TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
kira kira 40 minggu ( 280 hari ) dan tidak lebih dari 43 minggu
(Mansjoer.2009:92)
1. PEMBUAHAN
11
12
fusi materi.
zona pelusida.
(Saifudin, 2010:145).
2. NIDASI
inner cell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan
Gambar 2.1
Nidasi
Sumber: Manuaba, 2010
3. PLASENTASI
1. Pertumbuhan Janin
Perkembangan Janin :
bentuknya ,
Gambar 2.2
Perkembangan janin usia 11 minggu sampai 28 minggu
Sumber : (Saifudin. 2011)
Gambar 2.3
Perkembangan janin usia 1-8 minggu
Sumber : (Varney et al, 2008)
17
2. Perkembangan Fetus
a) 4-6 minggu
Gambar 2.4
Perkembangan fetus usia 4-6 minggu
Sumber : https://hamil.co.id/perkembangan-janin
b) 7-8 minggu
Gambar 2.5
Perkembangan fetus usia 7-8 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
c) Minggu ke 8 – 10
Perkembangan janin :
tubuh .
tubuh .
di dalam perut .
Gambar 2.6
Perkembangan fetus usia 8-10 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
d) Minggu ke 12
Perkembangan janin :
jenis kelaminnya.
20
Gambar 2.7
Perkembangan fetus usia 12 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
e) Minggu ke 12 – 16
Perkembangan janin :
16.
Gambar 2.8
Perkembangan fetus usia 12-16 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
f) Minggu ke 16 – 20
Perkembangan janin:
badan.
sempurna.
minggu ke 18
Gambar 2.9
Perkembangan fetus usia 16- 20 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
g) Minggu ke 24 – 28
Perkembangan janin :
dengan baik.
Gambar 2.10
Perkembangan fetus usia 24-28 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
23
h) Minggu ke 28 – 32
Perkembangan janin :
i) Minggu ke 32 – 36
Perkembangan janin :
minggu ke 36 .
Gambar 2.11
Perkembangan fetus usia 36 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
24
j) Minggu ke 36 – 40
Perkembangan janin :
pemindaian ultrasound.
Gambar 2.12
Perkembangan Fetus usia 36-40 minggu
Sumber: https://hamil.co.id/perkembangan-janin
peredam goncangan.
25
Terdiri dari 2 arteri dan 1 vena. Diliputi oleh zat seperti agar –
a) Insersio sentralis
c) Insersio lateralis
d) Insersio marginalis
e) Insersio velamentosa
5. Sirkulasi Plasenta
gas dan nutrient antara janin dan ibu terjadi. Selanjutnya darah
dalam tali pusar ke umbilicus dan dari sana ada vena kecil yang
fetus.
D. Diagnosis Kehamilan
kehamilan .
mual muntah .
puting payudara .
28
7–8.
kebiru- biruan .
Gambar 2.13
Letak Punctum Maksimun Pada Posisi Normal
Sumber: Wheeler, 2008
Keterangan:
panggul.
(kusmiyati, 2013:134)
30
E. Masa Kehamilan
a) Trimester 1 ( 0 – 12 minggu )
b) Trimester 2 ( 13 – 28 minggu )
c) Trimester 3 ( 29 – 42 minggu )
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
keselamatannya.
Tabel 2.1
Tinggi Fundus Uteri
xipoideus
Sumber: (Sulistyawati,2009)
32
Gambar 2.14
Pemeriksaan Fundus Uteri untuk Menentukan Usia Kehamilan
Sumber: Wiknjonsastro,2009
(Jannah,2012:95)
33
Tabel 2.2
Tafsiran Berat Janin Sesuai Usia Kehamilan
Sumber: ( Bobak.2008)
3. Leopold
terkecil janin.
1. Kebutuhan Oksigenasi
2. Nutrisi
yang ada pada janin, lemak pada ibu, dan konsumsi O2 ibu selam
9 bulan .
Kebutuhan dasar pada ibu hamil secara garis besar antara lain
sebagai berikut :
a) Protein
hemoglobin dll).
protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena
2013:105).
b) Kalori (energi)
c) Asam folat
d) Zat besi
e) Kalsium
Tabel 2.3
Kebutuhan
Zat gizi penambahan Contoh jenis makanan
untuk ibu hamil
Energy 285 kkal Nasi, roti, ubi, jagung,
kentang, tepung dll.
Protein 12 gram Daging, ikan, telur, ayam,
tahu, tempe.
Kuning telur, hati,
Vitamin A 200 RE/i.u
sayuran dan buah hijau
dan kuning kemerahan
Susu, ikan teri, sayuran
Kalsium 500 mg hijau dan kacang-
kacangan.
Biji-bijian, padi-padian,
Vitamin B1 0,2 mg kacang-kacangan, daging.
3. Personal Hygiene
a) Mandi
b) Perawatan gigi
kehamilan . Pada ibu hamil gusi ibu menjadi lebih sensitif dan
menyebabkan hypnoterapi .
c) Payudara
d) Perawatan Rambut
f) Perawatan kuku
g) Pakaian
bersih .
h) Eliminasi
Harus makan dan minum yang teratur dan cukup agar tidak
i) Seksual
(Kusmiyanti, ,2013-108).
k) Istirahat / tidur .
l) Persiapan laktasi
yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik
(Kusmiyanti, ,2013:109).
(Nugraheny,2010:41)
42
n) Immunisasi
Tabel 2.4
Jadwal Pemberian Immunisasi TT
Imunisasi TT Selang waktu Lama
imunisasi TT Perlindungan
TT 1 Langkah awal
pembentukan
kekebalan tubuh
terhadap tetanus
TT 1
TT 2
TT 3
TT 4
1. Berat Badan
2. Sistem Reproduksi
a) Uterus
progesteron.
b) Serviks
(tanda hegar ).
c) Ovarium
d) Payudara .
berfungsi .
e) Vulva
f) Sistem Muskuloskleketal .
g) Adaptasi mukuloskeletal
h) Sistem Integumen
i) Sistem Respirasi
tidal), tetapi frekuensi napasnya kira – kira dua kali lebih cepat
diagfragma .
j) Sistem Gastrointestinal
kehamilan.
k) Sistem Kardiovaskuler
l) Sistem Perkemihan
amino dan vitamin yang larut air dalam jumlah yang lebih
banyak. (Prawirohardjo,2008:135)
48
Hamil
1. Trimester pertama
2. Trimester Kedua
3. Trimester Ketiga
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek . Pda trimester ini
1. Perdarahan pervaginam
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau istirahat dan jika ibu
bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat pertanda
4. Penglihatan kabur
menandakan pre-eklamsi.
Sakit kepala yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang
51
(Sulistyawati, 2009).
bukan his seperti pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu
Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan berwarna
(Sulistyawati, 2009:88).
52
ibu hamil.
(+).
antenatal. DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ lebih dari
mendapatkan tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat
pertama.
8. Pemeriksaan laboraturium
meliputi :
f) Pemeriksaan HIV
g) Pemeriksaan BTA
persalinan
A. Pengertian
(Ilah, 2010:56).
(Varney, 2008:235).
1. Metabolisme
55
56
2. Tekanan darah
3. Suhu
5. Pernapasan
7. Hematologi
hari pertama pasca partum jika ada yang kehilangan darah yang
yaitu :
a) Persalinan Normal
b) Persalinan Abnormal
tersebut.
59
Caesar.
(Mutmainnah. 2017:89)
prostaglandin .
4. Teori Kerenggangan
myometrium .
1. Kala 1
antara pembukaan 0- 10 .
61
dua fase :
a) Fase Laten
adalah:
b) Fase Aktif
1) Fase akselerasi
dari 4 cm – 9 cm.
3) Fase deselerasi
Tabel : 2.5
(a) Partograf
U : Selaput utuh
dapat dipalpasi
dipisahkan.
lingkaran (O).
(6) Waktu dan jam , menyatakan berapa jam waktu yang telah
detik.
menit
darah ibu.
(b) Catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
sesuai.
yang sesuai.
(11) Protein, aseton dan volume urin. Catat setiap kali ibu
berkemih.
(Saifuddin, 2009:104)
menularkan penyakit.
persalinan).
depan kebelakang.
amniotomi.
x/menit.
efektif.
untuk ibu.
(h) Segera rujuk bila bayi belum atau tidak segera lahir
5-6 cm.
bokong ibu.
tindakan yang sesuai jika haln itu terjadi, dan segera proses
kelahiran bayi.
(b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat
secara spontan.
jari lainnya.
75
kesulitan?
gemelli).
76
30) Beri tahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
oksitosin).
(a) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
disediakan.
34) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
plasenta .
4) Terjadi kontraksi
pelepasan plasenta :
a) Metode schulze
darah yang hilang sangat banyak karena hanya ada sedikit serat
(Marmi,2016:257)
Gambar 2.15
Mekanisme pelepasan plasenta
Sumber:https://dokumen.tips/documents/pengeluaran-dan-
Pelepasan-plasenta-duncan-dan-schultze.html
80
4. Kala IV ( observasi ) .
a) Tingkat kesadaran
pernafasan
c) Kontraksi uterus
1. Power ( kekuatan )
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu .
81
b) Bidang-bidang Panggul
berikut:
c) Jenis Panggul
klasik).
3. Passenger
( Sondakh , 2013:58 )
G. Mekanisme Persalinan
presentasi dahi.
1. Penurunan kepala
pasien.
2. Penguncian (engagement)
simfisis dan os. Parietal belakang lebih rendah dari os. Parietal
depan.
Gambar 2.16
Asinklitismus anterior
Sumber :Saifuddin, 2011:311.
85
os.parietal belakang.
Gambar 2.17
Asinklitismus posterior
Sumber :Saifuddin, 2011: 311
4. Fleksi
(Prawirohardjo, 2008:187)
umunya rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika kepala
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana
membuka lebar
7. Restitusi
Gambar 2.18
Mekanisme Persalinan
Sumber: (Prawirohardjo.2010)
Ada 5 aspek dasar yang penting dan saling terkait dalam asuhan
informasi dan hasil dari olah kognitif dan intiutif serta dipadukan
persalinan.
89
adanya komplikasi.
kesehatan.
3. Pencegahan Infeksi
menimbulkan infeksi.
2) Antisepsis
3) Dekontamunasi
atau instrument.
5) Desinfeksi
7) Sterilisasi
instrument.
91
1) Cuci tangan
menggenggam,
sebaliknya.
dan sebaliknya.
Gambar 2.19
Prosedur 7 langkah cuci tangan
Sumber:https://www.sditmadani.sch.id/014/01/7-langkah-mencuci-tangan
kontaminasi.
diinginkan)) –1
4. Pencatatan
5. Rujukan
pasilitas rujukan
pasilitas rujiksn
2. Akses Intravena
5. Istirahat
persalinan .
7. Kontak Fisik
(Nugraheny,2010:56)
1. Ruptur Uteri
pada permukaan uterus ikut robek, hal itu dinamakan rupture uteri
2. Sepsis Puerpuralis
(sarwono,2008:235)
4. Kelainan His
presipitatus). Sifat his normal, tonus otot diluar his juga biasa,
menyebabkan rasa nyeri yang lebih keras dan lama bagi ibu
A. Pengertian
100
101
sekitar 40-60 gr. Pada saat ini di anggap bahwa masa nifas sudah
rahim saja yang kembali normal, tapi juga kondisi tubuh ibu
secara keseluruhan.
Selama hamil darah ibu relatif encer, karena cairan darah ibu
normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-15
pasca persalinan.
produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari pasca melahirkan. Namun hal
1. Uterus
5 – 5,5 cm dan tebal sekitar 2,5 cm. Letak uterus secara fisiologis
uteri, korpus uteri, dan serviks uteri. Dinding uterus terdiri dari
pelindung uterus .
103
Tabel 2.6
Involusi Uterus Normal
2. Serviks
lunak.
3. Vagina
b) Lochea Sanguilenta
c) Lochea Serosa
minggu postpartum.
d) Lochea Alba
cairan putih.
pada jalan lahir, baunya akan berubah menjadi berbau busuk. Bila
4. Vulva
perineum, bagian kiri dan akanan oleh labia minora . Pada vulva,
107
5. Payudara
produksi ASI.
1) Refleks Prolaktin
2) Reflek Aliran
kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah
terbuat.
109
a) Suhu tubuh
b) Nadi
c) Tekanan Darah
post partum .
d) Pernafasan
7. Kardiovaskuler
8. Sistem Pencernaan
melahirkan.
9. Sistem Perkemihan
selama hamil .
popok .
pribadi .
3. Periode Letting Go
(Pitriani. 2014:7)
ibu dengan status gizi yang baik rata – rata memproduksi ASI
pada ibu dengan status gizi yang kurang biasanya kurang dari
(Saleha, 2009:71).
antara lain :
3. Eliminasi
karena takut merasakan sakit pada luka jalan lahir. Bidan harus
besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan
semakin sulit baginya untuk buang air besar secara lancer .Bidan
harus dapat meyakinkan pasien untuk tidak takut buang air besar
karena tidak akan menambah parah luka pada jalan lahir. Untuk
115
4. Personal Hygiene.
5. Istirahat.
perdarahan .
6. Seksual.
7. Senam Nifas.
ibu nifas .
8. Vitamin A
kedua jarak 24 jam setelah yang pertama dan tidak lebih dari 6
minggu kemudian.
1. Puerperium Dini
2. Puerperium Intermediate
6 – 8 minggu.
3. Remote puerperium
Rini. 2016:48 )
G. Jadwal Kunjungan
i) Konseling
komplikasi
buah-buahan.
selama 6 bulan.
1. Infeksi Nifas
a) Endometritis
b) Peritonitis
c) Mastitis
– otot dibawahnya .
d) Throbophlebitis
pathogen .
rongga rahim.
dalam vagina.
vagina .
yaitu :
123
sfingter ani .
( Marmi.2010:100)
124
A. Pengertian
1. Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir satu jam pertama.
2. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
4000 gram.
3. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000
3. Panjang badan 48 – 52 cm .
4. Lingkar dada 30 – 38 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan 11 – 12 cm
8. Pernapasan ± 40 – 60 x/menit
yang cukup .
124
125
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
19. Genetalia , pada laki – laki ditandai testis berada pada skrotum
dan minora .
(Dewi.2011:28)
3 yaitu :
126
ini.
kuat, refleks isap yang kuat . Tips khusus, selama periode ini
saat ini adalah waktu yang paling baik untuk memulai proses
uterin.
Transisi ke III
Tabel 2.7
Penilaian APGAR
0 1 2
Pulse rate Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
(frekuensi nadi)
juga dinilai pada menit ke 10,15, dan 20, hingga total skor 10
(Sujiyatini, 2011:65).
lambung.
bayi.
6. Tonik neek refleks; yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi
normal.
(Dewi,2011:46)
1. Sistem Pernapasan
lahir adalah plasenta .Paru – paru yang bermula satu titik yang
2. Peredaran Darah
liter per menit . Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah
3. Suhu Tubuh
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
4. Metabolisme
karena :
tubulus proksimal/
orang dewasa
6. Imunoglobulin
7. Traktus Digestivus
berwarna biasa .
8. Hepar
belum aktif benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasi
( Dewi.2010:58)
1. Nutrisi
(Marmi, 2012:313).
137
Tabel 2.8
2. Eliminasi
Bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari, paling sering tidur 45
(Walsh, 2008:378).
4. Personal hygiene
tali pusat. Popok harus diganti beberapa kali sehari ketika basah
(Manuaba, 2007:377).
5. Aktivitas
tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala
(Saifuddin, 2010:369).
139
6. Psikososial
berwarna merah.
melilitkan perbannya.
kesakitan.
tempatnya.
2. Pemberian ASI
bayi lahir. Bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri
menit.
4. Tanda-Tanda Bahaya
d) Sesak napas (60 kali permenit atau lebih) atau nafas 30 kali
e) Bayi merintih.
berat.
i) Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit
muncul pada :
5. Immunisasi
a) Hepatitis B
b) Polio
ada obat.
c) BCG
komplikasi.
jika perlu
h) Ukur suhu tubuh bayi, jika bayi tampak sakit atau menyusu
kurang
7. Pencegahan Infeksi
a) Infeksi
Infeksi yang terjadi pada bayi baru lahir ada dua yaitu:
8. Kecelakaan
I. Kunjungan Neonatus
g) Immunisasi
d) Cegah infeksi
(Rukiyah, dkk,2010:66)
1. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali/ menit, retraksi dada saat
inspirasi
2. Suhu terlalu panas lebih atau pucat, memar atau sangat kuning (
banyak muntah)
sulit.
149
1. Pengertian
(Marmi, 2016:83)
150
151
2. Sasaran Program KB
3. Dampak Program KB
1) Pengertian MAL
2) Cara kerja
3) Efektivitas MAL
berikut :
bulan
sedang sakit
5) Kontraindikasi
(Marmi, 2016:88)
154
b) Kondom
1) Pengertian Kondom
seksual.
4) Efektivitas
( Arum,dkk.2011:46 )
Gambar 2.20
Kondom
Sumber :Manuaba,2009:595
1) Pengertian
AKDR atau IUD atau spiral adalah suatu benda kecil yang
rahim.(Agus,dkk.2015:131).
tembaga
Gambar 2.21
Cooper- T
Sumber: (Ambarwati ,2009)
157
Gambar 2.22
Multi load
Sumber: (Imbarwati ,2009)
Gambar 2.23
Lippes loop
Sumber: (Imbarwati ,2009)
3) Cara Kerja
fallopi.
uteri.
uterus.
159
4) Keuntungan
takut hamil.
abortus.
(Agus,dkk.2015:133)
5) Kerugian
haid biasa.
gejala di atas
6) Efek samping
7) Indikasi
(b)Keadaan nulipara
8) Kontra Indikasi
( Affandi,dkk.2014:MK-54)
9) Waktu pemasangan
mobilitas uterus.
antiseptic.
masuk.
d) Implan
1) Pengertian
(Levonorgestrel). (Manuaba,2010:609).
2) Mekanisme Kerja
3) Keuntungan
4) Kerugian
5) Indikasi
(vasektomi/tubektomi)
(Kumalasari, 2015:280)
6) Kontraindikasi
(d)Diabetes Militus
(e) Varises
(Kumalasari, 2015:280)
7) Cara Pemasangan
pendorong trocar.
Gambar 2.24
Alat kontrasepsi KB Implan
https://skata.info/article/detail/143/jangan-bilang-sudah-tau-kb-
implan-seblum-baca-ini
e) Kontrasepsi Suntik
1) Pengertian
anak.
implantasi terganggu.
(2) Efektivitas
(3) Keuntungan
(4) Kerugian
spotting.
(5) Indikasi
(g) Anemia
(6) Kontraindikasi
penyebabnya.
kencing manis.
(a)Mencegah ovulasi
(2) Efektivitas
(3) Keuntungan
kehamilan ektopik.
170
panggul ( Affandi,2012:MK-43)
(4) Keterbatasan
jangka panjang.
(5) Indikasi
sesuai.
menghendaki tubektomi.
estrogen.
kombinasi.
(6) Kontraindikasi
penyebabnya.
amenore.
payudara.
(f) Perokok.
bulan sabit.
( Affandi, 2012:MK:43-49).
172
Gambar 2.25
Alat kontrasepsi KB suntik
http://klinikbidangunungputri.blogspot.com/20/16/04/pemilihan-kb-suntik.html
f) Kontrasepsi mantap
1) Tubektomi
(a) Pengertian
panjang
(Affandi,2012:MK-89)
pola haid.
(Affandi,2012:MK-90)
anastesi local.
(Affandi,2012:MK-90)
setelah tindakan.
175
HIV/AIDS
dengan kehendaknya.
(5) Pascakeguguran.
(Affandi,2012:MK-91)
(1) Hamil.
harus dievaluasi).
di masa depan.
176
proliferasi).
(3) Pascapersalinan,
pascapersalinan.
(4) Pascakeguguran,
laparoskopi).
(Affandi,2012:MK-92).
2) Vasektomi
(a) Pengertian
Vasektomi:
lelaki.
lagi.
(Affandi,2012:MK-95)
adalah:
pascavasektomi.
(c) Manfaat
panjang.
penggunaan kontrasepsi.
kemudian hari.
ereksi.
jantan.
(Affandi,2012:MK-93).
(Affandi,2012:MK-98).
deferens.
(Affandi,2012:MK-95).
g) KB PIL
(1) Pengertian
(Prawirohardjo, 2008:245).
pernah berhenti
menstruasi (Manuaba,2010:135)
sesuai aturan
teratur
muda.
merepotkan
nyeri
pil tersebut
hormon bervariasi
184
dihentikan
merepotkan.
nyeri
(Saifuddin,2008:80)
Gambar 2.26
Alat kontrasepsi KB Pil
https://mediskus.com/wanita/cara-benar-minum-pil-kb
186
A. Pengkajian Data
1. Data Subjektif
a) Identitas
1) Nama
telepon .
2) Umur
(Marmi, 2014:107).
3) Agama
186
187
4) Pekerjaan
lakukan.
5) Pendidikan
6) Alamat
b) Keluhan Utama
1) Hemoroid
2) Sering BAK/Nokturia
3) Kram tungkai
4) Konstipasi
5) Sesak nafas
6) Odema dependen
c) Riwayat kesehatan
(Marmi, 2014:108).
(a) Hipertensi
(Varney,et al.2007:636).
(Marmi, 2014:161).
(2) Asma
2010:336).
(3) Tuberkolusis
(Manuaba, 2010:336).
(f) Anemia
2010:337).
(Saifuddin, 2010:933).
e) Riwayat kebidanan
1) Menstruasi
(1) Menarche
16 tahun.
(2) Siklus
hari.
(3) Volume
(4) Keluhan
(Marmi, 2011:158).
i) Keluarga Berencana
kehamilan. (Marmi,2014:158).
197
1) Nutrisi
(a) Protein
ayam.
(b) Kalsium
kalsium bikarbonat.
(d) Kalori
(Saifuddin, 2010:92)
2) Eliminasi
(a) Buang Air Kecil (BAK)
2014:134).
3) Pola istirahat
(Sulistyawati, 2011:170).
4) Aktifitas
5) Personal Hygiene
gingivitis.
aman.
selalu bersih
6) Aktifitas seksual
(a) Frekuensi
dalam seminggu.
201
(b) Gangguan
7) Riwayat ketergantungan
(a) Rokok
(b) Alkohol
abnormalis.
202
9) Dukungan situasional
bagi ibu hamil, terutama dari suami apalagi ibu yang baru
2. Data Objektif
a) Keadaan Umum
1) Baik
2) Lemah
dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk
berjalan sendiri.
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Pernapasan
4) Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37 0C. bila suhu tubuh
c) Antropometri
Tabel : 2.9
masa tubuh
3) LILA
usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika LILA kurang dari 23,5
d) Pemeriksaan fisik
1) Rambut
2) Muka
adanya preeclampsia.
3) Mata
4) Hidung
5) Mulut
6) Telinga
7) Leher
peningkatan vaskularisasi.
8) Aksila / ketiak
(Romauli,2011:174)
9) Dada
wheezing dan ronhci, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada
10) Payudara
sebelumnya.(Romauli, 2011:174).
11) Abdomen
(Manuaba, 2010:125).
12) Genetalia
(Winkjosastro, 2009:274).
13) Anus
14) Ekstremitas
e) Pemeriksaan khusus
1) Pemeriksaan leopold
(a) Leopold I
lipatan paha
(Marmi, 2014:167).
211
Gambar 2.27
Posisi Leopold I
Sumber: Manuaba, 2010:118
(b) Leopold II
(Manuaba, 2010:119).
Gambar 2.28
Posisi Leopold II
Sumber: Manuaba, 2010:118
lainnya
digoyangkan.
213
(PAP).(Marmi, 2014:168).
Gambar 2.29
Posisi Leopold III
Sumber: Manuaba, 2010:119
(d) Leopold IV
ke dalam PAP.
kaki klien.
Gambar 2.30
Posisi Leopold IV
Sumber: Manuaba, 2010:119
janin yang masih berada di atas tepi atas simfisis dan dapat
simfisis pubis.
215
digunakan).
(e) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
(f) 0/5 bagian terbawah janin sudah tidak dapat di raba dari
=1/5
H IV Di perineum
=0/5
Sumber :Marmi, 2011
(Yeyeh, 2011:355).
kehamilan :
Tabel 2.11
(Jannah, 2012:85).
219
Tabel 2.12
Tafsiran Berat Janin Sesuai Usia Kehamilan
Sumber: ( Bobak.2008)
7) Auskultasi
dari 120 per menit atau lebih dari 160 per menit atau tidak
DJJ normal
Gambar 2.31
Letak Punctum Maksimun Pada Posisi Normal
Sumber: Wheeler, 2008
f) Pemeriksaan panggul
(26-29 cm).
(Marmi ,2011:171).
sebagian.
belakang.
belakang simpisis.
g) Pemeriksaan penunjang
1) Ultrasonografi (USG)
yaitu:
hipotensi.
dpm).
224
(sedikitnya 15 dpm).
(Marmi, 2011:190).
3) Laboratorium
berikut:
Hb 11 g% : tidak anemia
hasilnya :
2/++
glukosa.
B. Diagnosa kehamilan
C. Perencanaan
1. Diagnosa
2) kesadaran komposmentis
x/menit
4) pemeriksaan laboratorium
komplikasi.
janin.
kerja berat.
(e) Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri dan kaki agak
ditinggikan
trimester III
darurat.
2. Masalah
saluran kemih.
bertumit rendah.
lancar.
c) Masalah 3 : Konstipasi
diet.
padat, keras.
merangsang BAB
d) Masalah 4 : Hemoroid
Intervensi:
(b) Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap
bangun pagi.
cepat.
hemoroid.
(Varney,et al.2008:558)
Intervensi:
ditinggikan.
tungkai.
berkurang
Intervensi:
dengan massage.
istirahat.
Intervensi:
rotundum.
h) Masalah 8 : Varises
Intervensi:
varises.
terjadinya varises.
panggul.
Intervensi (Varney,(2007:503-504):
menyebabkan kecemasan
rasa nyaman
persalinan.
lambung
sebelum tidur
refluks.
239
(e) Anjurkan ibu makan dalam porsi kecil tapi sering untuk
keletihan
240
2) kesadaran komposmentis
hemodinamis
menyebabkan pusing
D. Implementasi
rujukan. Dengan KH :
spritual-kultural.
4. Melibatkan klien/pasien.
sesuai.
E. Evaluasi
dan /keluarga
klien/pasien.
F. Dokumentasi
kebidanan
rujukan
244
1. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a) Identitas
1) Nama
telepon.
2) Umur
244
245
3) Agama
4) Pendidikan terakhir
(Romauli, 2011:124).
5) Pekerjaan
(Manuaba 2010:117-120)
7) Alamat
b) Keluhan utama
pecah.
1) Epilepsi
2) Hipertensi
(Wiknjosastro,2009:80).
3) Penyakit Jantung
(Saifuddin, 2009:90).
4) Asma
5) Anemia
(Manuaba, 2010:336).
6) Gonore
(Saifuddin, 2011:56).
249
7) Diabetes mellitus
dekompensasi kordis.
(Wiknjosastro, 2009:407).
(Wiknjosastro, 2009:407).
250
f) Riwayat kebidanan
1) Riwayat menstruasi
(a) Menarche
12,5 tahun.
yaitu; satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester
(Saifuddin,2009:90).
(Marmi, 2011:158).
1) Nutrisi
2) Eliminasi
(Marmi,2011:159).
3) Personal hygiene
2011:159).
4) Riwayat seksual
ogasme (Marmi,2011:160).
5) Akivitas
m) Riwayat ketergantungan
1) Merokok
2) Alkohol
3) Obat terlarang
dapat di alami.
mengendalikan tubuhnya.
(Fraser,et al.2009:453)
sehingga gizi untuk ibu selama masa hamil kurang hal tersebut
2. Data Obyektif
a) Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum
(a) Baik
(b)Lemah
dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk
b) Kesadaran
2. Tanda-tanda vital
(b)Nadi
(Marmi, 2011:129).
(c) Suhu
(d)Pernapasan
(Marmi,2011:130).
3. Antopometri
(a) TB
cm (Marmi, 2011:163).
(b)BB
(c) LILA
b) Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Muka
3) Mata
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
(Romauli, 2011:175).
8) Payudara
9) Abdomen
10) Genetalia
(b) Perineum
(c) Anus
(d) Ekstremitas
b) Pemeriksaan khusus
1) Palpasi
2) Pemeriksaan Leopold
(a) Leopold 1
paha
(b)Leopold II
(manuaba, 2012:119).
lainnya
(d)Leopold IV
penderita
bagian terbawah
luar
atas panggul
Tabel 2.13
Usia kehamilan dalam minggu dan TFU dalam cm
Keterangan :
Tabel 2.14
=1/5
H IV Di perineum
=0/5
per menit atau lebih dari 160 per menit atau tidak teratur,
7. His
His kala II, His semakin kuat dengan interval 2-3 menit,
(a) Kala I
satu persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan
(b) Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-
(Wiknjosastro, 2008:184).
(d) Kala IV
8. Pemeriksan Dalam
(Marmi, 2011:133).
9. Pemeriksaan Panggul
kesempitan panggul
(d) Sudut arcus pubis > 90°, bila kurang berarti ada
kesempitan panggul
c) Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan darah
Hb 11 g% : tidak anemia
(Manuaba.2010:239).
2) Urine
berlebihan.
3) Ultrasonografi (USG)
(Marmi, 2011:190).
277
B. Diagnosa Kebidanan
persalina
asuhan kebidanan).
f) P≥1 Kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
1) Retensio plasenta
(Sulistyawati, 2011:238)
C. Intervensi
kondisi.
komprehensif.
klien/keluarga
masuk PAP keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik,
sehat
S: 36 – 37oC
N: 80–100x/menit
R: 16 – 24x/menit
sedikitnya 40 detik.
i) Perdarahan <500 cc
280
1) Kala I
persalinan nanti.
dalam mengejan.
(d) Bantu ibu memilih posisi yang nyaman dengan tidur miring
kepala janin.
(1) Bila his jarang, bagian terendah belum masuk pintu atas
(2) Bila his jarang, kepala belum masuk pintu atas panggul
(3) Bila his kuat, kepala masuk pintu atas panggul, ketuban
terlalu cepat.
persalinan.
his.
283
(JNPK-KR,2008):
kering
(6) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
selanjutnya
ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva diameter 5-6 cm,
(18) Letakkan kain bersih yang dilipat di 1/3 bawah bokong ibu.
tindakan yang sesuai jika haln itu terjadi, dan segera proses
kelahiran bayi.
(a) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat
secara spontan.
Lahirnya bahu:
(27) Setelah tubuh dan lengan lahir, telusuri lenga atas berlanjut
masing- masing mata kaki dengan ibu jari dan jari lainnya)
tangan.
kesulitan?
gemelli).
(31) Beri tahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
oksitosin).
(b) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(c) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
disediakan.
(35) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
(36) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
Kala III
(37) Pindahkan klem pada tali pusat berjarak 5-10 cm dari vulva
avulsi.
(38) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas
talipusat.
uterus
294
kemudian keatas .
perlu.
yang tertinggal.
15 detik
295
dan lengkap
Kala IV
perdarahan pervaginam
menit.
R/Tindakan ini agar ibu dan keluarga tau cara masase uterus
kehilangan darah.
hipotermia.
sesuai.
hormone prolaktin.
persalinan.
Masalah
1) Kala I :
persalinan
kondisi dirinya.
diberlakukan.
diberlakukan.
299
proses persalinan.
dan lengan.
2) Kala II :
oleh tubuh.
lahir.
(c) KU baik
Intervensi:
3) Kala III :
unit oksitosin.
lanjut.
303
pada uterus.
4) Kala IV :
teratasi
305
Intervensi :
(3) Jika laserasi derajat tiga atau empat atau robekan serviks:
gawatdarurat obstetri.
D. Implementasi
E. Evaluasi
sebagai berikut :
dan keluarga
F. Dokumentasi
A. Pengkajian data
1. Data Subyektif
a) Identitas
1) Nama
(Ambarwati, 2010:131)
2) Umur
3) Agama
(Ambarwati, 2010:132).
308
309
4) Pendidikan
pendidikannya (Eny,2008:132)
5) Suku/bangsa
(Ambarwati,2010:132).
6) Pekerjaan
7) Alamat
diperlukan
b) Keluhan utama
1) Afierpain
2) Keringat berlebih
kehamilan.
3) Pembesaran payudara
lanjut karena stasis limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat
tersebut.
5) Konstipasi
6) Hemoroid
melahirkan
c) Riwayat kesehatan
mammae (Manuaba,2010:240).
2) Penyakit TBC
(Manuaba,2010:336)
3) Sifilis
(Manuaba,2010:336)
4) Penyakit asma
(Manuaba,2010:338)
membentuk ASI
(Fraser, et al.2009)
d) Riwayat kebidanan
1) Riwayat haid
(Manuaba, 2012)
3) Riwayat KB
e) Riwayat obstetric
(Sukarni,2013:298).
1) Nutrisi
Tabel 2.15
Nutrisi ibu nifas
Makanan Normal Hamil Menyusui
Kalsium (gram) 12 15 15
Riboflavin 15 18 23
2) Eliminasi
3) Personal hygiene
4) Istirahat
5) Aktivitas
(Saifuddin, 2014:127).
6) Seksual
(Saifuddin, 2014:127).
bagian yaitu:
1) Fase taking in
lingkungannya.
3) Fase leting go
meningkat
h) Riwayat Ketergantungan
pertama)
pertama).
kritis untuk ikatan batin ibu dan bayi untuk mulai menyusu.
2. Data obyektif
a) Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
(Sulistyawati, 2010:306).
b) Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Suhu
Suhu 38⁰C atau lebih yang terjadi antara hari ke-2-10 post
(Saifuddin,2014)
4) Pernafasan
c) Pemeriksaan fisik
(a) Rambut
(b) Mata
(c) Hidung
(d) Mulut
(e) Lidah
Warna, kebersihan.
(f) Gigi
Kebersihan, karies.
(g) Telinga
2) Leher
3) Dada
4) Payudara
(Varney,et al.2008)
5) Abdomen
tindakan berikut:
6) Genetalia
(Saifuddin, 2014)
7) Ekstremitas
(Manuaba, 2012:148)
d) Pemeriksaan penunjang
(Manuaba, 2012).
B. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa P..A... hari ... post partum normal dengan keadaan umum
C. Perencanaan
dan bayi
c) Tanda-tanda vital:
T: 110/70-130/90 mmHg
N:60-80 xJmenit
S:36-37,5°C
R: 16-24x/menit
1) Laktasi normal
meningkat.
329
2) Involusi uterus :
Tabel 2.16
Involusi uterus normal
Waktu inovasi Tinggi Fundus
plasenta lahir Sepusat
7 hari Pertengahan pusat
14 hari Tidak teraba
42 hari Sebesar hamil 2
56 hari minggu
Nomal
Sumber. Manuaba, 2012
3) Lochea normal
Kemungkinan masalah:
buang air
tidak terganggu
adanya infeksi.
bila perlu).
tidak terganggu.
menghilangkan nyeri
payudara teratasi
jam sekali
payudara.
tegang
menekan payudara.
menyusui
berkurang.
nyeri
tablet Fe
D. Pelaksanaan tindakan
E. Evaluasi
klien/pasien:
keluarga
F. Dokumentasi
KIA.)
kebidanan
A. Pengkajian data
1. Data subyektif
(Manuaba, 2012:205).
b) Keluhan utama
(Marmi, 2012:207)
c) Riwayat antenatal
337
338
d) Riwayat natal
lama, demam pada ibu, dan cairan amnion yang berbau adalah
vital, medikasi yang diberikan pada bayi baru lahir dan hasil
1) Nutrisi
(Marmi,2012:375)
Tabel 2.17
Kebutuhan Dasar Cairan dan Kalori pada Neonatus
Hari kelahiran Cairan/Kg/hari Kalori/kg/hari
Hari ke-1 60 ml 40 kal
Hari ke-2 70 ml 50 kal
Hari ke-3 80 ml 60 kal
Hari ke-4 90 ml 70 kal
Hari ke-5 100 ml 80 kal
Hari ke-6 110 ml 90 kal
Hari ke-7 120 ml 100 kal
Hari ke- >10 150-200 ml >120 kal
Sumber : Saifuddin, 2009
340
2) Eliminasi
(Marmi, 2012:77).
(Marmi, 2012:81).
341
6) Personal hygiene
menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan
(Saifuddin, 2009:370).
7) Aktifitas
tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur. Alasan paling
(Walsh, 2012:378).
8) Psikososial
2. Data Obyektif
a) Keadaan umum
b) Tanda-tanda vital
1) Suhu
2) Pernafasan
3) Nadi
(Wiknjosastro, 2008:255).
c) Antropometri
1) Berat Badan
Tabel 2.18
Penurunan Berat Badan Sesuai Umur
Penurunan atau kenaikan BB yang dapat
Umur diterima
dalam bulan pertama
1 minggu Turun sampai 10%
2-4 minggu Naik setidak-tidaknya 160 gram perminggu
(setidaknya 15 gram perhari).
1 bulan Naik setidak-tidaknya 300 gram dalam bulan
Pertama
Bila penimbangan dilakukan setiap hari dengan alat
Minggu Pertama Tidak ada penurunan berat badan atau
kurang dari 10%
Setelah minggu Setiap hari terjadi kenaikan pada bayi kecil
Pertama setidak-tidaknya 20 gram.
Sumber : Wiknjosastro, 2008
2) Panjang badan
Panjang bayi baru lahir paling akurat dikaji jika kepala bayi
3) Ukuran Kepala
5) Lingkar lengan : ± 11 cm
d) Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
2) Mata
(Saifuddin, 2014:147).
3) Hidung
(Marmi, 2012:57).
4) Mulut
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
(Manuaba, 2008:710)
8) Punggung
merah (Marmi,2012:58).
9) Abdomen
10) Genetalia
(a) Laki-laki
(Marmi, 2012:59).
(b) Perempuan
11) Anus
12) Ekstremitas
kongenital.(Walsh, 2008:371).
bayi baru lahir yang normal tipis, halus dan mudah sekali
e) Pemeriksaan neurologis
(Marmi, 2012:70).
(Marmi, 2012:70).
pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul
353
(Wiknjosastro, 2008:134).
(Marmi, 2012:71).
yang cepat dan diikuti dengan aduksi yang lebih lambat dan
pusatnya(Marmi, 2012:71).
354
8) Refleks babinsky
9) Refleks ekstruksi
(Sulistyawati, 2010:231).
B. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan :
C. Perencanaan
kondisi
komprehensif
klien/keluarga
356
a) Diagnosa kebidanan :
Kriteria :
S : 36,5-37,5 oC
N : 120-160 x/menit
RR : 40-60 x/menit
infeksi
untuk bayi baru lahir cukup bulan. ASI diberikan 2-3 jam
5) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang
baik.
keadaan basah.
b) Potensial masalah
1) Masalah I : Hipoglikemi
(1) Kaji bayi baru lahir dan catat setiap faktor risiko.
kimia pada seluruh bayi baru lahir dalam 1–2 jam setelah
kelahiran.
(4) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10 % bagi bayi
optimal.
2) Masalah II : Hipotermi
bayi mengeras.
basah.
360
jam.
diekskresikan.
4) Masalah IV : Seborrhea
Kriteria :
kulit kepala.
5) Masalah V : Miliariasis
kelenjar keringat.
miliariasis.
setelah minum.
menyusui.
baru.
(c) Bersihkan daerah genetalia dan anus bila bayi BAB dan
bayi.
365
tindakan pencegahan.
iritasi kulit.
D. Implementasi
sosial-spiritual-kultural.
berkesinambungan.
sesuai.
E. Evaluasi
rujukan.
367
50 Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a) Biodata
1) Nama
2) Umur
3) Pendidikan
367
368
4) Pekerjaan
5) Alamat
(Affandi, 2012:U-9).
e) Riwayat kesehatan
f) Riwayat kebidanan
1) Haid
g) Riwayat KB
h) Riwayat Kesehatan
1) Nutrisi
2) Eliminasi
3) Istirahat/Tidur
sakit kepala.
4) Aktivitas
depresi.
5) Kehidupan seksual
6) Personal Hyiegiene
infeksi
7) Riwayat ketergantungan
2. Data Obyektif
sebagai berikut :
a) Pemeriksaan Umum
1) Tanda-tanda vital
2) Pemeriksaan Antropometri
(Saifuddin, 2008:30).
j) Pemeriksaan Fisik
1) Muka
(Saifuddin, 2008:MK-50).
2) Mata
(Saifuddin, 2008:MK-75).
3) Payudara
4) Abdomen
5) Genetalia
6) Ekstermitas
untuk penapisan
B. Diagnosis Kebidanan
C. Perencanaan
Kriteria:
klien.
pilihanya.
377
memberikan persetujuan.
waktu penggunaan.
ibu.
1) Masalah 1: Amenorhea
(b) Pastikan ibu tidak hamil dan jelaskan bahwa darah haid tidak
KB.
2) Masalah 2 : Pusing
hormonal
379
bersifat sementara
dari KB hormonal.
dengan keadaannya
berkurang
perdarahan bercak/spotting.
380
komplikasi penggunaan KB
kondisinya
penggunaan AKDR.
KB
penggunaan kb
381
D. Implementasi
E. Evaluasi
dan /keluarga
F. Dokumentasi
rujukan.
383