Terapi Farmakologis
Sampai saat ini belum ada bukti yang cukup kuat untuk menganjurkan
pemakaian obat secara rutin guna memperbaiki patensi pada penyakit pembuluh darah
kaki penyandang DM.
Tujuan utama pengelolaan ulkus diabetikum pedis yaitu untuk mengakses proses
kearah penyembuhan luka secepat mungkin, karena perbaikan dari ulkus kaki dapat
menurunkan kemungkinan terjadinya amputasi dan kematian pasien diabetes. Secara
umum pengelolaan ulkus diabetikum pedis meliputi revaskularisasi, debridemen,
wound control, microbiological control, dan pressure control (Munro et al, 2003).
1. Revaskularisasi
Untuk oklusi yang panjang dianjurkan operasi bedah pintas terbuka. Untuk
oklusi yang pendek dapat dipikirkan untuk prosedur endovascular PTCA. Pada
keadaan sumbatan akut dapat pula dilakukan tromboarterektomi (Giugliano et al,
1996).
2. Debridemen
3. Wound Control
Prinsip perawatan luka yaitu menciptakan lingkungan moist wound healing atau
menjaga agar luka senantiasa dalam keadaan lembab. Bila ulkus memproduksi sekret
banyak maka untuk pembalut (dressing) digunakan yang bersifat absorben.
Sebaliknya bila ulkus kering maka digunakan pembalut yang mampu melembabkan
ulkus. Bila ulkus cukup lembab, maka dipilih pembalut ulkus yang dapat
mempertahankan kelembaban (Clayton and Elasi, 2009).
4. Microbiological Control
Sambil menunggu hasil kultur, pada ulkus diabetikum pedis yang terinfeksi
penggunaan antibiotik dapat dipilih secara empirik. Terdapat berbagai klasifikasi
pengelolaan kaki diabetes mulai dari yang sederhana sampai kompleks yang
mencantumkan tuntunan penggunaan antibiotika. Lamanya pemberian antibiotik
tergantung pada gejala klinis, luas dan dalamnya jaringan yang terkena serta beratnya
infeksi. Pada infeksi ringan sampai sedang antibiotik dapat diberikan 1-2 minggu,
sedangkan pada infeksi yang lebih berat antibiotik diberikan 2-4 minggu (Brodsky,
2008).
Efektivitas terapi dievaluasi dengan beberapa parameter, antara lain respon klinis
pasien, suhu, leukosit dan hitung jenis, laju endap darah dan penanda inflamasi
lainnya, kontrol gula darah dan parameter metabolik, serta tanda-tanda penyembuhan
luka dan peradangan (Frykberg et al, 2000).
5. Pressure Control
Kaki yang selalu dipakai untuk menahan berat badan (weight bearing) dan
mendapat tekanan tidak akan sempat menyembuh. Berbagai cara untuk mencapai
keadaan non weight bearing dapat dilakukan antara lain dengan :
Temporary shoes
Felt padding
Crutches
Wheelchair
Electric carts
Craddled insoles
Berbagai cara surgikal dapat dipakai untuk mengurangi tekanan pada luka
seperti:
2. Prosedur koreksi bedah seperti operasi untuk hammer toe, metatarsal head
resection, achilles tendon lengthening, partial calcanectomy (Edmonds et al,
2004).
Komplikasi
Cellulitis
Gangrene
Sepsis
Abscess
Ascending lymphangitis
Osteomyelitis
Limb ischemia
1. Akibat penyakit vaskular perifer yang tidak dapat direkonstruksi dengan nyeri
iskemik atau infeksi yang tidak dapat ditoleransi lagi akibat stump yang terinfeksi
akibat atau terjadinya osteomilitis direct
2. Nyeri atau infeksi yang tidak dapat ditoleransi lagi pada pasien yang tak dapat
bergerak dengan penyakit vaskular perifer
3. Infeksi yang menyebar secara luas dan tidak responsif terhadap terapi konservatif
(Senra et al, 2011).
Prognosis
Frykberg RG, Amstrong DG, Giurini JM, Zgonis T, Driver VR, Kravitz SR, et al.
Diabetic foot disorders a clinical practice guidelines. The Journal of Foot and Ankle
Surgery. 2000;35(5): S2-59.
Lipsky BA. Infectious problems of the foot in diabetic patients. In: Browker JH,
Pfeifer MA, editors. Levin and O'Neal's The Diabetic Foot (Seventh Edition).
Philadelphia: Mosby Elsevier, 2008; p. 305-18.
Brodsky JW. Classification of foot lesions in diabetic Patients. In: Browker JH,
Pfeifer MA, editors. Levin and O'Neal's The Diabetic Foot (Seventh Edition).
Philadelphia: Mosby Elsevier, 2008; p.221-6.
Edmonds ME, Foster AVM, Sanders LJ. A Practical Manual ofDiabetic Footcare.
Blackwell Publishing Ltd. 2004.
Senra H, Oliveira RA, Leal I, Vieira C. Beyond the body image: a qualitative
study on how adults experience lower limb amputation. Clin Rehabil. 2012
Feb;26(2):180-91. doi: 10.1177/0269215511410731. Epub 2011 Sep 9. PMID:
21908476.
Ndosi M, Wright-Hughes A, Brown S, Backhouse M, Lipsky BA, Bhogal M,
Reynolds C, Vowden P, Jude EB, Nixon J, Nelson EA. Prognosis of the infected
diabetic foot ulcer: a 12-month prospective observational study. Diabet Med. 2018
Jan;35(1):78-88. doi: 10.1111/dme.13537. Epub 2017 Nov 20. PMID: 29083500;
PMCID: PMC5765512.
Boulton AJ. Diabetic neuropathy and foot complications. Handb Clin Neurol.
2014;126:97-107. doi: 10.1016/B978-0-444-53480-4.00008-4. PMID: 25410217.
Edmonds ME, Foster AVM. Managing the Diabetic Foot. Second edition. Blackwell
Publishing Ltd. 2005.
Levin ME. Pathogenesis and general mana gement of foot lesions in the diabetic
patients. Dalam: Levin ME, O'Neal LW, Bowker JH, Pfeifer MA, editors. The
Diabetic Foot, Edisi 6, St Louis. The CV Mosby Company 2001.