DISUSUN OLEH :
Mutia Salsa Billa G1B223001
Okti Maghfrawati G1B223017
Anggraini Gita Rahayu G1B223012
Nahdiah Khopipah G1B223036
Rani Rizma Al Fatihah H G1B223051
Elsa Wulandari G1B223027
Marta Prima Yuda G1B223035
Nurmadiah G1B223002
Agustin Mega G1B223033
Niken Larasati G1B223008
PEMBIMBING AKADEMIK :
Dr. Muthia Mutmainnah, M.Kep, Sp. Mat
PEMBIMBING KLINIK :
2. Patofisiologi
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi, ditangkap oleh fibrae dan berjalan
menuju ke pers ampula tuba. Setelah proses ejakulasi, sperma masuk melalui
kanalis servikalis menuju ke ampula tuba dengan kekuatannya sendiri. Terjadi
proses konsepsi yaitu bertemunya ovum dan sperma pada pars ampula tuba.
Kemudian kedua inti ovum dan sperma bersatu membentuk zigot terus mmbelah
hingga membentuk morula dan terus berjalan menuju uterus.
Terjadi pertemuan sel di bagian luar morula menjadi sel trofoblas,
pembentukan terus berjalan dan didalam morula terjadi ruangna yang mengandung
cairan yang disebut blastula. Kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6 sampai
ke 7 setelah konsepsi.
Dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua basalis
yang berhadapan dengan Korean frandusum yang berkembang menjadi plasenta.
Desidua kapsularis yang menutupi hasil dan desidua kapsularis disebut desidua
parietalis. Didalam desidua kapsularis janin tumbuh dan berkembang hingga
mencapai usia aterem ± 40 minggu.
3 Pathway
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi
Ditangkap oleh fibrae dan berjalan menuju ke pers ampula tuba Proses
ejakulasi
Terjadi nidasi
4. Etiologi Kehamilan
5. Pertumbuhan Janin
Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :
1) Fase 0-4 minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang
lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal
otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda
wajah yang akan terbentuk (Kesehatan, 2009).
2) Fase 4-8 minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-
tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan (Kesehatan, 2009).
3) Fase 8-12 minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah
terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga
dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah
memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin
mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah
terbentuk.(Kesehatan, 2009).
4) Fase 12-16 minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar
melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk
ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat
memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar
dan berwarna. (Kesehatan,2009).
5) Fase 16-20 minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah
muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang
disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa
mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera
pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit
dan sidik jarinya mulai nampak (Kesehatan,2009).
6) Fase 20-24 minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan
badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka,
dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun
mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu
untuk tidur.(Kesehatan, 2009).
7) Fase 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit
kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan
otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam
maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan
bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai
mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya (Kesehatan, 2009).
8) Fase 28-32 minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin
bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya
melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-
parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.( kesehatan, 2009).
9) Fase 32-36 minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah “mempersiapkan
diri” bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernapas, mengisap, dan
menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang.
Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan
dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat
dan bisa terjadi kapan saja ( Kesehatan, 2009).
8. Klasifikasi Kehamilan
Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester menurut Sarwono
Prawirohardjo, 2011.
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0- 12 minggu).
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
1) Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, pendarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan
banyak atau pendarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, molahidatidosa).
Dan apabila pada kehamilan lanjut, pendarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak atau sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta ).
(Rukiyah, 2009).
2) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala
yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang,
dengan sakit kepala yang hebat dan disertai dengan penglihatan yang kabur itu
merupakan tanda dan gejala dari preeklamsi (Rukiyah, 2009).
3) Pandangan kabur
Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah,
2009).
4) Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah beristirahat. Hal ini
bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi
saluran kemih, atau infeksi lain (Rukiyah, 2009).
5) Bengkak pada muka atau tangan
Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan. Tidak
hilang setelah beristirahat dan di sertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini
merupakan pertanda anemia, gagal jantung, tau preeklamsia (Rukiyah,2009).
6) Bayi tidak bergerak seperti biasanya
Ibu dapt mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke 5 atau ke 6. Beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal, jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik (Rukiyah, 2009).