TINJAUAN PUSTAKA
Dari definisi didapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan pertumbuhan zigot sampai nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, hingga konsepsi menjadi aterm yang lama hamil
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) ,
3. Konsepsi
Menurut Manuaba (2012) Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung
sebagai berikut:
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang
mengandung persediaan nutrisi
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut
vitelus.
c. Dalam perjalanan, karena radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi
dialihkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi
pada pars ampularis tuba tempat yang paling luas, dindingnya penuh jonjol sel
yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup terlama dalam ampula
tuba
d. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
3
sebagai diagnose banding adalah asites yang disertai dengan kista ovarium dan mioma uteri.
(Kusmiyati dkk, 2010)
7. Tanda Braxton-Hicks
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang, tetapi tidak disertai
rasa sakit. (Kusmiyati dkk, 2010).
8. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya HCG pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama pagi hari (Prawirohardjo, 2010).
2.1.4 Psikologi Kehamilan
Dua persalinan yang paling sering kita jumpai dalam bidang ilmu jiwa pada wanita yang hamil
1. Perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilan
a. Perasaan takut, sebab:
1. Kehamilan menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang kurang
dimengerti hingga dianggap misterius dan menggelisahkan, misalnya perut
membesar, terasa pergerakan pergerakan dalam perut, etric, colostrum
2. Adanya cerita yang bukan-bukan mengenai bahaya kehamilan atau persalinan
oleh orang-orang sekitarnya. Menurut Manuaba (2010) penolakan dan anak
yang dikandung oleh ibunya misalnya karena ibunya tidak kawin atau karena
anak sudah banyak sehingga anak yang baru memberatkan ekonomi keluarga.
Hal tersebut dapat menimbulkan usaha ke arah abortus provocatus yang
mungkin membahayakan jiwa ibu, dapat juga terjadi hiperemesis dan
persalinan dapat dirasakan sebagai penderitaan. Hal-hal yang dapat membantu
mengatasi persoalan jiwa adalah keinginan mempunyai anak, kasih sayang
antara suami istri,agama,dan penerangan dan pengertian dan bidan atau
dokter. Menurut Marmi (2011) Perubahan psikologi ibu selama hamil dibagi
menjadi 3 sesuai usia kehamilannya pad tiap trimester, yaitu:
1. Trimester I (1-3 bulan)
Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu, karena mereka
telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru.
7
Calon ibu yang tidak sehat karena keluhan adalah trimester 1 dan
umumnya mengalami depresi
2. Trimester II ( 4-6 bulan)
Tubuh ibu telah terbiasa degan tingkat hormone yang tinggi karena
morning sickness telah hilang. Ia telah menerima kehamilannya,
menggunakan pikiran dan energi lebih konstruktif, calon ibu memiliki
dorongan yang besar ketika ibu merasakan getaran janin pertama kali
3. Trimester III (7-9 bulan)
Ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi sekitar
bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ( lelah
dan tidak nyaman) sekitar 2 minggu sebelum melahirkan calon ibu
mengalami rasa senang, reaksi calon ibu terhadap persalinan ini, secara
umum tergantung persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini
2.1.5 Perubahan Fisiologi pada Kehamilan
1. Sistem Reproduksi
a. Aksi Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Menurut Marmi (2011) perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi yaitu:
1. Selama hamil, estrogen dan progesteron menekan sekresi FSH dan LH
2. Maturasi folikel, ovulasi dan menstruasi menjadi terhenti
3. Setelah implantasi, ovum yang dibuahi dan vili korionik memproduksi
HCG yang mempertahankan korpus luteum untuk memproduksi estrogen
dan progesteron selama 10-11 minggu pertama kehamilan sampai plasenta
dibentuk
a. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi
(Kusmiyati
8
oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.
Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37 dan akan
kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu pasca persalinan
(Saifuddin,2009)
Menurut Wiknjosastro (2012) Kebutuhan O2 meningkat selama kehamilan
antara 20-25% desebabkan oleh pembesaran uterus sehingga diafragma
menjadi kurang banyak keluar
4. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam kadang mengenai daerah payudara dan paha, yang disebut striae
gravidarum. Linea alba akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut
linea nigra. Chloasma atau meloima gravidarum kadang akan muncul pada
wajah dan leher dalam ukuran bervariasi. Akan terlihat pigmentasi yang
berlebihan pada arola dan genetalia. Estrogen dan progesteron mempunyai
peran dalam metaneogenesis dan diduga sebagai faktor pendorongnya
(Saifuddin, 2009)
5. Sistem Muskuloskeletal
Menurut Sulistyawati A (2012) Perubahan yang terjadi pada sistem
musculoskeletal ibu hamil yaitu:
a. Terjadi relaksasi otot dan ligamen pelvis oleh karena efek maksimal yang
diberikan estrogen dan progesteron akhir kehamilan
b. Ligameatum dalam simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena
berelaksasi sebagai pengganti bagian belakang
c. Sinfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan
salnikonsigeus tidak teraba,diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti
bagian belakang
d. Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua yang disebabkan
meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus
11
e. Sikap tubuh lebih lordosis karena lekukan lumbalnya lebih dan normal
dari wanita tidak hamil, kelihatan seperti terjatuh dan tertatih-tatih
6. Sistem Neurologi
Menurut Marmi (2011) perubahan yang terjadi pada sistem neurologi antara
lain:
a. Kompresi saraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus
dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah
b. Lordosis dorsalumbal dapat menyebabkan nigen akibat tarikan pada saraf
atau kompresi akar saraf
c. Akroestesia (rasa bau dan gatal di tangan) timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk, terkait dengan tarikan pada segmen pleksus brokiolu
d. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu cemas, atau juga
gangguan penglihatan seperti kesalahan refleksi, sinusitis, atau migrant
7. Sistem Pencernaan
Menurut Varney (2006) estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah ke
mulut sehingga gusi menjadi rapuh dan dapat menimbulkan gingivitis. Hal ini
juga mendorong ibu memperhatikan perawatan gigi dan mulut, tetapi bukan
karena ia akan kehilangan kalsium yang dialirkan ke janin. Janin memperoleh
kalsium dari cadangan kalsium di dalam tubuh ibu,bukan dari gigi ibu. Saliva
menjadi lebih asam,tetapi jumlahnya tidak meningkat. Tonus pada sfingter
esofagus bagian bawah melemah di bawah pengaruh progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot polos. Pergeseran diafragma dan penekanan
akibat pembesaran yang diperburuk oleh hilangnya tonus sfingter
mengakibatkan reflek dan nyeri ulu hati. Kerja progesteron pada otot-otot
polos menyebabkan lambung hipotanus yang disertai penurunan mobilitasdan
waktu pengosongan memanjang. Semua perubahan yang terjadi akibat
progesteron ini dialami seluruh saluran usus halus. Efek-efek progesteron
menjadi lebih jelas seiring kemajuan kehamilan dan peningkatan kadar
progesteron. Efek progesteron pada usus halus yaitu memperpanjang lama
absorbsi nutrient, mineral dan obat-obatan. Absorbsi ini juga meningkat akibat
12
Akibat kontraksi otot atau spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada
kepala) serta keletihan, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler,
dinamika cairan syaraf yang berubah (Marmi, 2011)
8. Kram tungkai
Dasar fisiologi penyebab masih belum jelas. Bisa terjadi karena kekurangan
asupan kalsium, ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor, pembesaran uterus,
sehingga memberikan tekanan pada pembuluh darah pelvic, dengan demikian
dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah (Marmi, 2011)
9. Nyeri Punggung
Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang
diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat
mengakibatkan perasaan tidak enak pada bagian bawah panggung terutama
pada akhir kehamilan (Saifuddin, 2009)
2.1.10 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III
1. Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan daripada di luar kehamilan,
karena dipengaruhi untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan,
tubuhnya janin, cadangan untuk masa laktasi.Penambahan berat badan dalam
kehamilan kira-kira 10-12 kg selama kehamilan. Hal ini penting sebagai tanda
pertumbuhan anak yang baik. Trimester III pola makan harus dijaga misalnya
dengan makan makanan sedikit tapi sering, mengurangi karbohidrat dan
menambah asupan protein
2. Eliminasi
Sembelit dapat terjadi secara mekanis. Efek progesteron terhadap usus besar
menyebabkan konstipasi karena waktu transit yang melambat membuat air
semakin banyak yang diabsorbsi serta penekanan pada rectum oleh bagian
terendah janin (Varney, 2006)
Sembelit dapat menambah gangguan wasir yang lebih besar dan berdarah
(Marmi, 2011)
20
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan bahkan cukup lancar. Sulit
BAK ini disebabkan karena bagian terendah janin turun masuk ke dalam
panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi,
2011)
3. Istirahat
Istirahat yang dibutuhkan 6-8 jam/hari, termasuk tidur siang dan malam.
Posisi yang baik adalah Ibu tidur melingkar atau lurus pada salah satu sisi
tubuh. Lebih dipilih kiri, dengan salah satu kaki menyilang di atas yang
lainnya dengan bantal diapit diantara kedua kaki (Manuaba, 2010)
4. Personal Hygiene
Kebersihan atau hygine terutama mengenai kebersihan tubuh, pakaian dan
lingkungan sangat diperlukan karena adanya peningkatan fungsi ekskresi dan
keringat pada ibu hamil
a. Kebersihan tubuh
1. Rambut dicuci bila sudah kotor atau 2-3 kali seminggu
2. Mandi 2 kali-sehari (pagi dan sore hari) dianjurkan dengan shower
atau gayung
3. Untuk menghindari caries, berikan dorongan ibu untuk gosok gigi
secara teratur 2-3 kali sehari dan membilas mulut dengan air setelah
makan. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkalid atau basa untuk
mengurangi reaksi saliva yang bersifat asam
b. Payudara
Selama kehamilan, payudara harus disiapkan untuk fungsinya
menghasilkan ASI. Menurut Wiknjosastro (2009) perawatan payudara
sangat dianjurkan meliputi:
1. Payudara dikompres menggunakan baby oil 2x sehari sebelum mandi
2. Menggunakan bia yang menyokong payudara
3. Bila putting susu masuk ke dalam, rawat dengan menggunakan prasat
haffman
c. Kebersihan vulva
21
7. Persiapan Persalinan
Bekerja sama dengan ibu, keluarga dan masyarakat untuk mempersiapkan
rencana jika terjadi komplikasi termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi
dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor
darah, mengadakan persiapan financial, mengidentifikasi pembuat keputusan
pertama tidak ada ditempat (Saifuddin, 2014)
2.1.11 Tanda dan gejala impartu
Menurut Wiknjosastro (2008) tanda dan gejala impart antara lain:
a. Penipisan dan pembukaan serviks
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit)
c. Cairan lendir bercampur darah melalui vagina
2.1.12 Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Tanda-tanda bahaya kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah sebagai berikut:
1. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
2. Demam tinggi
3. Bengkak pada kaki dan seluruh tubuh
4. Sakit kepala hebat
5. Nyeri ulu hati
6. Keluar dari ketuban sebelum waktunya bayi keluaran dalam kandungan
7. Janin tidak bergerak
8. Pandangan kabur
23
24
BAB III
ASKEB TEORI
dan pajaan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin
(Marmi, 2011).
f. Penghasilan
Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat
menimbulkan berbagai masalah kebidanan (Manuaba, 2010).
g. Umur Kawin
Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi dibandingkan kurun waktu
”reproduksi sehat” antara usia 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum
matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan
ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 2010).
h. Lama / berapa kali kawin.
Ditanyakan pada ibu berapa lama kali kawin untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu. (Wiknjosastro, 2009).
i. Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu
yang namanya bersamaan. Ditanyakan alamatnya agar dapat dipastikan ibu
yang mana hendak ditolong itu. Alamat juga diperlukan bila mengadakan
kunjungan kepada penderita (Romauli, 2011).
1. Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan (Romauli, 2011).
Pada ibu hamil trimester III, keluhan-keluhan yang sering dijumpai yaitu Edema
dependen, sering buang air kecil, hemoroid, konstipasi, varises, nyeri ulu hati,
sakit kepala, kram tungkai, nyeri punggung.
2. Riwayat kesehatan
a. Penyakit Yang Pernah Dialami (Yang Lalu)
Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya, membutuhkan pengawasan yang lebih
tinggi pada saat kehamilan karena hal ini akan dapat memperberat kehamilan
bila ada penyakit yang telah diderita ibu sebelum hamil. Penyakit yang
diderita ibu dapat mempengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh penyakit
yang akan mempengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah
hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, anemia dan penyakit menular
seksual (Marmi, 2011).
b. Penyakit Yang Pernah Dialami (Sekarang)
Ibu hamil Trimester III yang normal, tanpa disertai penyakit :
26
1. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.
Bahaya anemia selama kehamilan yaitu terjadi abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi
infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%), molahidatidosa,
hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD). Bahaya terhadap janin yaitu abortus, kematian intrauterin, BBLR,
kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal, dan intelegensia rendah
(Manuaba, 2010).
2. Kelainan kelenjar pankreas/diabetes
Penyakit gula dapat merupakan penyakit keturunan dengan ciri
kekurangan atau tidak terbentuknya insulin, yang sangat penting untuk
metabolisme gula dan pembentukan glikogen. Akibatnya kadar gula
dalam darah akan tinggi yang dapat mempengaruhi pula pertumbuhan
dan perkembangan janin. Kemungkinan atau dugaan penyakit gula
semakin tinggi terjadi pada usia yang tua, pada multiparitas, obesitas,
berat badan lebih besar dari 4000 gram, riwayat kehamilan yang
mengalami sering meninggal dalam rahim, sering mengalami lahir mati,
sering mengalami keguguran, bersifat keturunan, dan dalam pemeriksaan
terdapat gula dalam urine. Pengaruh penyakit diabetes terhadap
kehamilan di antaranya adalah terjadi keguguran, persalinan prematur,
kematian dalam rahim, lahir mati atau bayi yang lahir besar, hidramnion,
dan juga dapat menimbulkan preeklampsia-eklampsia (Manuaba, 2010).
8. Hipertensi
Yang dimaksud hipertensi disertai kehamilan yaitu hipertensi yang telah
ada sebelum kehamilan. Apabila dalam kehamilan disertai proteinuria
dan edema maka disebut preeklampsia tidak murni. Penyebab utama
hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal
(Marmi, 2011).
9. Asma
28
1. Kehamilan
Kehamilan normal tidak mengalami gangguan seperti perdarahan,
muntah yang sangat sering, toxaemia gravidarum.
2. Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan, ditolong oleh
siapa (bidan atau dokter).
3. Nifas
Tidak mengalami panas atau perdarahan, laktasi normal ASI sudah keluar
hari ke-3 postpartum.
4. Anak
Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebab
meninggal, berat badan waktu lahir.
Menurut Saifuddin (2009), anamnesis riwayat obstetri yang lalu yaitu
jumlah kehamilan, jumlah persalinan, jumlah persalinan cukup bulan dan
prematur, jumlah anak hidup, jumlah keguguran, jumlah aborsi,
perdarahan pada kehamilan, berat bayi <2,5 Kg atau >4 Kg, adanya
masalah selama kehamilan hingga nifas.
c. Keluarga Berencana
Tanyakan pada klien lamanya pemakaian alat kontrasepsi dan jenis kontrasepsi
yang digunakan (Marmi, 2011).
Walaupun pemakaian alat kontrasepsi masih lama, namun tidak ada salahnya jika
kita mengkajinya lebih awal agar pasien mendapatkan informasi sebanyak
mungkin mengenai pilihan beberapa alat kontrasepsi tertentu yang sesuai dengan
kondisi dan keinginan pasien (Romauli, 2011).
d. Riwayat kehamilan sekarang
Menurut Saifuddin (2009), anamnesis riwayat kehamilan antara lain: tidak
perdarahan pervaginam, tidak mual dan muntah.
Gerakan Janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18
minggu sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, karena sudah
berpengalaman pada kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada
kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa. (Wiknjosastro,
2006)
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
30
a.Nutrisi
Menurut Saifuddin (2009) nutrisi yang perlu ditambahkan pada saat kehamilan
adalah kalsium zat besi dan asam folat. Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu
hamil untuk setiap harinya adalah 2500 kalori. Jumlah protein yang diperlukan
oleh ibu hamil adalah 25 gram perhari. Defisiensi protein dapat menyebabkan
kehamilan premature, anemia dan oedema. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah 1,5 gram per hari. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan janin,
terutama bagi perkembangan otak dan rangka. Defisiensi kalsium dapat
menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalia pada ibu.
b.Eliminasi
Peningkatan frekuensi berkemih pada Trimester III paling sering dialami oleh
wanita primigravida setelah lightening. Lightening menyebabkan bagian
presentasi (terendah) janin akan menurun masuk ke dalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi,
2011).Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltic yang disebabkan
relaksasi otot-otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesteron. Konstipasi yang dapat terjadi sebagai akibat dan efek samping
penggunaan zat besi, hal ini akan memperkuat masalah pada wanita hamil
(Marmi, 2011)
c.Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan.Wanita
hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri, dalam waktu yang sangat
lama.Pada ibu trimester III sering mengalami gangguan tidur karena sering
kencing atau karena sesak nafas atau nyeri pinggang,sehingga kualitas maupun
kuantitas istirahat berkurang tidur malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap
istirahat dan tidur siang kurang lebih 1 jam (Marmi, 2011)
d.Aktivitas
Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.Senam
hamil dimulai pada usia kehamilan sekitar 24-28 minggu. Beberapa aktivitas
yang dapat dianggap sebagai senam hamil yaitu jalan-jalan saat hamil,
terutama pagi hari (Manuaba, 2012). Jangan melakukan pekerjaan rumah
tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan
kelelahan yang berlebihan (Saifuddin, 2009)
e.Personal Hygine
Mandi dua sampai tiga kali sehari membantu kebersihkan badan dan
mengurangi
infeksi. Putting susu diberikan sambil menarik keluar sebagai persiapan untuk
memberi air susu ibu (ASI). Pakaian sebaiknya dari bahan yang dapat
menyerap
31
keringat, sehingga badan selalu kering terutama di daerah lipatan kulit. Selain
itu
ibu juga harus menjaga kebersihan gigi, rambut dan kulit (Manuaba, 2009)
f.Rekreasi
Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari
karena
dapat menyebabkan jatuh pingsan (Manuaba, 2010)
g.Kehidupan Seksual
Menurut Manuaba (2012) hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila
terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri, terjadi
perdarahan saat hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan (air) mendadak
.
Pada ibu yang sering mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya,
mengalami kematian dalam kandungan, hentikan hubungan seksual sekitar
dua
minggu menjelang persalinan
7.Riwayat Ketergantungan
Merokok, minum alcohol dan kecanduan narkotik secara langsung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran
dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan
pertumbuhan dan perkembangan mental (Manuaba, 2010).
8.Latar Belakang Sosial Budaya
Hal penting yang biasanya berkaitan dengan masa hamil yaitu menu untuk ibu
hamil, misalnya ibu hamil harus pantang terhadap makanan yang berasal dari
daging, ikan, telur, dan goreng-gorengan karena kepercayaan akan menyebabkan
kelainan pada janin. Adat ini akan sangat merugikan pasien dan janin karena hal
tersebut akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan
kesehatannya akan lambat. Dengan banyaknya jenis makanan yang harus ia
pantangi, maka akan mengurangi juga nafsu makannya, sehingga asupan makanan
malah jadi semakin berkurang, produksi ASI juga akan berkurang (Romauli, 2011).
9. Riwayat Psikososial
Menurut Fraser (2009) terjadi ketidakstabilan emosional selama kehamilan yang
disebabkan oleh faktor hormonal dan karena ketidaknyamanan fisik akibat
32
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil
atau
terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/minggu (Manuaba, 2010)
3.Lingkar Lengan Atas (LILA)
Standar minimal ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah
kurang energi kronis (KEK) (Jannah, 2012) Selain itu LILA merupakan
indikator
status gizi ibu yang kurang atau buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan
Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) (Romauli, 2011)
d.Pemeriksaan Fisik
1.Rambut
Bersih, pertumbuhan merata, warna hitam, tidak mudah rontok. Rambut yang
mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu (Romauli,
2011).
2.Muka
Tampak Cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigmentasi yang
berlebihan,
tidak sembab. Bentuk simetris, bila tidak menunjukkan adanya kelumpuhan
(Romauli, 2011)
3.Mata
Bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan
anemia. Sclera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin
terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada conjungtivitis. Kelopak mata
yang
bengkak kemungkinan adanya preeklampsi (Romauli, 2011).
4.Hidung
Normal tidak ada polip dan kelainan bentuk, kebersihan cukup (Romauli, 2011).
5.Telinga
Normal tidak ada serumen yang berlebihan dan tidak berbau, bentuk simetris
(Romauli, 2011).
6.Mulut
34
Normal tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus (Romauli, 2011).
14.Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas harus mencakup pengkajian refleks tendon dalam,
pemeriksaan ukuran tangan dan kaki, bentuk serta letak jari tangan dan jari
kaki.
Ekstremitas tidak oedem dan tidak varises. Kelainan menunjukkan gangguan
genetik (Marmi, 2011).
2.Pemeriksaan khusus
a.Palpasi
1. TFU dengan Metode Mc Donald
Menurut Mochtar yang dikutip oleh Tatik Kuscahyani (2012), metode Mc Donald
adalah modifikasi yang diciptakan oleh Spielberg untuk mengetahui usia kehamilan
dalam bulan dengan cara jarak antara fundus-simpisis (dalam cm) dibagi 3,5
Menurut Jannah (2012) untuk mengukur TBJ dalam gram, mengetahui kepala sudah
masuk pintu atas panggul atau belum.
Rumusnya:
TBJ=(TFU dalam cm-n)x155=…gram
n=posisi kepala masih diatas spina iskhiadika atau bawah. Bila diatas (-12) dan bila
di bawah (-11)
2. TFU dengan metode Leopold
Leopold I bertujuan mengukur TFU dan mengetahui bagian-bagian janin yang
terdapat di fundus uteri (Manuaba, 2011). Menurut Manuaba (2012), variasi Knebel
digunakan untuk menentukan letak kepala atau bokong dengan salah satu tangan di
fundus dan tangan yang lain diatas simfisis
Leopold II bertujuan untuk mengetahui letak janin berada pada sisiabdomen ibu,
bagian kanan atau kiri (Manunung, 2011). Variasi Boedin digunakan untuk
menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
(Manuaba, 2010).
Variasi Ahfield digunakan untuk menetukan letak punggung dengan pinggir tangan
kiri diletakkan tegak di tengah perut (Manuaba, 2010)
Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian
36
bawah anak sudah atau belum terpegang oleh Pintu Atas Panggul (PAP)
(Marmi, 2011)
Leopold IV digunakan untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk pintu
atas panggul. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran
terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila
lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen
(Manuaba, 2010)
3.Pemeriksaan Panggul
1. Pemeriksaan Panggul Luar
a. Distansia Spinarum, jarak antara spina iliaka anterior superior kiri dan kanan
(normalnya ±23-36 cm)
b.Distansia Cristarum, jarak antara crista iliaka kanan dan kiri (normalnya ±26-30
cm)
c. Cinjugata eksterna (boudelougue), jarak antara pinggir atau symphisis dan ujung
prosesus spinosus ruas tulang lumbal ke V (normalnya ±18-20 cm)
d. Ukuran lingkar panggul, dari pinggir atas simpisis ke pertengahan antara
spinailiaka anterior superior dan tranchanter major sepihak dan kembali melalui
tempat-tempat yang sama dipihak yang lain (normalnya 80-90 cm)
2. Pemeriksaan Panggul Dalam
Pemeriksaan dalam dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran panggul bagian
dalam dengan memperhatikan apa yang harus diperiksa. Menurut Marmi (2011),
jika panggul dalam normal, maka promotorium tidak akan teraba, linea inominata
tidak teraba, bentuk dinding samping jalan lahir lurus sejajar dan tidak ada
benjolan
tambahan, spina iskiadika tidak menonjol, tulang koksigeus dapat ditolak, sudut
arcus pubis > 90o
3. Auskultasi
Bila bayi jantung kurang dari 120 per menit atau lebih dari 160 per menit atau
tidak
teratur, maka janin dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen) (Marmi, 2011).
Menurut Saifuddin (2010), denyut jantung janin normal adalah 120-160 dpm.
37
baik, dengan kemungkinan masalah menurut Varney (2007), adalah leukorea, peningkatan
frekuensi berkemih (nonpatologis), nyeri ulu hati, konstipasi, hemoroid, kram tungkai, edema
dependen, varises, dispareunia, nokturia, hiperventilasi dan sesak nafas (nonpatologis), nyeri
punggung bawah (nonpatologis). Prognosa baik.
3.1.5 Penatalaksanaan
Tujuan : Ibu dan janin sejahtera
Kriteria :
1) Ukuran uterus sama denga umur kehamilan
2) Denyut jantung janin dalam batas normal (120-160 x/menit)
3) Rata-rata peningkatan berat badan ibu hamil selama hamil 40 minggu adalah 0,7-1 kg per
minggu atau terjadi kenaikan kira-kira diantara 6,5-16,5 kg.
4) Tanda-tanda vital dalam batas normal
5) TD: 100/70-140/90 mmHgnadi 70-95x/menit,
6) Suhu : 36,1-37,6ºC RR: 16-24x/menit.
7) Hasil laboraturium normal
8) Hb >11 gr % , protein urine (-), reduksi urine (-).
Intervensi :
1) Bina hubungan baik dengan komunikasi terapeutik
R/Tercipta hubungan saling percaya sehingga ibu kooperatif dalam tindakan.
2) Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
R/Dengan mengetahui hasil pemeriksaan ibu merasa tenang dan dapat melakukan tindakan
untuk merawat janinnya.
3) Jelaskan perubahan fisiologis, dan ketidaknyamanan dalam kehamilan TM III, serta cara
mengatasinya.
R/ Ibu dapat beradaptasi dengan keadaan sekarang dan mengetahui cara mengatasi
ketidaknyamanan selama kehamilan selama trimester ketiga.
4) Jelaskan kebutuhan dasar ibu hamil TM III meliputi perawatan payudara, personal
hygiene, nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas dan kebutuhan istirahat.
R/ Agar kebutuhan dasar ibu dapat terpenuhi dan janin dapat berkembang dan tumbuh
dengan baik.
5) Jelaskan tanda bahaya dalam kehamilan TM III
R/ Ibu dapat mendeteksi secara dini adanya tanda bahaya kehamilan TM III sehingga dapat
menentukan tindakan apa yang yang harus dilakukan.
6) Jelaskan tanda-tanda persalinan
40
R/ Ibu dapat mendeteksi dan menentukan tindakan bila merasakan tanda- tanda persalinan.
7) Jelaskan kepada ibu mengenai persiapan kelahiran dan persalinan
R/ Ibu dapat menangani kebutuhan yang diperlukan selama persalinan.
8) Jadwalkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi
R/ Memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi dini bila terjadi komplikasi
3.1.6 Evaluasi
Menurut Kepmenkes (2007) Pada langkah ini, bidan melakukan evaluasi sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan di dalam rencana. Semakin dekat hasil tindakan
yang dilakukan dengan sasaran yang telah ditetapkan di dalam kriteria, maka tindakan
akan mendekati keberhasilan yang diharapkan evaluasi dilakukan dengan pendekatan
SOAP, yaitu :
S : Data Subyektif, mencatat hasil anamnesa
O : Data Obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A : Assesment, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
P : Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera,
tindakan secara komprehensif : penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/follow up dan rujukan.
Petugas