidak.


Menggunakan alat bantu pendengaran : Tidak.

7. POLA PERSEPSI DIRI/KONSEP DIRI

Pasien mengatakan tidak merasa malu dengan perubahan fisik karena hamil,
seperti perut buncit.

8. POLA PERAN HUBUNGAN

Pasien mengatakan mempunyai hubungan baik dengan orang-orang sekitar,


seperti dengan suami, anak, orang tua, mertua, dan tetangga. Namun
kekhawatirannya dengan kondisi janinnya dipendam sendiri.

9. POLA SEKSUALITAS REPRODUKSI

Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada seksualitas reproduksi.

10. POLA KOPING-TOLERANSI

Pasien mengatakan tidak ada koping untuk mengatasi kecemasan dan tidak bisa
mentoleransi cemas.

11. POLA NILAI-KEPERCAYAAN

Pasien mengatakan jika sedih mendekatkan diri kepada Allah SWT.


PEMERIKSAAN FISIK

1. Kesadaran

 Compos Mentis

 Somnolen

 Sopor

 Sopor komatus

 Komatus
2. Tanda - Tanda Vital

TD : 100/70 mmHg

Nadi : 90 x/Menit
RR : 19 x/Menit

Suhu :36,2° C

3. Kepala

Rambut : Bersih

Mata : Konjungtiva : Tidak nemis

Sclera : Normal (warma putih)

Penglihatan : Normal

Telinga : Bersih, tidak tuli

Hidung : Bersih, tidak ada pilek

Mulut : Bersih, tidak ada sariawan

Leher : Tidak ada pembesaran tiroid


4. Thorax

Dada : Bentuk simetris

Mamae : Bentuk simetris

Puting susu : Hitam kecokelatan

Benjolan : Tidak ada

Ekskresi : Tidak ada

Paru-paru : Vesikuler
Jantung : Reguler
5. Abdomen

Inspeksi : Bentuk: Bulat sedikit memanjang

Striae : Tidak ada

Bekas Luka Operasi : Tidak ada

Palpasi : Tinggi Fundus Uteri: cm

Lingkar perut : cm

Posisi janin :

Leopold I :

Leopold II :
Menganjurkan
Leopold III :
periksa lagi ke
Leopold IV : pelayanan
kesehatan
Kontraksi Uterus : Frekuensi:

Interval :

Intensitas :

Auskultasi : DJJ:

6. Genetalia Luar

Bentuk : Lonjong

Varices : Tidak ada

Oedema : Tidak ada

Massa/Kista : Tidak ada

Pengeluaran Pervagina : Tidak ada


7. Ekstremitas (Tangan & Kaki)

Bentuk : Kaki (Ka/Ki) : Normal. Tangan (Ka/Ki) : Normal

Kuku : Kaki : Tidak kebiruan. Tangan : Tidak kebiruan

Refleks patela (Ka/Ki) : +/+

Oedema : Tidak ada


8. Kulit

Warna : Sawo matang

Tugor : Kembali <2 detik

DATA PENUNJANG (LABORATORIUM)

a. Pemeriksaan Urine

Protein :-

Reduksi :-

b. Pemeriksaan Darah

Hb :-

Golda :-

c. Pemeriksaan lain-lain bila diperlukan: -


PENGKAJIAN SKOR POEDJI ROCHJATI
PENGKAJIAN KECEMASAN

No. Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas 3
- Firasat Buruk 3
- Takut Akan Pikiran Sendiri 3
- Mudah Tersinggung 1
2 Ketegangan
- Merasa Tegang 1
- Lesu 1
- Tak Bisa Istirahat Tenang 2
- Mudah Terkejut 0
- Mudah Menangis 0
- Gemetar 0
- Gelisah 1
3 Ketakutan
- Pada Gelap 0
- Pada Orang Asing 0
- Ditinggal Sendiri 0
- Pada Binatang Besar 1
- Pada Keramaian Lalu Lintas 2
- Pada Kerumunan Orang Banyak 1
4 Gangguan Tidur
- Sukar Masuk Tidur 0
- Terbangun Malam Hari 0
- Tidak Nyenyak 0
- Bangun dengan Lesu 0
- Banyak Mimpi-mimpi 0
- Mimpi Buruk 0
- Mimpi Menakutkan 0
5 Gangguan Kecerdasan
- Sukar Konsentrasi 0
- Daya Ingat Buruk 0
6 Perasaan Depresi
- Hilangnya Minat 0
- Berkurangnya Kesenangan pada Hobi 0
- Sedih 2
- Bangun Dini Hari 0
- Perasaan Berubah-ubah Sepanjang Hari 2
7 Gejala Somatik (Otot)
- Sakit dan Nyeri di Otot-otot 1
- Kaku 1
- Kedutan Otot 1
- Gigi Gemerutuk 0
- Suara Tidak Stabil 0
8 Gejala Somatik (Sensorik)
- Tinitus 0
- Penglihatan Kabur 0
- Muka Merah atau Pucat 0
- Merasa Lemah 0
- Perasaan ditusuk-tusuk 0
9 Gejala Kardiovaskuler
- Takhikardia 0
- Berdebar 0
- Nyeri di Dada 0
- Denyut Nadi Mengeras 0
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan 0
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti 0
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
- Rasa Tertekan atau Sempit di Dada 0
- Perasaan Tercekik 0
- Sering Menarik Napas 0
- Napas Pendek/Sesak 0
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan 0
- Perut Melilit 0
- Gangguan Pencernaan 0
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan 0
- Perasaan Terbakar di Perut 0
- Rasa Penuh atau Kembung 0
1
- Mual 2
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek 0
- Kehilangan Berat Badan 0
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi) 0
12 Gejala Urogenital
- Sering Buang Air Kecil 0
- Tidak Dapat Menahan Air Seni 0
- Amenorrhoe 1
- Menorrhagia 0
- Menjadi Dingin (Frigid) 0
- Ejakulasi Praecocks 0
- Ereksi Hilang 0
- Impotensi 0
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering 0
- Muka Merah 0
- Mudah Berkeringat 0
- Pusing, Sakit Kepala 0
- Bulu-bulu Berdiri 0
Skor : 0 = Tidak ada

1 = Ringan

2 = Sedang

3 = Berat

4 = Berat sekali

Total Skor : Kurang dari 14 = Tidak ada kecemasan

14 – 20 = Kecemasan ringan

21 – 27 = Kecemasan sedang

28 – 41 = Kecemasan berat

42 – 56 = Kecemasan berat sekali

Hasil: 30 (Kecemasan berat)


ANALISA DATA

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Pasien mengatakan Perasaan takut tidak jelas Ansietas (D.0080)

merasa cemas karena


Persepsi negatif
kondisi janin.

Gelisah dan bingung


DO: K/U: Cukup
Kesadaran: Composmentis
GCS: E4 V5 M6

TD: 110/70 mmHg


Nadi: 90 x/m
RR:19 x/menit
Suhu:36,2° C

Skor Kecemasan: 30
(Kecemasan Berat)

Tampak gelisah dan bingung


DAFTAR DIAGNOSIS

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TTD
1 Ansietas (D.0080)
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO. DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI
DX KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Ansietas (D.0080) Tujuan: Reduksi Ansietas (1.09314)
Setelah dilakukan
Definisi: Kondisi tindakan asukan Observasi
emosi dan keperawatan selama 1. Identifikasi saat tingkat
penalaman subjektif 2x24 jam masalah ansietas berubah
individu terhadap Ansietas sudah teratasi. 2. Identifikasi kemampuan
objek yang tidak mengambil keputusan
jelas dan spesifik. Kriteria Hasil: 3. Monitor tanda-tanda ansietas
1. Skor kecemasan
Gejala dan Tanda normal (tidak ada Terapeutik
Mayor kecemasan) 1. Pahami situasi yang membuat
Subjektif: 2. Tidak merasa ansietas
1. Merasa khawatir 2. Motivasi situasi yang memicu
Khawatir 3. Tidak gelisah kecemasan
dengan akibat 4. Tidak bingung
dari kondisi Edukasi
yang dihadapi 1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
Objektif: mungkin dialami
1. Tampak gelisah 2. Informasikan secara
2. Tampak faktual mengenai
bingung diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
3. Latih teknik relaksasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI RESPON/HASIL
.
DX
1 14 Desember Reduksi Ansietas (1.09314)
2020/11:00 WIB Observasi Observasi
1. Mengidentifikasi saat 1. Skor kecemasan masih
tingkat ansietas berubah 30 (Kecemasan berat).
Pasien mengatakan
masih cemas dan
khawatir akan kondisi
janinnya
2. Mengidentifikasi 2. Pasien mengatakan
kemampuan mengambil masih ragu dan bingung
keputusan untuk periksakan lagi
kandungannya ke
pelayanan kesehatan
3. Memonitor tanda-tanda
3. Pasien masih tampak
ansietas
gelisah dan bingung

Terapeutik
Terapeutik
1. Memahami situasi yang
1. Situasi yang membuat
membuat ansietas
ansietas masih khawatir
tentang kondisi janin
dalam kandungannya
2. Memotivasi situasi yang
2. Pasien mendengarkan
memicu kecemasan
dengan seksama dan
mulai paham bahwa
yang memicu
kecemasannya hanya
perasaan negatif yang
tidak jelas
Edukasi Edukasi
1. Menjelaskan 1. Pasien mulai memahami
prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
2. Pasien mulai memahami
2. Menginformasikan
secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
3. Pasien kooperatif dan
3. Melatih teknik relaksasi
pasien mengatakan sedikit
lebih tenang.
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO. TANGGAL/JAM EVALUSI TTD
DX S-O-A-P
1 14 Desember S: Pasien mengatakan masih cemas dan khawatir
2020/12:00 WIB akan kondisi janinnya akan tetapi pasien juga
mengatakan mulai memahami kecemasannya.

O: K/U: Cukup
GCS: E:4, V:5, M:6
Kesadaran: Composmentis
Skor Kecemasan: 30 (Kecemasan Berat)
Masih tampak gelisah dan bingung

A: Ansietass Belum Teratasi

P: Intervensi Keperawatan Dilanjutkan


Reduksi Ansietas (1.09314)
Observasi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas
Terapeutik
1. Pahami situasi yang membuat ansietas
2. Motivasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
2. Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
3. Latih teknik relaksasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI RESPON/HASIL
.
DX
1 15 Desember Reduksi Ansietas (1.09314)
2020/11:00 WIB Observasi Observasi
1. Mengidentifikasi saat 1. Skor kecemasan 0 yang
tingkat ansietas berubah artinya < 14 (Tidak ada
kecemasan). Pasien
mengatakan sudah tidak
cemas lagi karena sudah
periksakan
kandungannya ke bidan
desa dan hasilnya detak
jantung janin sudah
mulai berdetak dan tidak
ada masalah dengan

2. Mengidentifikasi kandungannya

kemampuan mengambil 2. Pasien mengatakan

keputusan sudah ke bidan desa dan


mulai lebih rajin baca-
baca tentang kehamilan
3. Memonitor tanda-tanda
ansietas 3. Pasien tidak tampak
gelisah dan bingung
(tidak ada anda-tanda
Terapeutik ansietas)
1. Memahami situasi yang Terapeutik
membuat ansietas 1. Pasien mengatakan
bahwa tidak ada lagi
situasi yang membuat
dirinya cemas
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ibu “E” No. Reg :


NO. TANGGAL/JAM EVALUSI TTD
DX S-O-A-P
1 15 Desember S: Pasien mengatakan bahwa tidak ada lagi situasi
2020/11:30 WIB yang membuat dirinya cemas.

O: K/U: Cukup
GCS: E:4, V:5, M:6
Kesadaran: Composmentis
Skor kecemasan 0 yang artinya < 14 (Tidak ada
kecemasan).
Tidak tampak gelisah dan bingung

A: Ansietass sudah Teratasi

P: Intervensi Keperawatan Dihentikan


1. Anjurkan pasien untuk selalu memeriksakan
kandungannya
2. Anjukan pasien jika cemas, pahami situasi
yang membuat cemas dan tetap tenang
3. Anjurkan pasien untuk tetap rajin baca-baca
tentang kehamilan
4. Anjurkan pasien untuk menghindari situasi
yang membuat cemas dan stres

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta: PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta: PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta: PPNI.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai