PENATALAKSANAAN
Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal, sistemik ataupun dengan tindakan
bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan terjadi lebih cepat.
file:///C:/Users/Costumer/AppData/Local/Temp/PENCEGAHAN_DAN_TATALAKSANA_DE
KUBITUS_PADA_GERIATRI.pdf
PENATALAKSANAAN
Kelembaban yang berasal dari inkontinensia fekal dan urin, perspirasi, atau drainase luka
harus diminimalisasi, dan kulit harus dijaga tetap bersih. Krim sawar kulit dapat membantu
melindungi dari maserasi. Pasien, yang duduk, dapat memilih bantal yang dapat menghilangkan
tekanan berdasarkan kebutuhan spesifik.
1. Diet harian yang memadai minimal 30 sampai 35 kal/kg berat badan, termasuk 1,25-
1,5 g/kg protein, harus disediakan. Jika diperlukan, pemberian nutrisi enteral dapat
diberikan, asalkan intestinal berfungsi dengan baik, dengan nutrisi parenteral
digunakan sebagai alternatif. Diet ketat harus diminimalisasi. Pemberian vitamin C
dan zinc direkomendasikan bila dicurigai defisiensi terhadap zat tersebut, karena
dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
2. Penanganan nyeri karena ulkus dekubitus meliputi terapi kombinasi yang terdiri dari
penanganan konservatif, obat-obatan dan perawatan luka yang tepat. Obat-obatan
seperti relaksan otot diberikan untuk mengurangi spasme otot pada area ulserasi. Tiga
puluh menit sebelum debridement ulkus dapat diberikan anastesi topikal krim
lidokain-prilokain untuk mengurangi nyeri saat dilakukan perawatan luka. Analgetik
non-opioid merupakan lini pertama pada penanganan nyeri sistemik, diikuti dengan
obat-obatan yang lebih kuat seperti opioid
3. Alat bantu permukaan bertujuan untuk mengurangi jumlah atau durasi tekanan
antara individu dan alat bantu. Karena banyak keterbatasan metodologis, tidak
mungkin untuk merekomendasikan satu alat bantu dibanding yang lain. Namun,
berdasarkan konsensus direkomendasikan bahwa setiap pasien dengan ulkus
dekubitus derajat 1 atau 2 harus ditempatkan pada kasur atau bantal dengan
spesifikasi dengan kemampuan mengurangi tekanan. Sedangkan pasien dengan ulkus
dekubitus derajat 3 dan 4 harus ditempatkan pada permukaan bertekanan alternatif
atau permukaan dengan sistem tekanan rendah konstan (CLP).
4. Pembersihan luka harus dilakukan dengan lembut untuk mengurangi trauma kimia
dan mekanik pada jaringan yang mengalami penyembuhan. Irigasi luka dilakukan
dengan larutan normal saline dengan menggunakan spuit, jarum dan angiokateter.
Langkah ini akan menghasilkan irigasi dengan tekanan 4-15 psi. Penggunaan bahan-
bahan antiseptik harus dihindari karena bersifat sitotoksis terhadap jaringan dan
menghambat reepitelisasi.
5. Dressing dapat melindungi luka dari lingkungan, mengurangi atau mencegah
infeksi, merangsang debridement autolitik, mengurangi nyeri, dan merangsang
pembentukan jaringan garanulasi. Suatu penelitian eksperimental telah membuktikan
bahwa luka pada lingkungan yang lembab 40% lebih cepat sembuh dibandingkan
luka yang terpapar udara. Dressing harus tetap lembab karena lingkungan yang
lembab merangsang pertumbuhan jaringan granulasi
6. Antibiotik topikal digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi kulit,
mengurangi muatan bakteri, mengurangi bau dan penanda inflamasi.2 Jika luka tidak
sembuh dan terdapat tanda-tanda infeksi (seperti, eritema, edema, bau busuk, eksudat
purulen, demam) maka dapat diberikan antibiotik topikal sampai 2 minggu.
7. Pembedahan dilakukan pada ulkus dekubitus derajat III atau IV, dimana operasi
debridement yang agresif termasuk bedah tulang mungkin diperlukan. Pendekatan
bedah termasuk penutupan langsung; graft kulit; dan flap.
file:///F:/UNIKA%20DE%20LA%20SALLE%20MANADO/MATERI%20SEMESTER%205/C
hapter%20%20II.pdf