TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
A. Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat
rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dapat dimulai pada saat
1
2
2014).
B. Proses Kehamilan
aterm.
yakni vitelus. Ovum dilingkari oleh zona pelusida. Diluar zona pelusida
ini ditemukan sel-sel korona radiata (Saifuddin, 2010. Pada tiap bulan
(Manuaba, 2012).
3
2. Spermatozoa
(Manuaba, 2010).
Gambar 2.1
Proses Pembentukan Sel Sperma dan Sel Telur
Sumber: https://www.myrightspot.com/2016/10/Proses-Pembentukan-sel-sperma-dan-
sel-telur.httext/html.
3. Konsepsi
Pertemuan antara inti ovum dan inti spermatozoa yang disebut konsepsi
atau fertilitasi dan akan membentuk zigot. Konsepsi terjadi pada pers
ampularis tuba, tempat yang paling luas yang dindingnya penuh jonjot
4. Pembuahan (Fertilitasi)
Penyatuan sel mani dengan sel telur di tuba uterine. Namun hanya satu
5. Implantasi (Nidasi)
Gambar 2.2
Perkembangan ovum dan perjalanannya menuju kavum uteri
Sumber:(https://shafrainyadhim.blogspot.vom/2014/06/proses-terjadinya-
implantasi.gtml,2014).
6
6. Pembentukan Plasenta
pada bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam kedalam
2012).
pekan (40 minggu) yang dihitung dari hari pertama mendapat haid
7
dengan minggu ke-6 disebut embrio dan sesudah minggu ke-6 mulai
berupa satu titi telur menjadi satu organ yang terus berkembang
ke-20 dan pada hari berikutnya muncul sel darah yang pertama.
(Kusmiyati, 2010)
(Kusmiyati, 2010)
3) Terbentuk muka janin dan kelopak mata namun mata tidak akan
6) Kulit menebal
C. Tanda-tanda kehamilan
kehamilan, tanda pasti dan tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi menjadi dua,
kemungkinan hamil.
1. Tanda pasti
bunyi lain yang menyertai seperti bunyi bising tali pusat, bising
pemeriksaan.
c. Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti,
2013).
3) Mengidam
4) Syncope (Pingsan)
yang sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan
5) Perubahan Payudara
6) Sering Miksi
penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah
(Sunarsih, 2011).
8) Pigmentasi kulit
tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih,
coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit
15
9) Epulis
pertama.
a. Pembesaran perut/Rahim
piscasek.
e. Adanya Ballotement
f. Hyperpigmentasi kulit
1) Tes urine
2) Tes Darah
Tabel 2.1
Tinggi Fundus Ueri
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
Sumber: (Sulistyawati,A.2009)
20
Tabel 2.2
Tafsiran Berat Janin Sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Panjang Janin Berat Badan Janin
23 cm 600 gram
24 minggu
27 cm 1100 gram
28 minggu
31 cm 1800-2100 gram
30-31 minggu
36-40 cm 2900-3500 gram
36-40 minggu
Sumbet: (Bobak, 2008)
3. Leopold
terkecil janin
1. Uterus
Tabel 2.3
Perubahan TFU Sesuai Umur Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan
½ simfisis-pusat 16 minggu
lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan porsio
3. Ovarium
(Manuaba, 2010)
23
4. Payudara
berat
5. Sirkulasi darah
6. Sistem Respirasi
7. Sistem Pencernaan
8. Sistem Perkemihan
bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
2010).
9. Kulit
livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi
25
10. Metabolisme
kehamilan:
mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-
protein.
(4) Air, ibu hamil mdemerlukan air cukup banyak dan dapat
(5) Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil
1. Trimester 1
dia sedang hamil. Fase ini sebagian ibu hamil merasa sedih dan
dan depresi trauma hal itu sering kali terjadi pada ibu hamil dengan
2. Trimester II
dengan periode kesehatan yang baik, yakni ketika ibu hamil merasa
ibu hamil akan mengalami dua fase, yaitu fase pra-quickening dan pasca-
27
dan mengevaluasi kembali semua aspek hubungan yang dia alami dengan
hamil kini mulai mereda dan menuntut kasih saying dari pasangan
3. Trimester III
dengan penuh rasa kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai
menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu hamil kembali
G. Hormon-hormon kehamilan
kehamilan, yaitu:
1. Estrogen
28
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
hamil naik.
5. Pituitary Gonadotropin
6. Prolaktin
Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen tingkat target organ.
8. Insulin
HPL.
29
1. Oksigen
2. Nutrisi
a. Kalori
(Kusmiyati, 2014).
b. Protein
c. Karbohidrat
3. Personal Hygiene
a. Kebersihan gigi
b. Mandi
(melelahkan)
tubuh menggigil)
31
c. Pakaian
(Puranti,dkk, 2018)
4. Eliminasi
a. BAK
b. BAB
5. Seksual
hubungan seksual
b. TM 2 : Lebih aman
6. Mobilisasi
7. Bodi Mekanik
a. Duduk
baik.
b. Berdiri
c. Tidur
d. Pekerjaan
e. Senam Hamil
berikut:
lain.
8. Istirahat
siang + 1 jam
sebelah kiri
9. Imunisasi
a. Imunisasi TT
10. Travelling
bengkak kaki
eksklusif
b. Perawatan payudara
2018).
bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu
(Rukiah, 2013).
a. Support Keluarga
2010).
disekitar ibu hamil atau pasca bersalinan, yaitu bapak, kakak dan
antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang diperoleh oleh
e. Persiapan Sibling
ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahyn. Sibling ini biasanya
Tabel 2.4
Masalah Pada Trimester 1
No Masalah Cara Mengatasi
a. Menyikat gigi.
2. Hipersaliva b. Berkumur.
c. Menghisap permen yang
mengandung mint.
a. Latihan kegel.
5. Peningkatan Frekuensi b. Menyarankan ibu untuk buang air
Kemih kecil secara teratur.
c. Menghindari penggunaan pakaian
ketat.
Tabel 2.5
Masalah Pada Trimester II
Tabel 2.6
Masalah Pada Trimester III
a. Hindari konstipasi
b. Makan makanan yang berserat dan
Hemoroid banyak minum
3,. c. Gunakan kompres es atau air
hangat
d. Bila mungkin guakan jari untuk
memasukkan kembali hemoroid
kedalam anus dengan pelan-pelan
e. Bersihkan anus dengan hati-hati
sesudah defekasi
f. Usahakan BAB dengan teratur
g. Anjurkan ibu tidur dengan posisi
knee chest 15 menit/hari
h. Senam kegel untuk menguatkan
perineum dan mencegah terjadinya
hemoroid
i. Konsul ke dokter sebelum
menggunakan obat hemoroid
a. Hypermesis Gravidarum
1) Tingkat 1
2) Tingkat II
hebat.
3) Tingkat III
(Rahma, 2016).
46
b. Pendarahan Pervaginam
mola hidatidosa.
pada kehamilan < 20 minggu dengan berat janin < 500 gram
kehamilan tersebut.
indikasi medis.
nonviable te
sekitar 8 minggu).
c. Mola hidatidosa
USG.
d. Kehamilan Ektopik
2013).
e. Hipertensi gravidarum
(lindarwati, 2012).
a. Perdarahan Pervaginam
(Kusumawati, 2014).
1) Plasenta previa
2015).
2) Solusio Plasenta
3) Ruptur Uteri
perut.
(Dewi, 2015).
c) Penglihatan kabur
dan bayinya.
(Saryono, 2010).
55
2.1.2 Persalinan
A. Pengertian
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal dalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37-
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan atau dapat
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau jalan lahir, dengan
B. Jenis Persalinan
a. Persalinan spontan
b. Persalinan buatan
c. Persalinan anjuran
2012).
57
a. Abortus
hidup diluar kandungan, berat janin < 500 gram dan umur
b. Persalinan imaturus
c. Persalinan prematuritas
d. Persalinan aterm
f. Persalinan presipitatus
1. Estrogen
2. Progesteron
(Mochtar, 2011).
7. Teori Oksitosin
(Nugraheny, 2010).
9. Teori Prostaglandin
fleksus frankenhauser.
b. Ukuran-ukuran panggul
a) Pita meter
d) Pelvimetri rengenologis
c. Ukuran-ukuran panggul :
superior 24-26 cm
kiri 28-30 cm
diagonalis : 10,5-11 cm
4) Konjugata oblingua : 13 cm
promontorium
uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri dimana tuba falopi
b. Mengejan
Proses mengejan pada ibu yang dilakukan dengan benar, baik dari
2) Passengger
3. Sering buang air kecil atau sulit untuk berkemih (Polakisuria) karena
labor pains”
F. Tanda Persalinan
bertambah.
3. Pengeluaran cairam
G. Mekanisme Persalinan
1. Engagement
engaged.
2. Penurunan (Descent)
3. Fleksi
Pada saat kepala janin turun menuju rongga tengah panggul yang
fleksi.
4. Rotasi Internal
Apabila kepala dapat fleksi dengan baik, oksiput akan menjadi titik
utama dan pada saat mencapai alur yang miring pada otot levator
section caesaria.
67
5. Ekstensi
pubis dan mulai mendistensi vulva. Hal ini dikenal sebagai crowing
6. Restitusi
7. Rotasi Eksternal
Pada saat restutusi dan rotasi eksternal terjadi, bahu akan berada
simfisis pubis dan lahir pertama kali, dan bahu posterior lahir
anterior dan bawah simfisis pubis. Normalnya, sisa tubuh janin lahir
2011).
H. Tahap-Tahap Persalinan
3 subfase:
menjadi 4 cm.
(lengkap).
multigravida:
Pada kala dua, his terkoordinasi, kuat, cepat, dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali, Kepala janin telah turun dan masuk ke
mau buang air besar, dengan tanda anus yang terbuka pada waktu
setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua kali lebih tebal
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus
4. Kala IV ( Pengawasan)
100-300 cc. Apabila perdarahan lebih dari 500 cc, hal tersebut sudah
I. Partograf
pasien di terima
k. Nadi, dicatat 30-60 meenit pada fase aktif serta ditandai dengan
l. Tekanan darah, dicatat setip 4 jam dan ditandai dengan anak panah
m. Suhu badan, dicatat setiap 4 jam pada fase laten, dan 2 jam pada fase
aktif
Bila temuan-temuan melintas kea rah kanan dari garis waspada, petugas
kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan janin dan
Ada lima aspek dasar atau lima benang merah yang penting dan saling
terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek
mereka terima, mereka akan medapatkan rasa aman dan hasil yang
lebih baik.
75
3. Pencegahan Infeksi
a. Cuci tanagn
2011).
1) Dekontaminasi
cairan tubuh.
berbentuk cair
76
% larutan konsetart
kering:
% konsetart
2) Desinfeksi
kimia
5) Sterilisasi
instrument
6) Pencatatan (Dokumentasi)
7) Rujukan
b) Transfusi darah
cunan
baru lahir.
1. B (Bidan)
2. A (Alat)
3. K (Keluarga)
4. S (surat)
5. O (Obat)
6. K(Kendaraan)
7. U (Uang)
difasilitas rujukan.
8. Da (Donor darah)
2. Istirahat
(Sulistyawati, 2010).
BAB. Dalam kondisi ini penting untuk keluarga serta bidan untuk
2010).
2.1.3Masa Nifas
A. Pengertian
1. Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
2014).
3. Masa nifas yaitu masa pemulihan organ genetalia internal menjadi normal
dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh
2011).
Menurut (Kemenkes RI, 2016) pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan
9) Konseling
10) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi
buahan.
persalinan
3. Periode letting go
adalah:
a. Uterus
dalam ukuran dan berat serta oleh warna dan banyaknya lokea.
Tabel 2.7
Perkembangan Uterus Pada Masa Nifas
Involusi TFU Berat Uterus
Sumber: (Saleha,2013)
b. Lokhea
Lokhea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
vagina selama masa nifas. Berikut ini ada beberapa jenis lokhea
1) Lokhea rubra berwarna merah dan akan keluar selama 2-3 hari
postpartum
88
pascapersalinan
4) Lokhea alba seperti cairan putih berbentuk krim dan akan keluar
c. Endometrium
d. Serviks
bawah uterus tetap edematosa, tipis dan rapih selama beberapa hari
Kurnia, 2014).
Diuresis dapat terjadi setelah 2-3 hari post partum. Diuresis terjadi
dalam 5-7 hari setelah bayi lahir (Sari dan Kurnia, 2014).
a. Oksitosin
normal.
b. Prolaktin
serta vagina.
adalah:
a. Suhu
Suhu tubuh wanita post partum dapat naik kurang lebih 0,5ºC dari
keadaan normal, namun tidak akan melebihi 8ºC. sesudah dua jam
Bila suhu lebih dari 38ºC, mungkin terjadi infeksi pada klien
Nadi berkisar 60-80 denyutan per menit setelah partus dan dapat
semula.
92
c. Tekanan darah
Ibu nifas memiliki beberapa kebutuhan dasar yang harus terpenuhi selama
2. Ambulasi dini
untuk beristirahat. Dilakukan agar ibu nifas merasa lebih sehat, usus dan
3. Eliminasi
Sebisa mungkin harus myakinkan ibu nifas untuk buang air kecil
maksimal 6 jam setelah bersalin dan buang air kecil maksimal dalam 24
jam karena jika tidak akan mempengaruhi keadaan ibu nifas serta
4. Kebersihan diri
daerah kelamin dengan sabun dan air, mengganti pembalut setiap kali
darah sudah terasa penuh minimal 2 kali sehari, selalu mencuci tangan
5. Istirahat
Istirahat sangat dibutuhkan ibu nifas karena agar keadaannya lebih baik
istirahat minimal 8 jam dan sebaiknya jika pada siang hari bayinya
6. Seksual
Dilakukan apabila ibu nifas sudah tidak mengeluarkan darah lagi dan
7. Latihan/senam nifas
(Sulistyawati, A 2013)
nifas, yaitu:
(melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari
pengluhatan
8. Mersa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi
H. Rencana KB
kandungan). Ibu harus KB agar tidak cepat hamil lagi (minimal 2 tahun) dan
agar ibu mempunyai waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan
A. Pengertian
1. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
2. Neonatus atau bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir normal
dengan berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis dan tidak ada kelainan konginetal (cacat bawaan) yang berat
(Kumalasari,2015)
a. Neonatus kurang bulan (preterm infant): kurang dari 259 hari (37
minggu).
b. Neonatus cukup bulan (term infant): 259 sampai 294 hari (37-42
minggu).
96
c. Neonatus lebih bulan (posterm infant): lebih dari 294 hari (42
d.
b. Neonatus berat lahir cukup yang antara 2500 sampai 4000 gram
3. Neonatus berat lahir lebih yaitu lebih dari 4000 gram (Muslihatun,
2010).
sempurna
10) Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora
kelahiran. Pada tahap ini digunakan system scoring apgar untuk fisik
perubahan perilaku.
Interpretasi:
dan proses vital neonatus. Neonatus adalah individu yang baru saja
1. Sistem Pernafasan
usia kehamilan.
Tabel 2.9
Perkembangan Sistem Pulmonal Sesuai Dengan Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Perkembanagn
Alveolus terbentuk
24 minggu
Surfaktan terbentuk
28 minggu
34-36 minggu Strukrur paru matang
Sumber: Dewi,2011.
Ketika struktur matang, ranting paru-paru sudah bias
mekanik).
alveoli, selain karena adanya surfaktan, juga karena adanya tarikan nafas
teratur. Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolap dan paru-
2. Peredaran darah
Pada kehidupan janin, darah sebagian besar melalui paru-paru dan hepar
umbilicus berhenti saat lahir, perbedaan akan tiba-tiba terjadi dalam system
paru dan hepar untuk turut serta menurunkian liran darah melalui jalan
kali per menit sampai 180 kali per menit saat bayi menangis. Tekanan darah
tekanan istirahat kira-kira 74-76 mmHg. Tekanan darah paling rendah pada
usia tiga jam. Tali pusat di klem dengan aman tanpa jam kelahiran,
mengkerut dan menghitam pada hari kedua dan ketiga. Sistem sirkulasi pada
bayi baru lahir juga dapat dijelaskan sebagai berikut: aliran darah janin
(fetus) bermula dari vena umbilicus, akibat tahanan pembuluh paru yang
besar. Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta serta mendadak
(pada saat tali pusat dijepit/diklem), tekanan atrium kanan menjadi rendah,
tahanan pembuluh darah sistemik naik dan pada saat yang sama paru
otot-otot polos pada akhir arteri pulmonalis dan secara anatomis pada usia
2-3 minggu.
101
beberapa bulan.
3 minggu.
3. Suhu tubuh
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
(Dewi, 2011).
d. Evaporasi
dan hangat
4. Urinaria
sekitar 4 bulan. Pada saat lahir, fungsi ginjal sebanding dengan 30%
sampai 50% dari kapasitas dewasa dan belum cukup matur untuk
jam. Frekuensi 2-6 kali sampai 20 kali per hari. Penting untuk
5. Sistem Gastrointestinal
104
tidak ada kembung, pasase mekonim positif , tidak ada muntah dan
sesak nafas. Refleks gumoh dan refleks batuk sudah terbentuk baik
masih terbatas (30 cc). Dua sampai tiga hari perrtama kolon berisi
saluran usus dan tersusum atas, mucus dan sel epidermis. Warna
yang khas berasal dari pigmen empedu. Beberapa jam sebelum lahir
usus masih steril, tetapi setelah itu bakteri menyerbu masuk. Pada
Tabel 2.10
Penananganan Bayi Baru Lahir
Nilai APGAR Penanganan
lima menit
pertama
- Tempatkan ditempat hangat dan lampu sebagai
0-3 sumber penghangatan
- Pemberian oksigen
- Resusitasi
- Stimulasi
105
- Rujuk
1. Rooting (mancari)
Pada bayi baru lahir akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan
2. Swallowing (Menelan)
3. Moro (Terkejut)
diputar.
5. Grasping (menggenggam)
106
6. Babinski (Hiperektensi)
sisi lateral telapak kaki ke arah atas kemudian gerakan jari sepanjang
telapak kaki.
7. Sucking (Menghisap)
putting susu ibu tertekan gusi, lidan dan langit-langit bayi sehingga
8. Glabelar (Kedipan)
9. Walking
H. Kunjungan Neonatal
c. Cegah infeksi
3. Kunjungan neonatal ke- III (KN3) dilakukan pada kurun waktu hari
1. Nutrisi
Tabel 2.11
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonatus
Hari kelahiran Cairan/kg/hari Kalori/kg/hari
Sumber: (Saifuddin,2010)
2. Eliminasi
jam pertama dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan
berwarna biasa.
bayi normalnya sering tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan
terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah waktu tidur bayi akan
4. Personal hygiene
Pencucian rambut hanya perlu dilakukan sekali atau dua kali dalam
pusat. Popok harus diganti beberapa kali sehari ketika basah (Marmi,
2012).
5. Aktivitas
simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan
tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi
6. Psikososial
Kontak kuit dengan kulit juga membuat bayi lebih tenang sehingga
1. Suhu terlalu panas lebih dari 38ºC atau terlalu dingin atau kurang
dari 36ºC
inspirasi
muntah)
110
4. Kulit atau bibir biru atau pucat, memar atau sangat kuning (terutama
A. Pengertian KB
B. Manfaan Program KB
Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang hamil dalam
lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari
keluarganya.
C. Dampak program KB
KR
D. Jenis-Jenis Kontrasepsi
2012).
2) Belum menstruasi
4) Cara Kerja
penekanan ovulasi.
5) Keuntungan
pascapersalinan)
b) Sangat efektif
g) Tanpa biaya
6) Kerugian
persalinan
(IMS)
7) Indikasi
8) Kontraindikasi
(Hidayati, 2012).
17-25%.
a. Kondom
Gambar 2.3
Alat Kontrasepsi Kondom
Sumber : www.google.co.id
cincin.
Gambar 2.4
Kontrasepsi AKDR
Sumber : www.google.co.id.
IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastic yang
1) Coppe-T
tembaga halus.
118
2) Copper-7
pemasangan.
3) Multi load
4) Lippes loop
a) Cara kerja
ke tuba fallopi
kavum uteri
b) Efektivitas
pertama pemakaian.
c) Indikasi
panjang
menggunakan kontrasepsi
adanya infeksi
pil
d) Kontraindikasi
(vaginitis,servisitis)
menderita abortus
(Saifuddin, 2013).
e) Keuntungan
f) Kerugian
muntah.
biasanya.
senggama.
(2) Komplikasi
3. Kontrasepsi Hormonal
a. Pil
Gambar 2.5
Alat Kontrasepsi Pil Kb
Sumber : www.google.co.id.
Pil kontrasepsi mencakup pil kombinasi yang berisi hormone
1) Pil Kombinasi
a) Menghambat ovulasi
implantasi
(1) Keruguan
2010).
(2) Keuntungan
ovarium.
124
a) Cara kerja:
di buahi.
untuk penetrasi.
125
terjadinya fertilisasi.
b) Keuntungan
c) Kerugian
jerawat
dirinya.
d) Indikasi
e) Kontraindiaksi
tinggi)
penyebabnya.
f) Cara pemakaian
pasca keguguran
akhir bulan
b. Suntik
Gambar 2.6
Alat Kontrasepsi Suntik Progestin
Sumber : www.google.co.id
(Hidayati,2012)
a) Menekan ovulasi
implantasi terganggu
(Affandi, Biran,2011).
2) Keuntungan kontrasepsi
d) Jangka panjang
(Mulyani,N.S,2013).
3) Keuntungan nonkontrasepsi
c) Mencegah anemia
ovarium
4) Efek samping
a) Gangguan haid
b) Sakit kepala
d) Keputihan (leukorea)
f) Depresi
emosi (Marmi,2016).
5) Indikasi
a) Usia reproduksi
yang tinggi
f) Anemia
h) Haid teratur
(Mulyani,N.S, 2013).
6) Kontraindikasi
a) Hamil/diduga hamil
penyebabnya
c. Implan
payudara
c) Cara kerja
d) Efek samping
(4) Mual
e) Indikasi
panjang
f) Kontraindikasi
diagnosisnya
(5) Psikosis,neurosis
(Marmi, 2016).
136
handuk bersih
siku kanan untuk yang kidal, lipatan siku kiri untuk yang
umum.
lengan pasien
selebar 1-2 cm
dipasang
perdarahan
handuk bersih
register/catatan akseptor
klien pulang
2016).
4. Kontrasepsi Mantap
a. Kontrasepsi mantap
1) Vasektomi
140
(Affandi,2012).
(1) Efektif
mortilitas
(3) Sederhana
anestesi saja
b) Kerugian:
prilaku seksual
c) Kontraindikasi
perdarahan
d) Keefektivitas
a. Tubektomi
a) Pengertian
b) Mekanisme kerja
dengan ovum.
c) Keuntungan kontrasepsi
d) Kekurangan
operasi
tidak benar
e) Indikasi
diinginkan
A. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
1) Nama Istri/Suami
2) Umur
3) Pendidikan
4) Suku/bangsa
(Ambarwati, 2010).
5) Pekerjaan
6) Alamat
b. Keluhan Utama
dijumpai yaitu:
1) Edema dependen
2) Nokturia
3) Konstipasi
4) Sesak nafas
6) Kram tungkai
c. Riwayat kesehatan
a) Gonorea
(Sifuddin, 2010).
d) Infeksi TORCH
2010).
e) Asma
(Saifuddin, 2014).
(Romauli, 2011).
e. Riwayat Kebidanan
2) Siklus
3) Lamanya
4) Banyaknya
5) Disminorhea(Nyeri haid)
hanya 30 hari).
7) Imunisasi TT’
2015).
(Marmi, 2011).
melahirkan BKMK. Catatan berat badan bayi dan usia gestasi dapat
2010).
153
Masa nifas yang tidak ada penyakit seperti perdarahan post partum
dan infeksi nifas. Maka diharapkan nifas saat ini juga tanpa
i. Kehamilan sekarang
kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
darah, nilai status gizi (ukur LILA), tentukan presentasi janin dan
j. Keluarga berencana
1) Nutrisi
saat kehamilan:
a) Kalori
selama hamil.
b) Protein
c) Kalsium
d) Zat besi
e) Asam folat
2) Eliminasi
(Marmi, 2011).
157
3) Istirahat
berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil tidur malam
kurang lebih sekitar 8 jam setiap istirahat dan tidur siang kurang
4) Aktivitas
2014).
5) Personal Hygiene
d) Pemeliharaan payudara
e) Kebersihan genetalia
6) Riwayat seksual
menjelang persalinan.
7) Riwayat ketergantungan
a) Merokok
b) Alkohol
c) Obat terlarang
8) Dukungan situasional
2011).
3 Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
b. Tanda-tanda vital
kronis atau jika wanita nulipara dengan sistolik > 120 mmHg,
2010).
163
2) Nadi
3) Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,5 ºC. Bila suhu tubuh
2011).
4) Pernafasan
c. Antropometri
1) Tinggi badan
normal tinggi badan ibu hamil adalah > 145 cm (Marmi, 2014).
2) Berat badan
Tabel 2.12
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Ketegori IMT Rekomendasi kg)
Gemelli 16 – 20,5
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika LILA kurang dari 23,5 cm maka
2017).
d. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Muka
pada muka atau edema seluruh tubuh merupakan salah satu tanda
3) Mata
4) Mulut
5) Gigi
6) Leher
7) Payudara
8) Abdomen
9) Genetalia
10) Anus
11) Ekstermitas
Pada ibu hamil trimester III sering terjadi edema dependen yang
pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena
e. Pemeriksaan khusus
1) Palpasi
kanan.
dibawah (presentasi).
Tabel 2.13
Perkiraan Usia Kehamilan dalam Minggu dan TFU dalam cm
Usia Kehamilan Tinggi Fundus
Dalam cm Menggunakan
penunjuk-penunjuk
badan
Rumusnya :
Tabel 2.14
Tafsiran Berat Janin Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia kehamilan Berat badan (gram)
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
4) Auskultasi
dari 120 per menit atau lebih dari 160 per menit atau tidak
(Marmi, 2011).
Gambar 2.7
Letak Punctum Maksimum setelah Minggu ke- 26 Gestasi Pada
Posisi Normal
Sumber : Wheeler.2009
Keterangan :
171
DJJ normal.
5) Pemeriksaan panggul
172
baik atau tidak antara lain tergantung pada luasnya jalan lahir
a) Panggul Ginekoid
45% wanita.
b) Panggul android
c) Panggul anthropoid
d) Panggul platipeloid
5% wanita.
6) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Darah
1) Haemoglobin
berikut:
2012).
2) Golongan Darah
c) Pemeriksaan reduksi
d) Ultrasonografi
Resiko Tinggi (KRT) dengan skor 6-10 ditolong oleh bidan atau
A. Diagnosis
bagaimana keadaan jalan lahir, apakah benar hamil, berapa usia letak janin,
B. Intervensi
Tujuan :
Kriteria :
a. Kesejahteraan ibu
2) Kesadaran composmentis
b) Nadi : 68-90x/menit
c) Suhu : 36,5-37,5 ºC
d) Pernafasan : 16-20x/menit
177
(saifuddin, 2009).
xiphiodeus (px).
g) Pemeriksaan laboratorium
(1) Hb > 11 gr
darurat.
keadaan darurat.
ditinggikan.
edema.
lama.
panggul.
ketat.
180
korset.
panggul.
b) Masalah 2 : Nokturia
Kriteria :
kemih.
the, softdrink.
berkemih
181
infeksi kemih.
kencing dahulu.
hari.
peningkatan progesterone
teratur
pembekuan feses.
dalam diet
terlalu padat,keras
182
merangsang BAB
secara teratur.
d) Masalah 4 : Hemoroid
parah
Kriteria :
feses.
183
lebih cepat.
defekasi
terjadinya hemoroid
hanagat.
hangat.
hemoroid.
184
tungkai.
Kriteria :
berkurang
berkurang.
fosfor.
kesehatan tulang.
Kriteria :
atas kepala.
nafas.
Kriteria :
1) Pusing berkurang
2) Kesadaran composmetis
perubahan-perubahan hemodinamis.
187
istirahat.
menyebabkan pusing.
mengangkat beban.
otot punggung.
bantal
ligamentum rotundum.
lordosis.
pengganjal.
i) Masalah 9 : varises
bertambah paarh
vena
duduk
teratur
korset.
190
Kriteria :
1) Tidak kembung
uterus.
sering
191
pedas.
memperoleh gejala.
dalam rahim.
menyebabkan mual
distress.
8. Berikan anatsida
ada.
Kriteria : \
menyebabkan kecemasan
progesif.
menjelang persalinan.
C. Implementasi
Dengan KH :
spiritual-kultural
4. Melibatkan klien/pasien
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
D. Evaluasi
Dengan kriteria :
kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien dan atau
keluarga
E. Dokumentasi
Dengan kriteria :
195
A. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a. Nama
b. Usia
c. Keluhan utama
jam.
fleksus Frankenhauser.
d. Riwayat kesehatan
ini :
198
a) Penyakit Jantung
gerak biasa.
tungkai/tangan).
199
jantung.
b) Asma
c) Anemia
d) Gonore
e) Diabetes mellitus
e. Riwayat kebidanan
persiapan rujukan.
(Manuaba, 2012).
a) Nutrisi
b) Eliminasi
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan Darah
b) Nadi
c) Suhu
d) Pernafasan
2016).
b. Pemeriksaan fisik
1) Muka
2014).
2) Mata
(Romauli, 2011).
(Varney, 2008).
4) Leher
5) Payudara
6) Abdomen
7) Genetalia
2012).
208
(Marmi, 2011).
8) Anus
(Wiknjosastro, 2008).
9) Ekstermitas
c. Pemeriksaan khusus
1) Palpasi
(Cooper, 2009).
kepala.
11 (Romauli, 2011).
Gambar 2.8
Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan
Sumber: www.google.co.id (diakses 20 September
2019)
4) Auskultasi
(Jannah, 2009).
5) HIS
sebagai berikut :
a) Kala I
b) Kala II
2008).
212
c) Kala III
d) Kala IV
2011).
d. Pemeriksaan dalam
e. Pemeriksaan panggul
f. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah
a) Hemoglobin
b) Golongan darah
merencanakan penatalaksanaan
2009)
2) Pemeriksaan urin
lain :
yang berlebihan.
215
penyakit.
3) Ultrasonografi (USG)
(Romauli, 2011).
B. Diagnosis Kebidanan
HI, II, III, IV, kepala sudah masuk PAP keadaan jalan lahir
(1) Letih
(2) Infeksi
C. Intervemsi
bujur, habitus fleksi, puka/puki, preskep, HI, II, III, IV, kepala
sehat.
Kriteria :
T : 100/60-130/90 mmHg
S : 36-37ºC
N : 80-100x/menit
R : 16-24x/menit
detik
<7 jam
9. Perdarahan <500 cc
Tabel 2.15
Asuhan Persalinan Normal
Kala I
Kala II
Mengeluarkan plasenta
Dokumentasi
Lengkapi partograf (halaman depan dan
15. belakang), periksa tanda vital dan kala IV.
persalinan
ibu.
kipas.
a. Kekurangan cairan
Kriteria :
227
a) Nadi 76-100x/menit
kecukupan minu.
b. Infeksi
b) Suhu : 36-37,5
c) KU baik
ml/jam.
dehidrasi.
gram/oral
obstetric.
Intervensi :
229
peredaan nyeri.
kebidanan).
Kriteria :
kebidanan):
intracranial.
1) Retensio plasenta
Kriteria :
berkurang
tempat rujukan.
teratasi
Kriteria :
dengan baik
b) Perdarahan <500 cc
Intervensi :
lakukan penjahitan
serviks :
keuar
D. Implementasi
mandiri, kolaborasi.
E. Evaluasi
F. Dokumentasi
kebidanan
A. Pengkajian data
1. Data Subyektif
a. Biodata
1) Nama
2) Umur
(Ambarwati, 2010).
3) Agama
(Kuswanti, 2014).
4) Pendidikan
5) Suku/bangsa
6) Pekerjaan
7) Alamat
b. Keluhan utama
1) After pain
2) Keringat berlebih
3) Pembesaran Payudara
limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu
tersebut.
5) Konstipasi
6) Hemoroid
c. Alasan kunjungan
d. Riwayat Kesehatan
2) Penyakit TBC
(Manuaba, 2012).
3) Sifilis
4) Penyakit Asma
2010).
Manuaba (2012) :
(Cooper, 2009)
f. Riwayat Kebidanan
(Manuaba, 2012).
242
2) Riwayat KB
1) Nutrisi
(Manuaba, 2014).
2) Eliminasi
2010)
3) Personal hygiene
(Saifuddin, 2014),
2012).
244
4) Istirahat
sendiri.
5) Aktivitas
(saifuddin, 2014).
6) Seksual
bagian yaitu :
1) Fase taking in
3) Fase letting go
i. Riwayat Ketergantungan
jam pertama)
pertama).
tidur.
2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
1) Baik
2) Lemah
b. Kesadaran
(Manuaba, 2011).
c. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Suhu
2014).
4) Pernafasan
3) Pemeriksaan Fisik
a. Mata
b. Leher
(Romauli, 2011).
c. Payudara
d. Abdomen
kandung kemih.
2) Pemeriksaan uterus
dan lunak.
(Costovertebral Angel)
a) Genetalia
b) Ekstermitas
(Manuaba, 2012).
5) Pemeriksaan penunjang
B. Diagnosa kebidanan
C. Intervensi
payudara.
Tujuan : Masa nifas berjalan normal tanpa komplikasi bagi ibu dan
bayi.
Kriteria :
3. Tanda-tanda vital :
S : 36-37,5ºC R : 16-24x/menit
4. Laktasi normal
dipanaskan.
Tabel 2.15
Involusi Uterus Normal Pada Ibu Nifas
Waktu involusi Tinggi fundus
56 hari Normal
2) Lochea normal
3) KU bayi baik
R : 30-60x/menit
S : 36,5-37,5ºC
lochea.
(Saifuddin, 2009).
(Maritalia, 2012).
b) Kriteria :
258
BAB
masa nifas.
masa nifas.
BAB.
pencernaan.
benar
infeksi.
menekan payudara.
dialami.
waktu menyusui.
berkurang.
megurangi nyeri.
D. Implementasi
tenaganya
tetap banyak
E. Evaluasi
(Muslihatun, 2010).
F. Dokumentasi
berikut :
kebidanan
264
A. Pengkajian data
1. Data subyektif
(Manuaba, 2012).
b. Keluhan utama
c. Riwayat antenatal
d. Riwayat natal
2012).
vital, medikasi ayng diberikan pada bayi baru lahir dan hasil
1) Nutrisi
2) Eliminasi
(Marmi, 2012).
4) Personal hygiene
5) Aktivitas
2012).
269
g. Psikososial
(Marmi, 2011).
2. Data Obyektif
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda vital
2) Pernafasan
3) Nadi
c. Antropometri
1) Berat badan
(Marmi, 2014).
2) Panjang badan
3) Ukuran kepala
lain :
b) Diameter oksipito-frontalis : 11 cm
c) Cirkumferensial fronto-oksipitalis : + 34 cm
6) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
2014).
b) Wajah
c) Mata
d) Hidung
e) Mulut
f) Telinga
g) Leher
h) Dada
(Marmi, 2014).
i) Punggung
j) Abdomen
2012).
k) Genetalia
276
(a) Laki-laki
(b) Perempuan
l) Anus
(Marmi, 2014).
m) Ekstermitas
2012).
4) Pemeriksaan neurologis
2008).
2014).
h) Refleks galanf’s
i) Refleks babinsky
2013).
j) Refleks ekstruksi
2012).
281
B. Diagnosa kebidanan
Kriteria :
2. TTV normal :
S : 36,5-37,5ºC
N : 120-160 x/menit
RR : 40-60 x/menit
282
untuk bayi baru lahir cukup bulan. ASI diberikan 2-3 jam
2008).
kurang baik.
keadaan basah.
1. Masalah I : Hipoglikemi
Kriteria :
Intervensi adalah :
kelahiran.
284
hingga stabil.
4) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10% bagi bayi yang
berisiko hipoglikemia.
optimal.
2. Masalah II : Hipotermi
Kriteria :
(Saifuddin, 2008).
285
Intervensi :
basah.
Kriteria :
Intervensi :
iterus).
jam.
4. Masalah IV : Seborrhea
Kriteria :
kulit kepala
287
rambut bayi setiap hari dan pijat kulit kepala dengan sampo
secara perlahan.
5. Masalah V : Miliariasis
kelenjar keringat.
miliariasis.
Kriteria :
botol dan dot susu, setelah itu diseduh dengan air mendidih
menyusui
bayi.
baru.
3) Berikan daerah genetalia dan anus bila bayi BAB dan BAK,
tindakan pencegahan
iritasi kulit.
291
C. Implementasi
disisi ibu
bayi
d) Sering merintih
h) Demam
D. Evaluasi
Dengan kriteria :
E. Dokumentasi
semua asuhan.
294
A. Pengkajian Data
1. Data subyektif
a. Biodata
1) Nama
2) Umur
3) Pendidikan
4) Pekerjaan
2011).
295
5) Alamat
b. Keluhan utama
(2013) adalah :
c. Riwayat kesehatan
d. Riwayat kebidanan
1) Haid
3) Riwayat KB
a) Nutrisi
(Hartanto, 2015).
b) Eliminasi
c) Istirahat/tidur
kepala).
d) Kehidupan seksual
e) Riwayat ketergantungan
(Saifuddin, 2010).
300
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tanda-tanda vital
b. Pemeriksaan antropometri
1) Berat badan
c. Pemeriksaan fisik
1) Muka
2010).
301
2) Mata
3) Payudara
(Hartanto, 2015).
4) Abdomen
2010).
302
5) Genetalia
6) Ekstermitas
a) Pemeriksaan inspekulo
krhamilan.
303
b) Pemeriksaan bimanual
B. Diagnsosa kebidanan
C. Intervensi
Tujuan :
dan kooperatif.
Kriteria :
petugas
kontraindikasi.
klien.
kontrasepsi pilihannya.
1. Masalah I : Amenorhea
kondisinya.
2. Masalah 2 : Pusing
nyeri.
berkurang
kontrasepsi lainnya.
komplikasi penggunaan KB
dengan kondisinya
kehamilan ektopik.
bulan).
D. Implementasi
b) Keefektifitas kontrasepsi
c) Keuntungan kontrasepsi
d) Kerugian kontrasepsi
f) Jadwal kontrasepsi
E. Evaluasi
Dengan kriteria :
F. Dokumentasi
kebidanan
310