Anda di halaman 1dari 7

Kasus Tutor

Kasus 1: Konsep Keluarga (Askep Klg dengan Anak Remaja)

Moderator : Windi Fristia (G1B119049)

Notulen : Vitria (G1B119041)

Seorang mahasiswi Profesi Ners unja. di beritugas untuk mengelola keluarga dengan resiko
tinggi, setelah survei ia menemukan keluarga (Tn.A& Ny.N) pada tahap perkembangan anak
remaja, memiliki masalah dengan anak remaja, Hasil pengkajian data awal; tipe keluarga
keluarga inti, memiliki 3 orang anak, 2 perempuan yang masih duduk di kelas1 dan kelas 3
Sekolah Dasar, dan 1 laki-laki kelas 2 SMP yang biasa di panggil (An. T). Menurut ibunya
An.T tidak memiliki masalah kesehatan apapun, dari kecil jaranng Sakit dan tidak
merepotkan saya. Saat adik perempuannya lahir ia sangat menyayangi,. Meski kadang2
sedikit ada persaingan sibling, Namun setelah adik keduanya lahir, fokus perhatian ibu nya
Ny.N terhadap An.T berkurang. Karna selain mengurusi bayinya (Ny.N) juga Harus
berjualan diwarungnya, karna harus membantu perekonomian keluarga. (An. T) punya
banyak teman di sekolah dan tetangga sekitar Rumah, dari kecil biasanya (An T) memiliki
sifat yang sangat ceria, suka bermain di halaman rumah bersama teman sebayanya. Namun
Saat meninjak remaja (An.T) bersama teman-temanya sering ke warnet, katanya mengerjakan
tugas, namun terkadang (An.T) Pergi Ke warnet di jam sekolah. (An.T) juga sering terlambat
pulang sekolah, kadang-kadang bolos sekolah pulang sampe sore bahkan beberapa kali
sampai malam. Ny.N mengatakan masalah yg lain juga banyak, belum lagi susah di
nasehatin, pokoknya capeklah saya ngadepin dia. Beda dengan dua adik perempuannya yang
sangat penurut, rajin, dan pintar-pintar ayahnya (Tn.A) sangat menyayanginya. Tn, A.
Bekerja sebagai sopir angkutan barang, cukup jauh dari wilayahnya sehingga waktu bersama
keluarga hanya 1 sampai 2 kali seminggu, itupun hanya sebentar saja.

Lo:

1. Jelaskan Konsep Perkembangan keluarga pada kasus


2. Data apa saja yang harus di kaji dari kasus diatas
3. Rumuskan Masalah keperawatan apa yang mungking muncul pada kasus
4. Susun masalah tersebut berdasarkan prioritas masalah
STEP 1

1. Hanif Riyeldi (G1B119005): SMP


Jawab: Sekolah Menengah Pertama adalah tahap pendidikan yang ada di beberapa
negara, menyediakan pendidikan setelah jenjang sekolah dasar. Sekolah menengah
pertama merupakan jenjang pendidikan bagi remaja awal dengan rentang umur 12
sampai 15 tahun. (Dimas G1B119089)
SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan pendidikan formal
pada jenjang pendidikan dasar. Pendidikan dan pembelajaran di tingkat SMP
memberikan penekanan peletakan pondasi dalam menyiapkan generasi agar
menjadi manusia yang mampu menghadapi era yang semakin berat. Menurut
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 pasal 17
tentang pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan dasar terdiri dari SD
(Sekolah Dasar)/sederajat dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/sederajat. (VITRIA
G1B119041)
2. Tasya Isra (G1B119011) : Keluarga Inti
Jawab: Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak (windi nim
G1B119049)
3. Rahadatul : Sekolah Dasar
Jawab: (sekolah dasar adalah sekolah pendidikan dasar bagi anak-anak yang berusia
lima sampai sebelas tahun) (windi G1B119049)
4. Silvana Meidilia Caesar : sibling
Jawab: siblings bisa berarti saudara kandung perempuan maupun laki-laki yang ada
dalam satu keluarga. Jika hanya satu saudara, maka disebut “sibling” namun jika lebih
dari satu saudara kandung, maka menggunakan kata plural yaitu “siblings (Rani
Rizma Al fatiha h G1B119073)
5. Lala Delva Santi (G1B119045) : Warnet
Warung Internet adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet
kepada khalayak umum. Biaya akses internet umumnya dipatok per jam atau per
menit, tetapi ada juga yang dipatok per paket. (Mery Astuti G1B119081)
6. Dwi Kartika (G1B119043) : survey
7. Jawab: survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan,
pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa
hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari
populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau
kuisioner) dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan. (Harnika
G1B119067)

STEP 2

1. Bagaimana seorang perawat terhadap ny.N menghadapi sikap anaknya yang tidak bisa
di atur, apakah seorang ibu harus memberi perhatian lebih pada anaknya? jika iya
tolonh jelaskan! (fiqri gumilang G1B119071)
2. Bagaimana cara pendekatan dan tindakan yang benar seorang perawat kepada seorang
remaja? (Dimas G1B119089)
3. Bagaimana cara perawat memberi tahu bahwa an. T menjadi anak tidak penurut
karena kurang perhatian dari orang tua dan bagaimana cara perawat memberitahu
orang tua cara berlaku adil kepada anak? (Rani Rizma Al fatiha h G1B119073)
4. Apa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
dengan anak remaja dan sebutkan tugas perkembangan keluarga dgn anak remaja
yang harus dicapai sehingga dapat terhindar dari masalah pada remaja? (Harnika
G1B119067)
5. Apa faktor yang menyebabkan anak T menjadi suka bermain warnet, susah diatur dan
sebagainya seperti pada kasus? Apakah mungkin keluarga merupakan salah satu
faktor terbesar yg dapat membuat anak T berubah hingga susah diatur? (Lala
G1B119045)
6. Dikatakan dikasus bahwa An. T sering kewarnet dan sering bolos sampai malam dan
terlambat pulang sekolah, apakah sifat An. T dapat dirubah tidak lagi melakukan hal
buruk seperti kasus diatas? Bagaimana caranya (Mery Astuti G1B119081)

STEP 3

1. Salah satu kesalahan ketika menjadi orang tua adalah tidak seimbangnya peran orang
tua dalam mengaplikasikan cara mendidik anak dengan benar, sebagai orang tua
harusnya lebih awer bagaiaman agar bisa menyeimbangkan peran keduanya dalam
mendidik anak dengan benar
1) Ibu harus memberi arahan dengan penuh ccinta dan kasih saying
2) Menghindari bersikap buruk di depan sang anak
3) Rajin menjadi pendengar yang baik untuk anak
4) memberi kenyamanan
5) Meluangkan waktu untuk bermain dan belajar bersama (Tasya isra salsabilla
usn G1B119011)
2. salah satu cara pendekatan dan tindakan yang benar perawat kepada remaja yaitu
menjalin komunikasi yang baik,yaitu dengan komunikasi teraupotik adapan unsur
komunikasi teraupotik agar tercipatanya pendekatan kepada remaja
seperti:keramahan,penggunan nama,dalat dipercaya.(Hanif Riyeldi Ramadan
G1B119005)
3. Perawat mencoba menyadarkan orang tua dengan cara yang baik-baik. Salah satu
cara, perawat memberikan beberapa pertanyaan yang bisa membuat orang tua merasa
bahwa dirinya bersalah sambil membicarakan dibicarakan dengan santai dan kepala
dingin. Misalnya, Dimana nak ibu yang pertama?, Kapan terakhir kali ibu/bapak
menjemput sekolah An. T?, Apakah di minggu ini ibu pernah menanyakan perihal
tugas sekolah An. T?, Apakah di bulan ini ibu ada meminta hasil ulangan harian An.
T?, Apakah ibu pernah membuat janji untuk makan siang di rumah bersama An. T?,
Kapan terakhir ibu memasak makanan kesukaan An. T?, dll. Rahadatul Mardhiyah
(G1B119017)
4. hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan
remaja yaitu proses keperawatan. Proses Keperawatan adalah seluruh rangkaian
metode yang dilakukan secara sistematis dan komprehensif oleh perawat untuk
mengkaji respons pada remaja tersebut
terhadap masalah-masalah kesehatan yang dimulai dari Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan klien dan keluarga.

Tahap yang harus dicapai pada tahap perkembangan keluarga dengan remaja :

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 16-17 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersipkan diri menjadi lebih dewasa.
Seperti pada tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memilki tugas
perkembanganya.
Tahap perkembangan Keluarga dengan Anak Remaja, yaitu

a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja


yang sudah bertambah dewasadan meningkatkan otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Ini
merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai  otoritas terhadap dirinya
sendiri yang berkaitan dengan peran dan
fungsinya). Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena  anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua
mempunyai hak untuk mengontrol aktivitas anak. Dalam hal ini orang tua perlu
menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan
sehingga hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis. (SILVANA MEDILIA
CAESAR G1B119035)
5. jadi menurut saya benar bahwa keluarga merupakan faktot terbesar yang dapat
membuat anak berubah. salah satu penyebabnya di karenakan kurangnya perhatian
atau kasih saying sehingga anak T mencari kebahagianya diluar rumah. atau seperti
yang dijelaskan dalam kasus bahwa orang tuanya membandingkan sifat anak T tidak
rajin seperti adiknya. hal itu menjadi salah satu factor anak T menjadi suka bermain di
warnet dan susah diatur. ( Dwi Kartika-G1B119043)
6. beberapa cara yg dapat diterapkan orang tua:
1) Tegaslah Terhadap Anak
Cara membatasi anak bermain game yang bisa dicoba di rumah adalah
menciptakan peraturan dan hukuman ketat.Jika anak melanggar jadwal dan
bermain game sesuka hatinya tanpa mengenal waktu, larang ia untuk bermain
game selama beberapa hari atau satu minggu.Dengan begitu, anak dapat lebih
patuh terhadap
2) Jalin Komunikasi Yang Baik
Kegagalan berkomunikasi atau komunikasi yang tidak terjalin dengan baik bisa
menjadi salah satu alasan anak melakukan hal-hal yang tidak tercela, bahkan
menyimpang dari moralnya. untuk itu, mulai ciptakan rasa saling mempercayai
satu sama lain dan jalin komunikasi lebih baik dengan sang anak. Jika anda
memperhatikan anak terus menerus membolos, jalur komunikasi ini
memungkinkan anda untuk berinteraksi dengan mereka, dan bertanya mengenai
alasan mereka tidak menghadiri kelas, setelah itu barulah cari jalan keluar dengan
menciptakan rencana untuk berubah.
3) Bersosialisasi dengan teman dan keluarg
Bersosialisasi dan bersenda gurau bersama teman dan keluarga adalah cara
mengatasi kecanduan game online yang ampuh. Untuk sementara waktu, anak
dapat membebaskan diri dari kecanduan game online untuk berinteraksi dengan
orang-orang di kehidupan nyata
4) Mengeksplor bakat di dunia nyata
Untuk menghindari kecanduan game online, anak perlu memulai gaya hidup baru
supaya dapat mengeksplorasi bakat di dunia nyata.Misalnya, kalau anak suka
memasak dan meracik makanan, ajak ia mencari tahu resep dari dunia maya,
kemudian mencoba memasaknya di rumah bersama keluarga sambil mengasah
kemampuanya. (VITRIA G1B119041)
STEP 4

MIND MAPPING

Seorang mahasiswi profesi Ners (22 th)

Diberi tugas mengelola keluarga dengan resiko tinggi

Setelah survei ia menemukan keluarga (Tn. A&Ny. N) pada tahap


perkembangan anak remaja, memiliki masalah dengan anak remaja.

HASIL PENGKAJIAN

Data primer: Data sekunder:


 Tipe keluarga  Menurut ibunya An.T tidak memiliki masalah
kesehatan apapun, dari kecil jaranng Sakit dan
Keluarga inti, memiliki 3 orang tidak merepotkan saya. Saat adik perempuannya
anak, 2 perempuan yang masih lahir ia sangat menyayangi. Meski kadang2 sedikit
duduk di kelas 1 dan kelas 3 ada persaingan sibling, Namun setelah adik
keduanya lahir, fokus perhatian ibu nya Ny.N
sekolah dasar, dan 1 laki-laki kelas terhadap An.T berkurang.
2 SMP yang biasa dipanggil (An. T).  (An. T) punya banyak teman di sekolah dan
tetangga sekitar Rumah, dari kecil biasanya (An. T)
 Karna selain mengurusi bayinya
memiliki sifat yang sangat ceria, suka bermain di
(Ny.N) juga Harus berjualan halaman rumah bersama teman sebayanya.
diwarungnya, karna harus Namun Saat meninjak remaja (An.T) bersama
teman-temanya sering ke warnet, katanya
membantu perekonomian mengerjakan tugas, namun terkadang (An.T) Pergi
keluarga. Ke warnet di jam sekolah.
 Tn. A. Bekerja sebagai sopir  (An.T) juga sering terlambat pulang sekolah,
kadang-kadang bolos sekolah pulang sampe sore
angkutan barang, cukup jauh dari bahkan beberapa kali sampai malam.
wilayahnya sehingga waktu  Ny.N mengatakan masalah yang lain juga banyak,
belum lagi susah di nasehatin, pokoknya capeklah
bersama keluarga hanya 1 sampai
saya ngadepin dia. Beda dengan dua adik
2 kali seminggu, itupun hanya perempuannya yang sangat penurut, rajin, dan
sebentar saja. pintar-pintar ayahnya (Tn.A) sangat
menyayanginya.

KONSEP KELUARGA
(ASKEP KLG DENGAN
ANAK REMAJA)

Anda mungkin juga menyukai