Anda di halaman 1dari 24

Proses Kehamilan

Dosen Pengampu:
Titin Ifayanti, M.Biomed

Nama: Rezi Ridawati Awaliyah


Nim: 2015201021
Proses Kehamilan

• OVUM
• SPERMA
• KONSEPSI
• NIDASI
• PEMBENTUKAN PLASENTA
• TUMBANG HASIL KONSEPSI
Ovum
• Setelah bayi parempuan lahir, korteks ovarii terisi dengan
primordial ovarian follicles, kromosom telah berpasangan, DNA
berduplikaisi
• Selanjutnya pertumbuhan terhenti, sampai folikel terangsang
untuk berkembang
• Sel yang terhenti pada profase meiosis disebut oosit pertama terus
membelah → oosit sekunder(sebelum ovulasi → pematangan pertama)
• Pematangan kedua setelah terjadi pembuahan

Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam


Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis):
• Oogonia
• Oosit pertama (primary oocyte)
• Primary ovarian follicle
• Liquor folliculi
• Pematangan kedua ovum pada waktu sperma
membuahi ovum
  SPERMATOZOON
Terdiri atas 3 bagian:
• Kaput / kepala, berbentuk lonjong,
agak gepeng & mengandung bahan
nukleus
• Ekor
• Bagian silendrik, yg menghubungkan
kepala dgn ekor. Pada hubungan seks
ditumpahkan sekitar 3 cc sperma
40-50 juta sperma setiap cc. Sperma
hidup selama 3 hari dalal genetalia
interna
Urutan pertumbuhan sperma (spermatogonesis):
• Spermatogonium, membelah dua
• Spermatosit pertama, membelah dua
• Spermatosit kedua, membelah dua
• Spermatid, kemudian tumbuh menjadi:
Spermatozoon
1. Fertilisasi/Konsepsi

 Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa


Kosenpsi terjadi pada pars ampularis

• Tempat yang paling luas


• Dinding penuh jonjot tertutup sel yg mempunyai silia
• Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula
Proses Fertilisasi
Pada waktu kontak seksual (kopulasi) terjadi, sperma akan disuntikkan
oleh serangkaian otot-otot yang mengalami kontraksi dari uretra laki-laki
menuju ke vagina perempuan. Meskipun jumlah sperma mencapai jutaan yang
dapat masuk kedalam vagina, tetapi yang sampai ke uterus hanya beberapa
ratus saja. Beberapa sperma itu seterusnya akan masuk ke oviduk, dan
proses fertilisasi akan terjadi jika dalam oviduk ada sel telur yang sudah
siap dibuahi. Meskipun demikian hanya satu sperma yang dapat melakukan
fertilisasi. Sperma yang sampai pada sel telur akan melakukan penetrasi.
Setelah terjadi fertilisasi, telur telah dibuahi menjadi embrio. Setelah 5 hari
dari fertilisasi, embrio akan menempel pada dinding uterus. Di uteruslah
embrio akan berkembang biak untuk menjadi bayi.
2. Nidasi

Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam


endometrium. Setelah pasangan berhubungan seksual dan dinyatakan
positif hamil, sebenarnya ada perjalanan panjang menuju ke sana.
Salah satunya adalah nidasi atau implantasi. 
Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam endometrium.
Tahapan Nidasi

a. Setelah terjadi pembuahan, mulai pembelahan zigot, berbarengan


dengan pembelahan inti, hasil konsepsi berjalan menuju uterus
b. Dalam waktu 3 hari terbentuk kelompok sel-sel yang sama 
STADIUM MORULLA
c. Hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika & pars interstitialis
tuba ( bagian yang sempit) & terus kearah kavum uteri oleh arus
getaran silia pada permukaan sel-sel tuba & kontraksi tuba dalam
kavum uteri  STADIUM BLASTULA
3. Proses Pertumbuhan
Embriogenesis
Embriogenesis (pertumbuhan mudigah): Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng
embrional (embrional plate) kemudian berdiferensial menjadi 3 unsur lapisan:
1. Ektodermal
2. Mesodermal
3. Entodermal

Mesoblas di ruang amnion dan mudigah menjadi padat disebut body stalk
yang merupakan jembatan antara embrio dan dinding trofoblas, yang kelak akan
menjadi tali pusat.

Pada tali pusat terdapat: Jelly whayrton: jaringan lembek untuk melindungi
pembuluh darah; 2 arteri umbikalis, 1 vena umbikalis (Prawirohardjo, 1999)
Lanjutan…
Kedua arteri dan vena ini menghubungkan sistem kardiovaskular janin
dengan plasenta sistem kardiovaskular akan terbentuk pada kehamilan
minggu ke sepuluh.
♠ Minggu ke 0
Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua,
empat, delapan setelah menjadi morulla masuk untuk menempel ± 11 hari
setelah konsepsi.
♠ Minggu ke-4/ bulan ke-1
Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul adalah tulang belakang, otak
dan saraf, jantung, sirkulasi darah dan pencernakan terbentuk.
♠ Minggu ke-8/ bulan ke 2
Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah.
Lanjutan…
♠ Minggu ke-12 / bulan ke-3
Embrio berubah menjadi janin
♠ Minggu ke-12 / bulan ke-3
Embrio berubah menjadi janin.
♠ Minggu ke- 16 / bulan ke-4
Sistem musculoskeletal matang, sistem saraf terkontrol, pembuluh darah
berkembang cepat, denyut jantung janin terdengar lewat Dopler, pancreas
memproduksi insulin.
♠ Minggu ke- 20 / bulan ke-5
Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh, janin membuat jadwal
untuk tidur, menelan dan menendang.
♠ Minggu ke- 24 / bulan ke-6
Kerangka berkembang cepat, perkembangan pernapasan dimulai.
Lanjutan…
♠ Minggu ke- 28 / bulan ke-7
Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactant mulai terbentuk
di paru-paru, mata mulai buka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk
saat lahir.
♠ Minggu ke-32 / bulan ke-8
Lemak coklat berkembang di bawah kulit, mulai simpat zat besi, kalsium
dan fosfor.
♠ Minggu ke-38 / bulan ke-9
Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak antibody
ibu ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama
sampai kekebalan bekerja bayi bekerja sendiri (Prawirohardjo, 1999)
4. Air Ketuban

Air ketuban atau amnion adalah cairan yang dihasilkan janin dan selaput
yang mengelilinginya. Volume air ketuban akan terus bertambah dan mencapai
puncaknya pada minggu ke 34 kehamilan.Jumlah akan relatif bertahan sampai
usia kehamilan 37-40 minggu. Normalnya jumlah air ketuban adalah 1- 1.5 liter.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, jumlah cairan ini terus meningkat.
Normalnya, pada usia kehamilan 10 – 20 minggu, jumlah air ketuban sekitar
50 – 250 ml. Ketika memasuki minggu 30 – 40, jumlahnya mencapai
500 – 1500 ml.
Faal

• Untuk proteksi janin,


• Mencegah perlekatan janin dengan amnion,
• Agar janin dapat bergerak dengan bebas,
• Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu,
• Mungkin untuk menambah suplai cairan janin, dengan cara ditelan
atau diminum, yang kemudian dikeluarkan melalui kencing janin,
• Meratakan tekanan intrauterin dan membersihkan jalan lahir bila
ketuban pecah,
• Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dan perputaran
nya cepat, kira-kira 350-500 cc.
Ciri-Ciri Air Ketuban

  Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira - kira


1000 – 1500 cc. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis, dan
berasa manis. Reaksinya agak alkalis atau netral, dengan berat jenis 1,008.
Komposisinya terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik,
kreatinin, sel - sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa, dan garam dan
organik. Kadar protein kira – kira 2,6 % g per liter, terutama albumin.
Lanjutan…

 Dijumpai lesitin dan sfingomielin dalam air ketuban amat berguna


untuk mengetahui apakah paru – paru janin sudah matang, sebab
peningkatan kadar lesitin merupakan tanda bahwa permukaan paru – paru
(alveolus) diliputi oleh zat surfaktan. Cara penilaianya adalah dengan jalan
menghitung rasio L/S. Bila persalinan berjalan lama atau ada gawat janin
atau janin letak sungsang, maka akan kita jumpai warna air ketuban yang
keruh kehijauan, karena telah bercampur dg mekonium.
Selama 9 bulan, janin 'berenang' dalam sebuah kantung setipis balon berisi
cairan yang disebut air ketuban. Cairan ini berwarna putih, agak keruh,
serta berbau agak amis.
Fungsi Air Ketuban
 Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat
benturan.
 Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat
menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui
darah ibu ke janin.
 Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk
sementara.
 Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistim pencernaan
janin, sistim otot dan tulang rangka, serta sistim pernapasan janin agar
berkembang dengan baik.
 Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan
di sekitar janin.
Lanjutan…

 Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan


penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
 Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau
kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.
 Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan
membersihkan jalan lahir.
 Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi
kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan
kromosom.
 Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin
sudah matang atau lewat waktu.
Sekian
Dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai