Anda di halaman 1dari 9

NOTULENSI

PERTANYAAN

1. Bagaimana pembersihan luka diabetes yg baik dg luka kronis lalu dressing apa yg cocok
digunakan pada penderita diabetes dg luka kronis. apakah luka pada penderita diabetes dg
luka kronis boleh menggunakan salep dan kasa? (2B_Fitra Ayda Ningsih G1B119058)
JAWABAN :
Luka kronis perlu penanganan khusus. Pada luka kronis umumnya terdapat
lapisan biofilm, serupa selaput tipis transparan yang terbentuk dari koloni berbagai jenis
bakteri. Penggunaan antibiotik biasa tidak akan mampu menembus lapisan biofilm
tersebut. Hal itulah yang menyulitkan pengobatan luka kronis. Akibatnya, infeksi terus
berlanjut dan bertambah parah. Diperlukan perawatan yang benar, mencakup pemakaian
primary dressing Penggunaan primary dressing secara tepat dalam memberikan
perawatan luka diabetes efektif terhadap penyembuhan luka. Kondisi luka akan lembab
secara seimbang dan pemilihan balutan primer yang tepat mendukung pertumbuhan
granulasi maupun pembentukan epitalisasi serta mampu menghilangkan jaringan
nekrosis. Selain itu, juga dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka karena luka dalam
keadaan tertutup sehingga tidak terkontaminasi mikroorganisme. Untuk pemakaian salep
dan kassa boleh digunakan tapi harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kondisi luka
nya. (Harnika_G1B119067)

2. Bagaimanakah proses gula darah dan perannya dalam penyembuhan luka? Dan seperti
yang telah dipaparkan juga bahwa kadar dula darah yang tinggi dapat memperlama
proses penyembuhan luka pada luka diabetes. Mengapa hal tersebut bisa mempengaruhi
proses penyembuhan luka tersebut? (1A_Helni Yusriya Safitri_G1B119021)
JAWABAN :
Penyebab lamanya luka diabetes untuk sembuh adalah kadar gula darah di dalam
tubuh yang terlalu tinggi. Hal tersebut merusak saraf, menurunkan sistem kekebalan
tubuh, dan menyebabkan sirkulasi darah memburuk, sehingga menghambat proses
perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakam\n, dan berdasarkan jurnal yang
saya bca dengan judul jurnal Pengaruh Kadar Gula Darah Terhadap Penyembuhan Luka
Diabetes Mellitus Di Puskesmas Dinoyo Malang tahun 2018 dengan kesimpulan Ada
pengaruh kadar gula darah terhadap lama penyembuhan luka diabetes melitus di
Puskesmas Dinoyo Malang dengan nilai Sig. = 0,002 (a ≤ 0,05) dan terdapat korelasi
negatif yang dibuktikan dengan nilai correlation coefficent sebesar -0,520. (M. Nasril
Lukman G1B119026)

3. Apakah anestesi lokal hanya digunakan pada saat tindakan menjahit luka saja atau ada
kegunaan lainnya dan apakah ada efek samping yang berbahaya dari anestesi lokal ini ?
(A_G1B119049 Windi fristia)
JAWABAN :
Anestesi lokal tidak hanya digunakan pada saat tindakan menjahit luka saja,
namun anestesi lokal juga bisa digunakan untuk tindakan medis lainnya diantaranya :
• Operasi gigi, seperti penambalan atau pencabutan gigi
• Operasi kulit minor, seperti pengangkatan tahi lalat dan kutil
• Operasi mata, seperti operasi katarak
• Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tertentu untuk diperiksa lebih lanjut di
bawah mikroskop.
Anestesi lokal pada umumnya merupakan prosedur yang aman dilakukan dan
hanya menimbulkan efek samping berupa rasa kesemutan ketika efek obat mulai
menghilang. Akan tetapi jika anestesi lokal diberikan dalam jumlah banyak maka akan
menimbulkan efek samping berupa kejang, tekanan darah rendah, denyut jantung
melambat dan gangguan pernapasan. Dan apabila dalam pemberian anestesi yang
seharusnya masuk ke jaringan malah masuk ke dalam pembuluh darah vena hal ini akan
memberikan efek samping seperti telinga berdenging, pusing, rasa baal/kebas, dan
kedutan. Dan tidak menutup kemungkin juga pemberian anestesi lokal dapat
menimbulkan reaksi alergi bagi beberapa individu. (G1B119013_Wahyu Eka Saputri)

4. Mengenai luka ulkus decubitus, yaitu luka yang terjadi pada kulit akibat tekanan yang
lama pada kulit. Dan pada tingkat lanjut luka dapat berupa luka terbuka, jadi menurut
kelompok apakah ada balutan khusus/, jika ada balutan seperti apa? (Vinola Adiesty
Pratami G1B119024)
JAWABAN :
Prinsip dasar perawatan luka dari ulkus dekubitus adalah preparasi dasar luka
dengan cara: membersihkan, debridemen, dan pemilihan balutan dan preparat topikal
yang tepat. Membersihkan luka dilakukan menggunakan air mengalir atau cairan normal
saline dilanjutkan dengan debridemen luka untuk menghilangkan jaringan yang sudah
mati. Pemilihan balutan (dressing) pada luka juga disesuaikan berdasarkan jenis luka.
Hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan balutan adalah:
- Ukuran luka
- Kedalaman luka
- Bentuk luka
- Lokasi dari luka
- Banyaknya eksudat
- Jaringan pada dasar luka,
Ditemukannya tunnelling atau undermining serta kondisi dari kulit sekitar. Tujuan
dari memilih balutan yang tepat adalah meminimalisir terjadinya iritasi kulit yang
lebih lanjut, mencegah dan mengatasi infeksi serta menyeimbangkan kelembaban
luka. Balutan juga sebaiknya diganti secara berkala untuk menghindari adanya
kontaminasi dari luka.
Terdapat berbagai macam jenis balutan, dari balutan pasif seperti kain kasa
hingga balutan dalam bentuk bioaktif dan digunakan tergantung kebutuhan. Beberapa
jenis balutan yang terbuat dari bahan dasar interaktif sesuai dengan kebutuhan dari
luka adalah foam, transparent films, hydrogels, hydrocolloid. (RIKA FITRIA
G1B119080)

5. Bagaimana cara menentukan ukuran penjahit dan benang luka pada saat proses hecting
sesuai dengan kondisi luka klien? (Dimas Hendri Putra G1B119089 ke kelompok 2B)
JAWABAN :
6. Dressing antimikroba&film dressing digunakan saat luka seperti apa? apa kelebihan dan
kekurangan? dan apa bisa digunakan secara bersamaan? (2A_G1B119049 windi fristia)
JAWABAN :
Dressing antimikroba diberikan pada luka yang terinfeksi, kehilangan jaringan,
eksudat luas dan banyak. Kelebihannya dapat memastikan kelembapan dengan baik
(moist) dan mengabsorbsi bau. Sedangkan film dreesing diberikan sebagai pelindung
untuk area tubuh yang mengalami gesekan seperti tumit. Kelebihan dressing ini tembus
udara sehinggal luka menjadi ridak terlalu basah karena lembab dan juga dressing ini bisa
menjaga luka tetap kering dan mencegah kontaminasi. (Fariska Rian
Elfandes_G1B119086)

7. Bagaimana cara menentukan ukuran penjahit dan benang luka pada saat proses hecting
sesuai dengan kondisi luka klien? (Dimas Hendri Putra G1B119089 ke kelompok 2A)
JAWABAN :

8. Kenapa Infeksi Daerah Operasi (IDO) bisa mempersulit proses Penyembuhan pada
pasien dan apakah ada peralatan dan bahan khusus/tertentu untuk merawat luka pasca
operasi? (1A_Silvana Medilia Caesar G1B119035)
JAWABAN :
Infeksi luka operasi merupakan salah satu masalah utama dalam praktek
pembedahan. Infeksi menghambat proses penyembuhan luka sehingga menyebabkan
angka morbiditas dan mortalitas bertambah besar.
Proses penyembuhan luka terdiri dari 3 fase yaitu inflamasi, proliferasi (epitelisasi)
dan maturasi (remodelling). Penyembuhan luka pada fase inflamasi terjadi sampai hari
ke-5 setelah pembedahan, lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi. Proses
penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: usia, anemia, penyakit
penyerta, vaskularisasi, nutris, kegemukaan, obat-obatan, merokok, mobilisasi dini,
personal hygine, dan stres.
1. Hubungan antara umur dengan proses penyembuhan luka
Usia dapat mengganggu semua tahap penyembuhan luka seperti :
perubahan vaskuler mengganggu sirkulasi ke daerah luka, penurunan fungsi hati
mengganggu sintesis faktor pembekuan, respon inflamasi lambat, pembentukan
antibodi dan limfosit menurun, jaringan kolagen kurang lunak, jaringan perut
kurang elastis. Usia reproduksi yang sehat yaitu 20-35 tahun, sementara usia
>35 tahun fungsi organ reproduksi mulai menurun dan merupakan kriteria
kehamilan resiko tinggi. Seiring dengan bertambahnya usia, perubahan yang
terjadi di kulit yaitu frekuensi penggunaan sel epidermis, respon inflamasi
terhadap cedera, persepsi sensoris, proteksi mekanis, dan fungsi barier kulit.
Kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan pertumbuhan atau
kematangan usia .
2. Hubungan antara Anemia dengan proses penyembuhan luka
Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal. Sectio Caesarea (SC) biasanya melibatkan
peningkatan kehilangan darah jika dibandingkan dengan persalinan spontan per
vaginam.Seberapa banyak kehilangan darah yang dapat membahayakan kondisi
individu wanita tidak diketahui secara pasti, tetapi memastikan bahwa ibu tidak
anemia baik sebelum maupun setelah pembedahan merupakan tindakan yang
bijaksana karena anemia dapat mengganggu penyembuhan luka. Wanita yang
kadar hemoglobinnya kurang dari normal (anemia) menurunkan ketahanan
terhadap infeksi sehingga luka setelah pembedahan kemungkinan gagal untuk
sembuh cepat. Menurut teori Hidayat dan Uliyah (2006), bahwa anemia
memperlambat proses penyembuhan luka mengingat perbaikan sel
membutuhkan kadar protein yang cukup. Oleh sebab itu, orang yang mengalami
kekurangan kadar hemoglobin dalam darah akan mengalami proses
penyembuhan lama.
3. Hubungan antara Mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka
Mobilisasi dini merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke
tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi dan sebagai usaha
untuk mengurangi nyeri dan memperlancar sirkulasi darah. Mobilisasi
merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan
teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya. Mobilisasi dini merupakan faktor yang
mendukung dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah
komplikasi pasca bedah. Dengan mobilisasi dini vaskularisasi menjadi semakin
baik sehingga akan mempengaruhi proses penyembuhan luka post operasi
karena luka membutuhkan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan atau
perbaikan sel
Untuk bahan khusus yang dapat digunakan berupa
1. Staples
Menutup sayatan bekas luka operasi caesar dengan staples kulit merupakan cara
yang paling mudah dan paling cepat dilakukan.
2. Lem
Ada lem khusus yang bisa digunakan untuk menutup luka bekas operasi caesar
sehingga kulit tampak menyatu kembali.
Cara ini dipercaya dapat menyembuhkan dan merawat luka lebih cepat
sekaligus meninggalkan bekas luka operasi caesar yang lebih samar.
Akan tetapi, penggunaan lem ini baru bisa dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa kondisi tertentu.
3. Jahitan
Cara menutup bekas operasi caesar ini membutuhkan waktu sekitar 30
menit atau lebih dan dilakukan dengan menggunakan jarum serta benang.
Seiring berjalannya waktu, luka jahitan bekas operasi caesar (post sc) ini
kemudian akan menyatu sendiri dengan kulit sehingga dapat dilanjutkan dengan
melakukan perawatan yang tepat.
Ketimbang beberapa cara sebelumnya, menjahit bekas sayatan operasi
caesar dipercaya merupakan cara yang lebih baik.
Ini karena kemungkinan timbulnya komplikasi luka jika bekas operasi
caesar dijahit dapat jauh lebih kecil ketimbang menggunakan staples atau lem
saja. (Indah Widya -G1B119022)

9. Adakah hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan luka pada pasien
dengan obesitas? (Sherin Azarine G1B119068)
JAWABAN :
10. Apakah ada makanan/prilaku hidup sehat yang membantu proses penyembuhan luka
contohnya pada luka operasi? (2A_G1B119049 windi fristia)
JAWABAN :
Makanan bernutrisi tinggi sangat direkomendasikan untuk mempercepat
penyembuhan luka pasca-operasi sekaligus untuk mencegah infeksi luka operasi.
Beberapa yang direkomendasikan yaitu :
1.Telur
Telur merupakan salah satu sumber protein yang baik. Selain itu ia juga
mengandung beragam gizi seperti vitamin A, B12, zinc, zat besi dan selenium.
2. Daging unggas dan ikan
Dalam Indian Journal of Plastic Surgery dijelaskan asam amino glutamine dan
arginine yang terkandung dalam daging unggas bermanfaat untuk membantu
penyembuhan dan pemulihan luka.
Sementara ikan, khususnya ikan laut dalam seperti salmon, bermanfaat dalam
proses penyembuhan luka dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan
imunitas.
3. Sayuran hijau
Sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi dapat mempercepat pemulihan luka
operasi. Nutrisi-nutrisi, seperti vitamin C, mangan, magnesium, folat, polifenol dan
provitamin A, dalam sayuran berdaun hijau dapat membantu mengurangi
peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan dan mempercepat penyembuhan luka.
4. Kacang dan biji-bijian
Protein nabati, lemak sehat, vitamin serta mineral dalam kacang dan biji-bijian
merupakan kombinasi paket lengkap untuk membantu penyembuhan luka pasca-
operasi. Kadungan vitamin E di dalamnya juga meningkatkan fungsi kekebalan
untuk melawan infeksi dan penyakit.
5. Kubis dan brokoli
Sayuran seperti kubis, kembang kol dan brokoli mengandung glukosinolat yang di
dalam tubuh akan dirubah menjadi zat yang bermanfaat untuk mengurangi
peradangan, sekaligus meningkatkan sistem imun. Sayuran ini juga tinggi
antioksidan.
6. Kerang
Kerang adalah makanan yang kaya akan kandungan zinc. Mineral ini mampu
membantu mempercepat proses penyembuhan luka serta pemulihan pasca-operasi.
Selain itu, zinc diperlukan untuk menciptakan fungsi kekebalan yang optimal.
Pada dasarnya, olahraga setelah operasi merupakan hal yang penting dilakukan
untuk menjaga kebugaran tubuh pasca operasi. Namun demikian, hal ini sangat
tergantung pada jenis operasi yang dijalani.
Pada operasi kecil, proses pemulihan akan lebih cepat, sehingga biasanya
pasien luka pasca operasi dapat melakukan aktivitas fisik dan olahraga seperti biasa
dalam hitungan beberapa hari. Sedangkan, pada operasi berat, proses penyembuhan
membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga lebih lama pula dapat kembali
beraktivitas dan berolahraga seperti biasanya.
Namun demikian, pada prinsipnya, olahraga harus dilakukan sesegera mungkin
setelah operasi sesuai kondisi kesehatan dan telah mendapatkan persetujuan dari
dokter. Olahraga yg aman dan tepat pd pasien pasca operasi, mungkin dpt
melakukan olahraga yg ringan seperti melakukan aktivitas yg ringan dan sederhana.
Aktivitas yg sederhana dilakukan dpt seperti melipat dan meluruskan lutut,
mengangkat serta menurunkan kaki dan tangan, menaikkan dan menurunkan
telapak kaki beserta telapak tangan, dan beragam aktivitas sederhana lainnya.
(Rossie Intan Komala G1B119020)

11. Berapa kali sehari dalam mengganti dressing pada luka? (2A_G1B119049 windi fristia)
JAWABAN :
Setelah pemberian dressing pada luka, jumlah eksudat bertambah, membutuhkan
penggantian dressing 1–2 kali sehari. Setelah luka menjadi lebih bersih, frekuensi
penggantian dressing pembalut berkurang. (Rika Fitria G1B119080)
12. Untuk jenis luka apa yang bisa diberikan dressing anti mikroba (madu, yodium dan
perak) dan apakah ada dampak yang terjadi jika diberikan jenis dressing anti mikrobe
tersebut? (2A G1B119019 Hani Fransiska Purba ke kelp 2B)
JAWABAN :
Semua jenis luka dapat terjadi infeksi yang disebabkan oleh mikroba. akan tetapi
pada luka bakar, luka yang sebabkan oleh benda asing, dan luka yang memiliki nanah
belebih memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. dampak yang terjadi pada luka jika di
berikan dressing anti mikroba adalah dapat membantu membunuh dan menghabat
perkembangbiakan dari bakteri dan mikroba lain yang dapat menyabkan infeksi pada
luka. (Maolia Juniana G1B119004)

Anda mungkin juga menyukai