Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DEKUBITUS

PENATALAKSANAAN

Pengobatan ulkus dekubitus dengan pemberian bahan topikal, sistemik ataupun dengan tindakan
bedah dilakukan sedini mungkin agar reaksi penyembuhan terjadi lebih cepat.

a. Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah ulkus


Secara umum sama dengan tindakan pencegahan yang sudah dibicarakan di atas.
Pengurangan tekanan sangat penting karena ulkus tidak akan sembuh selama masih ada
tekanan yang berlebihan dan terus menerus.
b. Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan sekitarnya
Keadaan tersebut akan menyebabkan proses penyembuhan luka lebih cepat dan baik.
Untuk hal tersebut dapat dilakukan kompres, pencucian, pembilasan, pengeringan dan
pemberian bahan-bahan topikal seperti larutan NaC10,9%, larutan H202 3%, larutan
plasma dan larutan Burowi serta larutan antiseptik lainnya.
c. Mengangkat jaringan nekrotik
Adanya jaringan nekrotik pada ulkus akan menghambat aliran bebas dari bahan yang
terinfeksi dan karenanya juga menghambat pembentukan jaringan granulasi dan
epitelisasi. Oleh karena itu pengangkatan jaringan nekrotik akan mempercepat proses
penyembuhan ulkus. Terdapat 3 metode yang dapat dilakukan antara lain: Sharp
debridement (dengan pisau, gunting dan lain-lain), enzymatic debridement (dengan
enzim proteolitik, kolageno-litik, dan fibrinolitik), mechanical debridement (dengan
tehnik pencucian, pembilasan, kompres dan hidroterapi)
d. Mengatasi infeksi
e. Mengkaji status nutrisi
Pasien dengan luka tekan biasanya memiliki serum albumin dan hemoglobin yang lebih
rendah bila dibandingkan dengan mereka yang tidak terkena luka tekan. Mengkaji status
nutrisi yang meliputi berat badan pasien, intake makanan, nafsu makan, ada tidaknya
masalah dengan pencernaan, gangguan pada gigi, riwayat pembedahan atau intervensi
keperawatan/medis yang mempengaruhi intake makanan.
f. Mengkaji dan memonitor luka tekan pada setiap penggantian balutan luka meliputi:
1) Deskripsi dari luka tekan meliputi lokasi, tipe jaringan (granulasi, nekrotik, eschar),
ukuran luka, eksudat (jumlah, tipe, karakter, bau), serta ada tidaknya infeksi.
2) Stadium dari luka tekan
3) Kondisi kulit sekeliling luka
4) Nyeri pada luka
g. Mengkaji faktor yang menunda status penyembuhan
1) Penyembuhan luka seringkali gagal karena adanya kondisi-kondisi seperti
malignansi, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, pneumonia.
2) Medikasi seperti steroid, agen imunosupresif, atau obat anti kanker juga akan
mengganggu penyembuhan luka.

file:///C:/Users/Costumer/AppData/Local/Temp/PENCEGAHAN_DAN_TATALAKSANA_DE
KUBITUS_PADA_GERIATRI.pdf

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan ulkus dekubitus secara umum terbagi menjadi pencegahan dan


pengobatan. Ulkus dekubitus dapat dicegah bila pasien yang berisiko diidentifikasi lebih cepat
dan suatu program preventif dilaksanakan. Pencegahan adalah strategi perawatan yang paling
penting dalam penatalaksanaan ulkus decubitus.

Elemen utama dalam pencegahan ulkus dekubitus adalah meningkatkan pergerakan,


mencegah tekanan (tipe posisi), memindahkan tekanan (interval posisi), dan distribusi tekanan
(bantuan posisi). Usaha untuk meningkatkan gerakan memperbaiki gangguan mobilitas dan
mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti kontraktur. Pergantian posisi berarti mengurangi
tekanan dan harus diaplikasikan secara individual, seperti posisi supinasi dikombinasikan dengan
posisi oblik 300 dan 1350 pada sisi yang berbeda; anggota gerak dan titik-titik tekanan harus
bebas dari tekanan. Pasien dan keluarga harus diberikan instruksi dan dilibatkan untuk mencegah
risiko timbulnya ulkus decubitus.

Kelembaban yang berasal dari inkontinensia fekal dan urin, perspirasi, atau drainase luka
harus diminimalisasi, dan kulit harus dijaga tetap bersih. Krim sawar kulit dapat membantu
melindungi dari maserasi. Pasien, yang duduk, dapat memilih bantal yang dapat menghilangkan
tekanan berdasarkan kebutuhan spesifik.

Pengobatan meliputi pemberian nutrisi yang adekuat, penanganan nyeri, penggunaan


alat-alat pendukung permukaan, perawatan luka, mengobati infeksi, dan pembedahan.

1. Diet harian yang memadai minimal 30 sampai 35 kal/kg berat badan, termasuk 1,25-
1,5 g/kg protein, harus disediakan. Jika diperlukan, pemberian nutrisi enteral dapat
diberikan, asalkan intestinal berfungsi dengan baik, dengan nutrisi parenteral
digunakan sebagai alternatif. Diet ketat harus diminimalisasi. Pemberian vitamin C
dan zinc direkomendasikan bila dicurigai defisiensi terhadap zat tersebut, karena
dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
2. Penanganan nyeri karena ulkus dekubitus meliputi terapi kombinasi yang terdiri dari
penanganan konservatif, obat-obatan dan perawatan luka yang tepat. Obat-obatan
seperti relaksan otot diberikan untuk mengurangi spasme otot pada area ulserasi. Tiga
puluh menit sebelum debridement ulkus dapat diberikan anastesi topikal krim
lidokain-prilokain untuk mengurangi nyeri saat dilakukan perawatan luka. Analgetik
non-opioid merupakan lini pertama pada penanganan nyeri sistemik, diikuti dengan
obat-obatan yang lebih kuat seperti opioid
3. Alat bantu permukaan bertujuan untuk mengurangi jumlah atau durasi tekanan
antara individu dan alat bantu. Karena banyak keterbatasan metodologis, tidak
mungkin untuk merekomendasikan satu alat bantu dibanding yang lain. Namun,
berdasarkan konsensus direkomendasikan bahwa setiap pasien dengan ulkus
dekubitus derajat 1 atau 2 harus ditempatkan pada kasur atau bantal dengan
spesifikasi dengan kemampuan mengurangi tekanan. Sedangkan pasien dengan ulkus
dekubitus derajat 3 dan 4 harus ditempatkan pada permukaan bertekanan alternatif
atau permukaan dengan sistem tekanan rendah konstan (CLP).
4. Pembersihan luka harus dilakukan dengan lembut untuk mengurangi trauma kimia
dan mekanik pada jaringan yang mengalami penyembuhan. Irigasi luka dilakukan
dengan larutan normal saline dengan menggunakan spuit, jarum dan angiokateter.
Langkah ini akan menghasilkan irigasi dengan tekanan 4-15 psi. Penggunaan bahan-
bahan antiseptik harus dihindari karena bersifat sitotoksis terhadap jaringan dan
menghambat reepitelisasi.
5. Dressing dapat melindungi luka dari lingkungan, mengurangi atau mencegah
infeksi, merangsang debridement autolitik, mengurangi nyeri, dan merangsang
pembentukan jaringan garanulasi. Suatu penelitian eksperimental telah membuktikan
bahwa luka pada lingkungan yang lembab 40% lebih cepat sembuh dibandingkan
luka yang terpapar udara. Dressing harus tetap lembab karena lingkungan yang
lembab merangsang pertumbuhan jaringan granulasi
6. Antibiotik topikal digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi kulit,
mengurangi muatan bakteri, mengurangi bau dan penanda inflamasi.2 Jika luka tidak
sembuh dan terdapat tanda-tanda infeksi (seperti, eritema, edema, bau busuk, eksudat
purulen, demam) maka dapat diberikan antibiotik topikal sampai 2 minggu.
7. Pembedahan dilakukan pada ulkus dekubitus derajat III atau IV, dimana operasi
debridement yang agresif termasuk bedah tulang mungkin diperlukan. Pendekatan
bedah termasuk penutupan langsung; graft kulit; dan flap.

file:///F:/UNIKA%20DE%20LA%20SALLE%20MANADO/MATERI%20SEMESTER%205/C
hapter%20%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai