TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga Berencana
a. Definisi Kehamilan
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
b. Proses Kehamilan
1) Ovum
11
12
2) Sperma
3) Fertilisasi
terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria (Mochtar, 2013).
4) Implantasi
yang lebih kecil yang disebut blostomer. Pada hari ke-3 bola
a) Pertumbuhan janin
dimulai.
badannya.
perlahan.
bentuk rudimeter
berdenyut.
15
janin:
mendapatkan bentuknya
b) Perkembangan fetus
tubuh
menyentuh tubuh
rawan/kartilago
didalam perut
16
dengan sempurna
terhadap tubuh
keperluan diagnosis)
v. Minggu ke-20-24
meningkat
18
disimpan disana.
minggu ke-36
cavitas pelvic
abdomen.
(Romauli, 2011)
kategori besar yaitu : tanda tak pasti (probable signs) dan tanda-
c) Mastodinia
dan progesteron.
e) Gangguan kencing
f) Konstipasi
i) Perubahan payudara
k) Pingsan
23
l) Lelah (fatigue)
m) Varises
pertama.
b) Tanda piskacek’s
c) Suhu basal
gerak janin).
bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan
nadi ibu.
c) Tanda braxton-hiks
ditemukan.
(Romauli, 2011)
1) Sistem Reproduksi
dinding vagina.
b) Servik Uteri
c) Uterus
Gambar II.1
TFU sesuai masa kehamilan
d) Ovarium
2) Sistem Payudara
minggu warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat
3) Sistem Endokrin
peningkatan vaskularisasi.
4) Sistem Perkemihan
5) Sistem Munculoskeletal
mencolok.
6) Sistem Kardiovaskuler
8) Sistem Metabolisme
mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-
9) Sistem Pernafasan
kesulitan bernafas.
(Romauli, 2011)
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
7) Libido menurun
1) Oksigen
2) Nutrisi
per hari
31
(Prawirohardjo, 2013).
3) Personal hygiene
genetalia).
bersih dan tidak ada ikatan ketat pada daerah perut, Bahan
5) Eliminasi (BAB/BAK)
6) Seksual
menjelang kelahiran.
7) Mobilisasi
8) Body Mekanik
mengangkat.
9) Istirahat
12) Imunisasi
Tabel II.1
Imunisasi TT
Lama
Interval (selang %
Antigen perlindunga
waktu minimal) Perlindungan
n
TT1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun 80
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95
TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99
TT3
TT5 1 tahun setalah 25 tahun 99
TT4 /seumur
hidup
(Sumber : Prawirohardjo, 2013).
13) Persiapan laktasi
34
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan
(Romauli, 2011)
Tabel II.2
Kunjungan Ibu Hamil dan Asuhan yang diberikan
Kunjungan Waktu Kegiatan
Kunjungan I Minggu 1. Penapisan dan pengobatan
ke 16 anemia
2. Perencanaan persalinan
3. Pengenalan komplikasi akiba
kehamilan dan pengobatannya
Kunjungan II Minggu 1. Pengenalan komplikasi akibat
ke 24-28 kehamilan dan pengobatannya
2. Penapisan preeklamsia, gamelli,
infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan, MAP.
Kunjungan Minggu 1. Pengenalan komplikasi akibat
III ke 32 kehamilan dan pengobatannya
2. Penapisan preeklamsia, gamelli,
infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan, MAP.
Kunjungan Minggu 1. Sama seperti kegiatan
IV 36 kunjungan II dan III
sampai 2. Mengenali adanya kelainan
akhir letak dan presentasi
3. Memantapkan rencana
35
skor ≥ 12
post partum.
AGDO)
Gerakan janin tidak terasa, Nyeri perut yang hebat (Romauli, 2011)
a. Definisi Persalinan
plasenter.
5) Induksi partus
frankenhauser
infuse
d) Misoprostol : Cytotec/gastru
a) Terjadi Lightening
2010).
42
b) Kontraksi uterus
c) Blood show
(Ilmiah, 2015)
d. Pemeriksaan dalam
e. Tahap Persalinan
subfase :
menjadi 4 cm.
(Mochtar, 2013).
44
Gambar II.2
Penurunan Kepala Perlimaan
Periksa Periksa
Keterangan
Luar Dalam
Di perineum
0/5 H IV
Keterangan :
memasuki PAP.
(JNPK-KR, 2014)
lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun
ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus
janin. Kala II pada primi berlangsung selama 1.5 jam dan pada
frankenhouser.
(Manuaba, 2010).
uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua kali
a) Perasat Kustner
kembali, berarti uri belum lepas. Jika tali pusat diam atau
b) Prasat Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit. Jika tali pusat
c) Prasat Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus. Jika tali pusat
a) Schultze
b) Duncan
plasenta.
(Mochtar, 2013)
perineum tampak.
utuh.
dari 500 cc, hal tersebut sudah dianggap abnormal dan harus
agar janin dal plasenta dapat lahir melalui jalan lahir tanpa ada
2015).
Bagian lunak :
symphysis.
b) Sumbu Panggul
(sumbu carus).
c) Bidang Hodge
koksigis.
Gambar II.3
Bidang Hodge
e) Ukuran-Ukuran Panggul
promotorium.
ischiadica 11 cm.
52
f) Jenis panggul
2) Faktor Power
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.
rotundum.
3) Faktor Passenger
jalan persalinan.
53
bregmatika 32 cm).
b) Plasenta
c) Air ketuban
4) Faktor Psikis
5) Faktor Penolong
(Ilmiah, 2015).
54
persalinan.
Gambar II.4
Pembentukan SBR dari isthmus uteri
iii. Serviks
yang tipis.
Gambar II.5
Penipisan dan pembukaan serviks
perdarahan postpartum.
(Ilmiah, 2015)
58
kemih agar jalan lahir lebih luas, dan kepala bayi dapat
d) Lahirnya Janin
(Ilmiah, 2015).
a) Sistem Renal
selama persalinan.
60
b) Serviks
c) Perineum
pascapersalinan.
(Ilmiah, 2015)
61
3) Pakai clemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
tangan lalu cuci kedua tangan dengan sabun dan air kemudian
meneran
dalam 60 menit.
16) Letakkan kain bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
63
17) Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
18) Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19) Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm, lindungi
20) Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakan yang sesuai jika
Lahirnya bahu
melingkaran satu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada
27) Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi
30) Setelah 2 menit bayi lahir, jepit tali pusat pada sekitar 5cm dari
sesegera mungkin). Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali
31) Potong dan ikat tali pusat dengan sau tangan, angkat tali pusat
34) Letakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat
di tepi atas simpisis dan tegangkan tali pusat dan klem dengan
dapat dilahirkan.
Menilai perdarahan
utuh.
perdarahan pervaginam.
tangan DTT.
Evaluasi
kontraksi
46) Memerisa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik.
47) Pantau kadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
didekontaminasi.
yang sesuai.
50) Bersihkaan ibu dari paparan darah dan air ketuban dengan
diinginkan.
selama 10 menit.
56) Dalam satu jam pertama, beri salep atau tetes mata profilaksisi
Hepatitis B di paha.
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
asuhan kala IV
boleh bersalin di BPM atau rujuk ibu, apabila didapati salah satu
perdarahan lewat jalan lahir, tali pusar atau tangan bayi keluar dari
jalan lahir, ibu mangalami kejang, ibu tidak kuat mengejan, air
ketuban keruh atau bau, ibu gelisah atau mengalami nyeri kepala
a. Pengertian Nifas
ini dimulai setelah kelahiran plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
bertahap, Rasa tidak enak pada payudara, Rasa sakit dilengan dan
71
jangka waktu dua hari sampai dua minggu, hal ini masih
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
i. Iskemia myometrium
iii. Autolysis
progesterone.
perdarahan.
Table II.3
Perubahan normal pada uterus selama postpartum
Involusi Tinggi Berat Diameter
Uterus Fundus Uteri Uterus Uterus
Plasenta Setinggi pusat 1000 12,5 cm
lahir gram
7 hari Pertengahan 500 gram 7,5 cm
(minggu 1) pusat dan
simfisis
14 hari Tidak teraba 350 gram 5 cm
(minggu 2)
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
(sumber : Marliandiani dkk, 2015)
b) Lochea
Macam-macam lochea :
berawarna kuning
1 minggu postpartum
c) Serviks
2) Sistem pencernaan
a) Nafsu makan
kembali normal.
76
b) Motilitas
c) Pengosongan usus
3) Sistem Perkemihan
setelah melahirkan.
4) Sistem muskuloskeletal
5) Sistem Endokrin
a) Hormon plasenta
b) Hormon pituitary
d) Hormon oksitosin
lebih 0,5 OC dari keadaan normal. Hal ini akibat dari kerja
kelelahan.
7) Sistem Kardiovaskular
8) Sistem Haematologi
hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik
(Marmi, 2015)
80
a) Nutrisi
b) Karbohidrat
c) Lemak
d) Protein
f) Kebutuhan Cairan
akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik maka ibu harus
5) Seksual
6) Eliminasi BAK/BAB
a) Miksi/BAK
b) Defekasi/BAB
dasar panggul
(Marmi, 2015)
83
1) Fisiologi Laktasi
pengeluaran ASI.
hormon oksitosin.
a) Kolostrum
b) ASI Transisi/peralihan
c) ASI Matur
matur akan terlihat lebih encer dari pada susu sapi. Air
c) Faktor umur
2) Depresi postpartum
melahirkan.
Perubahan mood.
3) Postpartum psikosa
postpartum psikosa.
(Marmi, 2015)
untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
Tujuan :
hipotermi
89
keadaan stabil.
Tujuan :
perdarahan abnormal
Tujuan :
perdarahan abnormal
90
istirahat
Tujuan :
(Marmi, 2015).
a. Definisi Neonatus
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dan umur kelahiran 37
2015).
Ciri bayi baru lahir normal yaitu lahir aterm antara berat badan
susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah
Tabel II.4
Tanda APGAR Score
Tanda 0 1 2
A= Appearance Pucat Badan merah, Seluruh
Color (warna ekstermitas tubuh
kulit) biru kemerahan
P= Pulse (denyut Tidak ada <100 x/menit >100
jantung) x/menit
G= Grimace Tidak ada Sedikit gerakan Menangis,
(reflek) mimik batuk atau
(grimace) bersin
A= Activity (tonus Lumpuh Ekstermitas Gerakan
otot) lumpuh sedikit aktif
R= Respiration Tidak ada Lemah atau Baik
(usaha nafas) tidak teratur Menangis
kuat
(Sumber : Ilmiah, 2015)
(Marmi, 2015).
93
ekstrauterin.
lahir) pernafasan cepat (dapat mencapai ’80 kali per menit) dan
3) Setelah respon awal ini, bayi baru lahir menjadi tenang rileks,
dan jtuh tertidur, tidur pertama ini (dikenal sebagai fase tidur)
warna kulit dari merah muda menjadi agak sianosis dan denyut
jantung cepat.
(Marmi, 2015)
(Prawirohardjo, 2013).
1) Sistem Pernapasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika
dengan darah dari vena kava inferior. Darah dari atrium kanan
bulan.
3) Saluran Pencernaan
absorbs lemak.
4) Hepar (Hati)
5) Metabolisme
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
7) Kelenjar Endokrin
adalah :
minggu ke-8.
pernafasan.
11) Imunologi
(Marmi,2012)
lebih dari 3 kali sehari, kulit dan mata bayi kuning, tinja bayi saat
gram dana tau >4000 gram, BBL dengan usia kehamilan <37
minggu dan atau >42 minggu, BBL yang BB lahir kurang dari BB
retraksi di dada, panas atau suhu badan bayi rendah, kurang aktif,
(Prawirohardjo, 2013).
Table 11.5
Jadwal Pemberian Imunisasi
Jenis Dosis Lokas Usia Efek samping
i
BCG 0,05 Lenga Dibawah 2 Umumnya tidak
mL n bulan, jika ada, namun
Secara kanan lebih sebagian anak
intra atas dibutuhkan timbul
Cutan tes mantoux pembengkakan
terlebih kelenjar getah
dahulu bening diketiak
atau leher bagian
bawah. Biasanya
akan sembuh
sendiri
Hepatitis 0,5 mL Pada Sekurang- Nyeri pada
B Secara paha kurangnya 12 suntikan, demam
intra lewat jam setelah ringan,
Muskul antero bayi lahir pembengkakan,tet
er lateral api umumnya
tidak terjadi.
Polio 0,5 mL Oral Pada usia Hampir tidak ada.
Secara 0,2,4,6 bulan, Sebagian kecil
oral pemebrian mengalami pusing
vaksin polio diare ringan, dan
selalu sakit otot.
dibarengi
102
dengan
vaksin DPT
DPT 0,5 mL Pada Sebanyak 3 Umumnya
Secara paha kali pada usia muncul demam
intra lewat 2,4,6 bulan yang dapat diatasi
Muskul antero dengan obat
er lateral penurun panas.
Campak 0,5 mL Pada Sebanyak 1 Umumnya tidak
Secara lenga kali, pada ada
sub n usia 9 bulan
cutan bagia
n kiri
(Sumber : Marmi, 2015)
Asuhannya adalah :
badan lahir
f) Dokumentasikan
103
Asuhannya adalah :
e) Dokumentasikan
Asuhannya adalah :
e) Dokumentasikan
104
fisiologis adalah :
pertumbuhan penduduk.
(Setiyaningrum, 2016)
2) Konseling.
3) Pelayanan kontrasepsi.
4) Pelayanan infertilitas.
7) Konsultasi genetik.
8) Tes keganasan.
9) Adopsi
(Setiyaningrum, 2016).
d. Macam Kontrasepsi
1) Metode sederhana
i. Metode kalender
i. Metode barier
(1) Kondom
(1) Spermicida
(Setiyaningrum, 2016).
2) Metode modern
a) Oral kontrasepsi
i. Pil kombinasi
b) Suntik
(Setiyaningrum, 2016).
b) Implant
i. Jenis-jenis implant
(Setiyaningrum, 2016).
(Setiyaningrum, 2016)
112
jumlahnya
(Setiyaningrum, 2016)