Anda di halaman 1dari 7

PERAWATAN LUKA DIABETES

A. Pengertian diabetes
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia
yang berhubunggan dengan abnormalitas ,metabolisme, karborhidrat,lemak, dan
protein disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin
atau keduannya dan menjebabkan komplikasi kronis mikrovakskuler,dan neuropati
[ yulianan dalam NANDA 2015 ]
 Konsep dasar luka diabetes
Rangkayan yang khas dalam proses timbulnya gangren diabetic pada kaki dimulai
dari cedera pada jaringan lunak kaki, pembentukan fisura antara jari-jari kaki atau
didaera kulit kering, atau pembentukan sebuah kalus. Jaringan yang terkenal mula-
mula menjadi kebiruan dan merasa dinggin bila disentuh. Kemudian, jaringan yang
mati, menghitam dan berbau busuk.
Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaannya suda menghilang dan bisa
berupa cedera termal, cedera kimia atau cedera traumatic. Pengeluaran
nana,pembengkakan,kemerahan( akibat selulitas ) atau akibat gangren biasanya
merupakan tanda pertama masalah kaki yang menjadi perhatian penderita.
 Faktor resiko / penyebab
Penderita Penyakit yang beresiko mengalami ulkus decubitus juga perlu mengalami
asupan nutrisi dan cairan yang cukup, tidak merokok serta mengelola stress dengan
baik dan mencegah munculnya luka dekubikus atau bed sores.
Faktor risiko adalah ketidak mampuan diet , kurangnya latihan fisik, perawatan kaki
tidak teratur, dan pengunaan alas kaki tidak tepat.
Penyebab luka diabetes secara umum terdapat beberapa hal yang menyebabkan luka
diabetes yang sulit sembuh baik basah ataupun kering,
1. Peredaran darah terganggu .
Kadar gula dara tinggi pada luka diabetes dapat membuat pembulu darah ateri
lama-lama mengeras dan menjempit.penyempitan ateri akirnya menghambat
suplai darah yang kaya oksigen dan nutrisi. Padahal oksigen dan nutrisi sanggat
penting dalam proses penyembuhan luka . itu sebab nya tubuh orang diabetes pun
sulit memperbaiki kerusakanya dengan cepat.
2. Daya tahan tubuh lemah.
Selain karena faktor penyempitan pembuluh darah ,luka pada tubuh diabetes jugah
susa sembuh karena daya tahan tubuhnya yang cenderung melemah. Melemahnya
daya tahan tubuh penderita diabetes dapat meningkatkan resiko infeksi pada luka
yang tetap terbuka dan basah. Luka kemudian tak kunjung sembuh bahkan
bertambah parah. Apa bilah diabetes mengalami luka , perawatan perlu dilakukan
sesegera mungkin.
b. Manejemen perawatan luka diabetes
1. Pemeriksaan dan perawatan kaki diabetes secara mandiri
Pemeriksaan dan perawatan kaki merupakan sebuah aktifitas khusus ( senam kaki
, pemeriksaan dan merawat kaki ) yang dilakuakan oleh para diabetes atatu
indifidu yang beresiko sebagai upaya dalam mencegah terjadi timbulnya ulkus
diabetikum. Kegiatan ini sebaiknya dilalukan secara rutin dan minimal sekali
sehari.
2. Pemelihan alas kaki yang baik
Sepatu memiliki peran yang penting dalam kehidupan kita . kaki menahan berat
yang keseluruhan sama dengan beberapa ton setiap harinya, karnakita itulah kaki
lebih sering terluka dibandingkan bagian tubuh lain sehinggah penting untuk
merawat kaki dan memakai sepatu yang tepat .
3. Senam kaki diabetes
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki. Senan kaki juga dapat memperkuat otot-otot kecil kaki dan
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki . selain itu dapat meningkatkan
kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasih keterbatasaan pergerakaan
sendi ( Sumosardjuno,S, 1986 )
 Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes mellitus dengan
tipe 1 maupun tipe 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita diabetes mellitus sebagai tindakan pencegahan dini
 Kontraindikasi.
Klien mengalami perubahan fungsi fisiologi seperti dipsneus atau nyeri dada dan
orang yang depresi , kuatir atau cemas.
C. Pencucian luka

Pencucian bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis , cairan luka yang bersih, sisa
balutan yang digunakan dan sisa metabolic tubuh pada cairan luka. Mencuci dapat
meningkatkan, memperbaikai, dan mempercepat proses penyembuhan luka dan
menghindari kemungkinan terjadi infeksi. Pencucian lika merupakan aspek yang
paling penting mendasar dalam menejemen luka. Merupakakn basis untuk roses
penjembuhan luka yang baik, karena luka akan akan sembuh dengan baik jika luka
dalam kondisih bersih .

D. Pemilih topical therapy / bahan perawatan luka diabetes

 Debridement
Debridement menjadi salah satu tindakan yang terpenting dalam perawatan luka .
debridement adalah suatu tindakan untuk membuang jaringgan nekrosis ,callus dan
jaringan fibrotic . jaringan mati yang dibuang sekitar 2-3 mm dari tepi luka ke
jaringan sehat. Debridement meningkatkan pengeluaran faktor pertumbuhan yang
membantu proses penyembuhan luka.
Metode debridement yang sering dilakukan yaitu surgical , autolitik, enzimatik, kimia,
dan biologis. Metode-metode ini hanya membuangjaringan nekrosis ( debridement
selektif ) sendangkan metode mekanis membuang jaringan nekrosis dan jaringan
hidup ( debridement non selektif ). Surgical debridement merupakan standar baku
pada ulkus diabetes dan metode yang paling efisyen, khsusnya pada luka yang banyak
terdapat jaringan nekrosis atau terinfeksi. Pada kasus dimana infeksi telah merusak
fungsi kaki atau membahayakan jiwa pasien , amputai diperlukan untuk
memmungkinkan control infeksi dan penutupan luka selanjutnya.
 Offloading
Offloading adalah penguranggan tekanan pada ulkus, menjadi salah satu komponen
penangganan ulkus diabetes .ulserasi biasanya terjadi pada area telapak kaki yang
mendapatkan tekanan tinggi . bed rest merupakan satu cara yang ideyal untuk
mengurangi tekanan tetapi sulit untuk dilakuakan TTC , merupakan metode
offloading yang paling efektif. TTC dibust dsri gips yang dibentuk secara khusus
untuk menjebarkan beban pasien keluar dari afea ulkus . metode Ini memungkinkan
penderita untuk berjalan selama perawatan dan bermanfaat untuk mengontrol adanya
edema yang dapat menggagu penyembuhan luka , meskipun sukar dan lama, TTC
dapat menguranggi tekanan pada luka dan itu ditunjukan oleh penyembuan 73-100
% , kerugian TTC antara lain membutukan ketrampilan dan waktu.
 Penangganan infeksi
Ulkus diabetes memungkinkan masuknya bakteri, serta menimbulkan infeksi pada
luka .karna angka kejadian infeksi yang tinggi pada ulkus diabetes, maka diperlukan
pendekatan sistemik untuk penilayan yang lengkap . diagnosis infeksi terutama
berdasarkan klinis seperti eritema , edema, nyeri, lunak, hangat dan keluar nanah dari
luka.
Penentuka derajat infeksi luka menjadi sanggat penting . menurut the infectious
Diseases society of America membagi infeksi menjadi 3 kategori
a. Infeksi ringan : apabila didapatkan eritema<2 cm
b. Infeksi sedang : apabila didaptkan eritama > 2 cm
c. Infeksi berat : apabila didapatkan gejala infeksi sistemik.

Ulkus diabetes yang terinfeksi di bagi menjadi 2 kelompok , yaitu :

a. Non – limb threatening : selulitis < 2cm dan tidak meluas samapai tulang atau sendi.
b. Limb threatening : selulitis > 2cm dan telah mencapai tulang atau sendi, serta adanya
infeksi sistemik.
Pada infeksi ini tidak menyebabkan ( non limb threatening ) biasanya disebabkan
oleh staphylokokus . infeksi ringan dan sedang dapat dirawat poliklinis dengan
pemberian antibiotika oreal,
4. Perawatan luka
Pengunaan balutan yang efektif dan tepat menjadi bagian yang penting untuk
memastikan penangan ulkus diabetes yang optimal. Pendapt mengenai lingkungan
sekitar luka yang bersih dan lembab telah diterima luas. Keuntungan pendekatan
ini yaitu mencegah dehidrasi jaringan dan kematian sel, akselerasi angiogenesis,
dan memmungkinkan interaksi antara faktor pertumbuhan dengan sel target.
Pendapat yang menyatakan bawah keadaan yang lembab dapat meningkatkan
kejadian infeksi tidak perna ditemukan . bebrapa jenis balutan telah banyak
digunakan untuk perawatan luka serta didesain untuk mencegah infeksi pada ulkus
( antibiotic ) membantu debridement dan mempercepat penyembuhan luka.
Langka –langka berikut ini dalam mengobati luka diabetes :
1. Merawat luka secara rutin
2. Kuranggi tekanan pada luka
3. Menjaga kadar gula darah tetap normal
4. Konsultasi ke dokter .
 Asuhan keperawatan
 Pengkajian
Asuhan keperawatan pada tahap pertama yaitu pengkajian, dalam pengkajian
perlu dikaji biodata pasien dan data – data untuk menunjang diagnose. Data
tersebuat harus seakurat akuratnya, agar dapat digunakan dalam tahap
berikutnya ,meliputi nama pasien ,umur, keluhan utama.
 Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klen masuk RS dengan keluhan nyeri , kesumutan pada
esktremitas, luka yang sukar sembuh sakit kepala, menyatakan seperti mau
muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi ,letargi, koma dan mingung.
b. Riwayat kesehatan lalu
Biasanya klien DM mempunyai riwayat hipertensi,penyakit jantung seperti
infark miokard.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya ada riwayat angota keluarga yang menderita DM.
 Permeriksaan fisik
a. Pemeriksaan vital sign
Yang terdiri dari tekanan darah, nadi ,pernapasan dan suhu.
b. Pemeriksaan kulit
Kulit akan tampak pucat karena HB kurang dari normal dan jika
kekurangan cairan maka turgo kulit akan tidak elestis . kalalu suda terjadi
komplikasi kulit akan terasa gatal.
c. Pemeriksaan kepala dan leher
d. Pemeriksaan dada ( thorak )
Pada pasien dengan penurunan kesadaran acidosis metabolic pernapasan
cepat dan dalam .
e. Pemeriksaan canting
f. Pemeriksaan abdomen
g. Pemeriksaan musculoskeletal
Sering merasa lelah aktifitas, sering merasa kesemutan.
h. Pemeriksaan ekstremitas
Kadang terdapat luka pada ekstremitas bawah bisa terasa nyeri ,bisa juga
terasa baal.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth (2001). Keperawatan medical bedah Jakarta : EGC
Kariardi , sri hartini ( 2009 )
yulianan dalam NANDA (2015)
Sumosardjuno,S, 1986

Anda mungkin juga menyukai