Anda di halaman 1dari 40

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teori Kehamilan


2.1.1 Pengertian
Pengertian kehamilan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Menurut Saifuddin (2010) dalam Federasi Obsteteri Ginekologi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
2. Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa, ovum, konsepsi, dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil
konsensi sampai aterm (Sulistyawati A, 2013).
3. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester 1 berlangsung 12 minggu,
trimester 2 belangsung 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester 3
berlangsung 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (Prawirohardjo, 2014).

Dari definisi didapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan pertumbuhan zigot sampai nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, hingga konsepsi menjadi aterm yang lama hamil
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) ,

2.1.2 Fisiologi Kehamilan


Menurut beberapa sumber proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari:
1. Ovulasi
Menurut Manuaba (2012) Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi
oleh sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20-35
tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses kematangan dan terjadi
ovulasi
2. Spermatozoa
Menurut Manuaba (2012) Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc, dan hanya
beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam
alat genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi

3. Konsepsi
Menurut Manuaba (2012) Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung
sebagai berikut:
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang
mengandung persediaan nutrisi
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut
vitelus.
c. Dalam perjalanan, karena radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi
dialihkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi
pada pars ampularis tuba tempat yang paling luas, dindingnya penuh jonjol sel
yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup terlama dalam ampula
tuba
d. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
3

4. Proses Nidasi atau Implantasi


Menurut Manuaba (2012) setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa,
terbentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi
dua dan seterusnya. Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan
menuju uterus. Hasil pembelahan sel memenuhi seluruh ruangan dalam ovum dan
disebut stadium manula. Pembelahan berjalan terus dan dalam morula terbentuk
ruangan yang mengandung cairan yang disebut blastula. Perkembangan dan
pertumbuhan berlangsung, blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel tropoblas
telah siap untuk mengadakan nidasi. Sel tropoblas yang meliputi “primer vili
korealis” melakukan destruksi enzimatik, proteolitik, sehingga dapat menanamkan
diri dalam endometrium. Proses penanaman blastula yang disebut nidasi atau
implantasi terjadi pada hari ke 6-7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke
dalam endometrium mungkin terjadi perdarahan yang disebut Harlman
5. Pembentukan Plasenta
Pembentukan plasenta menurut Manuaba (2012) yaitu Nidasi atau implementasi
terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang. Pada blastula,
penyebaran sel tropoblas yang tumbuh tidak rata, sehingga blastula dengan inner cell
mass akan tertanam dalam endometrium. Sel tropoblas menghancurkan endometrium
sampai terjadi pembentukan plasenta yang berawal dari primer vili korealis.
Terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel
yang dekat dengan ruangan eksoselum membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong
kuning telur) sedangkan sel lain membentuk “ektoderm” dan ruangan amnion. Plat
embrio (embryonal plate) terbentuk antara dua ruang yaitu ruang amnion dan yolk
sac. Ruangan amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat
diantara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat. Awalnya yolk
sac berfungsi sebagai pembentuk darah berjamu dengan hati, limfa, dan sumsum
tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga, terbentuklah bakal jantung dengan
pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai
dapat dideteksi pada minggu ke 6 sampai 8 dengan memakai Ultrasonografi (USG)
atau sistem doppler. Selanjutnya terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim yang akan diungkapkan secara singkat dalam tabel berikut
4

Tabel 2.1 Perkembangan Organ dan Fisiologi Janin


Usia gestasis Organ
(minggu)
6 Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru, jari-jari
telah terbentuk, tapi masih tergenggam, jantung telah terbentuk
7 Mata tampak pada muka, pembentukan alis dan lidah
8 Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genetalia eksterna,
sirkulasi melalui tali pusat dimulai, tulang mulai terbentuk
9 Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka janin, kelopak
mata terbentuk tapi tak akan membuka sampai 28 minggu
13-16 Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari trimester ke-2
kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh lanugo (rambut
janin) Janin bergerak aktif yaitu menghisap dan menelan air
ketuban. Telah terbentuk mekanium (fetes) dalam usus. Jantung
berdenyut 120-150x/menit
17-24 Komponen mata terbentuk penuh juga sidik jari. Seluruh tubuh
diliputi oleh verniks beserta (lemak) Janin mempunyai refleksi
25-28 Saat itu disebut permulaan trimester ke 3, dimana terdapat
perkembangan otak yang cepat, sistem saraf mengendalikan gerak
dan fungsi tubuh, mata sudah membuka kelangsungan hidup pada
peroiode ini sangat sulit bila lahir
29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70%)
Tulang telah terbentuk sempurna, gerakan nafas telah regular,suhu
relatif stabil
33-36 Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai
berkurang, pada saat 35 minggu paru telah motor, janin akan hidup
tanpa kesulitan
38-40 Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan
memiliki seluruh uterus, air ketuban mulai berkurang, tetapi masih
dalam batas normal

Sumber: Saifuddin, Abdul Bari 2009 Ilmu Kebidanan Jakarta

2.1.3 Tanda-tanda dan Gejala Kehamilan


5

Menurut Rustam (2015), Kehamilan memiliki Tanda-tanda sebagai berikut :


a. Tanda Pasti (Tanda Positif) Hamil
1. Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin.
2. Denyut jantung janin : didengar dengan stetoskop-monoral laennec, dicatat dan didengar
dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada ultrasonografi,
terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
b. Tanda-Tanda Presumtif (Tidak Pasti) Hamil
1. Amenore (tidak dapat haid).
1. Mual dan muntah.
2. Mengidam.
3. Pingsan.
4. Tidak ada selera makan.
5. Payudara membesar, tegang.
6. Sering kencing.
7. Konstipasi.
c. Tanda-Tanda Mungkin Hamil
1. Perut membesar.
2. Perubahan bentuk dan konsistensi uterus Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk
dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globuler. Serta terdapat tanda
Hegar yaitu perlunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan
mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan. Tanda ini terlihat pada minggu
ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7- 8 (Kusmiyati dkk, 2010).
3. Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya oedema
dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi lunak.
4. Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna selaput
lendirnya biru.
5. Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah
inplantasi dan di daerah insersi plasenta.
6. Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.
Pada minggu ke 16 - 20 teraba ballottement, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan
cairan amnion cukup banyak.
6

sebagai diagnose banding adalah asites yang disertai dengan kista ovarium dan mioma uteri.
(Kusmiyati dkk, 2010)
7. Tanda Braxton-Hicks
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kencang, tetapi tidak disertai
rasa sakit. (Kusmiyati dkk, 2010).
8. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya HCG pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama pagi hari (Prawirohardjo, 2010).
2.1.4 Psikologi Kehamilan
Dua persalinan yang paling sering kita jumpai dalam bidang ilmu jiwa pada wanita yang hamil
1. Perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilan
a. Perasaan takut, sebab:
1. Kehamilan menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang kurang
dimengerti hingga dianggap misterius dan menggelisahkan, misalnya perut
membesar, terasa pergerakan pergerakan dalam perut, etric, colostrum
2. Adanya cerita yang bukan-bukan mengenai bahaya kehamilan atau persalinan
oleh orang-orang sekitarnya. Menurut Manuaba (2010) penolakan dan anak
yang dikandung oleh ibunya misalnya karena ibunya tidak kawin atau karena
anak sudah banyak sehingga anak yang baru memberatkan ekonomi keluarga.
Hal tersebut dapat menimbulkan usaha ke arah abortus provocatus yang
mungkin membahayakan jiwa ibu, dapat juga terjadi hiperemesis dan
persalinan dapat dirasakan sebagai penderitaan. Hal-hal yang dapat membantu
mengatasi persoalan jiwa adalah keinginan mempunyai anak, kasih sayang
antara suami istri,agama,dan penerangan dan pengertian dan bidan atau
dokter. Menurut Marmi (2011) Perubahan psikologi ibu selama hamil dibagi
menjadi 3 sesuai usia kehamilannya pad tiap trimester, yaitu:
1. Trimester I (1-3 bulan)
Sebagian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu, karena mereka
telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru.
7

Calon ibu yang tidak sehat karena keluhan adalah trimester 1 dan
umumnya mengalami depresi
2. Trimester II ( 4-6 bulan)
Tubuh ibu telah terbiasa degan tingkat hormone yang tinggi karena
morning sickness telah hilang. Ia telah menerima kehamilannya,
menggunakan pikiran dan energi lebih konstruktif, calon ibu memiliki
dorongan yang besar ketika ibu merasakan getaran janin pertama kali
3. Trimester III (7-9 bulan)
Ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi sekitar
bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi ( lelah
dan tidak nyaman) sekitar 2 minggu sebelum melahirkan calon ibu
mengalami rasa senang, reaksi calon ibu terhadap persalinan ini, secara
umum tergantung persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini
2.1.5 Perubahan Fisiologi pada Kehamilan
1. Sistem Reproduksi
a. Aksi Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Menurut Marmi (2011) perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi yaitu:
1. Selama hamil, estrogen dan progesteron menekan sekresi FSH dan LH
2. Maturasi folikel, ovulasi dan menstruasi menjadi terhenti
3. Setelah implantasi, ovum yang dibuahi dan vili korionik memproduksi
HCG yang mempertahankan korpus luteum untuk memproduksi estrogen
dan progesteron selama 10-11 minggu pertama kehamilan sampai plasenta
dibentuk
a. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi

dan hiperplasia, sehingga beratnya 1000 gram, dengan panjang ±

20 cm dan tebal dinding ± 2,5 cm saat akhir kehamilan

(Kusmiyati
8

b. Vagina dan perineum


Selama kehamilan peningkatan vaskularisasidan hiperemia terlihat
jelas pada otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan
terlihat warna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwicks
(Manuaba, 2010) Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan
hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot palsu.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendurnya jaringan ikat dan
hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan berambah
panjangnya dinding vagina. Papila mukosa juga mengalami hipertofi
dengan gambaran seperti palu sepatu. Peningkatan volume sekresi
vagia juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal,
dan PH antara 3,5-6 yang merupakan peningkatan produksi asam
laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
lactobacillus acidephillus (Saifuddin, 2009)
c. Payudara
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI dan baru mempersiapkan payudara untuk
pengeluaran ASI (Kusmiyati dkk, 2010)
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI yaitu:
1. Estrogen berfungsi :
a) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin membesar.
c) Tekanan serta saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam
menyebabkan rasa sakit pada payudara.
2. Progesteron berfungsi :
9

a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.


b) Meningkatkan jumlah sel asinus
3. Somatomammotropin berfungsi :
Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
a) laktalbumin, dan laktoglobulin.
b) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
c) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan
(Manuaba, 2010).
2. Sistem Kardiovaskuler
Menurut Sulistyawati A (2012) perubahan yang terjadi pada sistem
kardiovaskuler yaitu:
a. Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya (arah jantung atau cardiac output) mengikuti sampai 30-50%
mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu. Peningkatan curah jantung
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke janin
b. Denyut jantung saat istirahat meningkat, dalam keadaan normal frekuensi
70x/menit menjadi 80-90x/menit hal ini disebabkan curah jantung
meningkat
c. Selama kehamilan, volume darah dalam peredaran darah akan meningkat
sampai 50% tetapi jumlah sel darah yang menyangkut oksigen hanya
meningkat sebesar 25-30%
d. Pada ibu hamil nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun terutama
selama trimester II, kemudian akan naik lagi seperti masa pra kehamilan
3. Sistem Pernafasan
Selama kehamilan, sirkumferensia berat akan bertambah kurang lebih 6 cm
tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume
paru-paru, karena pengaruh diafragma yang naik kurang lebih 4 cm selama
kehamilan. Frekuensi pernafasan hanya mengalami sedikit perubahan selama
kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan pengambilan
10

oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.
Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37 dan akan
kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu pasca persalinan
(Saifuddin,2009)
Menurut Wiknjosastro (2012) Kebutuhan O2 meningkat selama kehamilan
antara 20-25% desebabkan oleh pembesaran uterus sehingga diafragma
menjadi kurang banyak keluar
4. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam kadang mengenai daerah payudara dan paha, yang disebut striae
gravidarum. Linea alba akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut
linea nigra. Chloasma atau meloima gravidarum kadang akan muncul pada
wajah dan leher dalam ukuran bervariasi. Akan terlihat pigmentasi yang
berlebihan pada arola dan genetalia. Estrogen dan progesteron mempunyai
peran dalam metaneogenesis dan diduga sebagai faktor pendorongnya
(Saifuddin, 2009)

5. Sistem Muskuloskeletal
Menurut Sulistyawati A (2012) Perubahan yang terjadi pada sistem
musculoskeletal ibu hamil yaitu:
a. Terjadi relaksasi otot dan ligamen pelvis oleh karena efek maksimal yang
diberikan estrogen dan progesteron akhir kehamilan
b. Ligameatum dalam simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena
berelaksasi sebagai pengganti bagian belakang
c. Sinfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan
salnikonsigeus tidak teraba,diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti
bagian belakang
d. Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua yang disebabkan
meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus
11

e. Sikap tubuh lebih lordosis karena lekukan lumbalnya lebih dan normal
dari wanita tidak hamil, kelihatan seperti terjatuh dan tertatih-tatih
6. Sistem Neurologi
Menurut Marmi (2011) perubahan yang terjadi pada sistem neurologi antara
lain:
a. Kompresi saraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus
dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah
b. Lordosis dorsalumbal dapat menyebabkan nigen akibat tarikan pada saraf
atau kompresi akar saraf
c. Akroestesia (rasa bau dan gatal di tangan) timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk, terkait dengan tarikan pada segmen pleksus brokiolu
d. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu cemas, atau juga
gangguan penglihatan seperti kesalahan refleksi, sinusitis, atau migrant
7. Sistem Pencernaan
Menurut Varney (2006) estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah ke
mulut sehingga gusi menjadi rapuh dan dapat menimbulkan gingivitis. Hal ini
juga mendorong ibu memperhatikan perawatan gigi dan mulut, tetapi bukan
karena ia akan kehilangan kalsium yang dialirkan ke janin. Janin memperoleh
kalsium dari cadangan kalsium di dalam tubuh ibu,bukan dari gigi ibu. Saliva
menjadi lebih asam,tetapi jumlahnya tidak meningkat. Tonus pada sfingter
esofagus bagian bawah melemah di bawah pengaruh progesteron yang
menyebabkan relaksasi otot polos. Pergeseran diafragma dan penekanan
akibat pembesaran yang diperburuk oleh hilangnya tonus sfingter
mengakibatkan reflek dan nyeri ulu hati. Kerja progesteron pada otot-otot
polos menyebabkan lambung hipotanus yang disertai penurunan mobilitasdan
waktu pengosongan memanjang. Semua perubahan yang terjadi akibat
progesteron ini dialami seluruh saluran usus halus. Efek-efek progesteron
menjadi lebih jelas seiring kemajuan kehamilan dan peningkatan kadar
progesteron. Efek progesteron pada usus halus yaitu memperpanjang lama
absorbsi nutrient, mineral dan obat-obatan. Absorbsi ini juga meningkat akibat
12

hipertrofi sili duodenum yang dapat meningkatkan kapasitas absorbsi. Efek


progesteron terhadap usus besar menyebabkan konstipasi karena waktu transit
yang melambat membuat air semakin banyak yang diabsorbsi dan
menyebabkan peningkatan flatulen karena usus mengalami pergeseran akibat
pembesaran uterus. Usus buntu dan hati juga ikut menggeser akibat
pembesaran uterus. Usus buntu bergeser ke atas dan ke samping, keluar dari
kuadran kanan bawah dan dapat mencapai ketinggian kosta kanan diatas
panggul. Di bawah pengaruh estrogen pada kandung empedu, dapat terjadi
stasis garam-garam empedu ( kolestasi pada kehamilan yang menyebabkan
pruritis dan ikterus
8. Sistem Endokrin
Menurut Marmi (2011) perubahan yang terjadi pada sistem endokrin yaitu:
a. Kelenjar Tiroid
1. Pembesaran moderal kelenjar tiroid merupakan akibat hiperplasi
jaringan glandular dan peningkatan vaskuloritas
2. Konsumsi O2 dan peningkatan BMR merupakan akibat aktivitas
metabolis janin
b. Kelenjar Paratiroid
1. Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder negran, suatu
infeksi pengangkatan kebutuhan Ca dan vitamin D
2. Saat kebutuhan rangka janin mencapai puncak (pertengahan kedua
kehamilan) kadar parathormon plasma meningkat, kadar puncak
terjadi antara minggu ke 15 dan ke 32 gestasi
c. Pankreas
1. Janin butuh glukosa sebagai bahan bakar pertumbuhan, tidak hanya
menghabiskan simpanan glukosa ibu tetapi juga menurunkan
kemampuan ibu menyintesis glukosa dan menyedot habis asam amino
ibu
13

2. Kadar glukosa ibu menurun, insulin ibu tidak dapat menembus


plasenta untuk sampai ke janin, akibatnya pada awal kehamilan
pankreas meningkatkan produksi insulinnya
3. Seiring peningkatan usia kehamilan, plasenta bertumbuh dan secara
progresif memproduksi hormon dalam jumlah yang lebih besar (seperti
HPL, estrogen, dan progesteron)

d. Peningkatan produksi kortisol oleh kelenjar adrenal


1. Estrogen, progesteron dan kortisol oleh kelenjar adrenal
2. Ini adalah mekanisme protektif yang menjamin suplai glukosa untuk
mencukupi kebutuhan unit fero pracental
3. Akibatnya, tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Sel-
sel beta normal palau langerhasus di pankreas dapat memenuhi
kebutuhan insulin yang secara kontinyu tetap meningkat sampai aterm
e. Prolaktin Hipofisis
1. Pada kehamilan, prolaktin serum mulai meningkat pada trimester I dan
meningkat secara progresif sampai aterm
2. Secara umum diyakini bahwa walaupun semua unsure hormonal
(estrogen, progesteron, tiroid, insulin dan kortisol bebas) yang
diperlukan untuk pertumbuhan payudara dan produksi susu terdapat
dalam kadar yang meningkat selama kehamilan, kadar estrogen yang
tinggi menghanbat sekresi alveolus aktif dan menghambat efek
prolaktin pada epitel target
9. Sistem Kekebalan Tubuh
Kadar serum Ig A dan Ig M meningkat selama kehamilan karena adanya
peningkatan resiko infeksi (Marmi, 2011)
10. Sistem Ginjal
Ginjal berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit dan asam basa,
mengatur volume cairan ekstrasel, mengekskresi produk sampah dan
menyimpan nutrien yang sangat penting
14

Menurut Marmi (2011) perbahan yang terjadi yaitu:


a. Perubahan Anatomi
Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal (estrogen
dan progesteron ) pembesaran ginjal dan peningkatan volume darah
1. Sejak minggu ke 10 gestasi, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi, karena
ureter terkompresi antara uterus dan PAP
2. Perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin
dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran
urin
3. Iritabilitas kantong kemih,nokturia, dan sering berkemih dan urgensi
(tanpa disuria) umum dilaporkan pada awal kehamilan
b. Perubahan Ginjal
1. Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah
2. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan
3. Fungsi ginjal berubah akibat adanya hormon kehamilan,peningkatan
volume darah,postur ibu,aktivitas fisik dan asupan makanan
4. Ginjal paling berfungsi efisien pada posisi memberi lateral dari paling
tidak efisien pada posisi terlentang
5. Pada posisi terlentang,berat uterus akan menekan vena cava dan aorta,
sehingga curah jantung menurun (sindrom hipertensi)begitu pula
volume darah ke ginjal
c. Keseimbangan aliran dan elektrolit
1. Dalam keadaan normal, 500-400 MEq natrrium dipertahankan selama
masa hamil untuk menentukan kebutuhan janin. Dapat terjadi
hipovelemia berat dan penurunan perfusi plasenta akibat diet dan
retensi Na berlebihan
2. Terkadang terjadi edema fisiologis pada tungkai yang tidak
memerlukan pengobatan pada ibu hamil,reabsorbsi gula terganggu
sehingga terjadi glikosuria
15

2.1.6 Perubahan Psikologis dalam Masa Kehamilan


Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan ibu
hamil tidk sabar menantikan kehamilan sang bayi, berjaga-jaga dan menunggu
tanda dan gejala persalinan, merasa cemas dengan kehidupan bayinya dan dirinya
sendiri, merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang
sangat besar dan konsisten dan pasangannya, mengalami proses duka lain ketika
mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimea khusus selama hamil, dan
hasrat untuk melakukan hubungan seksual akan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang (Marmi, 2011)
2.1.7 Diagnosa Banding Kehamilan
Menurut Marmi (2011) diagnosa banding kehamilan yaitu:
1. Hamil palsu (pseudosyesis)atau kehamilan sperma
2. Tumor kandungan atau mioma uteri
3. Kista ovarium
4. Menopause
5. Kandung kemih penuh
6. Haemotometra
2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
Menurut Marmi (2011)ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu:
1. Faktor Fisik
a.Status Kesehatan
Kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi kehamilannya dan akan
mempengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk
kenormalan letak janin (waktu badan memberikan bimbingan pada masa
antenatal, bidan sangat perlu memperhatikan beberapa informasi berikut:
1. Faktor Usia
Wanita hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami
komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah usia reproduksi
2. Riwayat Kesehatan
16

Penyakit yang pernah di derita ibu dapat mempengaruhi kehamilan dan


dapat difisis oleh adanya kehamilan adalah hipertensi, penyakit jantung,
diabetes mellitus dan penyakit menular seksual
3. Kehamilan Ganda (multiple)
Biasanya kehamilam multiple mengindikasikan adanya beberapa penyakit
pada proses persalinannya sehingga persalinan operatif (section sesoria)
lebih dipertimbangkan resiko adanya kematian dan cacat juga harus
dipertimbangkan
4. Kehamilan dengan HIV
Kehamilan pada ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat
rentan terhadap penularan selama proses persalinan
b. Status Gizi
Status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama
masa kehamilan. Kekurangan gizi akan menyebabkan akibat yang buruk
bagi ibu dan juga janinnya. Ibu dapat menderita anemia sehingga suplai
darah yang mengantar O2 dan makanan pada janinnya akan terhambat dan
janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain
pihak, kelebihan gizi akan menyebabkan janin akan tumbuh melebihi
batas normal hingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan
c. Gaya Hidup
Selain pola makan, ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
kesehatan wanita hamil dan juga mengganggu kesejahteraan bayi yang
dikandungnya, misalnya kebiasaan begadang, berpergian jauh,
mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol, perokok, hamil di luar nikah dan
lain-lain
2. Faktor Psikologi
a. Stress internal dan eksternal
Stress internal meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu yang berasal dari
ibu sendiri, misalnya adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu.
17

Stresor eksternal berasal dari luar, misalnya masalah ekonomi konflik


keluarga, tekanan dari lingkungan,dan masih banyak kasus lain
b. Support Keluarga
Dalam menjalani proses adaptasi dengan kehamilannya, ibu hamil sangat
membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarganya dengan cara
menunjukkan perhatian dan kasih saying
c. Subrainstromington Abuse (Substance abuse)
Kekerasan yang dialami ibu hamil dimasa kecil akan sangat membekas
dan mempengaruhi kepribadiannya, Biasanya ibu yang tumbuh dengan
riwayat ini memiliki kepribadian yang tertutup
d. Partner Abuse
Manuaba (2010) menemukan prevalensi yang meningkat bayi dengan
BBLR pada ibu yang mengalami kekerasan selama hamil
3. Faktor Ekonomi
a. Kebiasaan dan adat istiadat
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi adat istiadat yang merugikan
kesehatan ibu hamil. Namun juga tidak boleh mengesampingkan adanya
kebiasaan yang menguntungkan bagi kesehatan
b. Fasilitas kesehatan
Fasiltas kesehatan sangat menentukan atau berpengaruh terhadap angka
penurunan kesehatan Ibu (AKI). Deteksi dini terhadap kemungkinan
adanya penyakit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih
cepat diambil
c. Ekonomi
Pada ibu hamil dengan tingkat sosial yang baik, otomatis akan
mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologi yang baik pula, status gizi
akan meningkat dan ibu akan lebih focus untuk mempersiapkan fisik dan
mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi
lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemunuhan
kebutuhan primer
18

2.1.9 Ketidaknyamanan Trimester III


1. Edema Dependen
Peningkatan kadarsodium dikarenakan pengaruh hormonal, kongesti sirkulasi
pada ekstermitas bawah, peningkatan kadar permeabilitas kapiler dan tekanan
dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk tatau pada vena cava
inferior ketika berbaring (Marmi, 2011)
2. Sering buang air kecil (Nokturia)
Peningkatan frekuensi berkemih pada trimester ketiga paling sering dialami
oleh wanita primigravida setelah lightening terjadi. Lightning menyebabkan
bagian terendah janinakan menurun masuk ke dalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi, 2011)
3. Hemoroid
Hemoroid selalu didahului dengan konstipasi. Oleh sebab itu, semua hal yang
menyebabkan konstipasi berpotensi menyebabkan hemoroid. Progesteron juga
berperan dalam menyebabkan terjadinya relaksasi dinding vena dan usus
besar, pembesaran uterus juga menyebabkan peningkatan tekanan pada
dinding vena dan usus besar (Marmi, 2011)
4. Konstipasi
Efek progesteron terhadap peristaltik usus besar melambat karena waktu
transit yang melambat sehingga air semakin banyak yang diabsorbsi dan
akhirnya menyebabkan konstipasi (Varney, 2007)
5. Varises
Menurut Manuaba (2010) varises terjadi karena pengaruh dari estrogen dan
progesterone, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Varises terjdi di
sekitar genetalia eksterna, kaki, dan betis
6. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati disebabkan adanya refleks atau regurgitasi (aliran balik
esophagus) yang menimbulkan timbulnya rasa panas seperti terbakar di area
tersebut dengan retinsternal timbul dari aliran balik asam gastric ke dalam
esophagus bagian bawah (Marmi, 2011)
7. Sakit kepala
19

Akibat kontraksi otot atau spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada
kepala) serta keletihan, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler,
dinamika cairan syaraf yang berubah (Marmi, 2011)
8. Kram tungkai
Dasar fisiologi penyebab masih belum jelas. Bisa terjadi karena kekurangan
asupan kalsium, ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor, pembesaran uterus,
sehingga memberikan tekanan pada pembuluh darah pelvic, dengan demikian
dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah (Marmi, 2011)
9. Nyeri Punggung
Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang
diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat
mengakibatkan perasaan tidak enak pada bagian bawah panggung terutama
pada akhir kehamilan (Saifuddin, 2009)
2.1.10 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III
1. Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan daripada di luar kehamilan,
karena dipengaruhi untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan,
tubuhnya janin, cadangan untuk masa laktasi.Penambahan berat badan dalam
kehamilan kira-kira 10-12 kg selama kehamilan. Hal ini penting sebagai tanda
pertumbuhan anak yang baik. Trimester III pola makan harus dijaga misalnya
dengan makan makanan sedikit tapi sering, mengurangi karbohidrat dan
menambah asupan protein
2. Eliminasi
Sembelit dapat terjadi secara mekanis. Efek progesteron terhadap usus besar
menyebabkan konstipasi karena waktu transit yang melambat membuat air
semakin banyak yang diabsorbsi serta penekanan pada rectum oleh bagian
terendah janin (Varney, 2006)
Sembelit dapat menambah gangguan wasir yang lebih besar dan berdarah
(Marmi, 2011)
20

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan bahkan cukup lancar. Sulit
BAK ini disebabkan karena bagian terendah janin turun masuk ke dalam
panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi,
2011)
3. Istirahat
Istirahat yang dibutuhkan 6-8 jam/hari, termasuk tidur siang dan malam.
Posisi yang baik adalah Ibu tidur melingkar atau lurus pada salah satu sisi
tubuh. Lebih dipilih kiri, dengan salah satu kaki menyilang di atas yang
lainnya dengan bantal diapit diantara kedua kaki (Manuaba, 2010)
4. Personal Hygiene
Kebersihan atau hygine terutama mengenai kebersihan tubuh, pakaian dan
lingkungan sangat diperlukan karena adanya peningkatan fungsi ekskresi dan
keringat pada ibu hamil
a. Kebersihan tubuh
1. Rambut dicuci bila sudah kotor atau 2-3 kali seminggu
2. Mandi 2 kali-sehari (pagi dan sore hari) dianjurkan dengan shower
atau gayung
3. Untuk menghindari caries, berikan dorongan ibu untuk gosok gigi
secara teratur 2-3 kali sehari dan membilas mulut dengan air setelah
makan. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkalid atau basa untuk
mengurangi reaksi saliva yang bersifat asam
b. Payudara
Selama kehamilan, payudara harus disiapkan untuk fungsinya
menghasilkan ASI. Menurut Wiknjosastro (2009) perawatan payudara
sangat dianjurkan meliputi:
1. Payudara dikompres menggunakan baby oil 2x sehari sebelum mandi
2. Menggunakan bia yang menyokong payudara
3. Bila putting susu masuk ke dalam, rawat dengan menggunakan prasat
haffman
c. Kebersihan vulva
21

Kebersihan vulva harus dijaga karena pengeluaran lendir semakin banyak


pada trimester III. Menurut Saifuddin (2009) vulva merupakan pintu
gerbang bagi kelahiran bayi, untuk itu:
1. Harus lebih sering dibersihkan
2. Memakai celana dalam yang bersih dan kering
3. Membersihkan tidak hanya luarnya saja, tetapi juga lipatan, labia
minora dan mayora serta vestibulum
d. Kebersihan pakaian
Pakaian harus disesuaikan dengan postur tubuh, mudah dicuci dan
longgar, sehingga tidak menyebabkan sesak. Pakaian yang tidak
dibersihkan akan memberikan perasaan tidak enak bila dipakai, karena
mengandung kuman-kuman penyakit. Wanita hamil sebaiknya ganti
pakaian setiap pagi dan sore hari terlebih lagi pakaian dalam, segera ganti
bila basah/kotor, kalau tidak bisa, setidak-tidaknya ganti pakaian sekali
sehari (Saifuddin, 2009)
e. Kebersihan lingkungan
Menurut Saifuddin (2009) bila lingkungan kurang bersih, dengan
sendirinya akan mempengaruhi kesehatan. Untuk itu kebersihan
lingkungan perlu dijaga
5. Aktivitas atau olahraga
Lakukan gerakan tubuh ringan misalnya dengan melakukan senam ibu hamil
atau berjalan kaki terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan
rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan
kelelahan berlebihan (Saifuddin, 2009)
6. Kehidupan Seksual
Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan
dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan terutama pada 2 minggu menjelang
tafsiran persalinan atau jika kepala sudah masuk rongga dada panggul, koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan (Wiknjosastro, 2006)
22

7. Persiapan Persalinan
Bekerja sama dengan ibu, keluarga dan masyarakat untuk mempersiapkan
rencana jika terjadi komplikasi termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi
dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor
darah, mengadakan persiapan financial, mengidentifikasi pembuat keputusan
pertama tidak ada ditempat (Saifuddin, 2014)
2.1.11 Tanda dan gejala impartu
Menurut Wiknjosastro (2008) tanda dan gejala impart antara lain:
a. Penipisan dan pembukaan serviks
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2
kali dalam 10 menit)
c. Cairan lendir bercampur darah melalui vagina
2.1.12 Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Tanda-tanda bahaya kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah sebagai berikut:
1. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya
2. Demam tinggi
3. Bengkak pada kaki dan seluruh tubuh
4. Sakit kepala hebat
5. Nyeri ulu hati
6. Keluar dari ketuban sebelum waktunya bayi keluaran dalam kandungan
7. Janin tidak bergerak
8. Pandangan kabur
23
24

BAB III
ASKEB TEORI

3.1 Teori Asuhan Kebidanan pada Kehamilan


3.1.1 Pengkajian Data
3.1.2 Data Subyektif
1.Biodata
a. Nama
Sebagai identitas pasien untuk membedakan dengan pasien yang lain. Nama
juga digunakan untuk mengenal pasien dan untuk menjalin hubungan saling
percaya antara petugas dan pasien (Manuaba, 2010)
b. Umur
Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi dibandingkan kurun waktu
”reproduksi sehat” antara usia 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum
matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan
ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 2010).
c. Agama
Informasi tentang pilihan agama klien dan berbagai praktik terkait agama
yang harus diobservasi dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya
agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan
kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan dan beberapa
kasus, penggunaan produk darah (Marmi, 2011).
d. Pendidikan
Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini membantu
klinis memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan
baca tulisnya (Marmi, 2011).
e. Pekerjaan
Pekerjaan rutin (pekerjaan rumah tangga) dapat dilaksanakan. Bekerja sesuai
dengan kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan
(Manuaba, 2010).
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien
berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan prematur
25

dan pajaan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin
(Marmi, 2011).
f. Penghasilan
Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat
menimbulkan berbagai masalah kebidanan (Manuaba, 2010).
g. Umur Kawin
Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi dibandingkan kurun waktu
”reproduksi sehat” antara usia 20-30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum
matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan
ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 2010).
h. Lama / berapa kali kawin.
Ditanyakan pada ibu berapa lama kali kawin untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu. (Wiknjosastro, 2009).
i. Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu
yang namanya bersamaan. Ditanyakan alamatnya agar dapat dipastikan ibu
yang mana hendak ditolong itu. Alamat juga diperlukan bila mengadakan
kunjungan kepada penderita (Romauli, 2011).
1. Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan (Romauli, 2011).
Pada ibu hamil trimester III, keluhan-keluhan yang sering dijumpai yaitu Edema
dependen, sering buang air kecil, hemoroid, konstipasi, varises, nyeri ulu hati,
sakit kepala, kram tungkai, nyeri punggung.
2. Riwayat kesehatan
a. Penyakit Yang Pernah Dialami (Yang Lalu)
Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan buruk atau wanita dengan
komplikasi kehamilan sebelumnya, membutuhkan pengawasan yang lebih
tinggi pada saat kehamilan karena hal ini akan dapat memperberat kehamilan
bila ada penyakit yang telah diderita ibu sebelum hamil. Penyakit yang
diderita ibu dapat mempengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh penyakit
yang akan mempengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah
hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, anemia dan penyakit menular
seksual (Marmi, 2011).
b. Penyakit Yang Pernah Dialami (Sekarang)
Ibu hamil Trimester III yang normal, tanpa disertai penyakit :
26

1. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.
Bahaya anemia selama kehamilan yaitu terjadi abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi
infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr%), molahidatidosa,
hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD). Bahaya terhadap janin yaitu abortus, kematian intrauterin, BBLR,
kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal, dan intelegensia rendah
(Manuaba, 2010).
2. Kelainan kelenjar pankreas/diabetes
Penyakit gula dapat merupakan penyakit keturunan dengan ciri
kekurangan atau tidak terbentuknya insulin, yang sangat penting untuk
metabolisme gula dan pembentukan glikogen. Akibatnya kadar gula
dalam darah akan tinggi yang dapat mempengaruhi pula pertumbuhan
dan perkembangan janin. Kemungkinan atau dugaan penyakit gula
semakin tinggi terjadi pada usia yang tua, pada multiparitas, obesitas,
berat badan lebih besar dari 4000 gram, riwayat kehamilan yang
mengalami sering meninggal dalam rahim, sering mengalami lahir mati,
sering mengalami keguguran, bersifat keturunan, dan dalam pemeriksaan
terdapat gula dalam urine. Pengaruh penyakit diabetes terhadap
kehamilan di antaranya adalah terjadi keguguran, persalinan prematur,
kematian dalam rahim, lahir mati atau bayi yang lahir besar, hidramnion,
dan juga dapat menimbulkan preeklampsia-eklampsia (Manuaba, 2010).

3. Infeksi ginjal dan saluran kemih


Pengaruh infeksi ginjal dan saluran perkemihan terhadap kehamilan
terutama karena demam yang tinggi dan menyebabkan terjadi kontraksi
otot rahim sehingga dapat menimbulkan keguguran, persalinan
prematuritas dan memudahkan infeksi pada neonatus. Kehamilan dapat
menurunkan daya tahan tubuh sehingga makin meningkatkan infeksi
27

menjadi sepsis yang menyebabkan kematian ibu dan janin (Manuaba,


2010).
4. Infeksi virus herpes simpleks
Infeksi ini pada saat kehamilan tidak menembus plasenta tetapi
menimbulkan gangguan pada plasenta dengan akibat abortus dan missed
abortion atau prematuritas sampai lahir mati (Manuaba, 2010).
5. Infeksi TORCH
Semua infeksi TORCH meliputi komponen toksoplasmosis,
sitomegalovirus, herpes simpleks dan rubela dapat menimbulkan kelainan
kongenital dalam bentuk yang hamir sama yaitu mikrosefalus, ketulian,
kebutaan, abortus, prematuritas dan pertumbuhan janin terhambat
(Manuaba, 2010).
6. Jantung
Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu saling mempengaruhi
karena kehamilan memberatkan penyakit jantung dan penyakit jantung
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Keluhan utama yang dikemukakan adalah cepat merasa lelah, jantung
berdebar-debar, sesak nafas disertai kebiruan, edema tungkai atau terasa
berat saat kehamilan muda, mengeluh tentang bertambah besarnya janin
yang tidak sesuai usia kehamilan (Marmi, 2011).
7. Penyakit paru
Penyakit paru-paru perlu mendapat perhatian karena selama hamil paru-
paru penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin melalui
pertukaran O2 dan CO2. Gangguan fungsi paru-paru yang berat sebagai
penyalur O2 dan CO2 dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin
sampai dengan keguguran (Manuaba, 2010).

8. Hipertensi
Yang dimaksud hipertensi disertai kehamilan yaitu hipertensi yang telah
ada sebelum kehamilan. Apabila dalam kehamilan disertai proteinuria
dan edema maka disebut preeklampsia tidak murni. Penyebab utama
hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi esensial dan penyakit ginjal
(Marmi, 2011).
9. Asma
28

Dalam batas yang wajar, penyakit asma tidak banyak mempengaruhi


kehamilan. Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran O2
dan CO2 (Manuaba, 2010).
c.Pengobatan yang Sedang/ pernah Dialami
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah obat
tersebut tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. Pengaruh obat
terhadap janin dapat digolongkan menjadi: obat yang tergolong tidak boleh
diberikan saat hamil, obat yang dapat diberikan saat hamil dengan keamanan
terbatas bila diberikan setelah trimester kedua, obat yang aman diberikan tetapi
tidak ada keterangan tertulis yang lengkap pada perpustakaan, obat atau bahan
kimia yang pemberiannya saat hamil memerlukan pertimbangan seksama, obat
atau bahan kimia yang aman bila diberikan pada kehamilan yaitu vitamin
khusus untuk ibu hamil.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak sedang atau pernah menderita suatu gejala yang mengarah pada
penyakit menurun seperti DM, hipertensi, hipotensi; penyakit menahun seperti
jantung, maag; dan penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis, PMS. Penyakit
keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan sebelum kehamilan. Bila terjadi kehamilan, perlu dilakukan
pemeriksaan kelainan bawaan (Manuaba, 2010).
4. Riwayat Kebidanan
a.Riwayat menstruasi
Gambaran riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya membantu penetapan
tanggal perkiraan kelahiran. Perhitungan dilakukan dengan menambah 9 bulan
dan 7 hari pertama haid terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi bulan dengan
3, kemudian menambah 7 hari dan 1 tahun. Informasi tambahan tentang siklus
menstruasi yang harus diperoleh mencakup frekuensi haid dan lama perdarahan.
Dan tentang haid meliputi; menarche, banyak darah, sifatnya darah (cair atau
berbeku-beku, warna, bau), serta haid nyeri atau tidak dan kapan terakhir
(Marmi, 2011).
b.Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Menurut Marmi (2011), riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
adalah sebagai berikut :
29

1. Kehamilan
Kehamilan normal tidak mengalami gangguan seperti perdarahan,
muntah yang sangat sering, toxaemia gravidarum.
2. Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan, ditolong oleh
siapa (bidan atau dokter).
3. Nifas
Tidak mengalami panas atau perdarahan, laktasi normal ASI sudah keluar
hari ke-3 postpartum.
4. Anak
Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa dan sebab
meninggal, berat badan waktu lahir.
Menurut Saifuddin (2009), anamnesis riwayat obstetri yang lalu yaitu
jumlah kehamilan, jumlah persalinan, jumlah persalinan cukup bulan dan
prematur, jumlah anak hidup, jumlah keguguran, jumlah aborsi,
perdarahan pada kehamilan, berat bayi <2,5 Kg atau >4 Kg, adanya
masalah selama kehamilan hingga nifas.
c. Keluarga Berencana
Tanyakan pada klien lamanya pemakaian alat kontrasepsi dan jenis kontrasepsi
yang digunakan (Marmi, 2011).
Walaupun pemakaian alat kontrasepsi masih lama, namun tidak ada salahnya jika
kita mengkajinya lebih awal agar pasien mendapatkan informasi sebanyak
mungkin mengenai pilihan beberapa alat kontrasepsi tertentu yang sesuai dengan
kondisi dan keinginan pasien (Romauli, 2011).
d. Riwayat kehamilan sekarang
Menurut Saifuddin (2009), anamnesis riwayat kehamilan antara lain: tidak
perdarahan pervaginam, tidak mual dan muntah.
Gerakan Janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18
minggu sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, karena sudah
berpengalaman pada kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada
kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa. (Wiknjosastro,
2006)
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
30

a.Nutrisi
Menurut Saifuddin (2009) nutrisi yang perlu ditambahkan pada saat kehamilan
adalah kalsium zat besi dan asam folat. Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu
hamil untuk setiap harinya adalah 2500 kalori. Jumlah protein yang diperlukan
oleh ibu hamil adalah 25 gram perhari. Defisiensi protein dapat menyebabkan
kehamilan premature, anemia dan oedema. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah 1,5 gram per hari. Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan janin,
terutama bagi perkembangan otak dan rangka. Defisiensi kalsium dapat
menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalia pada ibu.
b.Eliminasi
Peningkatan frekuensi berkemih pada Trimester III paling sering dialami oleh
wanita primigravida setelah lightening. Lightening menyebabkan bagian
presentasi (terendah) janin akan menurun masuk ke dalam panggul dan
menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih (Marmi,
2011).Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltic yang disebabkan
relaksasi otot-otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan jumlah
progesteron. Konstipasi yang dapat terjadi sebagai akibat dan efek samping
penggunaan zat besi, hal ini akan memperkuat masalah pada wanita hamil
(Marmi, 2011)
c.Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan.Wanita
hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri, dalam waktu yang sangat
lama.Pada ibu trimester III sering mengalami gangguan tidur karena sering
kencing atau karena sesak nafas atau nyeri pinggang,sehingga kualitas maupun
kuantitas istirahat berkurang tidur malam kurang lebih sekitar 8 jam setiap
istirahat dan tidur siang kurang lebih 1 jam (Marmi, 2011)
d.Aktivitas
Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal.Senam
hamil dimulai pada usia kehamilan sekitar 24-28 minggu. Beberapa aktivitas
yang dapat dianggap sebagai senam hamil yaitu jalan-jalan saat hamil,
terutama pagi hari (Manuaba, 2012). Jangan melakukan pekerjaan rumah
tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan
kelelahan yang berlebihan (Saifuddin, 2009)
e.Personal Hygine
Mandi dua sampai tiga kali sehari membantu kebersihkan badan dan
mengurangi
infeksi. Putting susu diberikan sambil menarik keluar sebagai persiapan untuk
memberi air susu ibu (ASI). Pakaian sebaiknya dari bahan yang dapat
menyerap
31

keringat, sehingga badan selalu kering terutama di daerah lipatan kulit. Selain
itu
ibu juga harus menjaga kebersihan gigi, rambut dan kulit (Manuaba, 2009)
f.Rekreasi
Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari
karena
dapat menyebabkan jatuh pingsan (Manuaba, 2010)
g.Kehidupan Seksual
Menurut Manuaba (2012) hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila
terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri, terjadi
perdarahan saat hubungan seksual, terdapat pengeluaran cairan (air) mendadak
.
Pada ibu yang sering mengalami keguguran, persalinan sebelum waktunya,
mengalami kematian dalam kandungan, hentikan hubungan seksual sekitar
dua
minggu menjelang persalinan
7.Riwayat Ketergantungan
Merokok, minum alcohol dan kecanduan narkotik secara langsung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan menimbulkan kelahiran
dengan berat badan rendah bahkan dapat menimbulkan cacat bawaan atau kelainan
pertumbuhan dan perkembangan mental (Manuaba, 2010).
8.Latar Belakang Sosial Budaya
Hal penting yang biasanya berkaitan dengan masa hamil yaitu menu untuk ibu
hamil, misalnya ibu hamil harus pantang terhadap makanan yang berasal dari
daging, ikan, telur, dan goreng-gorengan karena kepercayaan akan menyebabkan
kelainan pada janin. Adat ini akan sangat merugikan pasien dan janin karena hal
tersebut akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan
kesehatannya akan lambat. Dengan banyaknya jenis makanan yang harus ia
pantangi, maka akan mengurangi juga nafsu makannya, sehingga asupan makanan
malah jadi semakin berkurang, produksi ASI juga akan berkurang (Romauli, 2011).
9. Riwayat Psikososial
Menurut Fraser (2009) terjadi ketidakstabilan emosional selama kehamilan yang
disebabkan oleh faktor hormonal dan karena ketidaknyamanan fisik akibat
32

kehamilan. Respon penerimaan keluarga terhadap kehamilan mempengaruhi


dukungan yang diberikan kepada Ibu
3.1.3 Data Obyektif
1.Pemeriksaan fisik
a.Keadaan umum :baik.
Kesadaran komposmentis (Manuaba, 2010).
Sikap tubuh cenderung lordosis, (Romauli, 2011).
b.Tanda-tanda vital
1.Tekanan darah
Tekanan darah normal rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun
adalah
120/70 mmHg, antara 20-30 tahun 110/70 mmHg. Tekanan darah sistolik dan
diastolik >140/90 mmHg merupakan tanda adanya hipertensi, kenaikan tekanan
darah sistolik ≥30 mmHg dan diastolic ≥15 mmHg sebagai parameter hipertensi
sudah tidak dipakai lagi (Saifuddin, 2010)
2. Nadi
Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama hamil, tetapi jantung melebihi
100
denyut per menit (dpm). Curigai hipotiroidisme jika denyut nadi >100 dpm.
Periksa adanya eksoflatmia dan hiperfleksia yang menyertai (Marmi, 2011)
3. Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5ºC. Bila suhu tubuh lebih dari 37ºC
perlu
diwaspadai adanya infeksi (Romauli, 2011)
4.Pernafasan
Untuk mengetahui sistem pernafasan, normalnya 16-24 kali per menit
(Romauli,
2011)
c.Antropometri
1.Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi
(Romauli, 2011)
2.Berat badan
33

Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil
atau
terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/minggu (Manuaba, 2010)
3.Lingkar Lengan Atas (LILA)
Standar minimal ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah
kurang energi kronis (KEK) (Jannah, 2012) Selain itu LILA merupakan
indikator
status gizi ibu yang kurang atau buruk, sehingga beresiko untuk melahirkan
Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) (Romauli, 2011)
d.Pemeriksaan Fisik
1.Rambut
Bersih, pertumbuhan merata, warna hitam, tidak mudah rontok. Rambut yang
mudah dicabut menandakan kurang gizi atau ada kelainan tertentu (Romauli,
2011).
2.Muka
Tampak Cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigmentasi yang
berlebihan,
tidak sembab. Bentuk simetris, bila tidak menunjukkan adanya kelumpuhan
(Romauli, 2011)
3.Mata
Bentuk simetris, konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan
anemia. Sclera normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin
terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada conjungtivitis. Kelopak mata
yang
bengkak kemungkinan adanya preeklampsi (Romauli, 2011).
4.Hidung
Normal tidak ada polip dan kelainan bentuk, kebersihan cukup (Romauli, 2011).
5.Telinga
Normal tidak ada serumen yang berlebihan dan tidak berbau, bentuk simetris
(Romauli, 2011).
6.Mulut
34

Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan ginggivitis yang mengandung


darah
dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih (Romauli,
2011).
7.Gigi
Adanya caries atau keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat
hamil
sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis atau hiperemesis gravidarum.
Adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi (Romauli, 2011)
8.Leher
Normal bila tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfe
dan
tidak ada bendungan vena jugularis (Romauli, 2011)
9.Dada
Bentuk buah dada simetris, pigmentasi puting susu dan areola susu, puting susu
bersih dan menonjol, kolostrum sudah keluar (Marmi, 2011).
Pemeriksaan paru harus mencakup observasi sesak nafas, nafas dangkal, nafas
cepat
(Marmi, 2011).
Murmur terjadi karena tekanan darah ibu selama hamil meningkat secara
mencolok.
Murmur jantung sistolik ditemukan pada 90% wanita hamil (Marmi, 2011).
10.Payudara
Bentuk buah dada simetris, pigmentasi putting susu dan aerola susu , putting
susu
bersih dan menonjol, kolostrum sudah keluar (Marmi, 2011)
11.Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat luka bekas operasi, terdapat linea nigra, striae
livida/palida, dan terdapat pembesaran abdomen membujur, pembesaran sesuai
usia kehamilan (Marmi, 2011)
12.Genetalia
Keadaan perineum, varises, tanda chadwick, kondiloma, flour (Marmi, 2011).
13.Anus
35

Normal tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari anus (Romauli, 2011).
14.Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas harus mencakup pengkajian refleks tendon dalam,
pemeriksaan ukuran tangan dan kaki, bentuk serta letak jari tangan dan jari
kaki.
Ekstremitas tidak oedem dan tidak varises. Kelainan menunjukkan gangguan
genetik (Marmi, 2011).
2.Pemeriksaan khusus
a.Palpasi
1. TFU dengan Metode Mc Donald
Menurut Mochtar yang dikutip oleh Tatik Kuscahyani (2012), metode Mc Donald
adalah modifikasi yang diciptakan oleh Spielberg untuk mengetahui usia kehamilan
dalam bulan dengan cara jarak antara fundus-simpisis (dalam cm) dibagi 3,5
Menurut Jannah (2012) untuk mengukur TBJ dalam gram, mengetahui kepala sudah
masuk pintu atas panggul atau belum.
Rumusnya:
TBJ=(TFU dalam cm-n)x155=…gram
n=posisi kepala masih diatas spina iskhiadika atau bawah. Bila diatas (-12) dan bila
di bawah (-11)
2. TFU dengan metode Leopold
Leopold I bertujuan mengukur TFU dan mengetahui bagian-bagian janin yang
terdapat di fundus uteri (Manuaba, 2011). Menurut Manuaba (2012), variasi Knebel
digunakan untuk menentukan letak kepala atau bokong dengan salah satu tangan di
fundus dan tangan yang lain diatas simfisis
Leopold II bertujuan untuk mengetahui letak janin berada pada sisiabdomen ibu,
bagian kanan atau kiri (Manunung, 2011). Variasi Boedin digunakan untuk
menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
(Manuaba, 2010).
Variasi Ahfield digunakan untuk menetukan letak punggung dengan pinggir tangan
kiri diletakkan tegak di tengah perut (Manuaba, 2010)
Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian
36

bawah anak sudah atau belum terpegang oleh Pintu Atas Panggul (PAP)
(Marmi, 2011)
Leopold IV digunakan untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk pintu
atas panggul. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran
terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila
lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen
(Manuaba, 2010)
3.Pemeriksaan Panggul
1. Pemeriksaan Panggul Luar
a. Distansia Spinarum, jarak antara spina iliaka anterior superior kiri dan kanan
(normalnya ±23-36 cm)
b.Distansia Cristarum, jarak antara crista iliaka kanan dan kiri (normalnya ±26-30
cm)
c. Cinjugata eksterna (boudelougue), jarak antara pinggir atau symphisis dan ujung
prosesus spinosus ruas tulang lumbal ke V (normalnya ±18-20 cm)
d. Ukuran lingkar panggul, dari pinggir atas simpisis ke pertengahan antara
spinailiaka anterior superior dan tranchanter major sepihak dan kembali melalui
tempat-tempat yang sama dipihak yang lain (normalnya 80-90 cm)
2. Pemeriksaan Panggul Dalam
Pemeriksaan dalam dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran panggul bagian
dalam dengan memperhatikan apa yang harus diperiksa. Menurut Marmi (2011),
jika panggul dalam normal, maka promotorium tidak akan teraba, linea inominata
tidak teraba, bentuk dinding samping jalan lahir lurus sejajar dan tidak ada
benjolan
tambahan, spina iskiadika tidak menonjol, tulang koksigeus dapat ditolak, sudut
arcus pubis > 90o
3. Auskultasi
Bila bayi jantung kurang dari 120 per menit atau lebih dari 160 per menit atau
tidak
teratur, maka janin dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen) (Marmi, 2011).
Menurut Saifuddin (2010), denyut jantung janin normal adalah 120-160 dpm.
37

Dikatakan takikardi apabila frekuensi >160 dpm dengan peningkatan frekuensi


>1-
2 menit
4.Perkusi
Normal bila tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon ditekuk. Bila
gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre
eklamsia> Bila reflek patella negative kemungkinan pasien mengalami
kekurangan
B1 (Romauli, 2011)
4.Pemeriksaan Penunjang
Menurut Romauli (2011), pemeriksaan penunjang yang dilakukan, antara lain:
1.Pemeriksaan Haemoglobin
Tujuan pemeriksaan haemoglobin adalah untuk mengetahui kadar Hb dalam darah
dan menentukan derajat anemia. Dengan memakai alat sahli, kondisi haemoglobin
dapat digolongkan sebagai berikut:
Hb 11gr % : tidak anemia
Hb 9-10gr% : anemia ringan
Hb 7-8gr% : anemia sedang
Hb <7gr% : anemia berat
2.Pemeriksaan Golongan Darah
Diambil dari darah periver, bertujuan untuk mengetahui golongan darah, dilakukan
pada kunjungan pertama kehamilan.
3.Protein urine
Pemeriksaan urine dilakukan pada kunjungan pertama dan setiap kunjungan TM III.
Diperiksa dengan cara dibakar, dilihat warnanya, kemudian ditetesi asam asetat 2-3
tetes, lalu dilihat warnanya lagi.
Cara menilai hasil:
Tidak ada kekeruhan : (-)
Ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir : (+)
Kekeruhan mudah terlihat dengan butir-butir : (++)
Kekeruhan jelas dan berkeping-keping : (+++)
38

Sangat keruh berkeping besar atau bergumpal : (++++)


4.Pemeriksaan WR dan VDRL
Diambil dari darah vena cubiti yang bertujuan untuk mengetahui apakah ibu hamil
terkena sipilis, dilakukan pada waktu pertama kali periksa kehamilan dan dapat
dilakukan di RS, puskesmas, dan laboratorium klinik.
5.Pemeriksaan HbSAg
Diambil dari darah vena, dilakukan pada pemeriksaan hamil yang pertama, bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis di dalam darah baik dalam kondisi aktif
maupun sebagai carier.
6.Pemeriksaan Reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, dilakukan pada waktu kunjungan
pertama kehamilan dengan menggunakan larutan fehling A dan fehling B. Atau
sekarang lebih canggih dengan menggunakan stick.
7.Pemeriksaan Albumin
Dilakukan pada kunjungan pertama kehamilan dan setiap kunjungan pada akhir
trimester II sampai III kehamilan. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya albumin
dalam air keruh dan berapa tinggi kadar albumin dalam air keruh.
8.USG
Pada minggu keenam sudah terlihat adanya kantong kehamilan. Pada minggu keenam-
tujuh kutub janin, minggu ketujuh-delapan denyut jantung janin, minggu kedelapan-
sembilan gerakan janin, minggu kesembilan-sepuluh plasenta, minggu keduabelas
biparietal diameter. Adanya 2 gestasional sac pada minggu keenam sudah dapat
menentukan adanya kehamilan kembar.
3.1.4 Assesment
Menurut Kemenkes RI (2010), di dalam diagnosa unsur-unsur berikut perlu dicantumkan
yaitu:
1) Keadaan pasien/klien. Khusus bagi ibu hamil dan melahirkan termasuk keadaan
bayinya.
2) Masalah utama dan penyebabnya.
3)Masalah potensial.
GPAPIAH, usia kehamilan trimester III, janin tunggal/kembar, hidup, intrauterin, situs
bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, puka/puki, presentasi kepala/bokong, keadaan umum
39

baik, dengan kemungkinan masalah menurut Varney (2007), adalah leukorea, peningkatan
frekuensi berkemih (nonpatologis), nyeri ulu hati, konstipasi, hemoroid, kram tungkai, edema
dependen, varises, dispareunia, nokturia, hiperventilasi dan sesak nafas (nonpatologis), nyeri
punggung bawah (nonpatologis). Prognosa baik.
3.1.5 Penatalaksanaan
Tujuan : Ibu dan janin sejahtera
Kriteria :
1) Ukuran uterus sama denga umur kehamilan
2) Denyut jantung janin dalam batas normal (120-160 x/menit)
3) Rata-rata peningkatan berat badan ibu hamil selama hamil 40 minggu adalah 0,7-1 kg per
minggu atau terjadi kenaikan kira-kira diantara 6,5-16,5 kg.
4) Tanda-tanda vital dalam batas normal
5) TD: 100/70-140/90 mmHgnadi 70-95x/menit,
6) Suhu : 36,1-37,6ºC RR: 16-24x/menit.
7) Hasil laboraturium normal
8) Hb >11 gr % , protein urine (-), reduksi urine (-).
Intervensi :
1) Bina hubungan baik dengan komunikasi terapeutik
R/Tercipta hubungan saling percaya sehingga ibu kooperatif dalam tindakan.
2) Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
R/Dengan mengetahui hasil pemeriksaan ibu merasa tenang dan dapat melakukan tindakan
untuk merawat janinnya.
3) Jelaskan perubahan fisiologis, dan ketidaknyamanan dalam kehamilan TM III, serta cara
mengatasinya.
R/ Ibu dapat beradaptasi dengan keadaan sekarang dan mengetahui cara mengatasi
ketidaknyamanan selama kehamilan selama trimester ketiga.
4) Jelaskan kebutuhan dasar ibu hamil TM III meliputi perawatan payudara, personal
hygiene, nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas dan kebutuhan istirahat.
R/ Agar kebutuhan dasar ibu dapat terpenuhi dan janin dapat berkembang dan tumbuh
dengan baik.
5) Jelaskan tanda bahaya dalam kehamilan TM III
R/ Ibu dapat mendeteksi secara dini adanya tanda bahaya kehamilan TM III sehingga dapat
menentukan tindakan apa yang yang harus dilakukan.
6) Jelaskan tanda-tanda persalinan
40

R/ Ibu dapat mendeteksi dan menentukan tindakan bila merasakan tanda- tanda persalinan.
7) Jelaskan kepada ibu mengenai persiapan kelahiran dan persalinan
R/ Ibu dapat menangani kebutuhan yang diperlukan selama persalinan.
8) Jadwalkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi
R/ Memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi dini bila terjadi komplikasi
3.1.6 Evaluasi
Menurut Kepmenkes (2007) Pada langkah ini, bidan melakukan evaluasi sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan di dalam rencana. Semakin dekat hasil tindakan
yang dilakukan dengan sasaran yang telah ditetapkan di dalam kriteria, maka tindakan
akan mendekati keberhasilan yang diharapkan evaluasi dilakukan dengan pendekatan
SOAP, yaitu :
S : Data Subyektif, mencatat hasil anamnesa
O : Data Obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A : Assesment, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
P : Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera,
tindakan secara komprehensif : penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/follow up dan rujukan.

Petugas

Anda mungkin juga menyukai